Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Prof. dr. Boloni
serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, antisipasi situasi kondisi
yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal maka perlu adanya
Peraturan perundang- undangan tentang fasilitas dan keselamatan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di RSU Prof. dr. Boloni ;
b. sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dalam suatu Keputusan Direktur RSU
Prof. dr. Boloni.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU PROF. DR. BOLONI TENTANG
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG FASILITAS;
Kesatu : Memberlakukan peraturan perundang-undangan tentang fasilitas sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan di RSU Prof. dr. Boloni sebagaimana terlampir
dalam Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Medan
Pada Tanggal : 8 Maret 2022
Direktur RSU Prof. dr. Boloni
BAB – I
Ruang Lingkup
PASAL 1
Jenis Ruang Lingkup Kegiatan
PASAL 3
Penanggulangan Bencana
1. Setiap rumah sakit wajib memiliki suatu protap penanggulangan korban bencana.
2. Tim K3RS selalu memberikan materi diklat kepada setiap pegawai baru mengenai Keselamatan
kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan bencana.
3. Penanggulangan bencana yang dimaksud mengacu pada Undang - Undang RI No. 24 tahun 2007.
PASAL 4
Rumah Sakit
1. Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian dan peralatan.
2. Persyaratan yang dimaksud mengacu pada Undang - Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit pasal 8 s/d 16.
PASAL 5
Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
1. Setiap petugas radiografer yang melakukan pekerjaan terhadap radiasi wajib memakai APD yang
ada.
2. Petugas radiografer selalu memakai film badge dalam melakukan tindakan, hasil dosis film badge
dilaporkan dan diperiksa oleh BPFK Medan.
3. Setiap pekerja radiasi yang akan bekerja dalam instansi atom wajib mendapatkan pemeriksaan
kesehatannya, sesuai dengan PP No. 11 Tahun 1975 pasal 8 s/d 9.
PASAL 6
K3 Konstruksi Bangunan
1. Setiap pekerja Konstruksi bangunan yang dilaksanakan di lingkungan Rumah sakit harus mendapat
persetujuan dari Direktur
2. Pekerjaan Konstruksi bangunan yang dilaksanakan harus mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Tranmigrasi No. Per – 01 / Men / 1979
PASAL 7
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
1. Pemasangan, Pemeliharaan Alat Pemadam Api ringan diawasi dan dikerjakan oleh Teknisi
2. Persyaratan pemasangan dan pemeliharaan harus mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transimigrasi No. Per – 04 / Men / 1980
PASAL 8
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
1. Pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan oleh Bagian Teknik Umum dan bekerja
sama dengan Tim Gawat Darurat dan Penanggulangan Kebakaran Rumah Sakit.
2. Kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Tranmigrasi No. Per – 02 / Men / 1983 Pasal 1 s/d 80.
PASAL 9
Pemasangan, Pemeliharaan Peralatan Elektro Medis
1. Penyusunan pedoman pemasangan, pemeliharaan peralatan Elektro Medis dilaksanakan oleh
Bagian Teknis Medis (bekerja dengan Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit).
2. Persyaratan pemasangan, pemeliharaan harus mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1231 / Yankes / Instal / 83.
PASAL 10
Pemasangan Instalasi Penyalur Petir
1. Pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan oleh Bagian Teknik Umum Rumah Sakit.
2. Kegiatan pemasangan, pemeliharaan, dan pengujian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi No. Per – 02 / Men / 1989 dan lampiran keputusan tersebut.
PASAL 11
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
1. Pengujian dan Kalibrasi peralatan diusulkan ke Unit / Instansi yang ditetapkan Pemerintah.
2. Daftar Peralatan yang perlu mendapat pengujian dan kalibrasi dilaporkan oleh Bagian Teknisi
Umum dan Teknisi Medis.
3. Tata cara dan pedoman untuk mendapatkan sertifikat disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 363 / Menkes / Per / VI / 1998.
PASAL 12
Syarat-syarat K3 Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang
1. Pemasangan pemakaian dan perubahan Lift harus mendapat persetujuan dari Direktur berdasarkan
laporan dari Kabag Teknisi Umum.
2. Kapasitas angkut yang dinyatakan dalam ijin pemakaian harus diikuti
3. Pembuatan, pemasangan, perbaikan, perawatan dan perubahan lift harus sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan Menteri Tenaga Kerja dan trasminigrasi Nomor : Per. 03 / Men / 1999 BAB III
Pasal 24 s/d 29
4. Pemeriksaan dan pengujian lift dilakukan oleh Dinas tenaga kerja dan transmigrasi sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali;
5. Lift A digunakan untuk pengunjung dan pegawai Rumah Sakit sedangkan lift B khusus untuk
pasien dan dokter, dan lift barang khusus untuk mengangkut barang – barang rumah sakit.
6. Perawatan Lift dilaksanakan secara rutin dan teratur oleh Bagian Teknik Umum atau Unit lain
yang ditunjuk oleh Direktur.
PASAL 13
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi,
Radiologi, Laboratorium dan logistik serta bekerja sama dengan Panitia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja rumah sakit.
2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 74
Tahun 2001.
PASAL 14
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1. Pengelolahan Kesehatan lingkungan Rumah Sakit dilakukan oleh beberapa Unit Kerja antara lain
IPCN, Instalasi CSSD, dan Panitia K3RS.
2. Petunjuk Teknis, persyaratan dan tata cara penyehatan Kesehatan Lingkungan rumah sakit harus
mengacu pada Surat keputusan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPM&PLP) Departemen Kesehatan RI No. HK.00.06.6.44.
PASAL 15
Peralatan Alat Pelindung Diri
1. Kegiatan yang mengandung resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja harus memakai alat
pelindung diri.
2. Alat pelindung diri harus digunakan sesuai prosedur dan dipelihara dengan baik.
3. Alat pelindung diri yang dimadsud adalah sesuai dengan peraturan ditempat kerja masing– masing.
BAB - III
Pengawasan, Pembinaan, dan Penutup
PASAL 19
Pengawasan
1. Setiap Kepala Bagian mengawasi tentang pelaksanaan peraturan ini.
2. Wewenang dan Tanggung jawab serta tata cara pelaksanaan ketentuan ini diatur dalam Surat
Keputusan Direktur.
PASAL 20
Pembinaan
Setiap kepala bagian wajib melakukan pembinaan kepada Staf dalam pelaksanaan peraturan ini.
PASAL 21
Ketentuan Penutup
1. Pelaksanaan ketentuan – ketentuan tersebut dalam pasal – pasal diatas, lebih lanjut akan diatur
dengan peraturan – peraturan dan kebijakan Direktur
2. Peraturan ini disebut Peraturan Perundang-undangan Fasilitas dan Keselamatan RSU Prof. dr.
Boloni dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perubahan.