Dalam memulai suatu usaha begitu banyak hal yang perlu diperhatikan, selain skill
dan keberanian juga dibutuhkan kesiapan menghadapi hal – hal yang tidak di inginkan
kedepannya. Apakah usaha yang kita bangun ini akan sukses atau mengalami kehancuran ?
Perlu kesiapan dan keberanian yang besar untuk memulai suatu usaha. Adapun langkah –
langkah yang paling utama dalam memulai suatu usaha yaitu mencari tahu barang/usaha apa
yang dibutuhkan oleh konsumen, kepada siapa kita menjual produk/usaha tersebut, mencari
sumber daya misalnya tenaga ahli, modal/uang, tekhnologi dan manajemennya.
Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau kewirausahaan yang
sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu akan tetapi juga
mempunyai kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide
peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja, mengorganisir, kreatif serta
mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai
tantangan).
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai atau
memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis usaha baru, membeli perusahaan
yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.
Menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka
lembaga bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia usaha, seseorang harus
memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik
usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan lebih
menyukai tantangan.
1
2. Optimalisasi Potensi diri
Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri.
Keunggulan kompetitif apa yang dimiliki. Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah
memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses
perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing.
Jika yang usaha itu adalah dibidang perdagangan,maka kita harus memiliki skill di
bidang itu. Jika kita tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna
jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan
berkembang. Orang akan tertarik membeli produk yang kita buat karena adanya
pelayanan yang baik kepada konsumen. Sebagian besar karena informasi yang telah
didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran.
Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu
mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Ada beberapa kaharakteristik yang
mendorong kesuksesan usaha. Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu
potensi yang ada pada diri kita untuk memulai suatu usaha agar sesuai dengan yang kita
inginkan.
4. Berani memulai.
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki
oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, ‘sedikit agak gila’
(overconfidence) dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu dilakukan. Lakukan
dulu, Jalani dulu, Jika ada kesulitan, baru dicari jalan keluarnya.
B. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha
(bisnis) baru
Di antaranya adalah :
Jenis produk (barang) yang dibutuhkan dalam pasar,
konsumen terhadap produk (barang) yang diinginkan,
Daya beli konsumen dalam pasar tertentu, dan
usaha sejenis dalam pasar tersebut.
Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat
memilih dan melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin
memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu:
2
Merintis usaha baru (starting)
Memulai suatu usaha yang baru dan harus mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akte notaris sampai ke pengadilan
negeri (Departemen Kehakiman), kemudian mengurus izin – izin yang dibutuhkan
serta mencari lokasi yang tepat untuk usahanya.
Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
Memulai suatu usaha dengan cara membeli suatu perusahaan yang sudah ada
dan sedang berjalan atau sedang tidak aktif tetapi masih memiliki badan usaha
dengan cara membeli saham perusahaan tersebut.
Kerjasama manajemen (franchising)
Berdasarkan penjelasan mengenai ketiga cara merintis usaha baru di atas, kita
dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan dari setiap cara tersebut ke
dalam tabel berikut ini:
Merintis
usaha Gagasan Muri
(Starting) Bebas beroperasi Pengakuan nama barang
Fleksibel dan mudah Fasilitasi efisien
Penggunaan Persaingan kurang diketahui
Kerjasama
Mendapa t pengalaman
Manajemen dalam Tidak mandiri
logo, nama, metode teknik Kreativitas tidak berkembang
(Franchising produksi, pelatihan dan Menjadi kurang independen,
)
bantuanmodal terdominasi, rentan
Penggunaan nama, merk terhadap perubahan
yang sudah dikenal franchisor
3
D. Konsep Memulai Suatu Usaha.
1. Di butuhkan suatu keberanian.
Berani malu kalau usaha yang kita bangun ternyata tidak di respon oleh pasar
yang kita bidik. Berani rugi kalau ternyata usaha pertama kita mengalami kerugian
yang berarti, karena kita salah perhitungan. Tanpa adanya sebuah keberanian, kita
tidak akan pernah tau, kalau teori dan pengetahuan yang anda tampung selama ini,
ternyata sudah usang dan tidak jitu lagi untuk di gunakan sebagai sandaran dalam
berusaha.
Disiplin ilmu dan pengetahuan, yang khusus mengupas masalah-masalah
memulai dan mengelolah suatu usaha, tentu saja masih kita butuhkan sebagai sarana
atau alat yang bisa membantu kita membangun dan mengembangkan suatu usaha.
Pengetahuan tersebut bisa kita jadikan kerangka berfikir yang benar dan terstruktur.
Tapi kita juga perlu melakukan uji coba. kita perlu melakukan tindakan nyata.
Dengan begitu kita akan lebih paham dan mengerti, letak-letak kelemahan dan
kekuatan suatu trik dan tips dalam membangun dan mengembangkan suatu usaha
atau bisnis yang sedang kita bangun tersebut.
2. Keahlian khusus
Untuk memulai sebuah usaha diperlukan sebuah keahlian yang sesuai dengan
usaha yang akan kita geluti dan untuk memulainya tersebut terdapat beberapa cara
sehingga kita bisa memiliki sebuah usaha yang sesuai dengan budget dan keinginan
kita dan kesanggupan kita.
E. Hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin memulai suatu usaha.
1. Bidang dan Jenis Usaha Yang Akan Dimasuki,
Adanya pengenalan jenis usaha, diharapkan dapat memperoleh gambaran
secra sederhana sehingga menjamin proses pencapaian tuuan dan sasaran usaha yang
telah direncanakan. Secara umum, bidang dan jenis usahanya adalah; Bidang
agraris, yaitu kegiatan usaha yang meliputi: pertanian, perikanan, perkebunan.
Bidang ekstraktif, yaitu kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang pengumpulan
hasil alam, seperti pertambangan, penggalian bahan baku dalam bumi dan
pengambilan hasil alam. Bidang industri, yaitu kegiatan usaha yang bergerak dalam
bidang pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan barang jadi, seperti
industri makanan, industri kayu dan industri tekstil.
2. Bentuk Usaha dan kepemilikan yang akan di pilih perusahaan perseorangan (PO)
Bentuk usaha ini paling sederhana dan mudah mengorganisasikannya karena
pemiliknya hanya satu orang dan langsung dikelola sendiri. Usaha persekutuan
didirikan minimal dua orang secara bersama membangun sebuah usaha dengan menjadi
4
pemilik bersama dari suatu perusahaan, dengan mengumpulkan sejumlah kekayaan.
Kekayaan yang dikumpulkan itu dapt berupa dana, tenaga, keahlian dan sarana lain
yang dapat menunjang jalannya usaha. Keangotaan persekutuan terdiri dari dua
kelompok, yaitu anggota pasif persekutuan dan anggota aktif persekutuan. Anggota
pasif persekutuan, kedudukannya dalam usaha ini adalah sebagai peserta yang hanya
menyetorkan modal saja.
3. Tempat Usaha yang Akan Dipilih,
Para pengelola usaha sangat berkepentingan dalam mencari tempat usaha yang
strategis. Perusahaan yang akan didirikan sudah barang tentu di tempat yang sangat
potensial (strategis). Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat konsumen, agar
dapat menjamin penyerahan Barang yang mudah dan cepat .Tempat usaha yang
strategis adalah tempat atau letak perusahaan melakukan aktivitas berikut
pemasarannya, serta penjualan barang dagangan yang dapat memberikan keuntungan
besar. Selain itu, tempat usaha yang strategis juga memiliki berbagai fasilitas, seperti;
tempat parkir yang luas, transportasi yang mudah dijangkau dan lancar.
4. Organisasi Usaha yang Akan Dipilih,
Menurut George R. Terry, organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan
yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang serta
tanggungjawab masing-masing individu yang bertanggungjawab untuk setiap
komponen
5
Bila peluang pasar sudah tersedia, maka tinggal memproduksi barang dan jasa yang
telah ditentukan sebagai objek bisnis, memasarkannya dan segera mendapatkan keuntungan
dari penjualan barang dan jasa yang ditawarkan.