Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

PERALATAN MEDIS

RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL


Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 63 Slawi Kabupaten Tegal
Jawa Tengah Telp. & Faximili: 0283-491016
Email :kontak@rsudsoeselo.com

2019

i
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DOKTER SOESELO
KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 445/27/001.4/ 2019

TENTANG

PROGRAMMANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOESELO SLAWI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOESELO


SLAWI

Menimbang : a. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang


memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan
dan kesehatan sumber daya manusia rumah
sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah
sakit;

b. bahwa berkaitan dengan hal tersebut, maka


perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur tentang Pemberlakuan Program
Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan
Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja;

ii
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
4. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana;
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup ;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2000
tentang Keselamatan dan Kesehatan
terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun(B3);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana;

iii
15. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008
tentang Perizinan untuk Pemanfaatan
Sumber Radiasi Pengion;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
18. Peraturan Presiden Nomor 96 tahun 2012
tentang Persetujuan Mengenai Pembentukan
Pusat Koordinasi Asean untuk Bantuan
Kemanusiaan Bagi Penanggulagan Bencana;
19. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Dalam Keadaan Tertentu;
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
04/Men/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR);
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
02/Men/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik;
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir;
23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 472 Tahun 1996 tentang
Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan;
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia nomor PER.03/MEN/1999 tentang
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan

iv
kerja lift untuk pengangkutan orang dan
barang;
25. Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 04/M-DAG/PER/2/2006
tentang Distribusi dan Pengawasan Bahan
Berbahaya;
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat
Laik Fungsi Bangunan Gedung;
27. Peraturan MenteriLingkungan Hidup Nomor
03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan Berbahaya Dan
Beracun;
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung;
29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
25/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran;
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
26/PRT/M/2008 tentang Persayaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
31. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
780/Menkes/VII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi;
32. Peraturan MenteriLingkungan Hidup Nomor
18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun;
33. Peraturan MenteriLingkungan Hidup Nomor
30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana

v
Perizinan Dan Pengawasan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Serta
Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Oleh
Pemerintah Daerah;
34. Peraturan MenteriLingkungan Hidup Nomor
13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup Lingkungan;
35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
16/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis
Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;
36. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan
Menteri Dalam Negeri Nomor
188/MENKES/PB/I/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;
37. Peraturan MenteriLingkungan Hidup Nomor
14 tahun 2013 tentang Simbol dan Label
Limbah B3;
38. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64
tahun 2013 tentang Penanggulangan Krisis
Kesehatan;
39. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
40. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 31 tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor PER.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur;
41. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-

vi
Setjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
42. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit;
43. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66
Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit;
44. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien;
45. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
46. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja;
47. Peraturan MenteriLingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor
P.95/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018
tentang Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracunterintegrasi Dengan
Izin Lingkungan Melalui Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;
48. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;
49. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya
Gempa Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.

vii
50. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis manajemen Penanggulangan Gempa;
51. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
876/MENKES/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan;
52. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1217/MENKES/SK/IX/2001 tentang
Pedoman Pengamanan Dampak Radiasi;
53. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1335/MENKES/SK/X/2002 tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran
Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit;
54. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan
dan Permukiman Nomor 58/KPTS/DM/2002
tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Gempa Pada Bangunan Gedung;
55. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;
56. Keputusan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1653/MENKES/SK/XII/2005 tentang
Pedoman Penanganan Bencana Bidang
Kesehatan;
57. Keputusan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
145/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana dan Bidang
Kesehatan;

viii
58. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Dan Lingkungan;
59. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan
Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional;
60. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8
tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan
Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 tahun
2014 tentang Perubahan Gedung;
61. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 10
tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 3
tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Kabupaten
Tegal;
62. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik
Dan Sarana Kesehatan, Direktorat Bina
Upaya Kesehatan, Kemenkes RI , 2012

MEMUTUSKAN :
Menetapan : Mengesahkan dan memberlakukan PROGRAM
MANAJEMEN RISIKO FASILITAS
DANLINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH DOKTER SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL. Program terlampiryang
meliputi program manajemen risiko:
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)

ix
Lampiran : Surat Keputusan Direktur
No : 445/27/001.4/2019
Tanggal : 2 Januari 2019

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


PERALATAN MEDIS

RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL


Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 63 Slawi Kabupaten Tegal
Jawa Tengah Telp. & Faximili: 0283-491016
Email :kontak@rsudsoeselo.com

2019

x
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Program Manajemen Risiko Peralatan Medis RSUD
dr.Soeselo Kabupaten Tegal ini.
Dengan selesaianya penyusunan program ini, kami sampaikan
terima kasih yang setulus tulusnya dan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam bentuk materiil dan non materiil dalam menyusun
program ini.
Penyusunan Program Manajemen Risiko Peralatan Medis RSUD dr
Soeselo Kabupaten Tegal ini dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan pengelolaan peralatan medis yang ada di rumah sakit ini.
Peralatan medis merupakan salah satu faktor penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun
di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Maka dari itu perlu
dibuatkan suatu pedoman dalam proses pemeliharaannya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Program Manajemen
Risiko Peralatan Medis RSUD dr.Soeselo Kabupaten Tegal ini masih
jauh dari kata sempurna baik dalam hal penulisan, tata bahasa
maupun isi yang tertuang dalam program kerja ini. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan program kerja ini.
Diharapkan Program manajemen risiko peralatan medis ini
bermanfaat bagi rumah sakit dan masyarakat pada umumnya.

Penyusun

xi
TIM PENYUSUN DAN TIM KONTRIBUTOR

I. TIM PENYUSUN
1. dr. KRISTIAWAN ARDJITO,Msi.Med.Sp.PK
2. LASMINAH, SKM
3. S A L I Y E M,S.Kep.MM
4. DIDI VIDIANTO, BE
5. IMAM SUPARTO, Amd. TEM
6. TEGUH GUNAWAN,S.ST

II. TIM KONTRIBUTOR


1. RUKIJAN, Amd. TEM (Teknisi elektromedis)
2. MOH. IHSANUDIN, S.Si.Apt (Ka.Instalasi Farmasi)
3. TEGOEH POEDJIANTO,Amd Analis (Karu Laboratorium)
4. dr. ENDAH PANCAWATI (Ka.Instalasi Radiologi)

xii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................ i
SK DIREKTUR................................................................................. ii
JUDUL ............................................................................................. x
KATA PENGANTAR ......................................................................... xi
TIM PENYUSUN DAN TIM KONTIBUTOR ........................................ xii
DAFTAR ISI ..................................................................................... xiii
I. Pendahuluan ..................................................................... 1
II. Latar Belakang ................................................................... 1
III. Tujuan .............................................................................. 2
a. Tujuan Umum ............................................................... 2
b. Tujuan Khusus .............................................................. 2
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ................................ 2
V. Cara Melaksanakan Kegiatan ............................................. 4
VI. Sasaran ............................................................................. 5
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ............................................ 7
VIII. Pelaksana Kegiatan ............................................................ 9
IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan...................... 11
X. Pencatatan dan pelapora .................................................... 13

xiii
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO PERALATAN MEDIS

I. Pendahuluan
Rumah sakit yang memenuhi standar mutu dilengkapi dengan
ketersediaan peralatan medis guna keperluan diagnosa, terapi dan
rehabilitasi. Mengingat alat medis difungsikan untuk keperluan
tersebut maka dua faktor yang menjadi persyaratan utama tidak boleh
diabaikan yaitu keamanan (safety) dan ketepatan (accuracy). Selain
itu ketersediaan alat medis di rumah sakit umumnya membutuhkan
biaya investasi cukup tinggi, oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan
yang baik agar dapat dimanfaatkan secara aman, akurat dan optimal.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan melaksanakan
kegiatan pengelolaan manajemen risiko peralatan medis.

II. Latar Belakang


Dalam Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit pasal 16 ayat (1) Persyaratan peralatan dalam pasal 7 ayat (1)
meliputi peralatan medis dan peralatan non medis harus memenuhi
standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan
laik pakai. Ayat (2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud ayat (1)
harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan yang berwenang. Ayat (3) Peralatan yang
menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus
diawasi oleh lembaga yang berwenang. Ayat (5) Pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan medis dilakukan oleh petugas yang
mempunyai kompetensi di bidangnya. Ayat (6) Pemeliharaan peralatan
harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.
Tidak berfungsinya alat dan rendahnya usia pakai menyebabkan
kerugian besar dari sisi keuangan dan manfaat. Secara keuangan
biaya investasi yang dikeluarkan tidak berdaya guna, secara manfaat
mengganggu atau terhentinya pemberian pelayanan kesehatan ke
masyarakat. Sedangkan jika alat tidak terkalibrasi, tidak adanya
prosedur dan dokumen akan membahayakan pengguna alat (pasien

1
atau operator) karena tidak adanya jaminan keamanan (safety) dan
ketepatan (accuracy) yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadi
kesalahan diagnosa, terapi atau rehabilitasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu adanya program
manajemen risiko peralatan Medis di RSUD dr Soeselo Slawi
kabupaten Tegal,agar dalam pengelolaan peralatan medis bisa efektif
dan efisien.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum:
Terlindunginya sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit dari potensi
bahaya peralatan medis baik saat digunakan maupun saat
tidak digunakan.
B. Tujuan Khusus:
1. Tersedianya inventaris peralatan medis termasuk
risikonya yang meliputi peralatan medis milik rumah
sakit dan peralatan medis kerja sama operasional (KSO)
milik pihak ketiga
2. Terlaksananya pemeliharaan peralatan medis di rumah
sakit
3. Terlaksananya uji fungsi peralatan medis
4. Terlaksananya pemeliharaan preventif dan kalibrasi
5. Tersedianya dokumen pemeliharaan peralatan medis
6. Terkalibrasinya peralatan medis di RSUD dr.Soeselo
Kabupaten Tegal

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok rumah sakit dari progam manajemen risiko
peralatan medis adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan Pokok
1. Melakukan Review program tahun 2019 1 tahun sekali atau
setiap ada perubahan
2. Melakukan inventarisasi peralatan medis beserta risikonya
yang dimiliki oleh RS dan peralatan medis Kerja Sama
Opersional (KSO) milik pihak ketiga

2
3. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
4. Melakukan uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan
ketentuan pabrik
5. Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi
6. Melakukan recall peralatan medis yang tidak laik pakai

B. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan dari progam manajemen risiko peralatan medis
adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Melakukan Review program Melakukan review program
tahun 2019 1 tahun sekali sesuai SPO
atau setiap ada perubahan
2 Melakukan inventarisasi Mengidentifiksai peralatan medis
peralatan medis beserta beserta risikonya yang dimiliki
risikonya yang dimiliki oleh oleh RS dan peralatan medis
RS dan peralatan medis kerja kerja sama opersional (KSO)
sama opersional (KSO) milik milik pihak ketiga
pihak ketiga
3 Melakukan pemeriksaan a. Menyusun jadwal kegiatan
peralatan medis secara inspeksi berkala
teratur b. Melaksanakan kegiatan
inspeksi peralatan medis
berkala sesuai jadwal
4 Melakukan uji fungsi a. Melaksanakan kegiatan uji
peralatan medis sesuai fungsi peralatan medis baru
penggunaan dan ketentuan b. Melaksanakan kegiatan uji
pabrik fungsi peralatan medis yang
telah diperbaiki
5 Melaksanakan pemeliharaan a. Membuat program
preventif dan kalibrasi pemeliharaan preventif dan
kalibrasi

3
b. Membuat dan melaksanakan
program pemeliharaan
preventif dan kalibrasi
6 Melakukan recall peralatan a. Menyusun regulasi recall
medis yang tidak laik pakai peralatan medis
b. Membuat daftar recall
peralatan medis
c. Membuat berita acara recall

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan progam manajemen risiko
peralatan medis adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan
1 Melakukan Melakukan review Komite K3RS
Review program program sesuai melakukan rapat
tahun 2019 1 SPO review program sesuai
tahun sekali atau SPO
setiap ada
perubahan
2 Melakukan Mengidetifikasi a. Membuat format
inventarisasi peralatan medis data inventarisasi
peralatan medis beserta risikonya b. Melakukan
beserta risikonya yang dimiliki oleh pendataan
yang dimiliki oleh RS dan peralatan peralatan medis ke
RS dan peralatan medis kerja sama unit-unit
medis kerja sama opersional (KSO) c. Membuat daftar
opersional (KSO) milik pihak ketiga peralatan medis
milik pihak ketiga besrta risikonya.
3 Melakukan a. Menyusun a. Menyusun jadwal
pemeriksaan jadwal kegiatan inspeksi berkala
peralatan medis inspeksi b. Melaksanakan
secara teratur berkala kegiatan inspeksi ke
b. Melaksanakan unit-unit sesuai
kegiatan dengan jadwal

4
inspeksi
berkala
peralatan medis
sesuai jadwal
4 Melakukan uji a. Melaksanakan a. Melakukan kegiatan
fungsi peralatan kegiatan uji uji fungsi peralatan
medis sesuai fungsi medis baru bersama
penggunaan dan peralatan dengan user,
ketentuan pabrik medis baru penyedia barang,
b. Melaksanakan dan tim pemeriksa
kegiatan uji barang
fungsi b. ATEM bersama user
peralatan medis melakukan kegiatan
yang telah uji fungsi peralatan
diperbaiki medis yang telah
selesai diperbaiki
dengan user
5 Melaksanakan Membuat dan a. Menyusun program
pemeliharaan melaksanakan pemeliharaan
preventif dan program preventif dan
kalibrasi pemeliharaan kalibrasi peralatan
preventif dan medis
kalibrasi b. Menetapkan
program preventif
dan kalibrasi
peralatan medis
c. Melaksanakan
pmeliharaan
preventif
d. Melaksanakan
Kalibrasi oleh
lembaga yang
berwenang

5
6 Melakukan recall a. Menyusun a. Rapat penyusunan
peralatan medis regulasi recall regulasi recall
yang tidak laik peralatan medis peralatan medis
pakai b. Membuat daftar b. Menetapkan
recall peralatan regulasi recall
medis peralatan medis
c. Membuat berita c. Melakukan recall
acara recall peralatan medis
yang tidak laik
pakai

VI. Sasaran
Sasaran dari progam manajemen risiko peralatan medis adalah
sebagai berikut:
No Kegiatan Pokok Sasaran Target Biaya (Rp)
1 Melakukan Terlaksananya 100% 0
Review program review program
tahun 2019 1 sesuai dengan
tahun sekali atau SPO tiap 1
setiap ada tahun sekali
perubahan pada bulan
desember
2 Melakukan Terlaksananya 100% 0
inventarisasi inventarisasi
peralatan medis peralatan medis
beserta risikonya beserta
yang dimiliki oleh risikonya yang
RS dan peralatan dimiliki oleh RS
medis kerja sama dan peralatan
opersional (KSO) medis kerja
milik pihak ketiga sama opersional
(KSO) milik
pihak ketiga,
baik alat lama
maupun alat

6
baru setiap 1
bulan sekali
3 Melakukan Terlaksananya 100% 0
pemeriksaan kegiatan
peralatan medis inspeksi
secara teratur peralatan medis
ke unit-unit
setiap bulan
4 Melakukan uji Terlaksananya 100% 0
fungsi peralatan kegiatan uji
medis sesuai fungsi peralatan
penggunaan dan medis, baik alat
ketentuan pabrik yang telah
selesai
diperbaiki
maupun alat
baru setiap
bulan
5 Melaksanakan a. Terlaksana- 100% 1.700.000.000
pemeliharaan nya kegiatan
preventif dan pemeliharaan
kalibrasi preventif
peralatan
medis ke
unit-unit
setiap bulan
Terlaksana-nya
kegiatan
kalibrasi
peralatan medis
wajib kalibrasi
setiap 1 tahun
sekali

7
6 Melakukan recall Terlaksananya 100% 0
peralatan medis kegiatan recall
yang tidak laik peralatan medis
pakai yang tidak laik
pakai setiap 1
bulan sekali

VII. Jadwal (Schedule) Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal (schedule) pelaksanaan kegiatan dari progam
manajemen risiko peralatan medis adalah sebagai berikut:
Tahun 2019
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan
review program
tahun 2019 1
X X X X X X X X X X X X
tahun sekali
atau setiap ada
perubahan
2 Melakukan
inventarisasi
peralatan medis
beserta
risikonya yang
dimiliki oleh RS X X X X X X X X X X X X
dan peralatan
medis kerja
sama opersional
(KSO) milik
pihak ketiga
3 Melakukan
pemeriksaan
peralatan medis
secara teratur

8
Menyusun
jadwal kegiatan X
inspeksi berkala
Melaksanakan
kegiatan
inspeksi X X X X X X X X X X X X
peralatan medis
sesuai jadwal
4 Melakukan uji
fungsi peralatan
medis sesuai
penggunaan
dan ketentuan
pabrik
Melaksanakan
kegiatan uji
X X X X X X X X X X X X
fungsi peralatan
medis baru
Melaksanakan
kegiatan uji
fungsi peralatan X X X X X X X X X X X X
medis yang
telah diperbaiki
5 Melaksanakan
pemeliharaan
preventif dan
kalibrasi
Membuat dan
melaksanakan
program
X X X X X X X X X X X X
pemeliharaan
preventif dan
kalibrasi

9
6 Melakukan
recall peralatan
medis yang
tidak laik pakai
Menyusun
regulasi recall X
peralatan medis
Membuat daftar
recall peralatan X X X X
medis
Membuat berita
X X X X X X X X X X X X
acara recall

VIII. Pelaksana Kegiatan


Pelaksana kegiatan dari progam manajemen risiko peralatan medis
adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Pelaksana Verifikator
1 Melakukan review K3RS Ketua K3
program tahun 2019 1
tahun sekali atau setiap
ada perubahan
2 Melakukan inventarisasi Elektromedis Kepala Instalasi
IPSRS
peralatan medis beserta
risikonya yang dimiliki
oleh RS dan peralatan
medis kerja sama
opersional (KSO) milik
pihak ketiga
3 Melakukan pemeriksaan
peralatan medis secara
teratur
Menyusun jadwal Elektromedis Kepala Instalasi
kegiatan inspeksi berkala IPSRS

10
Melaksanakan kegiatan Elektromedis Kepala Instalasi
inspeksi peralatan medis IPSRS
sesuai jadwal
4 Melakukan uji fungsi
peralatan medis sesuai
penggunaan dan
ketentuan pabrik
Melaksanakan kegiatan Elektromedis, Kepala Instalasi
uji fungsi peralatan medis user, penyedia IPSRS
baru barang, dan tim
pemeriksa
barang

Melaksanakan kegiatan Elektromedis Kepala Instalasi


uji fungsi peralatan medis dan user IPSRS
yang telah diperbaiki
5 Melaksanakan
pemeliharaan preventif
dan kalibrasi
Membuat dan Elektromedis Kepala instalasi
melaksanakan program (preventif), IPSR, kasi
pemeliharaan preventif Lembaga penunjang
dan kalibrasi pelaksana medis, bidang
kalibrasi penunjang
(kalibrasi)
6 Melakukan recall
peralatan medis yang
tidak laik pakai
Menyusun regulasi recall Elektromedis Kepala Instalasi
peralatan medis IPSRS
Membuat daftar recall Elektromedis Kepala Instalasi
peralatan medis IPSRS
Membuat berita acara Elektromedis Kepala Instalasi
recall IPSRS

11
IX. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan dari progam manajemen
risiko peralatan medis adalah sebagai berikut:
Yang
No Kegiatan Waktu Pelaporan Ket
Mengevaluasi
1 Melakukan review 3 K3RS Direktur
bulan
program tahun
2019 1 tahun
sekali atau setiap
ada perubahan
2 Melakukan 3 Kepala Direktur
bulan Instalasi IPSRS
inventarisasi
peralatan medis
beserta risikonya
yang dimiliki oleh
RS dan peralatan
medis kerja sama
opersional (KSO)
milik pihak ketiga
3 Melakukan
pemeriksaan
peralatan medis
secara teratur
Menyusun jadwal 3 Kepala Direktur
bulan Instalasi IPSRS
kegiatan inspeksi
berkala
Melaksanakan 3 Kepala Direktur
bulan Instalasi IPSRS
kegiatan inspeksi
peralatan medis
sesuai jadwal
4 Melakukan uji

fungsi peralatan

medis sesuai

12
penggunaan dan

ketentuan pabrik

Melaksanakan 3 Kepala Direktur


bulan Instalasi IPSRS
kegiatan uji

fungsi peralatan

medis baru

Melaksanakan 3 Kepala Direktur


bulan Instalasi IPSRS
kegiatan uji

fungsi peralatan

medis yang telah

diperbaiki

5 Melaksanakan
pemeliharaan
preventif dan
kalibrasi
Membuat 3 Kepala Direktur
bulan Instalasi IPSRS
program
pemeliharaan
preventif dan
kalibrasi
6 Melakukan recall
peralatan medis
yang tidak laik
pakai
Menyusun 3 Kepala Direktur
regulasi recall bulan Instalasi IPSRS
peralatan medis
Membuat daftar 3 Direktur
Kepala
recall peralatan bulan
Instalasi IPSRS
medis
Membuat berita 3 Kepala Direktur
acara recall bulan Instalasi IPSRS

13

Anda mungkin juga menyukai