Anda di halaman 1dari 2

Ujian Tengah Semester

Nama : Anirma Harapan Naibaho


NIM : 1193111079
Kelas : PGSD Reguler F, 2019
Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu : Masta Marselina Sembiring S.Pd., M.pd

Berdasarkan film yang berjudul “ Taare Zameen Par “ tersebut interpretasi saya yaitu :
1. Pendekatan yang digunakan guru di sekolah lama dan baru
A. Pendekatan yang dilakukan di sekolah lama adalah pendekatan konsep dan berpusat
pada siswa, dimana guru yang menyajikan konsep tanpa memberikan kepada siswa
untuk menghayati bagaimana konsep itu didapat dan hanya berfokus pada penguasaan
konsep. Seperti dalam film tersebut, guru di sekolah lama menyuruh Ikhsaan untuk
membaca sebuah buku tanpa menjelaskan terlebih dahulu tentang penguasaan huruf
dan tanpa memperhatikan kemampuan siswa. Sehingga Ikhsaan yang notabenenya
mengidap disleksia ( kesulitan membaca dan menulis ) tidak mampu membaca
dengan baik. Karena Ikhsaan tidak mampu membacanya guru memerintahkan
Ikhsaan agar keluar dari mata pelajarannya dan guru tersebut hanya mengajar siswa
yanng mampu membaca.
B. Pendekatan yang digunakan di sekolah baru tidak jauh berbeda dengan pendekatan
yang dibunakan di sekolah lama Ikhsaan, hanya saja guru yang mengajarkan Ikhsaan
yaitu Pak Nikuhm memberikan pendekatan individual dan pendekatan
konstruktivisme. Pendekatan Individual yang dimaksud yaitu pendekatan kepada
siswa secara pribadi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa pada saat
belajar, dalam film tersebut, Pak Nikuhm mengajari Ikhsaan secara pribadi untuk
mengetahui masalah disleksia yang dihadapi Ikhsaan. Pendekatan Konstruktivisme
yang dimaksud adalah pendekatn yang menekankan pada tingkat kreativitas siswa
dalam menyalurkan ide ide baru yang diperlukan bagi pengembangan diri siswa
berdasarkan pengetahuan dan mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam film tersebut, Pak Nikhum mengajari
Iksaan dengan mengembangkan kreativitas Ikhsaan. Hal pertama yang dilakukan oleh
pak Nikhum adalah dengan memperkenalkan benda-benda nyata dan juga permainan
permainan yang menyenangkan dan menghubungkannya dengan pembelajaran yang
dilakukannya. Pak Nikhum juga langsung melibatkan Ikhsaan dalam proses
pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan agar dapat
mengembangkan kreativitasnya sekaligus menambah kemampuan akademik.
2. Strategi yang diterapkan guru di sekolah lama dan sekolah baru
A. Strategi yang digunakan guru di sekolah lama adalah strategi yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
maksud agar siswa mampu memahami materi dengan optimal.
B. Strategi yang digunakan guru di sekolah baru strategi Contextual Teaching Learning (
CTL ) adalah strategi yang konsepnya membantu guru mengaitkan antara materi dengan
kehidupan nyata siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan
dengan dunia nyata.
3. Metode membaca yang diterapkan guru di sekolah baru adalah dengan menggunakan
metode eja dan metode bunyi. Di mana guru mengajarkan siswa dimulai dengan huruf satu
persatu, yang dimulai dengan huruf vokal. Setelah tuntas dalam mengenal huruf guru
tersebut menggunakan metode bunyi di mana guru mendengarkan audio cara membaca
huruf-huruf yang tertulis dalam buku sehingga siswa lebih mudah memahami konsep
membaca.
4. Jika saya di posisi guru tersebut metode, pendekatan atau strategi yang akan saya gunakan
untuk menghadapi masalah membaca anak tersebut adalah dengan menggunakan metode,
pendekatan, dan strategi yang diterapkan oleh guru di sekolah baru tersebut. Menurut saya
metode atau strategi yang digunakan guru tersebut menarik minat siswa untuk belajar
dengan baik. Karena jika kita menggunakan metode yang diterapkan pada sekolah yang
lama itu yang lebih dominan adalah guru monoton memberikan pertanyaan tetapi tidak
memberikan penjelasan dari pertanyaan tersebut. Dan pendekatan atau strategi yang saya
gunakan untuk mengatasi masalah membaca anak yaitu dengan metode Muliti Sensori
yaitu mendayagunaan kemampuan visual atau kemampuan penglihatan siswa, auditoria atau
kemampuan pendengaran kinestetik atau kesadaran pada gerak dan juga taktik atau perabaan
pada siswa. Untuk praktiknya siswa akan diminta menuliskan huruf huruf diudara, dipasir
dan bisa juga membentuk huruf dengan menggunakan plastisin. Cara ini akan memadukan
terjadinya asosiasi antara pendengaran, penglihatan, dan sentuhan. Dengan begitu daya ingat
siswa akan bertambah dan kreativitas siswa juga akan menigkat.

Anda mungkin juga menyukai