Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKS EDITORIAL

DISUSUN OLEH :

 SHERYN NATALYE
 M. SYAMSURI
 M. AMIR
 MARSYA
 M. HANIF
 RAMONA VALDA
 NADIRA PUTRI
 M. RENDI
 M. ARIF
 WIDYA SAFITRI

SMA Negeri 8 BATAM

Jl. Bengkong Sadai, Sadai, Kec. Bengkong,

Kota Batam, Kepulauan Riau 29458 Tahun Ajaran 2022 - 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan terhadap kehadirat Tuhan yang Maha Esa Atas rahmat dan
hidayat-NYA, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Teks Editorial”. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hesti selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
yang telah membimbing kami semua.

Makalah ini memberikan informasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi


siswa/siswi untuk memahami sejarah mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
Teks Editorial. Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa kami harapkan.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teks editorial merupakan teks yang berisikan opini atau pendapat yang mana
pembacanya akan ikut berpikir terhadap suatu isu yang dibahas dan akan ikut untuk
memberikan pandangannya sendiri terhadap isu yang berkembang tersebut. Mengapa
teks editorial sangat penting diajarkan. Karena teks editorial membantu siswa untuk
dapat berani mengeluarkan pandangan dan pendapatnya sendiri terhadap suatu masalah.
Siswa akan terajak untuk dapat berpikir kritis melalui pembelajaran teks editorial.
Karena siswa tidak hanya menganalisis isi teks editorialnya saja, namun siswa juga akan
termotivasi untuk dapat mengkritisi, mengemukakan pendapat, mengevaluasi, dan
mungkin juga dapat mengaplikasikan pemikirannya dalam kehidupan seharihari.
Permasalahan bahan ajar teks editorial saat ini adalah bagaimana teks editorial tersebut
dapat mengembangkan motivasi dan keberanian siswa dalam menyampaikan atau pun
menuliskan opininya terhadap suatu permasalahan. Struktur teks editorial yang baik
adalah yang mengandung tiga unsur. Sebuah teks editorial/opini memiliki struktur teks
yang sama dengan struktur yang membangun teks eksposisi, yaitu pernyataan pendapat
(tesis), argumentasi, dan pernyataan/penegasan ulang pendapat (reiteration) agar dapat
menjadi bahan ajar yang baik dan isinya dapat dipertanggung jawabkan (sesuai kaidah)
(Fauziati, 2018).

B. Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dibahas didalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian, tujuan, dan jenis Teks Editorial
2. Struktur dan kebahasaan Teks Editorial
3. menyeleksi ragam Informasi sebagai Teks Editorial
4. Ciri – ciri Teks Editorial
5. Contoh Teks Editorial

3
6. Bagaimana merancang Teks Editorial yang baik dan benar
C. Tujuan Makalah
1. Agar siswa memahami pengertian, tujuan, dan jenis Teks Editorial
2. Agar siswa memahami struktur dan kebahasaan Teks Editorial
3. Agar siswa memahami cara menyeleksi ragam Informasi sebagai Teks Editorial
4. Agar siswa mengetahui ciri – ciri Teks Editorial
5. Agar siswa mengetahui contoh Teks Editorial
6. Agar siswa memahami bagaimana merancang Teks Editorial yang baik dan
benar

D. Manfaat Makalah
1. Manfaat bagi pembaca :
a. Mendapatkan pengetahuan tentang materi Teks Editorial
b. Mendapatkan wawasan lebih tentang materi ini.
c. Mendapatkan sumber belajar tambahan.
2. Manfaat bagi penulis :
a. Melengkapi tugas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.
b. Melatih diri untuk menarik kesimpulan dari sumber bacaan kedalam sebuah
makalah.
c. Memberikan wawasan.tambahan untuk penulis

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teks Editorial


Teks editorial merupakan teks yang berisi pendapat pribadi yang ditulis oleh
redaktur media massa terkait suatu isu atau permasalahan yang bersifat aktual/nyata. Isu
yang dibahas dalam teks editorial bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, masalah
ekonomi, dan masalah-masalah lain yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat.
Teks editorial berfungsi untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca, serta
menggerakkan pembaca untuk bertindak. Teks bertujuan untuk memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca pembaca terkait suatu isu atau masalah yang terjadi
Teks editorial memberikan manfaat bagi pembaca aitu memperoleh informasi,
merangsang pemikiran, dan mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak sesuai opini
yang disampaikan dalam teks tersebut.

B. Jenis Teks Editorial


Ada 3 jenis teks editorial yaitu Interpretative Editorial, Explanatory Editorial,
dan Controversial Editorial. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis teks editorial :
1. Interpretative Editorial
Interpretative Editorial / TeksEditorial Interpretatif merupakan teks editorial yang
berusaha menjelaskan makna isu-isu dari peristiwa yang terjadi yang tengah diangkat
oleh suatu media massa.
Teks tersebut dibuat dengan memberikan fakta-fakta untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca media massa tersebut dapat
memahami kondisi atau peristiwa yang tengah terjadi melalui perspektif media tersebut.

2. Controversial Editorial

Controversial EditoriaI / Editorial Kontroversial merupakan tulisan yang dikemas


dengan tujuan untuk menyebarkan sudut pandang tertentu dari redaksi. Editorial ini pada

5
umumnya dapat meyakinkan pembaca pada kecenderungan atau keniscayaan dari suatu
isu tertentu. Sebaliknya, sudut pandang yang berlawanan dari hal tersebut akan
digambarkan secara negatif.

3. Explanatory Editorial

Teks editorial jenis ini hanya menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi,
sementara penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut diserahkan sepenuhnya pada
pembaca.

Jenis editorial ini hanya merangsang pembaca untuk terprovokasi mengenai


kepentingannya dari suatu isu yang disajikan. Pada umumnya, masalah yang dipilih,
yakni kepentingan terkait sosial, politik, dan ekonomi, sehingga pembaca dapat mudah
untuk menilai dan membayangkan solusinya.

C. Tujuan Teks Editorial


1. Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang
ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
2. Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang
terjadi kepada pembaca.
3. Entah disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu
menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap isu
yang sedang banyak dibicarakan.
4. Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut
mendapatkan perhatian.
5. Dilihat dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran
singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak
memahami isu aktual yang dihadapi di masyarakat.
6. Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem
solving.

6
D. Struktur Teks Editorial

Struktur teks editorial terdiri dari 3 bagian, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan
penegasan ulang. Berikut uraian lengkapnya:
1. Pernyataan pendapat (tesis)
Berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan
atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.
2. Argumentasi
Bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa
berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang
dapat dipercaya.
3. Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration)
Berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam
bagian argumentasi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Adverbia
Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang sering muncul
dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif yang
menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang
diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-
kadang, jarang, sebagian besar waktu.
2. Konjungsi
Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi antarkalimat,
seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya.
3. Verba material
Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya
membaca, menulis, dan memukul.
4. Verba relasional

7
Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B),
dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).

5. Verba mental
Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka,
khawatir) dan kognisi (berpikir, mengerti).

F. Menyeleksi Ragam Informasi Sebagai teks editorial


Teks editorial atau opini adalah teks yang ditulis untuk menyampaikan pendapat penulisnya atas
suatu peristiwa tertentu. Namun, untuk mendukung opini, penulis harus menyertakan fakta dan
data yang sudah diolah secara subyektif. Kita bisa menemukan teks editorial di majalah, koran,
atau website. Teks editorial ada dua jenis, yaitu opini analitis dan opini hortatoris. Opini analitis
adalah pendapat yang ditulis berdasarkan konsep atau teori tertentu atas suatu topik. Sedangkan,
opini hortatoris adalah pendapat yang ditulis berdasarkan tindakan atau kebijakan yang perlu
dilakukan atas suatu peristiwa tertentu.

Cara Menyeleksi Ragam Informasi Teks Editorial

Berikut langkah-langkah menemukan informasi dalam teks editorial, yaitu:

1. Menyiapkan teks editorial yang akan kita baca, baik dari koran, majalah, atau
website.
2. Bacalah isi teks editorial secara berulang, minimal dua kali. Tujuannya agar kita
memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis pada setiap paragrafnya.
3. Agar lebih mudah, temukanlah bagian pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang
penulisnya dalam teks editorial.
4. Pastikan opini penulis disertai dengan data atau fakta yang berkaitan dengan topik
yang dibahas.
5. Tentukan sudut pandang dan keberpihakan penulis pada teks editorial.

8
G. Ciri-Ciri Teks Editorial
 Bersifat aktual dan faktual, yaitu topik pembahasannya masih berlangsung dan masih
dibicarkan oleh masyarakat.
 Ditulis secara sistematis dan logis.
 Isi teksnya berupa argumentasi atau pendapat penulisnya atas suatu topik
pembahasan.
 Menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas agar menarik pembacanya.

H. Contoh Teks Editorial


 Banjir Jakarta :

Tesis :

Bencana banjir merupakan satu di antara bencana yang sering melanda Indonesia. Banjir
umumnya terjadi di musim penghujan. Pertanyaannya, apakah banjir murni disebabkan oleh
hujan atau karena ulah manusia?

Argumentasi

Sebagai contoh kasus banjir yang sering terjadi di Jakarta. Jakarta memiliki jumlah penduduk
yang padat sehingga lahan serapan sangat sedikit. Selain padatnya jumlah penduduk,
masyarakatnya kurang teredukasi mengenai masalah kesehatan lingkungan.

Banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan, misalnya di sungai. Alhasil,
sampah menumpuk di sungai dan aliran air menjadi terhambat. Ketika hujan ekstrem, sungai
akan meluap dan banjir pun terjadi.

Penegasan

Maka itulah, perlu sekali kesadaran masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada
mengobati. Jangan kemudian ketika sudah banjir baru jera, dan ketika musim kemarau
diulangi kembali.

9
 Antisipasi Bencana

Tesis

Peringatan dini dan antisipasi terhadap bencana di Indonesia masih belum maksimal.
Indonesia pun kembali berduka. Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung,
Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat lalu telah menewaskan
puluhan orang.

Argumentasi

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musibah tanah longsor
telah menyebabkan jumlah kematian korban paling besar dibandingkan dengan bencana lain.
Longsor adalah kejadian terpola yang dapat dikenali masyarakat awam sekalipun.

Masalahnya, sejauh mana peringatan dini bencana longsor ini disampaikan pemerintah atau
instansi terkait pada masyarakat yang tinggal di desa-desa? Andaikan alarm peringatan dini
itu menyala sepanjang waktu, tentu warga yang sedang tertidur lelap dapat tahu lebih dini
sehingga menghindari daerah yang rawan longsor. Namun, bencana sering datang tiba-tiba.

Penegasan

Kita berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor selalu waspada, terutama saat
musim hujan. Langkah jangka pendek ini harus dilaksanakan.

Sementara itu, langkah jangka panjangnya, BNPB dan kementerian terkait bersama
pemerintah daerah harus proaktif menyadarkan masyarakat untuk lebih mencintai
lingkungan. Masyarakat juga perlu dirangkul untuk tidak merusak ekosistem, menggunduli
hutan, atau membuka lahan pertanian di wilayah hutan lindung dan sebagainya.

10
 Gaya Hidup dan Kesehatan

Tesis

Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya
hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Saat ini penanganan terhadap penyakit menularpun belum sepenuhnya berhasil.

Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang
yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat
menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung,
diabetes, hipertensi dan stroke.

Argumentasi

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata.
Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masayarakat telah bergeser.
Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi
yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun,
seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negera lain terkait penanganan terhadap penyakit
tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan
mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah
untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.

Penegasan

Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu
penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang
dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

12

Anda mungkin juga menyukai