Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

BERMAIN DRAMA

Dikerjakan Oleh :
- Ibnu Alrazaqy
Kelas : XI IPA 4
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat
makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa dipelajari dengan baik,
makalah ini mengarahkan pada pembelajaran bahasa indonesia yang baik. Kegiatan kreatif semacam ini
akan meningkatkan kemampuan berbahasa dan apresiasi sastra kalian.

Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh kerabat yang terlibat. Selamat belajar
semoga sukses.

Wassalamu’alaikum wr. Wb

Ibnu Alrazaqy, 26 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................... i
DAFTAR ISI............................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah............................. 1
1.2. Tujuan................................................... 1
BAB II ISI............................................................... 2
2.1. Pengertian Drama..................................... 2
2.2. Unsur Intrinsik Drama................................ 2
2.3. Menulis Drama........................................ 3
2.4. Langkah-langkah menulis Drama.................. 3
2.5. Contoh Naskah Drama............................... 3
BAB III Penutup...................................................... 5
3.1. Kesimpulan............................................. 5
3.2. Saran.................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dibuatnya makalah yang berisi tentang drama ini, karena untuk memenuhi tugas bahasa indonesia.
Selain itu mudah-mudahan isi dari makalah ini bermanfaat bagi kita yang membaca dan
mempelajarinya. Serta mudah-mudahan bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang
drama.

1.2 Tujuan
Untuk meningkatkan pembelajaran tentang drama, meningkatkan kemampuan kalian dalam
berbahasa indonesia, secara baik dan benar. Baik secara lisan maupun tertulis. Dan supaya menambah
keterampilan kalian dalam mengapresiasikan sastra.
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Drama


Drama adalah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang dipertunjukan oleh tokoh-tokoh
dia atas pentas. Drama digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu drama dalam bentuk tertulis dan drama
yang dipentaskan.
Drama berasal dari bahasa Yunani dari kata “Draomai” yang berarti berbuat, bertindak, atau beraksi.
Drama berpijak pada 2 (dua) cabang kesenian yaitu seni sastra dan seni pentas.

2.2. Unsur-unsur intrinsik drama


Drama merupakan jenis kerja sastra yang berbentuk percakapan. Unsur-unsur drama antara lain :
1. Tema (inti cerita)
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama.
2. Amanat
Amanat pesan moral yang ingin di sampaikan penulis kepada pembaca naskah / penonton
drama dalam pentas
3. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama
4. Tokoh
Tokoh adalah orang yang bermain dalam drama
5. Perwatakan
Perwatakan adalah watak setiap tokoh / keseluruhan ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam lakon
drama. Watak dibagi menjadi 3 bagian yaitu pratogin (baik), antagonis (jahat), dan trigagonis
(tokoh pembantu prata dan anta)
6. Konflik
Merupakan masalah dalam drama
7. Percakapan
Merupakan dialog para pemain
8. Tata artisitik
Merupakan seting panggung
9. Casting
Yaitu pemilihan peran yang tepat
10. Akting
Yaitu perilaku para pemain di panggung
11. Latar
Adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu adegan.
2.3. Menulis Drama
Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita, dialog yang diucapkan para tokoh dan keadaan
panggung yang diperlukan juga sikap pelaku saat pentas. Naskah drama ditulis dengan selengkap-
lengkapnya, bukan saja berisi keterangan atau petunjuk. Selain itu, naskah drama merupakan jalinan
cerita (plot) drama, plot merupakan kerangka cerita dari awal hingga akhir. Yang merupakan jalinan
konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Selain itu, naskah drama juga memasukan unsur intrinsik
drama, naskah drama disampaikan dengan kalimat langsung dan diberi informasi mengenai latar,
ekspresi, dan keterangan bagi pelaku.
Terkait dengan bahasa drama, berikut ini ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan :
1. Kalimat yang digunakan harus komunikatid dan efektif
2. Dialog harus ditulis dengan ragam bahasa yang tepat sesuai dengan siapa yang berbiacara, tepat
pembicaraan itu berlangsung dan masalah yang dibicarakan.
3. Harus dibedakan dengan hjelas antara prolog, epilog, dialog, dan monolog.
i) Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama
ii) Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan
iii) Dialog adalah percakapan para pemain
iv) Monolog adalah percakapan seseorang pemain dengan dirinya sendiri
Apa yang diucapkan itu tidak ditunjukkan kepada orang lain. Selain ketiga hal di atas, kalian juga perlu
memperhatikan petunjuk teknis pementasan drama. Petunjuk teknis ini berisi keterangan geerak
pelaku, ekspresi pelaku, nada pengucapan dialog, ataupun keterangan keadaan panggung.

2.4. Langkah-langkah menulis naskah drama


1. Melihat gambar / perisitiwa yang menyentuh perasaan, atau menggali sesuatu dalam diri dan
lingkungan sekitar.
2. Membayangkan peristiwa yang dapat terjadi melalui gambaran itu
3. Membuat rangkaian cerita
4. Memilih peristiwa yang dapat digambarkan dalam naskah
5. Menulis dialog sehingga membentuk naskah drama
6. Memberi nama tokoh / pelaku dalam setiap dialog
7. Menambahkan narasi, berupa latar suasana, dan lakuan tokoh.

2.5. Contoh Naskah drama


Suatu hari amalia mendengarkan keluh kesah Bapak dan ibunya yang sedang berdiskusi tentang
tanaman yang cocok ditanam dimusim kemarau. Lia yang mendengar diskusi tersebut memberikan
saran untuk mengembangkan budidaya melon. Kebutuhan salah satu seorang guru Lia ada yang menjadi
petani melon yang sukses
(diberanda rumah duduk bapak dan ibu di sebuah kursi bambu)
Bapak : (termenung) “Bu bagaimana menurutmu jika sawah kita itu ditanami tanaman lain.
Ibu : “Maksud bapak?” (bingung)
Bapak : “Ya kita ubah dari tanaman padi menjadi tanaman yang lebih menghasilkan Bu ! Jika
dimusim kemarau berkepanjangan seperti ini, Bapak tidak mampu melanjutkan menanam padi lagi ?”
Ibu : (Bingung) “Lha kita mau menanam apa pak ? selain itu benihnya kita peroleh dari mana ?”
Bapak : (Menghela nafas) “itulah bu yang Bapak bingungkan” (Amalia muncul dan duduk disamping
bapak)
Amalia : “Ada masalah apa, pak ?”
Ibu : “Ini lho lia bapakmu ingin mengganti tanaman padi dengan tanaman lainnya. Tapi bapak mu
ini belum tahun mau menanam apa”
Amalia : “Bagaimana kalau bapak menanam melon saja ?”
Bapak : “Bagus sekali usulanmu Lia ! Tapi ... benihnya dari mana?”
Amalia : (tersenyum) “Bapak tidak usah bingung. Disekolah lia ada seorang guru yang juga petani
melon sukses. Bapak kenal dengan Pak Ali,
Bapak : “Tentu kenal dong lia, beliau yang punya sawah di desa sebelah, bukan ?”
Amalia : “Ya, bapak benar. Beliau juga sering mengakan penyuluhan tentang budidaya melon lho.
Pak ! bagaimana kalau beliau kita undang ke desa kita ?”
Ibu : (Antusias) “O... boleh.... boleh sekali lia ! kapan dan dimana ?
Amalia : “Ibu atur saja waktu dan tempatnya. Jangan lupa mengajar warga desa kita agar
pengetahuan mereka tentang budidaya melon ini menajdi lebih jelas.”
Ibu : “Beres....”
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Drama adalah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang dipertunjukan oleh tokoh-tokoh
di atas pentas.

Naskah drama ditulis dengan selengkap-lengkapnya dalam naskah drama termuat nama-nama tokoh
dalam cerita, dialog yang diucapkan pada tokoh, keadaan panggung yang diperlukan dan kadang-kadang
dilengkapi, penjelasan, tentang tata busana, tata lampu dan tata suara.

3.2. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat. Dan sering diadakan latihan pembuatan makalah supaya dapat
menambah kreatifitas siswa dan seringkali diadakan berdiskusi supaya siswa lebih bisa memahami
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai