Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SENI BUDAYA

“ DRAWING”

Kelas : Kelas XII IPA 2


Nama Anggota : 1. Erik Hidayat
2. Fernanda Kirana
3. Siti Andini Rizkila

SMA NEGERI 1 BANJARAN


2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kuasa-Nya. Sholawat
serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta kepada para
sahabatnya dan kepada seluruh umatnya.
Makalah mata pelajaran Seni Budaya ini adalah makalah yang berisi tentang
penjelasan seni drawing atau menggambar yang kami susun lengkap. Terima kasih , kepada
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Seni Budaya.
Namun kami sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah kami
ini tidak luput dari kekurangan. Dengan semangat kami senantiasa mengharapkan
konstribusi pemikiran pembaca sehingga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Wasalammualaikum Wr.Wb

Bandung,10 Agustus 2019

Penulis
A. LATAR BELAKANG

Drawing yaitu sarana pemindahan bentuk real kedalam kertas, atau daya imajinasi yang
dituangkan kedalam kertas atau media lainnya. Pensil dan kertas adalah media dasar menggambar,
kebiasaan menggambar hal yang utama untuk menjadi ketertarikan pada karya seni ini. Didalam
media drawing bisa memberikan unsur-usur pesan-pesan social dan keagamaan bahkan kritikan
serta imajinasi seseorang. Drawing bisa dilakukan adanya keinginan tersendiri atau bahkan
disuruh(pesanan). Pensil yang digunakan pensil 2B biasa(berukuran15cm) dan kertas biasa
berukuran29,7cmx21cm. Drawing bisa menjadi alat dokumentasi, menjadi iklan, hiasan,
pertunjukan, animasi(film), illustrasi, komik, buku, bisa pula mejadi ajian ritual ,dll. Drawing bisa
dilakukan dimana saja, karena drawing bisa menjadi bahan hiburan dan karyaseni.

Oleh sebab itu drawing bisa dijadikan alatan informasi promosi dan publikasi yang menarik
ketika generasi sekarang lebih mengenal teknologi komputer. Akhirnya hanya sedikit yang bisa
melakukan drawing. Padahal drawing bisa dikolaborasi dengan media-media keurbanan pada saat
ini, dan akan tecipta suatu gambar yang bergerak seperti film anak-anak dan dewasa.

Media ini untuk mewujudkan karya seni melalui drawing dan Seni Visual(Drawing),
kolaborasi dengan Seni Multi-media. Karena drawing” Memberikan suatu pendidikan seni tradisi
menggambar melalui problematika keurbanan.” Dan memberikan suatu doktrin anelemen budaya
kedalam skema kesadaran akan budaya yang mapan. Menjadikan suatu kebanggaan akan jati diri
setiap budaya,yang melawan arus keurbanan.

Jangan sampai kita terlena dan terpengaruh terlalu jauh oleh teknologi komputer,dan akhirnya
meninggalkan artistik sebuah gambar tangan dan budaya sendiri.

Pada mulanya seni Drawing merupakan karya ilustrasi, yaitu untuk menerangkan atau
memberi keterangan terhadap orang lain atau lebih tepat sebagai gambar keterangan. Disisi lain
Drawing merupakan medium untuk mencapai simbul figurative dalam pencapaian bentuk seni lukis.
Secara sepintas seni drawing merupakan seni lukis yang menonjolkan unsur garis dan lukis dengan
menonjolkan warna, tetapi pada penerapan dan perkembanggan seni drawing pada kurun
selanjutnya mengabaikan pendapat tersebut, dan bukan lagi sebagai karya ilustrasi, bahkan kini
menggunakan medium yang sama seperti yang berlaku pada seni lukis. Yang jelas, seni drawing
memerlukan ketrampilan khusus untuk menggambarkan sesuatu sebagai bentuk representasi.
A. PENGERTIAN MENGGAMBAR

Menggambar atau adalah kegiatan – kegiatan membentuk imajinasi dengan menggunakan


banyak pilihan teknik dan alat, bisa pula membuat tanda – tanda tertentu di atas permukaan dengan
mengolah goresan dari alat gambar. Pelakunya populer dengan sebutan penggambar atau juru
gambar (inggris: draftsman) yang merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa.

Drawing berasal dari kata draw yang berarti menggambar. Menggambar pada tingkat paling
sederhana adalah dasar bagi segala hal dalam seni rupa atau dianggap sebagai “mother of arts”.
Gambar ternyata berdiri sebagai fakta kasat mata yang memperlihatkan pemikiran dan seniman di
setiap wilayah kreativitasnya. Drawing pada garis besarnya memiliki tiga kegunaan. Pada tingkat
pertama, gambar merupakan notasi (catatan) tentang benda atau situasi pada saat tertentu yang
dianggap menarik oleh si penggambar. Catatan, notasi maupun sketsa sebagai hasil gambar
umumnya bermuatan garis yang sekaligus gambaran sekilas dan dikerjakan dalam tempo cepat, acap
kali dilanjutkan pada tahap berikutnya. Kedua, gambar hadir dan membuktikan dirinya sebagai karya
seni yang utuh dan berdiri sendiri. Pada fungsi ini gambar telah memperlihatkan kelengkapan
pernyataan seniman, relative tak butuh tahapan berikutnya. Ketiga, gambar sebagai media studi
yang melandasi pekerjaan berikutnya seperti : lukis, Patung, Arsitektur, Ilmu pengetahuan atau
lainnya. Pengaruh gambar pada fungsi ini sampai pula sebagai pembuka cakrawala ilmu
pengetahuan. Pengembangan ilmu tersebut salah satunya adalah seniman, pemikir Leonardo da
Vinci.

Menggambar sedikit dibedakan dengan kegiatan melukis. Melukis bisa disebut sebagai tahap
penyelesaian sebuah gambar dengan pigmen yang diberi medium cair dan diaplikasikan dengan
kuas. Sementara menggambar lebih menitikberatkan penggunaan garis dan komposisi.

Menggambar mempunyai pengertian suatu usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan


pikiran, ide / gagasan, gejolak / perasaan maupun imajinasi dalam wujud dwimatra yang bernilai
artistik dengan menggunakan garis dan warna. Dalam hal ini menggambar mengutamakan kegunaan
sedangkan melukis mengutamakan ekspresi.

Seni menggambar merupakan karya seni rupa yang paling mudah dan cepat untuk dihasilkan
dengan goresan – goresan yang berbekas pada suatu permukaan misalnya pensil untuk kertas atau
benda – benda tajam untuk dinding gua pada masa lampau.

B. MEDIA MENGGAMBAR

Yang sering digunakan adalah pensil grafit, pena, krayon, pensil warna, kuas tinta, pensil
konte, cat air, cat minyak, pastel, dan spidol. Bisa pula dengan peralatan digital seperti stylus,
mouse, atau alat lain yang menghasilkan efek sama seperti peralatan manual. Media permukaan
yang sering digunakan adalah kertas, meskipun tidak menutup kemungkinan pula digunakannya
media lain seperti kain, permukaan kayu, dinding, dan lain-lain. Sebagai peralatan pendukung,
digunakan pula penyerut pensil, kertas pasir, penghapus khusus, chamois, penggaris, larutan fixatif,
dan selotip khusus menggambar untuk membuat efek-efek tertentu. Meja gambar digunakan untuk
mengurangi distorsi dan kesalahan perspektif akibat ketidaknormalan posisi mata saat menggambar.
 Kertas
Bermacam-macam kertas dapat dipilih untuk menggambar seperti kertas licin, kertas kasar,
kertas serap, kertas tebal, kertas tipis, dan sebagainya. Tidak setiap kertas cocok dengan setiap alat.
Kadang-kadang dipilih kertas yang licin agar pena dapat meluncur dengan mudah, sedangkan pada
kesempatan yang lain menghendaki sedikit hambatan, maka dipilih kertas yang kasar.
Ada tiga jenis kertas dasar antara lain:
a. Kertas buram seperti kertas stensil atau kertas Koran untuk surat kabar, ukuran kuarto atau
selebar Koran.
b. Kertas putih dan tipis (HVS)
c. Kertas gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam lembaran, gulungan,
atau bentuk buku

 Pensil
Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan
dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah patah,
terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori
tangan saat dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar
komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
 Pena
Pena adalah alat tulis yang menggunakan tinta. Ada berbagai warna tinta pen, yang paling
umum adalah biru, hitam, dan merah. Ada berbagai macam pen, di antaranya pulpen, pena bulu,
dan spidol. Pena berbeda dari pensil karena tintanya tidak dapat dihapus, meski bisa ditutupi
menggunakan tip-ex.
 Krayon
Krayon adalah peralatan gambar yang dibuat dari lilin berwarna, air, dan talk atau kapur.
Krayon banyak digunakan oleh anak-anak untuk menggambar, dan seniman juga menggunakannya.
 Cat air
Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan
pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa
bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, plastik, kulit, kain,
kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah
medium sejenis yang tidak transparan. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif,
atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan.
 Cat minyak
Cat Minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen yang disuspensi dengan
media minyak.
 Pastel
Pastel , atau yang dikenal dgn oil pastel, adalah serbuk yang direkatkan dengan arabic gum
dan dibentuk menjadi batangan-batangan yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar,
ikatan tersebut akan lepas dan serbuk warna akan menempel ke kertas.
C. MACAM – MACAM MENGGAMBAR

1. Menggambar Ekspresi

Menggambar ekspresi adalah usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran,


ide/gagasan, gejolak perasaan/ emosi serta imajinasi dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik
dengan menggunakan garis dan warna. Unsur yang menonjol adalah garis. Seluruh kontur maupun
isian warna berupa garis. Ungkapan tersebuit sangat pribadi, sehingga gambar yang dihasilkan
menunjukkan kreativitas maupun ketrampilan sesuai dengan diri penggambar.

2. Menggambar Bentuk

Menggambar bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran,


ide/gagasan, gejolak perasaan/ emosi serta imajinasi dalam wujud dwimatra yang bernilai artistic
dengan menggunakan garis dan warna. Hasil gambarannya menunjukkan kreativitas maupun
ketrampilan penggambar dalam menampilkan ketepatanbentuk maupun jenis benda yang digambar.

3. Menggambar ilustrasi

Ilustrasi berasal dari kata bahasa Belanda yaitu ilustratie, yang artinya hiasan dengan gambar/
pembuatan sesuatu yang jelas. Ilustrasi dapat dilihat pada karya cetak maupun dalam buku-buku,
yang fungsinya menambah kejelasan pada buku bacaan atau menhiasi buku. Bermacam-macam
gambar, seperti karikatur, gambar manusia, binatang, diagram, foto dan bagan yang terdapat dalam
buku pelajaran biologi, sejarah, bahasa maupun dalam majalah atau buku ceritera termasuk ilustrasi.

Gambar ilustrasi dapat dikatakan sebagai alat bantu untuk memberikan kejelasan suatu isi
naskah. Berbagai ilustrasi antara lain:
a. Ilustrasi pada buku pelajaran
 Hubungan listrik secara seri yakni kutub positif dihubungkan dengan kutub negative.
 Hubungan listrik secara paralel yakni kutub positif dihubungkan dengan kutub positif.
b. Karikatur
Karikatur bermula dari kata “caricature” (italia) berate melebih-lebihkan atau menambah
daya. Maksudnya karikatur adalah melebih-lebihkan atau mendistorsi karakter seseorang dengan
lucu dan aneh. Karikatur masuk dalam kartun. Karikatur hanya berhasrat menapilkan suatu objek
manusia, dengan cara melebih-lebihkan cirikhasnya. Karikatur tidak ingin bercerita seperti kartun.
c. Gambar Kartun
Kata “cartoon” semula digunakan untuk menyebutkan “desain” atau “sketsa” yakni, corat-
corat awal yang banyak dibuat oleh para pelukis. Pada tahun 1841, di London dibangun istana
Westminster ( tempat majelis parlemen). Saat itu Pangeran Albert mengadakan sayembara
membuat desain kartun untuk merancang fresco di tembok gedung tersebut. Ternyata banyak desai
kartun yang terkumpul bentuknya lucu dan aneh. Karenanya sangat geli, John Leech memuatnya
dimajalah “PUNCH” dengan nada sindiri yang berjudul “Cartoons”.
D. MENGGAMBAR IMAJINASI

Mata pikiran mampu melihat pandangan yang mendalam yang tidak terbatas pada tempat
dan saat yang sekarang saja. Mata pikiran dapat membentuk, memanipulasi dan
mentransformasikan imej di luar batas – batas waktu dan ruang yang normal. Walaupun demikian,
imej – imej tersebut seringkali hanya samar – samar dan sulit ditangkap, dan sangat mudah hilang
tanpa kita sadari.
Untuk dapat menggambarkan apa yang kita khayalkan, kita memanfaatkan kemampuan kita
untuk berpikir secara visual dan memberi bentuk pada pemikiran dan ide – ide kita. Imej yang telah
digambar tersebut, memberi umpan balik pada mata pikiran, selanjutnya merangsang imajinasi kita,
dan menimbulkan dialog antara diri kita dan imej tersebut untuk pengeksplorasian dan
pengembangan ide – ide selanjutnya. Jadi, menggambar berdasarkan imajinasi adalah sebuah
instrumen pikiran yang mendorong terjadinya proses kreatif.

IMAJINASI
Berimajinasi adalah membentuk imej mental tentang sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh
panca indera. Dengan sangat mudah, hampir tanpa usaha sama sekali, segera setelah disebutkan.
Anda dapat membayangkan sesuatu. Saat anda membaca kata – kata berikut ini, dengan mudah
anda dapat memvisualisasikan.
 ORANG, misalnya teman dekat atau anggota keluarga, seorang penyiar TV, atau seorang tokoh
dari sebuah novel.
 TEMPAT, misalnya kamar tidur kamar kanak – kanak, jalan dimana Anda tinggal, atau sebuah
kamar tidur yang diuraikan dalam sebuah buku.
 BENDA, misalnya sebuah segitiga atau bujur sangkar, sebuah balon yang sedang melayang di
udara, atau jam tua milik kakek.
 KEGIATAN, misalnya kegiatan mengendarai sepeda, melempar bola baseball, atau memakan
roti.
 KEJADIAN, misalnya sebuah kubus yang berputar dalam ruang, bola yang meluncur menuruni
tebing, atau seekor burung yang bersiap terbang.

Imajinasi dibentuk berdasarkan ingatan visual dari persepsi yang telah lampau. Jadi semakin
banyak yang telah kita lihat dan alami dengan cara yang mengesankan, semakin kaya
perbendaharaan imej visual kita dan akhirnya semakin banyak imajinasi kita.
Dengan pandangan ke belakang, kita dapat memvisualisasikan ingatan tentang bermacam –
macam benda, tempat, dan kejadian dari masa lalu. Dengan pandangan ke depan, kita dapat melihat
ke masa depan dan menggunakan imajinasi kita untuk mengkhayalkan kemungkinan – kemungkinan
yang akan terjadi di kemudian hari. Oleh karena itu, imajinasi memungkinkan kita untuk mengenal
sejarah seperti halnya merencanakan masa depan. Imajinasi menciptakan berbagai hubungan –
jembatan – jembatan visual antara masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Kita semua mempunyai kemampuan untuk berimajinasi, beripikir dalam imej, dan menduga
apa yang akan terjadi. Kenyataannya, kita menggunakan proses membuat imej ini secara aktif dalam
kegiatan sehari – hari dan untuk memperoleh banyak keterampilan kita. Pikiran kita mempunyai
bentuk visual ketika kita membuat sebuah lemari dari satu kumpulan gambar, mengevaluasi pola
letak buah catur di atas papan catur, atau mencari konstelasi bintang di langit malam hari.
Kemampuan membuat imej dan pemikiran kreatif & tindakan yang disebabkannya tidaklah terbatas
pada beberapa orang yang berbakat saja. Kemampuan tersebut ada pada kita semua.
Untuk beberapa orang, imej – imej yang ada pada mata pikiran dapat tampak jelas,
terkendali, dan dimanipulasi. Tapi lebih sering imej – imej itu tampak kabur, tidak jelas, dan seperti
ilusi. Bahkan walaupun wujudnya jelas dan tegas; imej tersebut dapat tiba – tiba muncul ke pikiran
dan dalam seketika hilang kembali. Imej tersebut dengan mudah hilang tanpa disadari dan digantika
oleh imej lain dalam aturan bawah sadar, kecuali jika ditangkap dalam gambar.

E. PERBEDAAN MENGGAMBAR DAN MELUKIS

Seni gambar sering disamakan artinya dengan seni lukis, kedua istilah ini menurut penulis
mengandung makna yang berbeda. Kedua kata tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni mencipta
atau membuat bentuk tertentu yakni bentuk alamiah dan abstrak dengan media dua dimensi yang
berukuran panjang kali lebar. Yang berbeda adalah cara untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Seni gambar lebih mengutamakan unsur garis untuk membuat bentuk atau wujud tertentu dimana
garis adalah salah satu bagian dari unsur fisik rupa (elemen desain). Sedangkan seni lukis
mengutamakan unsur warna dan tekstur lihat atau barik semu untuk mencipta bentuk tertentu.

Sebuah gambar dalam bahasa Inggris disebut "drawing" yang berarti gambaran atau
penarikan. Penarikan dengan memakai alat tertentu yang ujungnya runcing atau tumpul akan
menghasilkan goresan. Goresan sama dengan garis. Dengan sebuah atau beberapa buah garis, kita
dapat menciptakan sebuah bidang, bentuk, tekstur, dan dapat menimbulkan kesan gerak, karakter,
dan arah tertentu. Disamping hal tersebut diatas garis berguna untuk:
1. Sarana ekspresi sipembuatnya, sehingga menghasilkan jenis gambar ekspresi.
2. Menimbulkan kesan kedalaman semu pada bidang datar, hasilnya berupa sketsa perspektif dan
gambar perspektif konstruksi.
3. Mencipta lambang bunyi dan bilangan, lambang bunyi disebut huruf vocal dan konsonan dengan
berbagai tipe dan jenis huruf. Lambang bilangan dari 0 s.d. 9.
4. Meniru bentuk alamiah seperti bentuk dari dunia flora dan fauna.
5. Menggambar peta sederhana dan grafik, misalnya untuk statistik masalah kependudukan yang
dikaitkan dengan aspek kesehatan anak dan ibu, serta tingkat pendapatan perkapita dari suatu
wilayah atau negara tertentu.
6. Menggambar bidang geometris seperti bidang lingkaran, segitiga, empat persegi panjang, jajaran
genjang, bujur sangkar, dan trapezium. Dan bentuk geometri sebuah benda seperti bola, piramida,
kerucut, prisma, limas, balok, kubus.
7. Menggambar proyeksi seperti proyeksi orthogonal, aksonometri, dimetri, trimetri.
8. Menggambar ragam hias (ornamental).

Perbedaan secaraumum

 Melukis: media yang dipakai lebih cair dan menggunakan kuas,misalnya cat lukis.
 Menggambar: media yang dipakai cenderung kering seperti pensil warna, penawarna dan
krayon.

Jadi, perbedaannya secara umum hanya dari segi media(alat) dan jenis pewarna yang dipakai.
Dari segi pengertian

Menggambar(drawing) adalah kegiatan kegiatan membentuk imajinasi, dengan


menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu diatas
permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.

Kebanyakan karya dengan cara menggambaradalah representasi dari ingatan atau imajinasi
seorang juru gambar secara spontan. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan
sehari-hari seperti potret. Atau yang setengah realistis seperti karya-karya sketsa atau yang benar-
benar mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar abstrak.

Melukis(Painting) adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi, atau permukaan


dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dinsing dan bahkan film didalam fotografi bisa dianggap
sebagai media lukisan.

Jadi,lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memoleskan cat
dengan alat khusus lukisyaitu: kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, dengan
memoleskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna.;

Tahapan

Proses menggambar dan melukis juga tidak terlalu berbeda. Ada tahap persiapan
(ide/tema), lalu dilanjutkan dengan pembuatan rancangan dan terakhir penyelesaian (pembentukan
objek dan pemberian warna beserta unsur-unsurnya).

Metode/Teknik

Seiring perkembangan,teknik menggambar secara umum dapat dibagi dua yaitu:


1.Secara manual (dengan goresan tangan)dan
2.Secara digital (Menggunakan program khusus gambardikomputer).

Ada beberapa macam jenis garis berdasarkan :


a. Sifat garis :
Garis yang dilihat dengan mata secara fisik, garis semacam ini disebut garis konkrit, riil, nyata.
Dan garis yang dirasakan kehadirannya sebagai garis batas pada sekelompok garis dengan arah
vertical, horizontal, diagonal,disebut garis maya, khayal atau imajinatif.
Tampilan fisik garis :
Terdiri atas garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis arsir, garis kontour.
Ketebalan garis : Garis yang dibuat sama tebal dan garis dengan goresan tebal-tipis atau sebaliknya.

Teknik menggambar merupakan suatu cara yang dipakai didalam proses pembuatan sebuah
gambar, sehingga dengan adanya teknik menggambar ini mempermudah dan mempercepat
pengerjaan dalam menciptakan suatu gambar.Gambar merupakan suatu hasil karya yang dituangkan
dalam sebuah bidang datar seperti kertas maupun kanvas yang di dalamnya mengandung unsur
visual seperti titik, garis, bentuk, tekstur, bidang dan juga gelap terang.Didalam pembuatannya,
gambar juga harus memperhatikan beberapa hal, yaitu seperti perspektif, ketepatan,
komposisi, dan proporsi yang pas sehingga bisa menghasilkan sebuah hasil karya yang indah.
Sebuah gambar memiliki berbagai fungsi, diantaranya yaitu :

 Sebagai bahasa teknik


 Sebagai hasil karya seni
 Sebagai media penyimpanan informasi
 Dan masih banyak lagi

F. MACAM – MACAM TEKNIK MENGGAMBAR

1. Teknik Menggambar Sketsa

Biasanya digunakan untuk gambar dasar atau rencana untuk membuat sebuah gambar.
Merupakan bagian paling awal dari hampir semua pekerjaan seni menggambar. Pembuatan sketsa
sangat berpengaruh untuk tahap-tahap selanjutnya dalam proses menggambar dan melukis. Yang
digunakan kebanyakan adalah media kering seperti pensil hitam.Tujuan dibuatkannya sketsa adalah
untuk meminimalisir kesalahan dalam menggambar dan membuat bentuk gambar lebih
proporsional.

2. Teknik Menggambar Arsir


Ini merupakan teknik dasar dalam menggambar menggunakan pensil. Teknik ini lebih
menekankan pada kekuatan (ketebalan) garis. Kekuatan garis tersebut dapat diciptakan
menggunakan pensil, spidol, tinta atau alat gambar lainnya yang dapat menghasilkan garis berulang
untuk membuat perbedaan pada kekuatan garis sehingga terciptalah kesan gelap terang, gradasi
atau kesan dimensi pada gambar.

Langkah awal yang dilakukan untuk belajar arsir adalah dengan berlatih teknik arsir gradasi untuk
membuat satu baris kotak. Buatlah lebih dari satu kotak dan arsir setiap kotak dengan jenis pensil
yang berbeda. Lihatlah perbedaan kesan gelap dan terang yang ditimbulkan dari setiap kotak.

3. Teknik Menggambar Blok (Siluet)

Biasa juga dikenal dengan teknik menggambar bayangan. Teknik ini menggunakan satu
warna (biasanya hitam) untuk menutup objek gambar sehingga terbentuklah perwujudan karakter
pada objek. Dengan hanya melihat siluetnya, kita seharusnya dapat menebak wujud sesungguhnya
dari objek yang digambarkan.

Teknik menggambar siluet ini dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu

 Siluet Positif

Siluet positif dilakukan dengan memberikan warna pada bentuk yang diinginkan. Misalkan kita ingin
menggambar pohon, maka kita berikan satu warna penuh pada gambar tersebut.

 Siluet Negatif

Siluet negatif dilakukan dengan memberikan warna di sekitar bentuk yang diinginkan. Ini adalah
kebalikan dari teknik siluet positif. Jadi misalkan kita menggambar pohon, maka yang diberikan satu
warna penuh bukanlah pohonnya tetapi daerah yang ada di sekitar pohon atau latar belakang.
4. Teknik Dussel (Gosok)

Teknik ini menggunakan cara menggosok untuk membuat kesan gelap dan terang pada
gambar. Biasanya alat yang digunakan adalah pensil, krayon dan konte. Dalam menggambar
menggunakan teknik dussel, digunakan kapas atau jari-jari untuk menggosok gambar yang telah
diciptakan. Garis pada gambar dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosokkan. Pensil
yang paling cocok untuk menggunakan teknik ini adalah pensil yang lunak seperti pensil 2B, 3B dan
seterusnya.

5. Teknik Menggambar Linier (Garis)

Teknik ini menggunakan garis lurus atau garis lengkung untuk membentuk sebuah gambar.
Kesan gelap dan terang yang diciptakan dengan teknik ini adalah menggunakan banyak dan
rapatnya kumpulan garis dalam satu area atau wilayah gambar.

6. Teknik Menggambar Perspektif

Gambar perspektif ialah salah satu jenis gambar yang mengkomunikasikan objek tertentu
sebagaimana yang terlihat oleh mata melalui sudut pandang tertentu. Sudut pandang inilah yang
disebut dengan perpekstif, atau cara mata melihat visual dari yang paling depan hingga batas mata.

Gagasan utama di dalam gambar perspektif adalah keberadaan batas mata memandang
atau yang disebut sebagai titik hilang (titik infiniti), yakni sebuah titik ketika objek sudah tidak dapat
lagi dikenali bentuknya alias hanya berupa titik.
Teknik menggambar perpekstif sendiri biasanya menggunakan garis-garis yang diletakkan
secara horizon, letak benda dan jumlah titik hilang. Lantas hasilnya akan menghasilkan gambar 3
dimensi yang sesuai dengan pandangan mata.

Dari titik hilang ini gambar perspektif bisa dibedakan menjadi tiga berdasasarkan jumlah titik
hilangnya, yakni :

a. Gambar perspektif dengan satu titik hilang

Gambar perspektif yang menempatkan titik hilang tepat berada di depan mata. Pada
umumnya titik hilang akan berada di tengah atau pusat gambar.

b. Gambar perspektif dengan dua titik hilang

Gambar persperktif yang menempatkan kedua titik tersebut pada ujung garis horizontal sisi
kanan dan kiri. Tarikan dari kedua garis tersebut akan menjadi titik temu sisi-sisi bentuk yang akan
digambar sehingga kita dapat melihat objek tersebut dari dua perspektif, yakni kanan dan kiri.

c. Gambar perspektif dengan tiga titik hilang

Pada gambar perspektif ini kita akan mendapatkan objek yang seolah-olah tampak dari atas
mirip gambar yang ditangkap oleh cctv yang ditempatkan di atas bangunan.
7. Teknik Menggambar Pointilis (Titik)

Teknik pointilisme adalah teknik membuat gambar menggunakan kumpulan titik-titik. Dari
titik-titik yang banyak itu akan terbentuk sebuah gambar. Yang menentukan kesan gelap dan terang
pada suatu gambar adalah kerapatan dari titik-titik yang terkumpul. Semakin rapat maka akan
semakin gelap dan semakin renggang maka akan semakin terang objek yang digambarkan.

8. Teknik Menggambar Aquarel ( Sapuan Basah)

Teknik ini mengguanakan media basah untuk menghasilkan warna yang transparan.
Biasanya menggunakan media cat air, cat acrylik, dll. Kertas yang akan digunakan untuk
menggambar dibuat basah atau lembab supaya cat cepat menyebar.

Dalam menciptkan objek menggunakan teknik menggmbar aquarel dilakukan dengan cara
mengulang-ulang dan menumpuk kuasan untuk menghasilkan warna tua. Teknik ini memerlukan
kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas.
9. Teknik Menggambar Plakat

Teknik gambar plakat merupakan suatu teknik menggambar bentuk atau teknik seni lukis
yang menggunakan bahan cat air atau cat poster. Dengan sapuan warna yang tebal dan kental akan
menghasilkan sebuah gambar yang terlihat pekat dan menutup.

Namun teknik ini membutuhkan ketrampilan seorang seniman yang cukup mumpuni karena
memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi

G. PRINSIP MENGGAMBAR

 Keseimbangan/Balance

Berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan bisa dibuat
secra formal atau dengan istilah yang lazim disebut setangkep (jawa) atau simetris. Keseimbangan
bisa di buat pula secara informal ataui asimetri dan keseimbangan radial atau memancar.

 Kesatuan/Unity

Prinsip ini bisa tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan
keselarasan. Teori-teori Psikologi Gestalt tentang kedekatan, ketertutupan dan kesamaan bisa
membantu terpenuhinya prinsip kesatuan dalam karya seni rupa.

 Irama

Prinsip ini di timbulkan dari kesan gerak dari unsur yang melekat pada karyanya yang bisa di
upayakan melakukan pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak mengalun.

 Centre of Interst

Disebut juga prinsip dominasi, atau pusat perhatian, atau klimak adalah upaya penampilan pada
bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian dengan cara pengaturan posisi,
perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur.
 Proporsi atau Perbandingan

Upaya pengaturan yang bersangkutan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.
Besar, kecil, luas, sempit, panjang, pendek atau tinggi, rendah ialah persoalan proporsi. Dalam seni
rupa prinsip proporsi di gunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas
dengan objek yang digambar atau dilukis. Prinsip perbandingan lebih menekankan pada varisasi
atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.

 Keselarasan

Lazim disebut dengan prinsip harmoni atau keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan,
kesesuain, dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan bisa dibuat dengan
cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai, dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.

H. UNSUR DALAM MENGGAMBAR

Pada dasrnya, unsur-unsur dalam menggambar sama halnya pada unsur dalam karya seni
rupa scara umum. Unsur-unsur dalam menggambar antara lain ialah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur, dan gelap terang sebagai berikut :

 Titik

Adalah salah satu unsur dasar seni rupa yang paling kecil.Semua wujud sebuah karya, awalnya di
hasilkan dari unsur titik ini. Titik juga bias menjadi pusat perhatian tersendiri jika berkumpul atau
mempunyai warna berbeda dari yang lainnya.

 Garis

Merupakan goresan atau limit/batas dari suatu benda, bidan, ruang, tekstur, warna, dan lain
sebagainya. Garis sendiri mempunyai dimensi yang memanjang dan cenderung memiliki arah
tertentu, serta mempunyai beberapa sifat, yang diantarannya panjang, pendek, tipis, lurus,
horizontal, vertical, berombak, melengkung, miring, halus, tebal, patah-patah, dan masih banyak
yang lainnya. Pemanfaatan garis dalam sebuah desain digunakan untuk mencapai kesan tertentu,
seperti hal nya membuat kesan kekar, megah, kuat, simple atau agung.

 Bidang

Bidang dalam seni rupa ialah salah satu unsur seni rupa yang terbentuk atau dibentuk dari hubungan
beberapa garis.Bidang sendiri mempunyai dimensi panjang dan lebar atau bisa disebut dengan pipih.
Sedangkan, kalau bentuk mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk selalu
memiliki volume atau isi. Jika di lihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk terdiri dari beberapa
macam, yang diantaranya bidang biomorfosis(organis), bidang geometris, bidang tak beraturan serta
bidang bersudut.

Bidang sendiri dapat terbentuk karena ada dua ujung garis yang saling bertemu atau bisa juga karena
sapuan warna. Bidang juga di batasi dengan kontur dan disebut juga dengan bentuk 2 dimensi, yaitu
cuma terdiri dari lebar dan panjang saja. Dalam seni rupa juga terdapat beberapa bidang dasar,
diantaranya adalah bidang segi empat, segitiga, lingkaran, trapesium, oval, dan lain sebagainya.
 Bentuk

Bentuk menurut artian bahasa bisa dikatan bangun (shape) atau juga bentuk plastis (form). Bangun
(shape) merupakan bentuk benda yang polos, seperti hal nya yang nampak oleh mata, sekedar untuk
mengatakan sifatnya saja (kotak, bundar, ornamental, atau tak beraturan).

 Tekstur

Tekstur adalah suatu sifat permukaan sebuah benda. Sifat tersebut dapat berkesan kasar, lembut,
halus, mengkilap, kusam, berpori, licin, dan lain sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan
lewat penglihatan serta rabaan. Oleh sebab itu ada dua macam tekstur yaitu tekstur semu (maya)
yang dimana kesan benda tersebut berbeda antara penglihata mata dengan hasil rabaan, serta
tekstur rabaan.

 Warna

Teori warna yang berdasar kepada cahaya, dapat kita lihat melalui tujuh spektrum warna yang
terdapat pada ilmu fisika, seperti hal nya dengan warna pelangi. Secara teori warana dapat dipeljari
lewat dua pendekatan, salah satunya dengan menggunakan teori warna yang berdasar pada pigmen
warna (goethe) yaitu butiran halus yang terdapat pada warna. Berikut ada beberapa yang harus
kamu ketahui tentang teori pigmen warna :

a. Warna Primer adalah warna pokok atau warna dasar yang tidak bisa kita peroleh dari campuran
warna lain. Warna tersebut adalah merah, kuning, dan biru.
b. Warna Skunder, Yaitu warna yang didapatkan dari hasil pencampuran antara dua warna primer,
misalkan warna ungu, oren (jingga), dan hijau.
c. Warna Tersier, Yaitu warna yang di hasilkan dari percampuran dua warna skunder.
d. Warna Analogus, Yaitu deretan warna yang letaknya berdekatan dalam suatu linkaran warna,
misalkan warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain sebagainya.

 Gelap Terang

Dalam karya seni rupa 2 dimensi,unsure gelap dan terang bisa berfungsi dalam beberapa
hal,diantaranya menggambar benda seolah benda tersebut memiliki volume(3 dimensi). Unsur gelap
terang dalam karya seni rupa bisa terjadi karna intesitas warna(daya pancar), dapat juga terjadi
karena percampuran antara warna hitam dan putih.

 Ruang (kedalaman)

Jika dalam karya seni 3 dimensi dapat dirasakan langsung oleh sang penikmat tersebut, seperti
halnya dengan ruangan dalam rumah, ruang gedung dan lain sebagainya. Sedangkan dalam karya
seni 2 dimensi ruang hanya bersifat semu (maya) karena di dapatkan dari kesan penggambaran yang
datar, pipih, menjorok, cekung, cembung. Dekat, jauh, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, dalam
karya seni 2 dimensi, kesan ruang atau yang disebut juga dengan kedalaman bisa diperoleh dengan
beberapa cara,yang diantaranya sebagai berikut :

 Penggambaran gempal
 Penggunaan perspektif warna
 Peralihan warna,gelap,terang serta tekstur
 Pergantian ukuran
 Penggambaran bidang bertindih
 Pergantian tampak bidang
 Pelengkungan atau pembelokan bidang
 Penambahan bayang-bayang
DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.K. 2002. Menggambar suatu proses kreatif. Jakarta : Erlangga
Kamaril, Dr. Cut, dkk. 2002. Pendidikan Seni Rupa /Kerajinan Tangan. Jakarta : Universitas
Terbuka
Syafii, M.Pd, Dr. , dkk. 2005. Materi dan Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta : Universitas Terbuka
http://andysenibudaya.blogspot.com/2009/06/pengertian-menggambar.html (Diakses pada
Rabu, tanggal 18 april 2012 pukul 13:05)

Anda mungkin juga menyukai