SKRIPSI
OLEH
DWI YULI
ANUGRAH NIM
105720550415
SKRIPSI
OLEH
DWI YULI ANUGRAH NIM 105720550415
ii
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas dukungan
dirampungkan. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya
Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah maka skripsi
ini dapat dibuat dan selesai sesuai dengan yang diharapkan. Puji dan
syukur yang tak terhingga pada Allah SWT Tuhan penguasa alam yang
Ayah dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan yang luar
biasa baik secara moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk
mensukseskan saya, karena tiada kata seindah lantunan doa yang paling
khusuk selain doa yang terucap dari orang tua, bahkan Ucapan terima
kasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan orang tua,
karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk kalian ayah dan
ibuku.
selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun
Bapak dan Ibu Dosen, jasa kalian akan selalu terpatri dihati ini.
iii
Saudara saya satu-satunya, yaitu kakak perempuan saya Ika Yuli
Wiher, Siska, Nanna, Yudha, Paje, Angkatan XVIII, teman kelas saya
dukungan dan bantuan kalian semua takkan mungkin saya sampai disini.
Terimakasih untuk canda, tawa, tangis dan perjuangan yang kita lewati
kalian semua. Akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian
semua, orang-orang yang saya sayangi dan semoga skripsi ini dapat
iv
MOTTO HIDUP
Banyak orang yang menginginkan hasil yang langsung dapat dilihat pasti,
atau menggunakan istilah sekarang instan. Padahal tidak semua hal bisa
dirasakan hasilnya saat itu juga. Ada yang harus menunggu hingga
dapat mengatasi rasa takutnya, maka tidak ada hal yang sulit. Tetapi
takut tersebut. Ketakutan adalah salah satu sifat yang pasti dimiliki oleh
tersebut. Jika bisa diatasi, maka tidak ada hal yang mustahil untuk
v
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini уаng
KERJA PADA PT. TONDONG JAYA MARMER” dengan baik. Shalawat dan
dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi
kepada kedua orang tua penulis ayahanda tercinta Drs. Bakri Salempang, M.Pd
dan ibunda tersayang Dra. Munirah, S.Pd yang telah memberikan bantuan
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan dukungan baik moril maupun
materil serta doa tulus yang tiada henti-hentinya kepada penulis. Kepada kakak
perempuan penulis satu-satunya, Ika Yuli Wahyuni serta seluruh keluarga besar
yang tidak bisa penulis tulis satu-satu, terima kasih atas doa dan pengorbanan,
yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga
ix
apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
5. Ibu Sitti Marhumi, SE., MM, selaku Pembimbing II yang telah berkenan
Muhammadiyah Makassar.
x
ekonomi dan bisnis, teruslah berjuang dan menjadi manusia yang haus
9. Pimpian serta pekerja di PT. Tondong Jaya Marmer yang telah memberi
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors associated with
the incidence of workplace accidents in workers at PT. Tondong Jaya Marmer.
The type of research used is quantitative research with cross sectional design,
with a population of 35 workers and a total sample of 35 samples.
The results showed that there was a relationship between human factors
between the use of PPE (p-value = 0,000 <0,05), employee behavior (p-value =
0.037 <0,05), knowledge K3 (p-value = 0.033 <0.05), and the equipment factor is
the availability of machine safety devices (p-value = 0.007 <0.05) with the
incidence of workplace accidents, and there is no relationship or there is no
relationship between age human factors (p-value = 0.722> 0.05 ), machine
condition equipment conditions (p = 0.324> 0.05) and level of education (p-value
= 0.385> 0.05) with the incidence of workplace accidents. The results showed
there were 27 people (77.1%) respondents who had experienced work accident.
Researchers suggest that you should supervise employees before conducting
activities or entering the production area.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL . .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. v
ABSTRACT .................................................................................... xi
A. Manajemen Risiko.......................................................................... 7
B. Keselamatan Kerja......................................................................... 8
C. Kecelakaan kerja............................................................................ 13
xiv
F. Hipotesis ………………………………………………………………… 31
G. Metode Analisis.............................................................................. 37
BAB V PENUTUP............................................................................. 68
A. Kesimpulan .................................................................................... 68
B. Saran .. .................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 70
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Pelindung Diri
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
xvi
Tabel 4.14 Analisis Hubungan antara Kondisi Mesin dengan kejadian 52
Kecelakaan kerja
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia agar dapat berhasil guna dan berdaya guna. Semakin tinggi teknologi
yang digunakan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan keterampilan tenaga
dengan teknologi yang semakin tinggi maka semakin besar juga bahaya yang
dapat ditimbulkan sehingga diperlukan teknik pengendalian yang tepat agar tidak
memerlukan dukungan tenaga kerja yang sehat dan produktif dengan suasana
kerja yang aman, nyaman dan serasi. Tenaga kerja merupakan asset yang
meliputi berbagai aspek sosial, ekonomi dan budaya, komunikasi, informasi dan
1
2
kerja dan penyakit akibat kerja. (Pratama, Kurnia Kusuma Adi, 2012).
kerja masih jauh dari yang diharapkan karena masih banyak terjadi kecelakaan
kerja serta potensi bahaya kerja yang dapat membahayakan tenaga kerja.
dan kesehatan kerja terdiri dari berbagai program untuk melindungi dan
keselamatan dan kesehatan para pekerja jika tidak diikuti kesadaran dan
tindakan pekerja yang salah. Sekarang anggapan itu telah bergeser bahwa
Para pekerja dan pegawai mestinya dapat diarahkan dan dikontrol oleh pihak
manajemen sehingga tercipta suatu kegiatan kerja yang aman. Sejalan dengan
3
Bambang, 2006).
merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak
kerja yang didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut
mengarah pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan,
interaksi pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin
Indonesia yang sudah menerapkan Sistem Manajemen K3. Minimnya jumlah itu
mencapai lebih dari 190 milyar rupiah di tahun 2003, jelaslah bahwa masalah K3
tidak selayaknya diabaikan (Warta Ekonomi, 2 juni 2006) dalam (Imam dan
Moses, 2011)
173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 1,2
yang berdampak fatal. Di antara semua kasus yang ditangani, masih didominasi
berkarakter pabrik.
lima tahun terakhir ini tergolong sangat tinggi. Tahun 2014 terjadi 105.383 kasus,
tahun 2015 terjadi 110.285 kasus, tahun 2016 mengalami penurunan menjadi
101.367 kasus, tahun 2017 menjadi 123.041 kasus, lalu meningkat secara
yang aman yang harus dikenakan atau dipake pada saat berkerja. Pihak
perusahaan juga harus membuat rambu-rambu kerja yang mudah terlihat dan
terbaca oleh setiap orang. Tujuan tidak lain adalah untuk menghindari pekerja
atau karyawan dari segala risiko yang mungkin dihadapi. (Kamsir, 2016:271).
kecelakaan kerja adalah PT. Tondong Jaya marmer (TJM). Perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi batu alam
marmer dari tambang batu marmer yang ada di pangkep. Dalam proses
terjadinya kecelakaan kerja saat proses produksi. Ada berbagai faktor yang
berhubungan dengan kecelakaan kerja, Namun penelitian ini fokus pada faktor
Kabupaten Pangkep”
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana hubungan faktor manusia dan peralatan dengan
C. Tujuan Penelitian
faktor manusia dan faktor peralatan dengan kecelakaan kerja pada PT. Tondong
Jaya Marmer.
D. Manfaat Penelitian
kecelakaan kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Risiko
Menurut fahmi (2010) “Manajemen Risiko adalah suatu bidang ilmu yang
sarana, dan lingkungan kerja sehingga harus dikelola dengan baik. Sebaliknya,
7
8
bagi makhluk di muka bumi ini. Dengan keadaan selamat dan sehat berarti
manusia dapat beraktivitas dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi, dan rasa sakit yang
dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,
lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik. (Supomo
gizi pegawai.
kerja.
2018:174)
yang dimiliki, maka keselamatan kerja makin baik. Demikian pula jika
c. Kedisiplinan karyawan
d. Ketegasan pimpinan
tidak terjamin.
e. Semangat kerja
a. Udara
pula diruangan yang terbuka seperti pabrik juga kualitas udara harus
udara yang berdebu. Demikian pula untuk udara yang terlalu panas
baik maka karyawan akan selalu sehat, demikian pula sebaliknya jika
menjadi terganggu.
b. Cahaya
Pada ruangan yang terlalu gelap atau cahayanya kurang tentu akan
c. Kebisingan
Suara yang ada dalam suatu ruangan atau lokasi bekerja. Ruangan
terganggu.
d. Aroma berbau
dipersiapkan masker agar terhindar dari bau yang kurang sedap atau
membahayakan tersebut.
e. Layout ruangan
misalnya tata letak kursi, meja serta peralatan lainnya. Oleh karena itu,
Kerja
sebagai berikut:
lain-lain
13
mencegah kebisingan.
C. Kecelakaan Kerja
karena ada penyebab kecelakaan kerja, sebab kecelakaan harus diteliti dan
kepada penyebab itu serta dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda
luka, kerusakan harta benda atau kerugian waktu”. (dalam Shariff, 2007).
14
“Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas
dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda”.
berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan
teknis, lingkungan kerja dan pekerja itu sendiri. Kecelakaan kerja umumnya
lain:
“Kehendak Tuhan” sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian
lainnya.
ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu
jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan
roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika
harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak
4) Kontak peristiwa
salah satunya yang sering digunakan adalah teori tiga faktor utama (Three
Main Factor Theory). Menurut teori ini disebutkan bahwa ada tiga faktor yang
diuraikan menjadi :
a. Faktor Manusia
1. Umur
sering terjadi pada tenaga kerja usia 30 tahun atau lebih dari pada
(Sucipto, 2014:78).
2. Jenis Kelamin
diantaranya yaitu hamil dan haid. Dua peristiwa alami wanita itu
2014:79).
daerah dad sampai lutut atau over all yaitu menutupi seluruh
2014: 295).
20
4. Tingkat Pendidikan
5. Perilaku
kecelakaan dan praktik kerja yang aman bisa menjadi hal yang
b. Faktor Lingkungan
1. Kebisingan
8 jam kerja .
2. Suhu Udara
dirangsang.
22
c. Faktor peralatan
1. Kondisi mesin
sebagainya.
Ada dua tipe data untuk mengamati risiko bahaya ditempat kerja:
Dengan mengukur tingkat risiko bahaya yang akan terjadi, maka akan
24
2014: 89).
kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya utama dalam proses produksi yang
tenaga kerja untuk melindungi dirinya sendiri dari faktor bahaya yang
kerja ditempat kerja, pada kondisi tertentu biasanya para pekerja tidak
poster, batas area aman dan lain sebagainya (Cecep Dani Sucipto,
2014: 90).
manusia, harta benda atau properti dan proses produksi. Implikasi yang
2012: 40). Selanjutnya, secara garis besar kerugian akibat kecelakaan kerja
rehabilitasi, seperti:
kerugian berupa biaya yang dikeluarkan dan meliputi suatu yang tidak
keluarganya.
kecelakaan.
c. Hilangnya waktu kerja dari tenaga kerja lain, seperti rasa ingin
tahu dan rasa simpati serta setia kawan untuk membantu dan
sakit.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
E. Kerangka Pikir
Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory) yang menyebutkan bahwa
pekerja itu sendiri. Kerangka pikir dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas
faktor manusia yaitu usia, penggunaan APD, tingkat pendidikan, perilaku, dan
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Usia
Penggunaan APD
Tingkat Pendidikan
Perilaku
Pegetahuan K3
Kondisi Mesin
Ketersediaan Alat Pengaman Mesin
F. Hipotesis
31
G. Hipotesis
METODE PENELITIAN
2. Metode Kuantitatif
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
3. Jenis Penelitian
satu waktu. Menurut Murti (2016) metode cross sectional yaitu mempelajari
variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek
panelitian ini adalah faktor manusia (usia, penggunaan ADP, tingkat pendidikan,
perampungannya diperkirakan kurang lebih 3 bulan yaitu bulan April hingga Juni
2019.
32
33
Pada penelitian ini akan diteliti dua macam variabel yaitu (Y) = kecelakaan
kerja pada pekerja di PT. Tondong Jaya Marmer yang disebut sebagai variabel
dependen atau variabel terikat. Untuk variabel independen atau bebas (X1) =
1. Umur
sering terjadi pada tenaga kerja usia 30 tahun atau lebih dari pada
(Sucipto, 2014:78).
2014:79)
4. Tingkat Pendidikan
5. Perilaku
kerja, kecelakaan dan praktik kerja yang aman bisa menjadi hal
(Sucipto, 2014:79).
6. Pengetahuan K3
a. Kondisi mesin
sebagainya.
berikut :
1. Populasi
2. Sampel
37
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
2017:85)
data primer dan data sekunder yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Data Primer
2. Data sekunder
G. Metode Analisis
menggunakan alat bantu komputer dengan program olah data statistik. Kegiatan
1. Analisis Univariat
kecelakaan keja.
2. Analisis Bivariat
jika P value ≥ 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna variabel
2 (0−𝐸)2
𝑥 = 𝐸 𝑥2 = Chi Square
𝑜 = Efek yang diamat
𝐸 = Efek yang diharapkan
BAB IV
sangat tinggi. Dari info yang diperoleh dari artikel Rakyat.com, kabupaten
Sulawesi Selatan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 dengan luas
area 34,71 HA. PT. Tondong Jaya Marmer didirikan atas kerjasama dan
39
40
Visi dan Misi PT. Tondong Jaya Marmer ialah sebagai berikut :
Visi
Misi
Struktur Organisasi
GAMBAR 4.1
KOMISARIS UTAMA
DIREKTUR
MANAGER
OPERATOR
41
B. HASIL PENELITIAN
1. Deskriptif Penelitian
Faktor Manusia
1. Kelompok Umur
Tabel 4.1
pelindung diri (APD) responden dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.2
penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja di PT. Tondong Jaya
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3
4. Perilaku
tentang kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Tondong Jaya Marmer terbanyak berada pada kategori kurang baik yaitu
(22,86%).
5. Pengetahuan K3
Tabel 4.5
responden (14,29 %)
Faktor Peralatan
1. Kondisi Mesin
Distribusi kondisi mesin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.6
Distribusi alat pengaman mesin dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.7
Tondong Jaya Marmer yang memiliki alat pelindung mesin pada bagian
3. Kecelakaan kerja
Tabel 4.8
Tabel 4.9
KECELAKAAN KERJA
Total
UMUR pernah Tidak pernah p-value
n % n % n %
<28-31 10 28,6 % 5 14,3% 15 42,9 %
32-35 8 22,9 % 1 2,9 % 9 25,7 %
36-39 3 8,6 % 1 2,9 % 4 11,4 %
0,722
40-43 5 14,3 % 1 2,9 % 6 17,1%
47-51 1 2,9 % 0 0% 1 2,9 %
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
mengalami kecelakaan kerja pada usia <28-31 lebih banyak dari pada
diperoleh nilai P value = 0,722 karena nilai P value > 0,05 berarti tidak
ada hubungan antara umur dengan risiko kecelakaan kerja pada pekerja
Tabel 4.10
KECELAKAAN KERJA
PENGGUNAAN Total p-
Pernah Tidak pernah
APD value
n % n % n %
Tidak Lengkap 26 74,3 % 1 2,9 % 27 77,1 %
Lengkap 1 2,9 % 7 20,0 % 8 22,9 % 0,000
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
diperoleh nilai P value = 0,000 karena nilai P value < 0,05 berarti ada
berikut :
48
Tabel 4.11
KECELAKAAN KERJA
Total
PENDIDIKAN Pernah Tidak pernah p-value
n % n % n %
SD 7 20,0 % 0 0% 7 20,0 %
SMP 5 14,3 % 1 2,9 % 6 17,1 %
SMA 13 37,1 % 6 17,1 % 19 54,3 %
0,385
D3 1 2,9 % 1 2,9 % 2 5,7 %
S1 1 2,9 % 0 0% 1 2,9 %
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
dari pada tingkat pendidikan SD, yaitu sebanyak 37,1 % dan 20,0 %.
diperoleh nilai P value = 0,385 karena nilai P > 0,05 berarti tidak ada
kerja
Tabel 4.12
KECELAKAAN KERJA
Total
PERILAKU Pernah Tidak pernah p-value
n % n % n %
Tidak Baik 23 65,7 % 4 11,4 % 27 77,1 %
Baik 4 11,4 % 4 11,4 % 8 22,9 % 0,037
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
diperoleh nilai P value = 0,037 karena nilai P < 0,05 berarti ada hubungan
Tabel 4.13
KECELAKAAN KERJA
PENGETAHUAN Total
Pernah Tidak pernah p-value
K3
n % n % n %
Cukup 25 71,4 % 5 14,3 % 30 85,7 %
Kurang 2 5,7 % 3 8,6 % 5 14,3 % 0,033
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
kerja.
diperoleh nilai P value = 0,033 karena nilai P < 0,05 berarti ada
Tabel 4.14
KECELAKAAN KERJA
KONDISI Total
Pernah Tidak pernah p-value
MESIN
n % n % n %
Baik 24 68,6 % 8 22,9 % 32 91,4 %
Tidak Baik 3 8,6 % 0 0% 3 8,6 % 0,324
Total 27 77,1 % 8 22,9 % 35 100 %
Sumber : Data SPSS Versi 16
diperoleh nilai P value = 0,324 karena nilai P > 0,05 berarti tidak ada
Marmer.
52
kerja
Tabel 4.15
yang tidak ada alat pengaman mesin bagian kerjanya, ada sebanyak 0
kerja.
diperoleh nilai P value = 0,007 karena nilai P < 0,05 berarti ada hubungan
2. Pembahasan
kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja, ada yang menyatakan bahwa
kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan karena kesalahan dari orang itu
terjadi semua itu adalah takdir dari Allah swt tidak ada yang mampu
APD agar terhindar dari bahaya di tempat kerja termasuk kecelakaan kerja.
8 orang (22,9%). Dari keseluruhan kasus kecelakaan kerja yang terjadi tidak
Marmer dapat dilihat berdasarkan variabel yang diteliti yaitu sebagai berikut:
1) Umur
lebih banyak dari pada umur tua, hal ini disebabkan karena proses
berumur lebih dari 35 tahun. Oleh sebab itu pekerja yang bekerja di PT.
Tondong Jaya Marmer lebih dominan pekerja dengan usia yang muda.
mengalami kecelakaan kerja pada usia <28-31 lebih banyak dari pada
diperoleh nilai P value = 0,722 karena nilai P > 0,05 berarti tidak ada
Lembah Melintang. Kecelakaan kerja dapat menimpa siapa saja baik itu
pekerja yang berusia muda maupun yang berusia tua, kecelakaan kerja
yang menimpa umur tua dilatarbelakangi oleh kondisi fisik yang mulai
pekerja tidak mau memakai sarung tangan dengan alasan tidak nyaman
karena kurang nyaman, merasa berat, dan juga karena tidak memiliki
karena pekerja kurang mengerti apa kegunaan dari APD, tidak memiliki
APD dan tidak adanya sanksi jika tidak menggunakan APD tersebut.
56
kerja.
diperoleh nilai P value = 0.000, karena nilai P < 0.05 berarti ada
Erwin Aswaar, Pitrah Asfian, Andi Faizal Fachlevy (2016) pada pekerja
mengalami kecelakaan kerja ringan 6 orang (12,2%). Hasil uji chi square
tenaga kerja harus menggunakan APD saat bekerja agar terhindar dari
baik dan tepat sesuai dengan fungsinya pada tenaga kerja dalam
kerja.
3) Tingkat Pendidikan
pada tingkat pendidikan SD, SMP, D3, dan S1 yaitu sebanyak 19 orang
(54,28 %).
kecelakaan kerja pada tingkat pendidikan SMA lebih banyak dari pada
diperoleh nilai P value =0,385 karena nilai P >0,05 berarti tidak ada
diperoleh P-value 0,497 > 0,050 yang berarti tidak ada hubungan antara
4) Perilaku
dapat pula terjadi, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah diperlukan
kecelakaan kerja.
diperoleh nilai P = 0,037 karena nilai P < 0.05 berarti ada hubungan
value 0,045 dan rho 0,368 dengan nilai signifikasi 5% menunjukkan ada
yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku
yang tidak aman yaitu, tidak hati-hati, tidak mematuhi peraturan, tidak
mengikuti standar prosedur kerja, tidak memakai alat pelindung diri, dan
yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku tidak aman.
5) Pengetahuan K3
diperoleh nilai P value = 0,033 karena nilai P < 0.05 berarti ada
ringan 3 orang (6,1%). Hasil uji chi square didapatkan bahwa nilai
Tondong Jaya Marmer pada kasus ini juga harusnya turut ambil
pelatihan sesuai dengan program K3, hal ini diketahuai melalui hasil
6) Kondisi Mesin
diperoleh nilai P value = 0,324 karena nilai P > 0.05 berarti tidak ada
Marmer.
Dalam teori Tarwaka pada tahun 2008 dalam penelitian Ade Irma
(5,7%).
petunjuk pengoperasiannya.
65
diperoleh nilai P value = 0,007 karena nilai P < 0,05 berarti ada
wire saving geregaji ,palu, kawat intan atau sling, dll juga berisiko
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tondong Jaya Marmer,
< 0,05) karena dari semua variabel tersebut mempunyai P-value <
2. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square dari Faktor
pendidikan p-value = 0,385 karena nilai p > 0,05 berarti tidak ada
peralatan yaitu alat pengaman mesin (P-value = 0,007 < 0,05) karena
nilai P-value < 0,05 berarti ada hubungan antara alat pengaman
Jaya Marmer.
66
67
4. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square dari Faktor
nilai P-value > 0,05 maka tidak ada hubungan antara kondisi mesin
Marmer.
B. Saran
variabel yang lain atau variabel yang lebih banyak untuk mengetahui
Hanafi, M.M. Edisi III. 2016. Manajemen Risiko. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
Kamsir. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). PT.
Rajagrafindo Persada: Depok.
Kelapa Sawit PT. Bukit Barisan Indah Prima Jambi. 2016. Unja [sumber online]
[diakses 30 Juni 2019] : [9 screens] Tersedia dari : URL:
https://repository.unja.ac.id
68
69
Misdari Intan. Hubungan Antara Kelelahan Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pemanen Kelapa Sawit (Studi
Observasional Di PT Sinar Tbk Perkebunan Kelapa Sawit Batu Ampar.
2005.
No............................(Diisi Peneliti)
Tgl :
Dengan hormat,
Kuesioner ini adalah alat yang digunakan untuk penelitian yang dilakukan oleh
peneliti atas nama Dwi Yuli Anugrah mahasiswa program studi Manajemen
fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
(UNISMUH). Semua data dan informasi dari saudara merupakan data yang
bersifat rahasia dan jawaban saudara tidak akan mempengaruhi prestasi dan
kinerja ditempat kerja. Peneliti berharap saudara dapat memberikan informasi
dengan jujur dan apa adanya
A. Data Tenaga Kerja
Nama :
Umur :
Pendidikan :
B. Kecelakaan Kerja
1. Apakah anda pernah mengalami kecelakaan kerja di PT. Tondong Jaya
Marmer?
a. Pernah
b. Tidak pernah
C. Penggunaan Alat Pelindung Diri
2. Apakah PT. Tondong Jaya Marmer menyediakan alat pelindung diri ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda menggunakan APD secara lengkap pada saat bekerja ?
a. Ya b. Tidak
4. Jika Ya, Alat Pelindung Diri apa saja yang anda gunakan saat bekerja
YA TIDAK
a. Helm/Penutup rambut
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Pelindung badan
e. Pelindung telinga
f. Sepatu kerja
D. Perilaku
E. Pengetahuan K3
No Pertanyaan Benar Salah
Penerapan K3 dapat mencegah dan mengurangi
1
kecelakaan akibat kerja
Tujuan k3 untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
2
efisien dan produktif
Penggunaan alat pelindung diri untuk kepentingan
3
kesehatan dan keselamatan pekerja
Perusahaan perlu mengadakan pelatihan sesuai
4
kebutuhan program K3
Program K3 dapat menciptakan perasaan nyaman dan
5
aman dalam bekerja
Fasilitas P3K diperlukan untuk menangani pertolongan
6
pertama pada saat terjadi kecelakaan
Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala perlu
7
dilakukan pada pekerja
Risiko kecelakaan dapat terjadi jika tidak mematuhi
8
prosedur kerja
Cara kerja dan posisi kerja yang baik tidak dapat
9
mengurangi kelelahan akibat kerja
Setiap alat, mesin dan bahan yang digunakan ditempat
10
kerja memiliki potensi bahaya masing-masing
F. Faktor Peralatan
Alat pengaman mesin YA TIDAK
1. Apakah bagian-bagian dari mesin yang berputar/bergerak
diberi pelindung dengan baik?
2. Apakah pelindung tersebut dapat berfungsi dengan baik?
Kondisi Mesin
3. Apakah mesin yang digunakan berproduksi masih
berfungsi dengan baik?
4. Apakah mesin yang digunakan masih dalam kondisi layak
pakai ?
HASIL ANALISIS STATISTIK
Crosstabs
Cases
Usia
kecelakaan terjadi
10 8 3 5 1 27
kerja kecelakaan
tidak terjadi 5 1 1 1 0 8
Total 15 9 4 6 1 35
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 35
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,23.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
kecelakaan kerja *
35 100.0 0 .0 35 100.0
pendidikan % % %
Count
Pendidikan
kecelakaan terjadi
7 5 13 1 1 27
kerja kecelakaan
tidak terjadi 0 1 6 1 0 8
Total 7 6 19 2 1 35
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
N of Valid Cases 35
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,23.
Crosstabs
Cases
Count
perilaku
tidak terjadi 4 4 8
Total 27 8 35
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,83.
Cases
kecelakaan kerja *
35 100.0 0 .0 35 100.0
pengetahuan K3 % % %
pengetahuan K3
tidak terjadi 5 3 8
Total 30 5 35
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df Sig. (2- (2- sided) sided)
sided)
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,14.
Cases
kondisi mesin
tidak terjadi 8 0 8
Total 32 3 35
Chi-Square Tests
Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value Df Asymp. Sig. (2-sided) (2- sided) sided)
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,69.
Cases
alat pengaman
tidak terjadi 6 2 8
Total 33 2 35
Chi-Square Tests
Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df Asymp. Sig. (2-sided) (2- sided) sided)
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,46.
Kota Makassar. Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD. Negeri
Labuang Baji II Makassar lulus tahun 2009, SMP. Negeri 3 Makassar lulus tahun
2012, SMA. Negeri 2 Makassar lulus tahun 2015. Dan mulai tahun 2015
Muhammadiyah Makassar.