Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SUCI INDAH SARI

NPM : 2110013411061
MATKUL : PEMBELAJARAN PKN SD
RESUME 6 FONDASI KURIKULUM

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbentuk dari komponen-
komponen yang saling berinteraksi dan melaksankan fungsi tertentu dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila salah satu komponen pembentuk
tidak berfungsi, maka proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan akan
sulit tercapai.
Melihat dari latar belakang masalah di atas maka penyusuan makalah ini
akan mencoba membahas kerangka umum kurikulum yang diharapkan secara
garis besar sebagai dasar pengembangan kurikulum yang sifatnya dinamis dan up
to date. Mengingat banyaknya pembahasan tentang wawasan kurikulum secara
umum, maka penulis hanya membahas gambaran kurikulum berkisar tentang: (1)
Definisi dan karakteristik kurikulum, (2) Peran, fungsi, dan tujuan kurikulum, (3)
Teori dan konsep kurikulum, dan (4) Pondasi dan pendekatan kurikulum.
B. Definisi dan Karakteristik Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin Yunani curir artinya pelari
dan currere artinya tempat berpacu, jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan
berlari mulai dari star sampai finish
Secara terminologi definisi kurikulum menurut para ahli yang dapat
penulis himpunkan, antara lain:
1.      Oemar Hamalik, curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,
activities, and experiences which pupils have under the direction of school,
whatever in the classroom or not.
2.      S. Nasution, kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
3.      E. Mulyasa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai hasil kompetensi dasar dan tujuan pendidikan

C. Peran, Fungsi dan Tujuan Kurikulum


Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis mengembangkan peranan yang sangat penting bagi pendidikan peserta
didik. Menurut Hamalik setidaknya ada tiga peranan kurikulum dalam pendidikan
dimana ketiga peranan ini sama pentingnya dan diantara ketiganya perlu
dilaksanakan secara berkeseimbangan, yaitu:
1.   Peranan konservatif, yakni mentransmisikan dan mewariskan nilai budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini.
2. Peranan kritis dan evaluatif, yakni menilai dan memilih nilai, budaya, pengetahuan
yang relevan (kontrol atau filter sosial).
3.   Peranan kreatif, yakni pengembangan hal baru yang dibutuhkan masyarakat pada
masa sekarang dan masa datang.
Tujuan kurikulum sendiri menurut S. Nasution dapat dilihat secara hirarki
mulai dari tujuan yang sangat umum (global) sampai tujuan yang sangat khusus
(spesifik). Oleh karenanya secara hirarki tujuan kurikulum dibagi menjadi empat,
antara lain:
1.      Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), adalah tujuan umum yang sarat dengan
muatan filosofis negara. Hal ini secara jelas tertuang dalam UU No. 20 tahun
2003, pasal 3 yang merumuskan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa 
2.      Tujuan Institusional (TI), adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan yaitu sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik
setelah mereka menempuh atau menyelesaikan program di suatu lembaga
pendidikan.

D. Teori dan Konsep Kurikulum


Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain
dan disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional
terhadap serangkaian kejadian. Menurut George A. Beauchamp, curriculum by
pointing it relationships among its elements and by directing its development, its
use, and its evaluation.
Konsep kurikulum memiliki keterkaitan dengan teori kurikulum karena
suatu konsep kurikulum mengacu atau berpedoman pada teori kurikulum yang
digunakan. Menurut Zainal Arifin setidaknya ada empat macam teori kurikulum
yang melahirkan konsep kurikulum, yaitu:
1.      Teori kurikulum pendidikan klasik (perenialisme dan essensialisme)
menghasilkan konsep kurikulum subjek akademis (rasionalisasi).
2.      Teori kurikulum pendidikan pribadi (progesif dan romantik-naturalisme)
menghasilkan konsep kurikulum humanistik (aktualisasi diri).
3.      Teori kurikulum pendidikan teknologi (eksistensialisme) menghasilkan konsep
kurikulum teknologis.

E. Pondasi dan Pendekatan Kurikulum


Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan
cukup sentral dalam perkembangan pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
pondasi, landasan, atau asas yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar
pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Abdullah Idi
dan S. Nasution  mengemukakan bahwa kurikulum dibangun atas empat landasan
utama, yaitu:
1.      Landasan filosofis, yaitu berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai
dengan falsafah negara.
2.      Landasan psikologis, yaitu memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum
yakni psikologis anak, perkembangan anak, psikologi belajar dan bagaimana
proses belajar anak.
3.      Landasan sosiologis, yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan
perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan dan
lainnya.
4.      Landasan organisatoris, yaitu mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan
pelajaran yang disajikan, landasan organisatoris biasa disebut dengan landasan
hakikat pengetahuan (disiplin ilmu).

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung, Remaja


Rosdakarya, 2011
Beauchamp, George A., Curriculum Theory, Illionis, The KAGG Press, 1975
Dewi, Rosmala, “Teori-Teori Kurikulum”,
dalam http://rosmaladewi68.wordpress. com/2013/05/11/teori-teori-
kurikulum.html., di akses Kamis, 24 Maret 2016, 10.00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai