Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENILAIAN SIKAP

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pembimbing: Dr.Sri Budiyartati., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Derra Ayu Triananda 1702101132
2. Riky Ferdian 1702101148
3. Devita Mei Ardiningtias 1702101151
4. Agustin Wulandari 1702101156
5. Dwi Fitri 1702101160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

MADIUN

2019

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “PENILAIAN SIKAP” secara tepat waktu.

Pembuatan makalah ini merupakan suatu bentuk untuk menambah


pengetahuan tentang penilaian sikap serta untuk memenuhi tugas dalam proses
pembelajaran.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, saya percaya tetap


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran
dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Madiun, 06 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .........................................................................


Kata Pengantar .........................................................................
Daftar Isi .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................

A. Definisi Sikap ............................................................................


B. Perumusan indikator domain sikap ..........................................
C. Skala instrumen penilaian sikap................................................
D. Teknik penilaian sikap ..............................................................

BAB III PENUTUP........................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada bagaimana bersikap


utamanya di rumah,sekolah maupun lingkungan masyarakat. Namun, terkadang
mereka tidak menyadarinya. Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai percakapan,
baik itu percakapan di lingkungan keluarga, antaranak, antarorang tua, anak dengan
orang tua. Kegiatan menyimak lainnya meliputi seminar, pidato, dialog, diskusi,
dalam membicarakan suatu permasalahan. Implementasi dari sikap ini terdiri dari
mendengarkan lambang-lambang lisan, memahami maksud yang ingin disampaikan
pembicara melalui ujaran, dan menangkap isi atau pesan yang hendak disampaikan
seseorang. Oleh karena itu, seseorang dituntut harus terampil dalam besikap sehari-
hari di rumah,sekolah maupun limgkungan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut
1. Apakah penilaian sikap itu?
2. Bagaimana Indikator perumusan domain sikap?
3. Bagaimana skala instrument Penilaian Sikap?
4. Bagaimana Teknik Penilaian sikap?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian sikap
2. Untuk mengetahui indicator perumusan penilaian sikap
3. Untuk mengetahui instrument penilaian sikap
4. Untuk mengetahui teknik penilaian sikap
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Sikap

Menurut definisi konseptual, sikap merupakan kecenderungan merespons secara


konsisten tentang menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Sikap juga sebagai ekspresi
nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki seseorang. Sikap menurut Secord dan
Beckman (1964, dalam Basuki dan Haryanto 189: 2014) yang menyatakan sikap adalah
keteraturan tertentu dalam hal pelaksanaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predoposisi
tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek. Attitude as the degree of positive or
negative affect associated with some psychological object (Allen L. Edward, 1957 dalam
Majid,2014).
Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, keteguhan, dan
konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengatahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik dan
sebagainya (Basuki dan Haryanto 189-190: 2014). Penilaian kompetensi sikap dalam
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta
didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran (Majid, 163: 2014). Kegunaan utama dalam penilaian sikap sebagai
bagian dari pembelajaran adalah refleksi pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik
secara individual. Sikap seseorang terhadap sesuatu bias dipengaruhi dari pengetahuan yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu itu.
Dengan demikian terdapat tiga komponen sikap menurut George L. Mouly (1967) dalam
Majid (2014) yaitu:
1. Komponen afektif (kehidupan emosional individu), yakni perasaan tertentu (posiif
atau negative) yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap objek sikap,
sehingga timbul rasa senang-tidak senang,takut-tidak takut.
2. Komponen kognitif merupakan aspek intelektual yang berhubungan dengan belief,
idea atau konsep terhadap objek sikap.
3. Komponen behavioral merupakan kecenderungan individu untuk bertingkah laku
tertentu terhadap objek sikap.
Dari penjelasan tentang pengertian sikap dapat dijelaskan bahwa penilaian sikap
merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
sikap peserta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan (receiving atau
attending), merespon atau menanggapi (responding), menilai atau menghargai (valuing),
mengorganisasi atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, dan sikap social yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertical
dengan Tuhan YME, sedangkan sikap social sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam
upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Berdasarkan rumusan Kompetensi Inti sikap spiritual (KI 1) dan sikap social (KI 2)
setiap jenjang pendidikan mencakup:

Tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian Sikap Spiritual Menghargai Dan Menghayati Agama Yang


Dianut
Penilaian Sikap Sosial 1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Santun
7. Percaya diri

B. Perumusan Indikator Domain Sikap

Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan


oleh peserta didik, yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi sikap
yang dinilai. Rumusan indikator domain sikap spiritual dan sosial dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2. Daftar Deskripsi Indikator


Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
Sikap Spiritual
Menghargai dan menghayati  Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
ajaran agama yang dianut  Menjalankan ibadah tepat waktu.
 Memberi salam saat awal dan akhir
 presentasi sesuai agam yang dianut.
 Bersyukur atas nikmat dan karunia TuhanYME.
 Mensyukuri kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri.
 Mengucapkan syukur ketika berhasil
 mengerjakan sesuatu.
 Berserah diri kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha.
 Menjaga lingkungan hidup sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat.
 Memelihara hubungan baik dengan sesame umat
ciptaan Tuhan YME.
 Bersyukur keada Tuhan YME sebagai bangsa
Indonesia.
 Menghormati orang lain menjalankan
 Ibadah sesuai dengan agamanya.

Sikap social
1. Jujur  Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
adalah perilaku yang dapat  Tidak menjadi plagiat
dipercaya dalam perkataan,  Menungkapkan perasaan apa adanya
tindakan, dan pekerjaan.  Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
ditemukan.
 Membuat laporan berdasarkan data
 Mengakui kesalahan yang dimiliki
2. Disiplin  Datang tepat waktu
adalah tindakan yang  Patuh pada tata tertib
menunjukkan perilaku tertib  Mengerjakan tugas seuai dengan waktu yang
dan patuh terhadap berbagai ditentukan.
ketentuan dan peraturan  Mengikuti kaidah bahasa tulis yang baik dan benar.
3. Tanggung jawab  Melaksanakan tugas individu dengan baik.
Adalah sikap dan perilaku  Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
seseorang untuk melaksanakan  Tidak menyalahkan orang lain tanpa bukti.
tugas dan kewajibannya, yang  Mengembalikan barang yang dipinjam.
seharusnya dia lakukan,  Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
terhadap diri sendiri, dilakukan.
masyarakat, linkungan (alam,  Menepati janji
social dan budaya), Negara  Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan kita
dan Tuhan Yang Maha Esa. sendiri.
 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan.
4. Toleransi  Tidak mengganggu teman yang berbeda
Adalah sikap dan tindakan  pendapat.
yang menghargai keberaaman  Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
latar belakang, pandangan dan pendapatnya.
keyakinan.  Dapat menerima kekurangan orang lain.
 Dapat memaafkan kesalahan orang lain.
 Mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan dan keyakinan.
 Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri
kepada orang lain.
 Kesediaan untuk belajar terbuka
terhadapkeyakinanan dan gagasan orang lain agar
dapat memahami orang lain.
 Terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.
5. Gorong royong  Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan
Adalah bekerja bersama-sama kelas atau sekolah.
dengan orang lain untuk  Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
mencapai tujuan bersama  Bersedia membantu orang lain tanpamengharap
dengan saling berbagi tugas imbalan. Aktif dalam kerja kelompok.
dan tolong menolon secara  Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok.
ikhlas.  Tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
 Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan
 pendapat/pikiran antara diri sendiri dan
 orang lain.
 Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi
mencapai tujuan bersama
6. Sopan santun  Menghormati orang yang lebih tua.
Adalah sikap baik dalam  Tidak berkata kotor, kasar, dan takabur.
pergaulan baik dalam  Tidak meludah disembarang tempat.
berbahasa maupun bertingkah  Tidak menyela pembicaraan pada waktu
laku. Norma kesantunan  yang tidak tepat.
bersifat relative, artinya yang  Mengucapkan terimakasih setelah menerima
dianggap baik/santun pada bantuan orang lain.
tempat dan waktu yang lain.  Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
 Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan arang milik orang lain.
 Memperlakukan orang lain sebagaimana diri
sendiri ingin diperlakukan
7. Percaya diri  Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
Adalah kondisi mental atau  ragu-ragu.
psikologis seseorang yang  Mampu membuat keputusan dengan cepat
member keyakinan kuat untuk  Tidak mudah putus asa
berbuat atau bertindak.  Tidak canggung dalam bertindak
 Berani presentasi di depan kelas.
 Berani berpendapat, bertanya atau
 menjawab pertanyaan.
Sumber: Kemendikbud, Model Penilaian Pencapaian Kompetensi (2013).
C. Skala Instrumen Penilaian Sikap

1. Skala Thrustone

Skala thrustone merupakan teknik formal yang pertama bagi pengukuran suatu sikap
yang dikembangkan oleh Louis L. Thurstone pada tahun 1928. Skala thurstone terdiri
dari sejumlah pertanyaan dalam hal mana responden ditanya tentang setuju atau tidak
setujunya. Dalam skala thrustone penilai memberikan tanda centang ( dibawah kolom
setuju (agree) atau tidak setuju (disagree) atau dibawah kolom angka yang
menggambarkan kontinum, dari yang dianggap paling sesuai dengan pernyataan sampai
yang dianggap tidak sesuai dengan
pernyataan.

Contoh: Minat Dalam Pembelajaran Matematika

Pernyataan 7 6 5 4 3 2 1
1. Saya suka belajar matematika
2. Pelajaran matematika sangat
bermanfaat
3. Saya berusaha hadir setiap ada
pelajaran matematika
4. Pelajaran matematika
membosankan
5. Dan seterusnya…

2. Skala Likert
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam riset yang
menggunakan kuesioner sebagai instrument pengambilan data. Butir pertanyaan likert
merupakan pernyataan sederhana dalam hal mana responden diminta untuk mengevaluasi
menurut setiap jenis criteria subjektif atau objektif, kemudian tingkat kesetujuan atau tidak
kesetujuannya diukur. Skala likert yang disukai berbentuk simetris atau seimbang dengan
butir skala ganjil, terdapat jumlah yang sama dari posisi pilihan positif maupun posisi
negative. Diantara kedua posisi tersebut ada posisi tidak tahu (entah). Skala likert adalah
metode pemberian skala bipolar, mengukur baik respons positif maupun negative terhadap
suatu pernyataan.

Contoh Skala Likert:

Pernyataan SS S T TS STS
1. Saya suka belajar matematika
2. Pelajaran matematika sangat
bermanfaat
3. Saya berusaha hadir setiap ada
pelajaran matematika
4. Pelajaran matematika membosankan
5. Dan seterusnya…

Keterangan:
1. Sangat tidak setuju (STS)
2. Tidak setuju (TS)
3. Ragu-Ragu (R)
4. Setuju (S)
5. Sangat setuju (SS)

3. Skala Beda Sematic


Skala beda semantic adalah skala yang mengharuskan responden memilih diantara dua
kutub yang berlawanan. Pilihannya mendekati kutub mana dan dinyatakan dengan
memberikan tanda cek di bawah kolom yang dipilih. Skala ini dikembangkan oleh Charles E.
Osgood.
Contoh Skala Beda Semantic Pelajaran Matematika

a b c d e f g h i
Membosankan Menyenangkan
Mudah Sukar
Sia-sia Bermanfaat
Menjemukan Menantang

4. Skala Guttman
Skala guttman adalah skala yang dikembangkan oleh Louis Guttman yang digunakan jika
penilaian menginginkan untuk merancang kuisioner singkat yang mampu membuat
pembedaan kemampuan dari responden. Dalam skala guttman ada pengertian bahwa
pertanyaan/pernyataan yang lebih atas membawahi pertanyaan/pernyataan dibawahnya.

Contoh Skala Guttman:

1. Apakah anda menyukai pelajaran matematika?


a.Ya b. Tidak

2. Bagaimana pendapat anda, bila pembelajaran matematika menggunakan media


pembelajaran?
a. Setuju b. Tidak Setuju

D. Teknik Penilaian Sikap

Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui :


1. Observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar pengamatan atau observasi.
2. Penilaian diri
3. Jurnal
4. Wawancara dengan alat panduan atau pedoman wawancara ( pertanyaan - pertanyaan
langsung )
Instrument yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta
didik adalah daftar cek atau skala penilaian yang di sertai rubric, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik dan pada wawancara berupa daftar pertanyaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang pengertian sikap dapat dijelaskan bahwa
penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi sikap peserta didik yang meliputi aspek
menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), merespon atau
menanggapi (responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi
atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dan menurut George L. Mouly (1967) terdapat tiga komponen sikap
yaitu Komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen behavioral.
Dalam merumuskan indikator dominan guru harus meliat dari sisi sikap
spiritual dan sikap sosial yang terdiri dari Jujur, Disiplin, Tanggung jawab,
Toleransi, Gotong royong, Santun, Percaya diri.
Ada beberapa skala instrumen penilaian sikap yaitu Skala Thrustone,
skala likert, skala beda sematic, dan skala guttman.
Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui :Observasi atau
pengamatan perilaku, Penilaian diri, Penilaian “teman sejawat” oleh peserta
didik, Jurna, Wawancara pertanyaan - pertanyaan langsung.Instrument yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaianantar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian yang di sertai rubric, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik dan pada wawancara berupa daftar pertanyaan.
Mata Pelajaran : PPKn
Tema : Panas dan Perpindaha Panasnya
Sub Tema : 1 Perpindahan Kalor
Kelas :5

Kompetensi Dasar

3.2 Memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator

3.2.1 menjelaskan pentingnya hak, kewajiban dan tnggung jawab sebagai warga
negara.

3.2.2 membedakan antara hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara.

3.2.3 memberi contoh sikap yang mencerminkan hak, kewajiban dan tanggung jawab
sebagai warga negara.

Deskripsi Umum :

Kepada siswa akan diberikan suatu bacaan mengenai hak, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai warga negara. Kemudian ditanyakan pentingnya hak, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan
contoh sikap yang mencerminkan hak, kewajiban dan tanggung jawab. Kemudian
memberikan kesimpulan dari hal, kewajiban dan tanggung jawab.

Atribut atau Bentuk Stimulasi :

1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum
serta perlakuan yang sama dihadapan huku. Pernyataan tersebut tertuang dalam
UUD 1945 pasal...
a. 28 B ayat 1
b. 28 D ayat 1
c. 28 E ayat 1
d. 28 H atat 1

2. Bila dalam perjalanan tiba saatnya beribadah, tindakan yang tepat adalah...
a. Mencari tempat ibadah dan melaksanakannya
b. Menangguhkan ibadah sampai tiba di tujuan
c. Tidak perlu ibadah karena dalam perjalanan
d. Beristirahat saja untuk menghormati waktu ibadah
3. Taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dapat diwujudkan dengan sikap...
a. Menciptakan hubungan baik dengan Tuhan
b. Menciptakan hubungan baik dengan sesama manusia
c. Mempelajari ajaran-ajaran agamanya
d. Menciptakan hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia
4. Pak Hardi tidak mengikuti kerja bakti karena beliau sakit, tindakan Pak Hardi
yang tepat adalah...
a. Diam saja karena dia sedang sakit
b. Minta maaf kepada Pak RT
c. Minta maaf dan menyediakan makanan kecil bagi yang bekerja bakti
d. Membersihkan lingkungan sendiri bila ia sudah sembuh
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat dapat ditunjukkan dengan melakukan
tindakan...
a. Membersihkan selokan di depan rumah sendiri
b. Membuat aquarium yang bisa disimpan di rumah
c. Membuat layang-layang untuk dijual
d. Ikut melaksanakan siskamling
6. Kebebasan harus dapat dipertanggung jawabkan terhadap Nusa dan Bangsa
artinya, kebebasan itu harus sesuai dengan...
a. Keinginan pemimpin bangsa
b. Pancasila dan UUD 1945
c. Ajaran agama yang dianut
d. Etika hidup bermasyarakat

Anda mungkin juga menyukai