Disusun oleh :
Indah W.D. 20010714042
Adella K.M 20010714053
Aurellia S.W.N. 20010714059
Annisa Dhea N.A. 20010714062
Ayunda Putri A. 20010714063
Sofia Nur F. 20010714075
Syahfiria Y.S. 20010714078
Azzahra A.Y. 20010714087
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah yang berjudul “KONSEP DASAR DAN KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR (KDM) DALAM PEMBELAJARAN MIKRO” dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasullullah SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Penulisan
ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah supervisi pendidikan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Jenis
Supervisi Pendidikan bagi pembaca serta penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd.
dan Ibu Shelly Andari S.Pd.,M.Pd., selaku dosen mata kuliah supervisi klinis dan
pembelajaran mikro yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam mata kuliah ini . Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesain makalah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sekaligus memperluas wawasan. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dari bentuk penyusunan maupun
materi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
Daftar Isi
PENDAHULUAN
A. Rasional Penulisan
Pembelajaran mikro merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan dengan
melatihkan komponen dalam kompetensi dasar mengajar yang disederhanakan hal
ini meliputi aspek kompetensi mengajar, pengelolaan siswa, penguasaan
pembelajaran atau materi, dan cara pengelolaan waktu. Pelaksanaan pembelajaran
mikro merupakan realisasi dari pola pengajaran sesungguhnya dan didesain dalam
bentuk mikro. Dalam pelaksanaannya setiap calon pendidik menyiapkan bahan
untuk mengajar dan kemudian dilakukan dalam pembelajaran di kelas bersama
peserta didik (Ardi, 2017). Pengembangan pembelajaran mikro ini dimaksudkan
untuk mendukung calon guru agar berkompeten dan professional dalam menjalankan
tugasnya. Pembelajaran mikro atau microteaching ini harus dapat menambah
kemampuan dan wawasan yang dimiliki mahasiswa sebagai calon pendidik afar
menjadi lebih siap serta sigap dalam pemecahan suatu masalah kependidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembelajaran microteaching?
2. Apa saja tujuan dari pembelajaran microteaching?
3. Apa manfaat dari pembelajaran microteaching?
4. Apa saja prinsip dari pembelajaran microteaching?
5. Bagaimana karakteristik dari pembelajaran microteaching tersebut?
6. Apa saja unsur yang ada dalam pembelajaran microteaching?
7. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pembelajaran microteaching?
8. Apa pengertian dari keterampilan dasar mengajar microteaching?
9. Apa saja prinsip yang ada dalam keterampilan dasar mengajar
microteaching?
10. Apa saja jenis yang ada dalam keterampilan dasar mengajar microteaching?
PEMBAHASAN
Menurut Sukirman (2012), secara garis besar terdapat dua unsur pokok
dalam keterampilan menjelaskan yang harus dikuasai oleh para guru. Kedua unsur
pokok tersebut, yaitu:
Dalam proses pembelajaran, jika siswa merasa bosan, tidak fokus, dan tidak
memperhatikan penjelasan guru, maka proses pembelajaran tidak akan dapat
berjalan dengan efektif serta hasil yang didapat juga tidak akan efektif dan efisien.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya melakukan suatu strategi pembelajaran yang
berbeda atau yang dapat disebut dengan keterampilan menggunakan variasi. Dengan
begitu, siswa akan menjadi lebih tertarik, aktif, dan kreatif saat mengikuti proses
pembelajaran. Secara sederhana, pengertian keterampilan menggunakan variasi
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberikan motivasi
pembelajaran dengan cara mengajar yang beragam sehingga dapat memberikan
rangsangan kepada siswa untuk mendapat pembelajaran yang lebih menarik, lebih
luas, dan lebih mendalam. Variasi juga dapat berarti keanekaan yang menjadikan
sesuatu tidak monoton (Nurlaili, 2018).
Adapun beberapa poin utama yang menjadi tujuan sekaligus manfaat dengan
adanya keterampilan menggunakan variasi dalam pembelajaran, yakni sebagai
berikut:
Terdapat tiga jenis atau unsur variasi yang dapat digunakan untuk merancang
dan mengembangkan proses pembelajaran. Beberapa jenis variasi tersebut, yaitu:
a) Variasi saat kegiatan tatap muka. Kegiatan tatap muka merupakan proses
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di satu tempat secara tatap
muka antara peserta didik, guru, dan sumber belajar lainnya. Adapun
beberapa bentuk kegiatan variasi pembelajaran saat tatap muka, seperti:
(a) Teacher voice, yaitu upaya guu mempengaruhi perhatian dan
motivasi peserta didik dengan suaranya saat menjelaskan pelajaran.
(b) Focusing, yaitu upaya guru mengarahkan peserta didik agar fokus
terhadap bagian penting materi.
(c) Teacher silence, yaitu guru tidak melakukan apapun sejenak setelah
menjelaskan materi agar siswa dapat merefleksi materi walaupun
sejenak sebelum dilanjutkan ke materi lain.
(d) Eye contact, yakni memfokuskan pandangan antara guru dengan
peserta didik agar perhatian terhdap pembelajaran terus terjaga.
(e) Teacher movement, yakni perpindahan guru baik itu posisi dalam
mengajar atau gaya guru dalam mengajar.
b) Variasi media dan alat pembelajaran. Alat dan media pembelajaran
merupakan dua hal yang digunakan untuk memperjelas materi pelajaran
serta mempermudah proses pembelajaran. Pengelompokan alat dan
media pembelajaran ada tiga macam, yaitu: (a) alat dan media
visual/dapat dilihat, (b) alat dan media auditif/dapat didengar, (c) alat dan
media raba/dapat diraba atau digerakkan.
c) Variasi bentuk komunikasi pembelajaran. Proses komunikasi saat
pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: (a)
komunikasi satu arah, berarti komunikasi yang hanya berlangsung satu
arah dari guru ke peserta didik; (b) komunikasi dua arah, yang berarti
komunikasi yang berlangsung secara dua arah dari guru ke peserta didik
atau sebaliknya; (c) komunikasi interaktif/banyak arah, berarti
komunikasi dilakukan dari banyak arah baik dari guru ke peserta didik
dan sebaliknya, siswa dengan siswa, atau siswa dengan lingkungan
belajar yang lebih luas.
• Jenis-jenis penguatan
a. Penguatan verbal
b. Penguatan gestural
- Prinsip Bermakna
- Kontinu ( Berkesinambungan )
Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat kontinu
(berkesinambungan). Artinya, antara gagasan pembukaan dengan
pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah.
4. guru bisa membantu peserta didik jika peserta didik mengahadapi masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang paling ampuh untuk mendorong dan
mendukung peserta didik dapat menguasai konsep materi dengan baik. Hal tersebut
terjadi karena dengan diskusi kelompok, para peserta didik dituntut untuk mampu
memecahkan suatu permasalahan bersama-sama. Sehingga hal tersebut
memungkinkan peserta didik untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
berpikir positif dan kritis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran mikro merupakan sebuah kegiatan praktik mengajar yang dilakukan
secara sederhana dalam lingkup terbatas untuk mengembangkan keterampilan dasar
mengajar calon pendidik. Pembelajaran ini memiliki beberapa tujuan umum yakni
diantaranya adalah untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa atau calon pendidik
untuk dapat melatih dirinya dalam mempraktikkan keterampilan dasar mengajar di
depan umum dan dalam kondisi yang suportif dan bersahabat sehingga mampu
memberikan dukungan mental dan kemampuan mengajar yang terintregasi untuk dapat
dijadikan bekal mengajar dalam sekolah.
Keterampilan Dasar Mengajar ialah sebuah keterampilan mendasar dalam
menjalankan tugas professional seorang guru yang menjadi modal utama serta harus
dikuasai oleh guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien
sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Keterampilan dasar mengajar
memberikan pengertian lebih dalam hal mengajar. Mengajar bukan hanya sekadar proses
menyampaikan materi saja, melainkan menyangkut aspek yang lebih luas seperti
pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-nilai. Terdapat 8
keterampilan dasar mengajar diantaranya keterampilan bertanya, keterampilan dalam
memberi penguatan, keterampilan untuk mengadakan variasi, keterampilan dalam
menjelaskan, keterampilan ketika membuka dan menutup pelajaran, keterampilan dalam
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan dalam pengelolaan kelas, serta
keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, diharapkan para calon pendidik dapat meningkatkan
kompetensinya dalam praktik pembelajaran mikro sehingga nantinya dapat menjadi
bekal dalam penerapan mengajar di sekolah. Selain itu, dengan praktik pembelajaran
mikro juga diharapkan para calon pendidik nantinya dapat memiliki modal utama
sebagai seorang guru profesional yaitu menguasai seluruh keterampilan dasar mengajar
sehingga hasil dari kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, M. (2017). Pelaksanaan Pembelajaran Microteaching Bagi Mahasiswa Program
Studi PPKn STKIP-PGRI Pontianak. Jurnal Edukasi, 1(88), 77.
Bastian. (2019). Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Guru Dalam Melaksanakan
Pembelajaran Di Sekolah Dasar. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan Pengajaran),
3(6), 1357–1365. https://doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7899
Berangka, D. (2018). Pengaruh Stimulus Micro Teaching Terhadap Keterampilan
Pengelolaan Kelas Mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di
Sekolah. Jumpa, 6(2), 94.
Damanik, R., Sagala, R. W., & Rizki, T. I. (2021). Keterampilan Dasar Mengajar Guru.
UMSUPRESS.
Fitri, S., Sundari, M., Pd, E., Sukmanasa, M., Pd, L., Novita, S., Sn, M., Pd, Y.,
Mulyawati, S. H., Pd, M., Studi, P., Guru, P., & Dasar, S. (n.d.). KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR.
Helmiati. (2013). Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Aswaja
Pressindo.
Ismail, S. (2015). MEMBENTUK PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PESERTA PPL-1 DALAM BIMBINGAN LATIHAN MENGAJAR MELALUI
LESSON STUDY. Konferensi Nasional Pendidikan Matematika, 6, 1–12.
Mansyur. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar dan Penguasaan Kompetensi Guru. El-
Ghiroh, 12(1), 130–146.
Margunani, S. F. (n.d.). Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Di Sma Negeri Se Kabupaten Kebumen. 249–270.
Nurlaili. (2018). Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Guru Dalam Perspektif Guru
Pamong Pada Mahasiswa Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Fatah Palembang. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, 4(1), 28–40.
https://doi.org/10.19109/jip.v4i1.2270
Sadikin, A. (2020). Pembelajaran Mikro. In Salim Media Indonesia.
Safitri, M., Gunatama, G., Ayu, I., Darmayanti, M., & Bahasa, F. (2014). Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil oleh Guru Bahasa Indonesia di Kelas VII
SMP Laboratorium Undiksha. E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha, 2, 12.
Setiawan, I., & Mulyati, S. (2018). Efektivitas Mata Kuliah Pembelajaran Mikro
(Microteaching) Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Dan Kesiapan Mengajar.
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Ekonomi, 15(2), 16–33.
https://doi.org/10.25134/equi.v15i02.Abstract
Studi, P., Matematika, P., Universitas, F., & Gorontalo, N. (n.d.). No Title.
Sukirman, D. (2012). Pembelajaran Micro Teaching. Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Sulastri, & Bahtiar, M. D. (2019). Modul Kemampuan Dasar Mengajar. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang.
Sundari, F. S., Sukmanasa, E., Novita, L., & Mulyawati, Y. (n.d.). Keterampilan dasar
mengajar.
Syafi’i., M. (2014). Implikasi Pembelajaran Mikro Dalam Pengembangan Keterampilan
Mengajar Di Madrasah. Jurnal Studi Islam, 5(2), 228–250.
Tri Sutrisno. (2019). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (The Art Of Basic Teaching)
(M. A. dr. buna’i (ed.); 1st ed.). duta media publishing.
https://books.google.co.id/books?id=m6X8DwAAQBAJ&lpg=PA100&ots=S3qTk1w
cHK&dq=info%3AD72Dpy8UnVgJ%3Ascholar.google.com%2F&lr&hl=id&pg=PR
2#v=onepage&q&f=false
Wahyulestari, M. R. D. (2018). Keterampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar. Seminar
Nasional Pendidikan Era Revolusi, 199–210.
Welven Aida, P. (2019). Analisis Kemampuan Keterampilan Dasar Mengajar (Micro
Teaching) Mahasiswa Angkatan I Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir. Jurnal Ilmiah Edu Research, 8(2).