Anda di halaman 1dari 12

CIRI-CIRI PERWUJUDAN PERILAKU BELAJAR PAI

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Belajar PAI pada
jenjang strata satu (S1) Program studi pendidikan agama Islam (PAI) Fakultas
tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Datokarama Palu

Dosen Pengampu: Darmawansyah, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok IV:


Muh Ardian Nugraha 211010069
Sidney Pratiwi 211010088
Yesi Widiastuti 211010071
Salsa Billa Rahmawati 211010085
Moh Najib 211010083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Ciri-ciri perwujudan Perilaku Belajar PAI” untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi

Belajar PAI dengan baik. Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terimakasih

kepada dosen mata kuliah “Psikologi Belajar PAI” yang telah memberikan tugas makalah

ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami harap makalah ini dapat

berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan, terutama kami yang
menyusun.

Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak

terimakasih.

Sigi, 15 Desember 2023

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Belajar ........................................................................ 2

B. Perwujudan Perilaku Belajar ...................................................................... 3

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar................................... 4

D. Ciri-ciri perwujudan perilaku belajar dalam PAI ....................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku menurut adalah suatu aktivitas yang mengalami perubahan dalam diri

individu. Perubahan itu didapat dalam segi kognitif, afektif, dan dalam segi

psikomotorik. Belajar sendiri merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya, untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan

lingkungannya. Perilaku belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis, yang


berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahanperubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perilaku belajar?

2. Bagaimana perwujudan perilaku belajar?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar?

4. Apa saja ciri-ciri perwujudan perilaku belajar dalam PAI?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui perilaku belajar
2. Untuk mengetahui perwujudan perilaku belajar
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar
4. Untuk mengetahui ciri-ciri perwujudan perilaku belajar dalam PAI

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Belajar

Perilaku adalah dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau aktivitas atau
sembarang respons baik itu reaksi, tanggapan, jawaban, atau itu balasan yang dilakukan
oleh suatu organisme. Secara khusus pengertian perilaku adalah bagian dari satu
kesatuan pola reaksi. Perilaku menurut M. Syah adalah “suatu aktivitas yang
mengalami perubahan dalam diri individu. Perubahan itu didapat dalam segi kognitif,
afektif, dan dalam segi psikomotorik”.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa perilaku adalah tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Dari pandangan biologis perilaku
merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Walgito,
memberikan definisi tentang belajar sebagai berikut: Belajar dapat diartikan sebagai
“perubahan yang relatif menetap pada perilaku yang terjadi sebagai akibat dari latihan
atau pengalaman”. Hal yang muncul dalam definisi ini adalah bahwa perubahan
perilaku atau performance itu relatif permanen. Di samping itu juga dikemukakan
bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (practice) atau
karena pengalaman (experience). Pada pengertian latihan dibutuhkan usaha dari
individu yang bersangkutan, sedangkan pada pengertian pengalaman usaha tersebut
tidak tentu diperlukan. Ini mengandung arti bahwa dengan pengalaman seseorang atau
individu dapat berubah perilakunya, di samping perubahan itu dapat disebabkan oleh
karena latihan.

Skinner memberikan definisi belajar sebagai sebuah proses adaptasi perilaku yang
progresif. Belajar sendiri merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya, untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan
lingkungannya.

2
Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu
proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari
belajar adanya sifat progresivitas, adanya tendensi ke arah yang lebih sempurna atau
lebih baik dari keadaan sebelumnya. Perubahan yang timbul karena proses belajar
sudah tentu memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas. Setiap perilaku belajar selalu
ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam
beberapa pustaka rujukan, antara lain psikologi pendidikan oleh Suryabrata, disebut
juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi
karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah Perubahan itu intensional,
perubahan itu positif dan aktif dan perubahan itu efektif dan fungsional.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar adalah suatu
aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan
dan nilai sikap.
B. Perwujudan Perilaku Belajar
Menurut M. Syah, dalam memahami arti belajar dan inti dasar perubahan sikap
karena belajar, para ahli sependapat bahwa perilaku belajar diwujudkan dalam
sembilan bentuk, yaitu: kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, berfikir asosiatif dan
daya ingat, berfikir rasional dan kritis, sikap, apresiasi, dan tingkah laku afektif.
Adapun penjabaran dari ke sembilan bentuk perilaku belajar adalah:
a. Kebiasaan, setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaannya akan
berubah.
b. Ketrampilan, adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan
otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah
seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya.
c. Pengamatan, adalah proses menerima, menafsirkan, dan member arti rangsangan
yang masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga.

3
d. Berpikir asosiatif dan daya ingat, secara sederhana dapat diartikan berpikir
dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu
merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respon.
e. Berpikir rasional dan kritis, adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang
bertalian dengan pemecahan masalah.
f. Sikap, dalam arti yang sempit diartikan sebagai pandangan atau kecenderungan
mental.
g. Inhibisi, secara ringkas diartikan sebagai upaya pengurangan atau pencegahan
timbulnya suatu respon tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang
berlangsung.
h. Apresiasi, pada dasarnya berarti suatu pertimbangan (judgment) mengenai arti
penting atau nilai sesuatu.
i. Tingkah laku afektif, adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman
perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, waswas,
dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman
belajar. Oleh karenanya, dia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku
belajar. (M. Syah, 118)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan perilaku belajar terwujud dalam bentuk
kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional
dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi dan tingkah laku afektif.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar
1. Faktor Internal Siswa
a) Fisiologis
Tonus Jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ – organ tubuh dan sendi–
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intesitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing–pusing kepala
misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

4
b) Psikologis Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko – fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat.
c) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang,
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
d) Bakat
Secara umum bakat adalah kemampuan potensialyang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya
setiap orang pasti memiliki bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan
kepasitas masing – masing. Jadi secara global itu bakat itu mirip dengan inteligensi.
e) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
f) Motivasi
Motivasi adalah keadaan internal organisme – baik manusia maupun hewan- yang
mendorongnya berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
2. Faktor Eksternal
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman sekelas, yang dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa sehingga menjadi daya dorong yang
positif bagi kegiatan belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegitan belajar ialah orang tua dan siswa itu sendiri, karena sifat-sifat

5
dan pengelolaan keluarga semunya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai nantinya.
b) Lingkungan Non-sosial
Yang termasuk disini adalah: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa.
D. Ciri-ciri Perwujudan Perilaku Belajar dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)
a. Niat dan Kesungguhan

Perilaku belajar PAI tercermin dalam niat dan kesungguhan siswa untuk
memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam. Siswa yang memiliki niat tulus dan
kesungguhan tinggi akan lebih aktif dalam pembelajaran PAI.

b. Ketaatan Terhadap Ajaran Agama

Siswa yang menunjukkan ketaatan terhadap ajaran agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari dapat dianggap sebagai ciri positif perilaku belajar PAI. Misalnya,
melakukan shalat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, dan menjalankan ibadah-ibadah
lainnya.

c. Partisipasi Aktif dalam Diskusi dan Kegiatan Kelas

Siswa yang aktif berpartisipasi dalam diskusi, pertanyaan, dan kegiatan kelas
menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran PAI. Hal ini mencerminkan
keinginan untuk mendalami pemahaman agama Islam melalui interaksi dalam konteks
pembelajaran.

d. Keinginan untuk Meningkatkan Diri

Perilaku belajar PAI tercermin dalam semangat siswa untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman agama Islam. Siswa yang memiliki motivasi untuk terus

6
belajar dan mengejar pemahaman yang lebih mendalam dapat dianggap sebagai pelaku
belajar yang efektif.

e. Sikap Menghargai Keanekaragaman Budaya dan Pandangan

Siswa yang memahami dan menghargai keanekaragaman budaya serta


pandangan dalam konteks agama Islam menunjukkan kedewasaan dalam perilaku
belajar. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan membangun
toleransi antar siswa.

f. Penerapan Nilai-Nilai Moral dalam Kehidupan Sehari-Hari

Siswa yang mampu menerapkan nilai-nilai moral dan etika agama Islam dalam
tindakan sehari-hari menunjukkan perwujudan perilaku belajar yang positif. Kejujuran,
keadilan, dan kepedulian terhadap sesama merupakan contoh implementasi nilai-nilai
tersebut.

g. Keterlibatan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Agama Islam

Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler berbasis agama Islam, seperti
kajian kitab, pengajian, atau kegiatan sosial berbasis agama, menunjukkan perwujudan
perilaku belajar PAI di luar kelas.

Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, kita dapat memahami bagaimana perilaku


belajar dalam konteks Pendidikan Agama Islam dapat menjadi landasan bagi
pengembangan spiritual dan moral siswa.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pandangan tentang masalah pendidikan Islam merupakan suatu untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh, kemudian menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan


serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Dengan tujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam


sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketakwaannya kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia.

Perilaku belajar merupakan perubahan sikap belajar peserta didik. Dengan

menerima materi pendidikan Agama Islam menimbulkan prilaku yang agamis. Dengan

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku belajar, dan pendekatan prilaku

belajar yang bertujuan untuk membentuk prilaku yang baik dari belajar, menjadikan

akhlak yang baik sehingga tercapailah tujuan pembelajaran membentuk kepribadian

muslim

8
DAFTAR PUSTAKA

B, Walgito. 2003. Pengantar Psikologi Umum, Andi: Yogyakarta.

Djaali,. 2012. Psikologi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta

Nurlila Kamsi, “Perilaku Belajar dalam Konsep Pendidikan Islam”, Edification Vol.2

No. 02, Januari 2020.

Syah, M. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja

Rosdakarya: Bandung

Anda mungkin juga menyukai