1. PENDAHULUAN
KELOMPOK HAMKA 1
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
KELOMPOK HAMKA 2
BAB II
2. PEMBAHASAN
KELOMPOK HAMKA 3
2.2 Struktur teks editorial
KELOMPOK HAMKA 4
2.4 Kaidah kebahasaan dari teks editorial
KELOMPOK HAMKA 5
2.6 Contoh teks editorial
Contoh 1:
Paragraf Fakta
Sungai Kaligede Pecangan, Jepara dipastikan telah tercemar dengan adanya
indikasi berupa perubahan warna air yang kini menjadi hitam dan mengeluarkan
bau tak sedap.
Paragraf Opini
Meski munculnya industri-industri baru terutama di bidang garmen dan
kemunculannya tersebut mampu menyerap ribuan tenaga kerja, akan tetapi sisi
negatif dari munculnya industri-industri tersebut adalah rusaknya lingkungan
sekitar akibat polusi dan limbah dari industri tersebut.
Semestinya pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan izin usaha dan
menerapkan peraturan tentang lingkungan agar pabrik-pabrik yang terdapat di
Pecangan tersebut mengelola limbah industri hingga senetral mungkin dan
minim pencemaran.
Jika hal tersebut dilakukan, maka sisi positif dari kemunculan industri-industri
baru tersebut akan semakin meningkat.
Contoh 2:
Paragraf Fakta
Pencemaran limbah di kali Ngrawa Tulungagung sudah semakin parah dari
waktu-ke waktu. Limbah tersebut merupakan limbah dari berbagai jenis sampah
plastik dan limbah rumah tangga yang dibuang di sungai dari waktu-ke waktu.
KELOMPOK HAMKA 6
relawan juga turut membantu membersihkan sampah tersebut namun karena
banyak warga yang masih membuang sampah di sungai, akibatnya sampah-
sampah tersebut tak kunjung habis dan semakin bertambah.
Paragraf Opini
Tumpukan sampah di sungai Ngrowo Tulungagung barangkali memang tidak
sebanyak seperti yang terdapat di sungai-sungai kota besar seperti Jakarta,
namun dikhawatirkan jika sampah tersebut tidak dibersihkan sejak dini, pada
masa yang akan datang sungai tersebut kehilangan fungsi utamanya sebagai
saluran air alami pencegah terjadinya banjir di kota Tulungagung.
Terlebih, saat ini keberadaan sampah di sungai itu sudah sangat mengganggu
dalam beberapa hal.
Dampak dari tercemarnya sungai tersebut, pertama, sungai tersebut tidak bisa
lagi dipergunakan airnya untuk keperluan peternakan dan pengairan sawah.
Kedua, ikan di sungai tersebut hampir habis dan ikan yang tersisa merupakan
ikan yang mengandung zat berbahaya sehingga tak bisa lagi untuk dikonsumsi
manusia.
Beberapa tahun silam sebelum sungai Ngrowo telah tercemar sampah, masih
banyak orang yang menggantungkan hidupnya untuk mencari ikan di sungai ini.
Tak hanya itu, sungai Ngrowo merupakan salah satu sungai yang bisa
dimanfaatkan untuk pengairan sekaligus bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan
sistem keramba.
Namun kini sungai itu ibarat telah menjadi selokan limbah yang bau dan
beracun.
KELOMPOK HAMKA 7
Seharusnya pemda Tulungagung menerapkan sistem denda kepada siapapun
yang ketahuan membuang sampah di sungai sehingga para pelakunya jera
sebagaimana sistem ini sangat efisien dan telah diterapkan dibeberapa negara
seperti Singapura dan beberapa negara maju lainnya.
Contoh 3:
Paragraf Fakta
Jembatan Gajah Mada, Mojokerto, baru-baru ini dinyatakan darurat sampah
popok.
Amin Wachid, Kepala Lingkungan Hidup kota Mojokerto membuat tim khusus,
yakni satuan petugas evakuasi popok untuk mengatasi persoalan tersebut.
Amin menyatakan bahwa sebagian besar popok tersebut berasal dari sampah
warga perkotaan yang cenderung lebih banyak menggunakan popok instant dan
membuangnya di sungai Brantas.
Tidak menutup kemungkinan bahwa popok tersebut juga berasal dari kota lain
seperti Kediri dan Jombang yang juga dilewati oleh sungai Brantas.
Paragraf Opini
Gel yang terkandung dalam sampah popok merupakan zat yang berbahaya bagi
lingkungan terutama air sehingga daerah sungai yang dipenuhi sampah popok
merupakan zona rawan.
Sampah popok memang tidak akan membuat air sungai menjadi keruh dan bau,
namun karena popok ini sangat sulit terurai.
KELOMPOK HAMKA 8
BAB III
3. PENUTUPAN
3.1 SIMPULAN
Editorial atau tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat
penerbit terhadap masalah- masalah yang sedang hangat dibicarakan
masyarakat. Opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi
penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang
berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan
mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media
yang bersangkutan. Menulis tajuk memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang
sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadian dalam pemberitaan sehari-hari.
Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama berlangsung.
Tajuk rencana merupakan suara lembaga maka tidak di tulis dengan
mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features.
Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari
segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih
dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur
pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan
sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang
dimasyarakat atau dalam kebijakan pemerintah.
3.2 SARAN
Untuk kesempurnaan dan demi kemajuan kami, penulis
merekomendasikan beberapa saran dan krirtik diantaranya:
Semestinya pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan izin usaha
dan menerapkan peraturan tentang lingkungan agar pabrik-pabrik yang
terdapat di Pecangan tersebut mengelola limbah industri hingga senetral
mungkin dan minim pencemaran.
Seharusnya pemda Tulungagung menerapkan sistem denda kepada
siapapun yang ketahuan membuang sampah di sungai sehingga para
pelakunya jera.
Seharusnya pemerintah daerah menyediakan tong sampah untuk sampah
non organik yang mana tong tersebut dapat membakar sampah secara
otomatis sehingga pembuangan sampah non organik seperti popok dapat
berkurang.
KELOMPOK HAMKA 9
3.3 PENUTUP
KELOMPOK HAMKA 10
Daftar Pustaka
KELOMPOK HAMKA 11