Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PRAKTIK PAGELARAN SENI


TARI KREASI ACEH

GURU MATA PELAJARAN


M. Doddy Mazwar, S.Pd.

DISUSUN OLEH
Farah Shafa Kirana
Muhammad Rifqi Al-Dzakiy
Lunar Maulidiwana Mumtaz
Rizky Agung Putra
Sabila Eka Septi

SMA NEGERI 1 BANJARBARU


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PRAKTIK PAGELARAN SENI TARI JAPIN BAEGAL
SMA NEGERI 1 BANJARBARU
TAHUN PELAJARAN 2023/2023
Banjarbaru, Januari 2023

Ketua Pagelaran Seni Ketua Tarian


XII MIPA 5 Kreasi Aceh

- -
NIS. - NIS. -

Dewan Penguji Praktik I Dewan Penguji Praktik II


Seni Budaya Seni Budaya

M. Doddy Mazwar, S.Pd. Budiyarti, S.Pd.


NIP. - NIP. 19630528 199003 2 000

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan pertanggungjawaban yang berjudul
"Praktik Pagelaran Seni Tari Kreasi Aceh" ini tepat pada waktunya.
Kami sangat senang dapat berbagi keindahan seni tari tradisional dari daerah Aceh
dengan Anda semua. Tarian ini merupakan simbol budaya khas daerah yang kaya akan
sejarah dan kearifan lokal. Kami telah mengadaptasi tarian ini dengan sentuhan modern,
namun tetap menjaga esensi asli dari tarian tersebut.

Kami berharap Anda dapat menikmati pertunjukan kami dan menjadi saksi keindahan
seni tari tradisional kami. Kami berharap Anda dapat merasakan emosi yang ditampilkan
dalam tarian kami dan terinspirasi oleh kekayaan budaya daerah. Kami juga berharap Anda
dapat menyimpan kenangan indah dari pertunjukan kami.

Adapun tujuan dari penulisan laporan pertanggungjawaban ini adalah untuk


menyelesaikan tugas kami pada mata pelajaran Seni Budaya. Selain itu, laporan
pertanggungjawaban ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kami tentang bagaimana
praktikum pagelaran tari seni terselenggara dalam SMA Negeri 1 Banjarbaru bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Doddy Mazwar, S.Pd. Selaku
guru mata pelajaran Seni Budaya yang telah memberikan tugas praktik pagelaran ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang mata pelajaran yang kami
jalani.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban
ini tepat waktu.
Kami menyadari, laporan pertanggungjawaban yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi
kesempurnaan laporan pertanggungjawaban ini.

Banjarbaru, Januari 2023

3
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.....................................................................................2
Kata Pengantar..............................................................................................3
Daftar Isi........................................................................................................4
Sinopsis.........................................................................................................5
Bab I Pendahuluan.........................................................................................6
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................6
1.2 Tema Garapan...............................................................................6
1.3 Judul Garapan................................................................................6
1.4 Orientasi Garapan..........................................................................6
Bab II Metode Konstruksi.............................................................................7
2.1 Stimulus Awal...............................................................................7
2.1.1 Stimulus Visual....................................................................7
2.1.2 Stimulus Kinestetik..............................................................7
2.1.3 Stimulus Audio.....................................................................7
2.2 Konsep Garapan............................................................................7
2.2.1 Tipe Tari...............................................................................7
2.2.2 Model Penyajian...................................................................7
2.2.3 Konsep Iringan.....................................................................8
2.2.4 Konsep Tata Teknik Pentas..................................................8
2.2.4.1 Tata Rias dan Busana..............................................8
2.2.4.2 Jumlah Penari..........................................................8
2.2.4.3 Properti....................................................................8
2.2.4.4 Arena Pentas dan Tata Pencahayaan.......................8
Bab III Proses Garapan..................................................................................9
3.1 Metode dan Teknik Evaluasi.........................................................9
3.1.1 Penyampaian Konsep Garapan............................................9
3.1.2 Penyampaian Materi Garapan..............................................9
3.1.3 Evaluasi Bentuk...................................................................9
3.1.4 Keterampilan Penari.............................................................9
Bab IV Skrip Tari........................................................................................10
4.1 Deskripsi Istilah...........................................................................10
4.2 Catatan Tari.................................................................................10
Bab V Penutup.............................................................................................11
5.1 Simpulan......................................................................................11
5.2 Saran............................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................12
Lampiran.....................................................................................................13

4
SINOPSIS

Tarian Daerah Aceh. Umum diketahui bahwa kebudayaan Aceh merupakan salah satu
yang paling menonjol di Indonesia. Popularitas kebudayaan masyarakat Aceh terutama
dimotori oleh produk seni tarinya. Beberapa tari yang berasal dari Aceh pun terkenal, bukan
hanya di dalam negeri, namun juga di mancanegara.
Secara umum tarian daerah Aceh memiliki ciri-ciri diantaranya, sarat dengan nilai
Islam, melibatkan banyak orang, serta banyak pengulangan gerak serupa dan rancak. Selain
itu, juga menggabungkan unsur tari, musik dan sastra, serta disajikan dengan pola lantai yang
terbatas.
Tari Kutidhieng adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Sumatra Barat,
Indonesia. Tarian ini sering ditampilkan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, upacara
religi, dan perayaan hari besar daerah.

Tari Kutidhieng dikenal sebagai tarian yang penuh dengan gerakan yang indah dan
dinamis. Tarian ini menampilkan gerakan yang melibatkan seluruh tubuh, yang dibawakan
dengan irama musik yang khas. Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan kesatria
dalam berkelahi, diiringi dengan musik yang menyentuh dan suara-suara tradisional dari
daerah asal.
Penari dalam tarian ini memakai kostum tradisional yang bergaya kesatria. Tarian ini
ditampilkan oleh sekelompok penari yang bekerja sama dalam melakukan gerakan yang
sincron. Tarian ini ditampilkan dengan penuh semangat dan energi yang membuat penonton
terkesima dan terhibur.

Berbicara mengenai asal muasalnya, Lagu  Kutidhieng ini merupakan satu lagu Etnik
Aceh dengan lirik menggunakan bahasa Kuno Aceh yang telah punah, sehingga tak
mengherankan bila penduduk dari aceh sendiri tidak banyak mengetahui arti orisinil dari lirik
per lirik lagu Kutidhieng.

Lagu ini adalah sebuah lagu yang berisikan tentang ajakan pada kekuatan kebaikan
agar bersemayam dalam diri kita dan melindungi kita untuk tetap menjadi orang yang baik
namun berani bak harimau aulia.

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Tari tradisional merupakan tata cara menari atau menyelenggarakan sebuah tarian
yang dilakukan oleh individu, berpasangan maupun kelompok yang dilakukan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang tercipta sesuai dengan kebudayaan
daerah setempat dengan cara, bentuk dan konteks yang berbeda beda. Tari difungsikan
sebagai kegiatan dalam religi,adat,kepercayaan , atau sebagai hiburan. Tari juga menjadi
sebuah ungkapan gerak emosional melalui pola gerak tubuh yang ekspresif dan komunikatif.
Tari tradisional memiliki banyak keanekaragaman jenis tarian yang membuat Indonesia kaya
akan adat kebudayaan kesenian sehingga perlu adanya masyarakat terutama anak remaja
zaman sekarang untuk mengenal lebih jauh mengenai tari tradisional diseluruh daerah di
Indonesia agar seni tari tidak punah dan generasi yang akan datang dapat mempelajarinya dan
melestarikannya juga

1.2 TEMA GARAPAN


Tema garapan yang diberikan dalam praktik pagelaran seni ini adalah "Semangat
Cinta Budaya" yang memiliki visi bahwa pelajar-pelajar Indonesia masih memiliki rasa
kecintaan dan pengenalan terhadap budaya-budaya daerah Indonesia tanpa terkecuali tari
tradisional daerah Aceh yaitu tari kreasi aceh

1.3 JUDUL GARAPAN


Judul garapan tari yang diajukan adalah tari yang berasal dari daerah Aceh yaitu Tari
kreasi aceh , hal ini guna memberikan informasi dan pengenalan yang lebih luas mengenai
berbagai macam jenis tarian yang ada di Indonesia kepada masyarakat awam dan anak remaja

1.4 ORIENTASI GARAPAN


tari kreasi aceh mencerminkan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,
kekompakan dan kebersamaan. Dilakukan dengan kelincahan gerakan tangan serta pola lantai
yang tidak monoton Sehingga dapat menarik perhatian masyarakat yang melihatnya

6
BAB II
METODE KONSTRUKSI

2.1 STIMULUS AWAL


2.1.1 STIMULUS VISUAL
Visualisasi yang dilakukan dalam penarian Tari Aceh Kuthidieng yang
terutama ialah pada gerakan tarian yang seperti gerakan persembahan serta lagu
pengiringnya yang menggunakan bahasa Aceh Kuno dengan iringan instrumen alat
musik tradisional daerah Aceh. Hal ini juga didukung dengan penggunaan pakaian
yang sederhana dengan pakaian tradisional khas Aceh. Hal ini juga melambangkan
bagaimana Tari Aceh Kuthidieng bisa dilakukan oleh banyak orang bahkan
masyarakat awam.

2.1.2 STIMULUS KINESTETIK


Tarian ini memiliki gerakan yang terdapat banyak persamaan terutama dalam
transisi antar gerakan-gerakan yang menggunakan ayunan tangan, hentakan kaki, dan
jentikan jari. Gerakan lainnya yang terdapat pada tarian tersebut yaitu sujud sembah
yang menyimbolkan penghormatan pada tarian ini.

2.1.3 STIMULUS AUDIO


Audio yang digunakan dalam Tari Aceh Kuthidieng ini memiliki nada dan
irama yang sangat membangun dan bersemangat, diawali dengan tempo sedang dan
diakhiri dengan tempo yang sangat cepat. Lagu ini dinyanyikan oleh Liza Aulia yang
memiliki daya tarik pengundang terhadap para pendengarnya untuk memperhatikan
dikarenakan nadanya yang sangat menarik.

2.2 KONSEP GARAPAN


2.2.1 TIPE TARI
Karya tari ini memiliki tipe tari kreasi baru karena tari tradisional ini
dikembangkan oleh koreografer atau orang yang menciptakan kreasi gerakan tarian
sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Tarian ini memiliki banyak gerakan
bersama yang membutuhkan keselarasan, kekompakan, dan kerapian pola lantai
dikarenakan gerakan tarian ini juga mengedepankan gerakan peregangan tubuh yang
bisa digunakan sebagai lagu olahraga.

7
2.2.2 MODEL PENYAJIAN
Tarian ini ditampilkan dengan gerakan-gerakan yang mengandalakan
kelincahan dan berirama mengikuti ketukan tempo lagu sehingga mampu mengajak
para penonton bahkan penari lain untuk bersama-sama menggerakkan badannya guna
menyajikan tarian dengan solidaritas yang bersemangat.

2.2.3 KONSEP IRINGAN


Iringan yang digunakan dalam praktik pagelaran seni dalam Tari Aceh
Kuthidieng ini menggunakan audio Lagu Kuthidieng yang dinyanyikan oleh Liza
Aulia dengan backsound yang bersemangat serta dengan nyanyian Aceh yang unik
dan menarik mendukung untuk didengar.

2.2.4 KONSEP TATA TEKNIK PENTAS


2.2.4.1 TATA RIAS DAN BUSANA
Tata rias yang digunakan oleh penari ialah muka natural dikarenakan
ini menegaskan bahkan tanpa tata rias sekalipun tarian ini bisa dilakukan oleh
banyak orang dan busana yang digunakan memiliki simbol kesederhanaan dan
semangat yang berpadu.
2.2.4.2 JUMLAH PENARI
Tanpa membatasi apapun, tarian ini bisa dilakukan oleh jumlah penari
tanpa batas. Namun, hal ini juga terbatas oleh adanya jumlah sumber daya
penari yang baik dalam memperagakan bagaimana tarian Aceh Kuthidieng
secara benar bisa dilakukan.

2.2.4.3 PROPERTI
Tari Aceh Kuthidieng tidak memiliki properti utama dalam
penyajiannya. Hanya saja tarian ini biasanya di sajikan menggunakan baju
tradisional Aceh yang sederhana dengan tambahan properti seperti selendang
yang digunakan untuk memperindah tampilan. Baju Ttradisional ini juga
memiliki kisahnya tersendiri dalam konteks agama dan budaya di sekitar
Aceh.
2.2.4.4 ARENA PENTAS DAN TATA PENCAHAYAAN
Pelaksanaan pentas dilaksanakan di luar ruangan, karena itu tidak
diperlukan sebuah tata pencahayaan yang berlebihan.

8
BAB III
PROSES GARAPAN

3.1 METODE DAN TEKNIK EVALUASI


3.1.1 PENYAMPAIAN KONSEP GARAPAN
Konsep Tari Kreasi Aceh dapat dikenal oleh penari setelah memahami dan
mempelajari aspek-aspek yang disampaikan dalam tarian. Tarian ini menyampaikan
sebuah konsep gerakan untuk berbuat baik dan berani agar energi kebaikan masuk ke
dalam tubuh.

3.1.2 PENYAMPAIAN MATERI GARAPAN


Secara materi, tarian ini harus disampaikan secara lisan. Adapun materi yang
diberikan ialah informasi-informasi mengenai makna tari dan tujuan dibuatnya Tari
Kreasi Aceh ini yang mana erat kaitannya dengan hal spiritual
3.1.3 EVALUASI BENTUK
Evaluasi yang harus dilaksanakan adalah penguatan kerjasama antar penari
agar tercipta sebuah keselarasan dan kekompakan selama praktik pagelaran seni Tari
Kreasi Aceh tersebut.

3.1.4 KETERAMPILAN PENARI


Penari yang melaksanakan Tari Kreasi Aceh ini merupakan campuran siswa
siswi SMA Negeri 1 Banjarbaru yang memiliki minat untuk mempelajari secara
mendalam tentang Tari Kreasi Aceh.

9
BAB IV
SKRIP TARI

4.1 DESKRIPSI ISTILAH


Istilah yang digunakan untuk memudahkan penari mendeskripkan gerakan.

10
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Garapan tari yang berjudul Tari Kreasi Aceh ini memiliki sejarah yang mendalam
dengan gerakan yang dimodifikasi secara kontemporer guna menyeimbangi perkembangan
zaman.
Tidak terlepas dengan unsur tradisional Aceh, tarian ini akan tetap dilestarikan
dikarenakan pendidikan seni budaya yang ketat dalam mengajarkan bagaimana seni
tradisional Indonesia itu sangat beragam.

5.2 SARAN
1. Kepada siswa, dalam pergelaran seni tari ini untuk lebih meningkatkan minat belajar
seni tari. Meningkatkan minat untuk mempelajari seni tari dapat dimulai dari dalam
diri sendiri dengan meningkatkan kognisi, emosi, dan konasi diri sendiri, sehingga
minat timbul dari dorongan diri sendiri.
2. Kepada penari, khususnya penari Tari Kreasi Aceh SMA Negeri 1 Banjarbaru agar
dapat mengembangkan dan memperbanyak bentuk komunikasi antarpribadi,
khususnya bentuk komunikasi antarpribadi nonverbal yang dipakai dalam menari
serta tetap menjaga hubungan komunikasi antarpribadi supaya dapat mengisi
kekosongan yang tidak didapatkan pada saat komunikasi kelompok, sehingga
dihasilkan kekompakan gerak pada setiap tari yang dibawakan.
3. Kepada panitia, diharapkan dapat bertanggungjawab dalam mempersiapkan pergelaran
tari ini. Adanya komunikasi yang baik sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman
antar panitia.

11
DAFTAR PUSTAKA

TARI KREASI ACEH - Asal Sekolah ( SMAN 2 PERCUT SEI TUAN )


https://youtu.be/1189WShyiJ4

https://www.myavitalia.com/2020/09/lagu-kutidhieng-makna-lirik-terjemahan-dan-sejarah-
nya.html

12
LAMPIRAN 1

STRUKTUR ORGANISASI
PRAKTIK PAGELARAN SENI
KELAS XII MIPA 5
SMA NEGERI 1 BANJARBARU
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Guru Mata Pelajaran : M. Doddy Mazwar


Ketua :-
Sekretaris :-
Bendahara :-
Perlengkapan :-
Dekorasi :-
Dokumentasi :-
Konsumsi :-
Keamanan :-
Master of Ceremony :-

13

Anda mungkin juga menyukai