Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Derra Ayu Triananda 1702101132
2. Riky Ferdian 1702101148
3. Devita Mei Ardiningtias 1702101151
4. Agustin Wulandari 1702101156
5. Dwi Fitri 1702101160
MADIUN
2019
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum wr. wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sikap social
1. Jujur Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
adalah perilaku yang dapat Tidak menjadi plagiat
dipercaya dalam perkataan, Menungkapkan perasaan apa adanya
tindakan, dan pekerjaan. Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
ditemukan.
Membuat laporan berdasarkan data
Mengakui kesalahan yang dimiliki
2. Disiplin Datang tepat waktu
adalah tindakan yang Patuh pada tata tertib
menunjukkan perilaku tertib Mengerjakan tugas seuai dengan waktu yang
dan patuh terhadap berbagai ditentukan.
ketentuan dan peraturan Mengikuti kaidah bahasa tulis yang baik dan benar.
3. Tanggung jawab Melaksanakan tugas individu dengan baik.
Adalah sikap dan perilaku Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
seseorang untuk melaksanakan Tidak menyalahkan orang lain tanpa bukti.
tugas dan kewajibannya, yang Mengembalikan barang yang dipinjam.
seharusnya dia lakukan, Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
terhadap diri sendiri, dilakukan.
masyarakat, linkungan (alam, Menepati janji
social dan budaya), Negara Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan kita
dan Tuhan Yang Maha Esa. sendiri.
Melaksanakan apa yang pernah dikatakan.
4. Toleransi Tidak mengganggu teman yang berbeda
Adalah sikap dan tindakan pendapat.
yang menghargai keberaaman Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
latar belakang, pandangan dan pendapatnya.
keyakinan. Dapat menerima kekurangan orang lain.
Dapat memaafkan kesalahan orang lain.
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan dan keyakinan.
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri
kepada orang lain.
Kesediaan untuk belajar terbuka
terhadapkeyakinanan dan gagasan orang lain agar
dapat memahami orang lain.
Terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.
5. Gorong royong Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan
Adalah bekerja bersama-sama kelas atau sekolah.
dengan orang lain untuk Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
mencapai tujuan bersama Bersedia membantu orang lain tanpamengharap
dengan saling berbagi tugas imbalan. Aktif dalam kerja kelompok.
dan tolong menolon secara Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.
ikhlas. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan
pendapat/pikiran antara diri sendiri dan
orang lain.
Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi
mencapai tujuan bersama
6. Sopan santun Menghormati orang yang lebih tua.
Adalah sikap baik dalam Tidak berkata kotor, kasar, dan takabur.
pergaulan baik dalam Tidak meludah disembarang tempat.
berbahasa maupun bertingkah Tidak menyela pembicaraan pada waktu
laku. Norma kesantunan yang tidak tepat.
bersifat relative, artinya yang Mengucapkan terimakasih setelah menerima
dianggap baik/santun pada bantuan orang lain.
tempat dan waktu yang lain. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan arang milik orang lain.
Memperlakukan orang lain sebagaimana diri
sendiri ingin diperlakukan
7. Percaya diri Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
Adalah kondisi mental atau ragu-ragu.
psikologis seseorang yang Mampu membuat keputusan dengan cepat
member keyakinan kuat untuk Tidak mudah putus asa
berbuat atau bertindak. Tidak canggung dalam bertindak
Berani presentasi di depan kelas.
Berani berpendapat, bertanya atau
menjawab pertanyaan.
Sumber: Kemendikbud, Model Penilaian Pencapaian Kompetensi (2013).
C. Skala Instrumen Penilaian Sikap
1. Skala Thrustone
Skala thrustone merupakan teknik formal yang pertama bagi pengukuran suatu sikap
yang dikembangkan oleh Louis L. Thurstone pada tahun 1928. Skala thurstone terdiri
dari sejumlah pertanyaan dalam hal mana responden ditanya tentang setuju atau tidak
setujunya. Dalam skala thrustone penilai memberikan tanda centang ( dibawah kolom
setuju (agree) atau tidak setuju (disagree) atau dibawah kolom angka yang
menggambarkan kontinum, dari yang dianggap paling sesuai dengan pernyataan sampai
yang dianggap tidak sesuai dengan
pernyataan.
Pernyataan 7 6 5 4 3 2 1
1. Saya suka belajar matematika
2. Pelajaran matematika sangat
bermanfaat
3. Saya berusaha hadir setiap ada
pelajaran matematika
4. Pelajaran matematika
membosankan
5. Dan seterusnya…
2. Skala Likert
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam riset yang
menggunakan kuesioner sebagai instrument pengambilan data. Butir pertanyaan likert
merupakan pernyataan sederhana dalam hal mana responden diminta untuk mengevaluasi
menurut setiap jenis criteria subjektif atau objektif, kemudian tingkat kesetujuan atau tidak
kesetujuannya diukur. Skala likert yang disukai berbentuk simetris atau seimbang dengan
butir skala ganjil, terdapat jumlah yang sama dari posisi pilihan positif maupun posisi
negative. Diantara kedua posisi tersebut ada posisi tidak tahu (entah). Skala likert adalah
metode pemberian skala bipolar, mengukur baik respons positif maupun negative terhadap
suatu pernyataan.
Pernyataan SS S T TS STS
1. Saya suka belajar matematika
2. Pelajaran matematika sangat
bermanfaat
3. Saya berusaha hadir setiap ada
pelajaran matematika
4. Pelajaran matematika membosankan
5. Dan seterusnya…
Keterangan:
1. Sangat tidak setuju (STS)
2. Tidak setuju (TS)
3. Ragu-Ragu (R)
4. Setuju (S)
5. Sangat setuju (SS)
a b c d e f g h i
Membosankan Menyenangkan
Mudah Sukar
Sia-sia Bermanfaat
Menjemukan Menantang
4. Skala Guttman
Skala guttman adalah skala yang dikembangkan oleh Louis Guttman yang digunakan jika
penilaian menginginkan untuk merancang kuisioner singkat yang mampu membuat
pembedaan kemampuan dari responden. Dalam skala guttman ada pengertian bahwa
pertanyaan/pernyataan yang lebih atas membawahi pertanyaan/pernyataan dibawahnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang pengertian sikap dapat dijelaskan bahwa
penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi sikap peserta didik yang meliputi aspek
menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), merespon atau
menanggapi (responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi
atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dan menurut George L. Mouly (1967) terdapat tiga komponen sikap
yaitu Komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen behavioral.
Dalam merumuskan indikator dominan guru harus meliat dari sisi sikap
spiritual dan sikap sosial yang terdiri dari Jujur, Disiplin, Tanggung jawab,
Toleransi, Gotong royong, Santun, Percaya diri.
Ada beberapa skala instrumen penilaian sikap yaitu Skala Thrustone,
skala likert, skala beda sematic, dan skala guttman.
Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui :Observasi atau
pengamatan perilaku, Penilaian diri, Penilaian “teman sejawat” oleh peserta
didik, Jurna, Wawancara pertanyaan - pertanyaan langsung.Instrument yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaianantar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian yang di sertai rubric, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik dan pada wawancara berupa daftar pertanyaan.
Mata Pelajaran : PPKn
Tema : Panas dan Perpindaha Panasnya
Sub Tema : 1 Perpindahan Kalor
Kelas :5
Kompetensi Dasar
3.2 Memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
3.2.1 menjelaskan pentingnya hak, kewajiban dan tnggung jawab sebagai warga
negara.
3.2.2 membedakan antara hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara.
3.2.3 memberi contoh sikap yang mencerminkan hak, kewajiban dan tanggung jawab
sebagai warga negara.
Deskripsi Umum :
Kepada siswa akan diberikan suatu bacaan mengenai hak, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai warga negara. Kemudian ditanyakan pentingnya hak, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan
contoh sikap yang mencerminkan hak, kewajiban dan tanggung jawab. Kemudian
memberikan kesimpulan dari hal, kewajiban dan tanggung jawab.
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum
serta perlakuan yang sama dihadapan huku. Pernyataan tersebut tertuang dalam
UUD 1945 pasal...
a. 28 B ayat 1
b. 28 D ayat 1
c. 28 E ayat 1
d. 28 H atat 1
2. Bila dalam perjalanan tiba saatnya beribadah, tindakan yang tepat adalah...
a. Mencari tempat ibadah dan melaksanakannya
b. Menangguhkan ibadah sampai tiba di tujuan
c. Tidak perlu ibadah karena dalam perjalanan
d. Beristirahat saja untuk menghormati waktu ibadah
3. Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dapat diwujudkan dengan sikap...
a. Menciptakan hubungan baik dengan Tuhan
b. Menciptakan hubungan baik dengan sesama manusia
c. Mempelajari ajaran-ajaran agamanya
d. Menciptakan hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia
4. Pak Hardi tidak mengikuti kerja bakti karena beliau sakit, tindakan Pak Hardi
yang tepat adalah...
a. Diam saja karena dia sedang sakit
b. Minta maaf kepada Pak RT
c. Minta maaf dan menyediakan makanan kecil bagi yang bekerja bakti
d. Membersihkan lingkungan sendiri bila ia sudah sembuh
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat dapat ditunjukkan dengan melakukan
tindakan...
a. Membersihkan selokan di depan rumah sendiri
b. Membuat aquarium yang bisa disimpan di rumah
c. Membuat layang-layang untuk dijual
d. Ikut melaksanakan siskamling
6. Kebebasan harus dapat dipertanggung jawabkan terhadap Nusa dan Bangsa
artinya, kebebasan itu harus sesuai dengan...
a. Keinginan pemimpin bangsa
b. Pancasila dan UUD 1945
c. Ajaran agama yang dianut
d. Etika hidup bermasyarakat