DISUSUN OLEH
Farah Shafa Kirana
Muhammad Rifqi Al-Dzakiy
Lunar Maulidiwana Mumtaz
Rizky Agung Putra
Sabila Eka Septi
- -
NIS. - NIS. -
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan pertanggungjawaban yang berjudul
"Praktik Pagelaran Seni Tari Kreasi Aceh" ini tepat pada waktunya.
Kami sangat senang dapat berbagi keindahan seni tari tradisional dari daerah Aceh
dengan Anda semua. Tarian ini merupakan simbol budaya khas daerah yang kaya akan
sejarah dan kearifan lokal. Kami telah mengadaptasi tarian ini dengan sentuhan modern,
namun tetap menjaga esensi asli dari tarian tersebut.
Kami berharap Anda dapat menikmati pertunjukan kami dan menjadi saksi keindahan
seni tari tradisional kami. Kami berharap Anda dapat merasakan emosi yang ditampilkan
dalam tarian kami dan terinspirasi oleh kekayaan budaya daerah. Kami juga berharap Anda
dapat menyimpan kenangan indah dari pertunjukan kami.
3
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.....................................................................................2
Kata Pengantar..............................................................................................3
Daftar Isi........................................................................................................4
Sinopsis.........................................................................................................5
Bab I Pendahuluan.........................................................................................6
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................6
1.2 Tema Garapan...............................................................................6
1.3 Judul Garapan................................................................................6
1.4 Orientasi Garapan..........................................................................6
Bab II Metode Konstruksi.............................................................................7
2.1 Stimulus Awal...............................................................................7
2.1.1 Stimulus Visual....................................................................7
2.1.2 Stimulus Kinestetik..............................................................7
2.1.3 Stimulus Audio.....................................................................7
2.2 Konsep Garapan............................................................................7
2.2.1 Tipe Tari...............................................................................7
2.2.2 Model Penyajian...................................................................7
2.2.3 Konsep Iringan.....................................................................8
2.2.4 Konsep Tata Teknik Pentas..................................................8
2.2.4.1 Tata Rias dan Busana..............................................8
2.2.4.2 Jumlah Penari..........................................................8
2.2.4.3 Properti....................................................................8
2.2.4.4 Arena Pentas dan Tata Pencahayaan.......................8
Bab III Proses Garapan..................................................................................9
3.1 Metode dan Teknik Evaluasi.........................................................9
3.1.1 Penyampaian Konsep Garapan............................................9
3.1.2 Penyampaian Materi Garapan..............................................9
3.1.3 Evaluasi Bentuk...................................................................9
3.1.4 Keterampilan Penari.............................................................9
Bab IV Skrip Tari........................................................................................10
4.1 Deskripsi Istilah...........................................................................10
4.2 Catatan Tari.................................................................................10
Bab V Penutup.............................................................................................11
5.1 Simpulan......................................................................................11
5.2 Saran............................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................12
Lampiran.....................................................................................................13
4
SINOPSIS
Tarian Daerah Aceh. Umum diketahui bahwa kebudayaan Aceh merupakan salah satu
yang paling menonjol di Indonesia. Popularitas kebudayaan masyarakat Aceh terutama
dimotori oleh produk seni tarinya. Beberapa tari yang berasal dari Aceh pun terkenal, bukan
hanya di dalam negeri, namun juga di mancanegara.
Secara umum tarian daerah Aceh memiliki ciri-ciri diantaranya, sarat dengan nilai
Islam, melibatkan banyak orang, serta banyak pengulangan gerak serupa dan rancak. Selain
itu, juga menggabungkan unsur tari, musik dan sastra, serta disajikan dengan pola lantai yang
terbatas.
Tari Kutidhieng adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Sumatra Barat,
Indonesia. Tarian ini sering ditampilkan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, upacara
religi, dan perayaan hari besar daerah.
Tari Kutidhieng dikenal sebagai tarian yang penuh dengan gerakan yang indah dan
dinamis. Tarian ini menampilkan gerakan yang melibatkan seluruh tubuh, yang dibawakan
dengan irama musik yang khas. Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan kesatria
dalam berkelahi, diiringi dengan musik yang menyentuh dan suara-suara tradisional dari
daerah asal.
Penari dalam tarian ini memakai kostum tradisional yang bergaya kesatria. Tarian ini
ditampilkan oleh sekelompok penari yang bekerja sama dalam melakukan gerakan yang
sincron. Tarian ini ditampilkan dengan penuh semangat dan energi yang membuat penonton
terkesima dan terhibur.
Berbicara mengenai asal muasalnya, Lagu Kutidhieng ini merupakan satu lagu Etnik
Aceh dengan lirik menggunakan bahasa Kuno Aceh yang telah punah, sehingga tak
mengherankan bila penduduk dari aceh sendiri tidak banyak mengetahui arti orisinil dari lirik
per lirik lagu Kutidhieng.
Lagu ini adalah sebuah lagu yang berisikan tentang ajakan pada kekuatan kebaikan
agar bersemayam dalam diri kita dan melindungi kita untuk tetap menjadi orang yang baik
namun berani bak harimau aulia.
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
METODE KONSTRUKSI
7
2.2.2 MODEL PENYAJIAN
Tarian ini ditampilkan dengan gerakan-gerakan yang mengandalakan
kelincahan dan berirama mengikuti ketukan tempo lagu sehingga mampu mengajak
para penonton bahkan penari lain untuk bersama-sama menggerakkan badannya guna
menyajikan tarian dengan solidaritas yang bersemangat.
2.2.4.3 PROPERTI
Tari Aceh Kuthidieng tidak memiliki properti utama dalam
penyajiannya. Hanya saja tarian ini biasanya di sajikan menggunakan baju
tradisional Aceh yang sederhana dengan tambahan properti seperti selendang
yang digunakan untuk memperindah tampilan. Baju Ttradisional ini juga
memiliki kisahnya tersendiri dalam konteks agama dan budaya di sekitar
Aceh.
2.2.4.4 ARENA PENTAS DAN TATA PENCAHAYAAN
Pelaksanaan pentas dilaksanakan di luar ruangan, karena itu tidak
diperlukan sebuah tata pencahayaan yang berlebihan.
8
BAB III
PROSES GARAPAN
9
BAB IV
SKRIP TARI
10
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Garapan tari yang berjudul Tari Kreasi Aceh ini memiliki sejarah yang mendalam
dengan gerakan yang dimodifikasi secara kontemporer guna menyeimbangi perkembangan
zaman.
Tidak terlepas dengan unsur tradisional Aceh, tarian ini akan tetap dilestarikan
dikarenakan pendidikan seni budaya yang ketat dalam mengajarkan bagaimana seni
tradisional Indonesia itu sangat beragam.
5.2 SARAN
1. Kepada siswa, dalam pergelaran seni tari ini untuk lebih meningkatkan minat belajar
seni tari. Meningkatkan minat untuk mempelajari seni tari dapat dimulai dari dalam
diri sendiri dengan meningkatkan kognisi, emosi, dan konasi diri sendiri, sehingga
minat timbul dari dorongan diri sendiri.
2. Kepada penari, khususnya penari Tari Kreasi Aceh SMA Negeri 1 Banjarbaru agar
dapat mengembangkan dan memperbanyak bentuk komunikasi antarpribadi,
khususnya bentuk komunikasi antarpribadi nonverbal yang dipakai dalam menari
serta tetap menjaga hubungan komunikasi antarpribadi supaya dapat mengisi
kekosongan yang tidak didapatkan pada saat komunikasi kelompok, sehingga
dihasilkan kekompakan gerak pada setiap tari yang dibawakan.
3. Kepada panitia, diharapkan dapat bertanggungjawab dalam mempersiapkan pergelaran
tari ini. Adanya komunikasi yang baik sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman
antar panitia.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.myavitalia.com/2020/09/lagu-kutidhieng-makna-lirik-terjemahan-dan-sejarah-
nya.html
12
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
PRAKTIK PAGELARAN SENI
KELAS XII MIPA 5
SMA NEGERI 1 BANJARBARU
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
13