FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampu: Dr. Rukiyati, M.Hum
Oleh:
Alyoriek Rahmadania, S. Pd
22113251001
yang artinya akar, maka filsafat sebagai kegiatan berpikir yang berciri radikal adalah
memikirkan ide dan gagasan sampai ke akar-akarnya. Dengan begitu gagasan yang
dihasilkan akan utuh dan mendalam. Maka untuk dapat berpikir hingga ke akar-akarnya
Filsafat sebagai kegiatan berpikir yang berciri sistematis. Sistematis berarti teratur
menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik. Maka kemudian
filsafat berciri sistematis mendukung filsafat berciri radikal. Memikirkan ide dan
gagasan secara berhati-hati dan runtut. Pemikiran filsafat yang sistematis. Dalam
berpikir ide dan gagasan diklasifikasikan atau digolongkan sehingga rapi, tersusun dan
tidak serampangan. Pemikiran filsafat yang sistematis juga dilakukan selangkah demi
selangkah secara tertib, penuh kesadaran, urut sesuai prosedur sehingga ide dan gagasan
dapat dipertanggungjawabkan.
Filsafat sebagai kegiatan berpikir yang berciri universal. Universal berarti umum
(berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat (melingkupi) seluruh
dunia. Artinya pemikiran filsafat tidak hanya memikirkan ide atau gagasan yang
terbatas melainkan yang dapat berlaku di banyak tempat. Pemikiran filsafat yang
universal akan berusaha mencari dan menemukan gagasan yang dapat menajdi rujukan
umum.
Contoh penerapan ciri radikal filsafat ilmu dalam BK salah satunya adalah dalam
mula akan mengamati dari mimik wajah, sikap tubuh, bahkan intonasi maupun
automatic thought yang muncul di pikiran konseli. Tidak berhenti di situ, konselor terus
menggali hingga sampai pada intermediate belief dan core belief yang diyakini konseli.
Setelah itu konselor akan memikirkan teknik apa yang paling tepat untuk diberikan
Contoh penerapan ciri sistematis filsafat ilmu dalam BK salah satunya adalah dalam
yang diberikan kepada konseli. Kemudian setelah data terkumpul konselor akan
akan menyocokan teknik bimbingan yang sesuai dengan topik layanan yang akan
Contoh penerapan ciri universal filsafat ilmu dalam BK salah satunya tercermin dari
hasil pemikiran para konselor yang dapat menggunakan teknik konseling CBT tidak
2. Yang dimaksud dengan ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang teratur dan sistematis
Ciri-ciri ilmu menurut Harsoyo (1977) ada empat yaitu rasional, empiris, umum, dan
akumulatif. Rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut
pikiran yang sehat; cocok dengan akal. Empiris berarti berdasarkan pengalaman
Peneliti dan yang diteliti Peneliti dan yang diteliti Peneliti dan yang diteliti
apadanya)
bahwa realitas itu objektif, manusia tidak selalu benar makna yang menjadi inti
mengukur melalui
perhitungan numerik.
4. Hubungan antara ilmu dan teknologi adalah timbal balik. Perkembangan ilmu dan
Misal hasil jurnal penelitian tentang pertumbuhan kaki datar dapat menginspirasi
5. Ilmu BK sebagai ilmu yang berhubungan langsung dengan manusia memerlukan etika
terdapat sejumlah pedoman tingkah laku dan aturan yang harus diikuti dan ditaati agar
tujuan mulia bimbingan dan konseling dapat tercapai serta terhindar dari pelanggaran
dan keburukan. Nilai etika profesional sangat penting dalam profesi pembantuan
(helping profession). Contoh penerapan etika dalam ilmu BK tercantum pada kode etik
Bimbingan dan Konseling Indoensia tahun 2018 yang disusun oleh ABKIN (Asosiasi
menghargai konseli sebagai individu dengan hak-hak pribadi dan kondisi latar
informasi mengenai konseli pada posisi yang sangat penting dan harus
atau pertimbangan etika profesi dan atau hukum. Konselor juga wajib meminta
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Di mana ilmu BK ini bertujuan
untuk menjadikan konseli menjadi pribadi yang dapat menaati ajaran agamanya
ibadah menjadi salah satu concern konselor. Seperti misalkan butir ‘selama ini saya
beribadah masih karena terpaksa’. Kemudian masalah ini digali dan diberi teknik