Anda di halaman 1dari 12

Analisis Terhadap Landasan Kurikulum Dilihat Dari

Landsan Filosofi Islam

Mata Kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Islam


Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A
Disusun oleh :
Sadiah
22210103303
Pendahuluan
Dunia pendidikan Islam di Indonesia khususnya, dan dunia Islam pada umumnya masih dihadapkan pada berbagai
persoalan mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat, sampai
kepada persoalan guru, metode, kurikulum dan sebagainya. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut masih terus
dilakukan dengan berbagai upaya. Penataran guru, pelatihan, tenaga pengelola pendidikan dan lain sebagainya
harus dilakukan, namun masalah pendidikan terus bermunculan. Upaya untuk memperbaiki kondisi kependidikan
yang demikian itu tampaknya perlu dilacak pada akar permasalahannya yang bertumpu pada pemikiran filosofis.

Kurikulum merupakan pedoman dasar proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Berhasil tidaknya suatu
pendidikan, mampu tidaknya peserta didik dan pendidik menerima dan memberikan pengajaran, serta tercapainya
tujuan pendidikan tentu sangat bergantung pada kurikulum. Jika kurikulum dirancang secara sistematis dan
komprehensif serta penting bagi seluruh kebutuhan perkembangan dan pembelajaran peserta didik untuk
mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan, maka hasil atau outcome pendidikan dengan sendirinya dapat
memenuhi harapan. Namun bila tidak, kegagalan terus terjadi di dunia Pendidikan.

Oleh karena itu, penting bagi pengelola lembaga pendidikan Islam untuk mengembangkan kurikulum yang dapat
digunakan di lembaga pendidikan Islam dengan mempertimbangkan secara cermat sifat kurikulum, berbagai
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum adalah apa
yang menetapkan tujuan pendidikan, dan memiliki sejumlah konsep panduan, salah satunya adalah asas filosofis
Hasil Dan Pembahasan
• Pengertian analisis

• Pengertian Landasan kurikulum

• Landasan Filosofis dalam Pendidikan Agama Islam

• Relevansi Filosofis dalam Kurikulum

• Peran Ajaran Al-Quran Dan Hadis dalam Membentuk Kurikulum

• Asas Filosofis dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

• Aliran-Aliran Filsafat dalam Pengembangan Kurikulum


HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Analisis Pengertian Landasan kurikulum

Landasan secara bahasa diartikan sebagai dasar; tumpuan, Landasan


Analisis adalah menguraikan suatu informasi dari beberapa itu sama dengan dasar-dasar.
komponen untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
permasalahan yang ada sehingga dapat menemukan solusi dari kulikulum mengutip pada S. Nasution adalah suatu rencana yang
permasalah tersebut untuk solusi yang diharapkan. disusun untuk proses pembelajaran oleh lembaga pendidikan atau
sekolah beserta staf yang bertanggungjawab dan membimbing.
Analisis adalah proses identifikasi sesuatu yang bertujuan
untuk memecahkan masalah atau menemukan kekurangan dari Landasan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, landasan,
keadaan yang sebenarnya sehingga dapat ditemukannya solusi asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam
yang diharapkan mengembangkan kurikulum.
Dalam filsafat ilmu, ada tiga landasan utama yaitu:
• Ontologi Ilmu Agama Islam
Ontologi adalah bidang dalam filsafat yang membahas keberadaan, realitas, dan eksistensi. Dalam agama Islam,
ontologi membantu kita memahami hakikat ilmu agama Islam. Masalah-masalah dalam pendidikan Islam yang
menjadi perhatian ontologi, seperti yang disebut oleh Muhaimin, terkait dengan pembentukan pandangan tentang
manusia, masyarakat, dan dunia.

• Epistimologi Ilmu Agama Islam


Epistemologi adalah cabang dari filsafat ilmu yang berfokus pada pengetahuan. Istilah "epistemologi" berasal dari
bahasa Yunani, yang berarti pengetahuan. Fokus utamanya adalah menggali sumber-sumber pengetahuan, mencari
darimana asal pengetahuan yang benar dan bagaimana kita dapat mengetahuinya. Dalam konteks Islam, sumber
pengetahuan utama adalah al-Qur'an dan hadits. Keduanya menjadi sumber dan inspirasi bagi para pemikir Islam
selama periode kemajuan Islam.

• Aksiologi Ilmu Agama Islam


Aksiologi, atau filsafat nilai, merupakan disiplin ilmu yang menyelidiki hakikat nilai, terutama dilihat dari perspektif
filosofis. Dalam konteks aksiologi, isu etika yang membahas tentang kebaikan dalam konteks moral menjadi aspek
yang sangat penting.
Relevansi Filosofis dalam Kurikulum
a. Tujuan Pendidikan
Relevansi filosofis dalam kurikulum mencakup pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang tujuan pendidikan. Apa yang
seharusnya menjadi tujuan utama dari pendidikan? Apakah tujuannya hanya untuk mentransfer pengetahuan atau juga
untuk membentuk karakter, moralitas, dan keterampilan individu?
b. Metode Pengajaran
Relevansi filosofis juga berhubungan dengan cara-cara pengajaran yang digunakan dalam kurikulum. Bagaimana
pendidikan seharusnya disampaikan kepada siswa? Apakah metode pengajaran harus lebih berfokus pada pemecahan
masalah, pemikiran kritis, atau pendekatan eksperimental?
c. Isi Kurikulum
Filosofi juga dapat memengaruhi pemilihan isi atau konten dalam kurikulum. Apa yang harus diajarkan kepada siswa
dan mengapa itu penting?
d. Evaluasi dan Pengukuran
Bagaimana kita mengukur prestasi dan pencapaian dalam pendidikan? Apakah tes, proyek, atau portofolio yang lebih
sesuai dengan tujuan pendidikan?
e. Konteks Sosial dan Budaya
Relevansi filosofis dalam kurikulum juga mempertimbangkan aspek sosial dan budaya. Bagaimana pendidikan
mempertimbangkan nilai-nilai, keyakinan, dan kebutuhan masyarakat dan budaya yang berbeda?
Peran Ajaran Al-Quran dan Hadist dalam
Membentuk Kurikulum
Kurikulum memiliki bagian terpenting secara substansial, terlebih bisa
dikatakan kurikulum menduduki posisi yang dasar dalam pendidikan karena
kompleks menjadi penuntun jalan, konten serta aktivitas pendidikan, sebagai
penentu atau outcome dari berbagai jenis dan mutu kelulusan lembaga
Pendidikan.

Pendidikan Islam harus memiliki suatu keharusan sekumpulan konten atau


dokumen yang disusun untuk mencapai tujujuan pendidikan Islam yang
berasaskan pada Al-Qur'an dan Hadist Terkait dengan hampir semua hal terlihat
dari isi program adalah strukturnya topik untuk diteliti digunakan sebagai bahan
referensi dalam kegiatan Pendidikan.
Asas Filosofis dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Subjek-Akademis
pendekatan subjek akademik adalah seperangkat bahan kajian dan sumber belajar yang disusun secara sistematis
dalam mata pelajaran pada suatu pendidikan tertentu yang dipelajari oleh peserta didik. Itu digunakan dalam
konstruksi kurikulum pendidikan agama Islam. Hal ini mengandung arti bahwa setiap topik yang sudah ada akan
ditata sesuai dengan disiplin keilmuan, misalnya dalam hal ciri-ciri keilmuan atau topik-topik keimanan dengan
menggunakan sistematisasi tauhid.

Humanistik
Landasan pendekatan humanistik adalah gagasan “memanusiakan manusia” yang menawarkan kesempatan bagi
manusia untuk menjadi lebih manusiawi. manusia mengasumsikan dua hal tentang mereka: pertama, bahwa fisik
mereka adalah komponen dari alam semesta yang Allah SWT ciptakan, dan bahwa itu selalu patuh dan sesuai
dengan sunnatullah, atau berdasarkan hukum-hukum. yang ditetapkan Allah SWT bagi alam semesta sesuai dengan
pertumbuhannya. Komponen immaterial manusia adalah ruhnya yang dianugerahkan Allah SWT kepadanya, serta
potensi dan fitrahnya, yang dapat dikembangkan sesuai dengan preferensi dan keterampilannya.

Rekonstruksi Sosial
Pendekatan Rekonstruksi Sosial dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan keahlian bertolak dari
problem yang dihadapi dalam masyarakat, Selain itu, dengan memanfaatkan iptek dan berkolaborasi akan dicari
jawaban dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
Aliran-Aliran Filsafat dalam Pengembangan Kurikulum
1. Perenialisme: Aliran perenialisme berkeyakinan bahwa kendatipun dalam lingkungan dan tempat yang
berbeda-beda, hakikat manusia tetap menunjukkan kesamaannya. Alhasil, setiap orang dan di mana pun bisa
mengenyam pendidikan dengan pola dan metode yang sama. Karena setiap orang diciptakan dari esensi yang
sama sebagai makhluk rasional, menurutnya, setiap orang memiliki fungsi manusia yang sama.

2. Esensialisme: Pada dasarnya, prinsip esensialisme pendidikan dimulai dengan kebenaran, yang telah
lama dianggap benar. Kaum esensialis berpendapat bahwa sekolah perlu mempersiapkan, mengajar, atau
mendidik siswa sehingga mereka dapat berbicara dan berpikir secara koheren. Empat mata pelajaran penting
membaca, menulis, berbicara dan matematika harus tercakup dalam kurikulum.

3. Eksistensialisme: Aliran filsafat eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang melihat segala
sesuatu berpangkal pada keberadaan, eksistensi sendiri merupakan salah satu cara manusia berada di dunia.
Yang mana wujud manusia berbeda dengan benda yang bersifat materi, benda tersebut tidak sadar akan
wujudnya sedangkan dengan manusia malah sebaliknya. Benda-benda materi akan bermakna karena manusia,
kelahiran eksistensialisme ingin menempatkan Kembali diri manusia pada tempat yang sebenarnya. Manusia
sebagai subjek sekaligus sebagai objek. Manusia tidak sama dengan materi, manusia tidak hanya akal dan
manusia memerlukan kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian.
Aliran-Aliran Filsafat dalam Pengembangan Kurikulum

4. Progressivisme: Filsafat progresivisme menempatkan banyak fokus untuk membantu siswa mengasah
bakat mereka melalui pengalaman, kemandirian, dan pengejaran pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan yang
mendorong apresiasi dan kreativitas. Bidang seni, progresivisme sangat penting, terutama untuk membantu siswa
mewujudkan potensi penuh mereka.

5. Rekonstruksionisme: Rekonstruksionisme meyakini bahwasanya pendidikan memiliki tanggung jawab


untuk menciptakan agen perubahan dan pemecah masalah sosial.
Kesimpulan

Berdasarkan analisis landasan kurikulum dilihat dari landasan filosofi Islam, Landasan filosofis Kurikulum
adalah representasi nilai- nilai filsafat pendidikan Islam sebagai dasar pijakan dalam membentuk manusia muslim
yang sebenar-benarnya. Kurikulum Pendidikan Islam harus mampu menampilkan aktivitas sekolah secara holistik
sebagai manifestasi nilai-nilai keislaman yang diimplementasikan dalam program-program sekolah. Sehingga
program sekolah merupakan sarana untuk mencetak lulusan yang sebenar-banarnya sesuai dengan al Quran dan al-
hadits.
Asas Filosofis dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Pertama Subjek Akademis ialah
sistematisasi pengetahuan khusus mendasari pembuatan kurikulum dalam pendekatan mata pelajaran akademik,
yang berbeda dengan sistematisasi ilmu-ilmu lainnya. Kedua Humanistik adalah untuk mengembangkan
kepribadian yang sesuai dengan keadaan ideal, proses pertumbuhan, integritas dan otonomi. Pada dasarnya, metode
pengajaran ini sangat dipengaruhi oleh psikologi generasi ketiga yang menuntut kedewasaan dari para siswanya.
Ketiga Pendekatan Rekonstruksi Sosial dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan keahlian bertolak
dari problem yang dihadapi dalam masyarakat, untuk Selain itu, dengan memanfaatkan iptek dan berkolaborasi
akan dicari jawaban dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih baik. Sebenarnya, desain kurikulum ini
bertujuan untuk menyatukan aspirasi siswa dan tujuan pendidikan nasional.
Terimakasih
Wassalammu’alaikum WR
WB

Anda mungkin juga menyukai