Anda di halaman 1dari 6

3.

Menentukan Perubahan Entalpi ( ∆H ) Reaksi dengan Hukum Hess

Perlu diperhatikan bahwa, banyak reaksi yang perubahan entalpinya sukar diukur dengan
kalorimeter. Misalnya, pada reaksi pembentukan gas CO dari unsur – unsurnya. Hal ini antara
lain disebabkan sifat dari reaksi itu.
Karena kesulitan tersebut, pada tahun 1840 Germain H.Hess orang Swiss – Rusia
berdasarkan hasil – hasil percobaannya tentang kalor reaksi , menyatakan bahwa :
apabila suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai penjumlahan aljabar dari dua atau lebih
reaksi, maka kalor reaksi atau perubahan entalpi reaksi juga merupakan penjumlahan
aljabar dari kalor reaksi atau perubahan entalpi dari reaksi – reaksi tersebut.
Pernyataan tersebut akhirnya dikenal sebagai Hukum Hess, sebagai berikut : “ perubahan
entalpi (∆H) suatu reaksi tidak tergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung
pada keadaan awal (zat – zat yang bereaksi) dan keadaan akhir (zat – zat hasil reaksi)”.
Misalnya :
Pada reaksi pembentukan gas CO2 dapat terjadi secara langsung dan secara tidak langsung
(bertahap).
* Cara Langsung : dengan menggunakan kalorimeter dapat ditentukan perubahan entalpi
pembentukan CO2 atau ∆Hf CO2(g) = ∆H1 = − 393,52 KJ/mol
* Cara tidak langsung;
Tahap I : perubahan entalpi pembentukan gas CO dari C dan O2 atau ∆Hf CO(g) = ∆H2,
tidak dapat ditentukan dengan kalorimeter.
Tahap II : dengan menggunakan kalorimeter dapat ditentukan perubahan entalpi pembakaran
gas CO atau ∆Hc CO(g) = ∆H3 = − 283,0 KJ/mol.
Oleh karena itu dengan menggunakan Hukum Hess , kita dapat menghitung perubahan
entalpi pembentukan gas CO atau ∆Hf CO(g) tersebut.

Catatan : dalam termokimia sering digunakan koefisien reaksi berupa bilangan pecahan
karena, dalam termokimia dinyatakan tahap – tahap dari suatu reaksi kimia.

* Untuk menghitung ∆Hreaksi menggunakan hukum Hess, ada beberapa cara, antara lain :
(1). Dengan menjumlahkan Persamaan Termokimia yang ∆H nya diketahui

Persamaan Termokimia ;
*Cara Langsung : C(s) + O2(g) → CO2(g) . ∆H1 = − 393,52 KJ.

*Cara tidak langsung ( bertahap ) :


Tahap I : C(s) + 1/2O2(g) → CO(g) . ∆H2 = .........? KJ.
Tahap II : CO(g) + 1/2 O2(g) → CO2(g) . ∆H3 = − 283,0 KJ.
*Dalam hal ini ada 2 macam persamaan termokimia yaitu :
1. Persamaan termokimia yang diketahui (yang ∆H nya diketahui harganya).
- persamaan termokimia pada cara langsung
- persamaan termokimia pada cara tidak langsung tahap II
2. Persamaan termokimia yang ditanyakan (yang ∆H nya ditanyakan harganya).
- persamaan termokimia pada cara tidak langsung tahap I
*Selanjutnya persamaan termokimia yang dikerahui itu, dirubah sedemikian rupa agar kalau
dijumlahkan diperoleh persamaan termokimia yang ditanyakan ( yang akan ditentukan ).
*Catatan : - Jika persamaan termokimia dikalikan, maka ∆H juga harus dikalikan.
- Jika persamaan termokimia dibalik, maka tanda pada ∆H juga harus dibalik
- Jika menjumlahkan, ruas kiri dan ruas kanan yang sama bisa dicoret.
2.

Contoh : pada pembentukan gas CO2 tersebut


Diketahui : Cara Langsung : C(s) + O2(g) → CO2(g) . ∆H1 = − 393,52 KJ.
Tahap II : CO(g) + 1/2 O2(g) → CO2(g) . ∆H3 = − 283,0 KJ.

Ditanyakan : Tahap I : C(s) + 1/2O2(g) → CO(g) . ∆H2 = ......?...... KJ.


Penyelesaian :
* reaksi pada cara langsung( tetap ): C(s) + O2(g) → CO2(g) . ∆H1 = − 393,52 KJ
* reaksi tahap II, (dibalik ) : CO2(g) → CO(g) + 1/2 O2(g). ∆H3 = + 283,0 KJ
+
Jumlah : C(s) + 1/2O2(g) → CO(g) . ∆H2 = − 110,52 KJ

Jadi : ∆H reaksi pembentukan gas CO dari atom C dan gas O2 = ∆H2 = − 110,52 KJ/mol.

(2). Dengan Diagram Tingkat Energi.

*Diagram tingkat energi pembentukan gas CO2 .

C(s) + O2(g)

∆H2 = .......? KJ

CO(g) + 1/2 O2(g)


∆H1=
− 393,52 KJ.
∆H3 = − 283,0 KJ

CO2(g)

Dari diagram tingkat energi tersebut dapat diperoleh bahwa,


∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H2 = ∆H1 − ∆H3
= (− 393,52 KJ) − (− 283,0 KJ)
= − 393,52 KJ + 283,0 KJ
= − 110,52 KJ
Jadi : ∆H reaksi pembentukan gas CO dari atom C dan gas O2 = ∆H2 = − 110,52 KJ/mol
3.

(3). Dengan Siklus Reaksi.

*Siklus Reaksi Pembentukan gas CO2 .

CO(g) + 1/2 O2(g)

∆H2 = .?...KJ ∆H3 = − 283,0 KJ

∆H1 = − 393,52 KJ
C(s) + O2(g) CO2(g)

* Dengan siklus reaksi, ∆H reaksi dapat dihitung seperti menjumlahkan vektor, perhatikan
arah anak panah ∆H1, ∆H2, dan ∆H3 dapat dinyatakan bahwa ∆H1 merupakan resultan dari
∆H2 dan ∆H3.
* Dari siklus reaksi tersebut, diperoleh persamaan,
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H2 = ∆H1 − ∆H3
= (− 393,52 KJ) − (− 283,0 KJ)
= − 393,52 KJ + 283,0 KJ
= − 110,52 KJ
Jadi : ∆H reaksi pembentukan gas CO dari atom C dan gas O2 = ∆H2 = − 110,52 KJ/mol

Contoh Soal !

(1.) Diketahui entalpi pembentukan CO2(g) = − 393,52 KJ/mol ; H2O(l) = − 285,85 KJ/mol ;
dan C2H6(g) = − 84,68 KJ/mol. Dengan menggunakan hukum Hess, tentukan perubahan
entalpi pada pembakaran sempurna 6 gram C2H6(g) ! ( Ar C = 12, H = 1 )

Diketahui : ∆Hf CO2(g) = − 393,52 KJ/mol


∆Hf H2O(l) = − 285,85 KJ/mol
∆Hf C2H6(g) = − 84,68 KJ/mol
Tentukan : a. ∆H pembakaran sempurna 6 gram C2H6(g)
b. Kalor yang dibebaskan pada pembakaran sempurna 6 gram C2H6(g)

Penyelesaian :

* Jumlah mol C2H6 yang dibakar = massa C2H6


Mr C2H6
= 6
30
= 0,2 mol
4.

* Persamaan termokimia yang diketahui :

( C(s) + O2(g) → CO2(g) . ∆H = − 393,52 KJ ) x 4


( H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(l) . ∆H = − 285,85 KJ ) x 6
( 2C(s) + 3H2(g) → C2H6(g) . ∆H = − 84,68 KJ ) x 2 dan dibalik

* Persamaan termokimia yang ditanyakan :

2C2H6(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6 H2O(l) . ∆H = ....?... KJ.

* Persamaan termokimia yang diketahui menjadi seperti ini :

4C(s) + 4O2(g) → 4CO2(g) . ∆H = − 1574,08 KJ


6H2(g) + 3O2(g) → 6 H2O(l) . ∆H = − 1715,1 KJ
2C2H6(g) → 4C(s) + 6H2(g). ∆H = + 169,36 KJ
+
2C2H6(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6 H2O(l) . ∆H = − 3119,82 KJ
atau C2H6(g) + 31/2 O2(g) → 2CO2(g) + 3 H2O(l) . ∆H = − 1559,91 KJ

* ∆H pembakaran sempurna C2H6(g) = − 1559,91 KJ/mol


Jadi : a. ∆H pembakaran sempurna 6 gram C2H6(g) atau 0,2 mol C2H6(g) =
0,2 x (− 1559,91 KJ ) = − 311,982 KJ.

b. Kalor yang dibebaskan pada pembakaran sempurna 6 gram C2H6(g) =


311,982 KJ.
Tanda − artinya melepaskan atau membebaskan kalor.

(2.) Diketahui : ∆Hf CO2(g) = − 399 KJ/mol


∆Hf H2O(l) = − 285,6 KJ/mol
∆Hc C2H5OH(l) = − 1377,8 KJ/mol
Dengan menggunakan hukum Hess,
tentukan : a. ∆H pembentukan 23 gram C2H5OH(l) !
b. Kalor yang dibebaskan pada pembentukan 23 gram C2H5OH(l) !
( Ar C = 12, H = 1, O = 16 )
Penyelesaian :

* Jumlah mol C2H5OH(l) yang dibentuk = massa C2H5OH


Mr C2H5OH
= 23
46
= 0,5 mol
* Persamaan termokimia yang diketahui :

( C(s) + O2(g) → CO2(g) . ∆H = − 399 KJ ) x 2


( H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(l) . ∆H = − 285,6 KJ ) x 3
( C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3 H2O(l) . ∆H = − 1377,8 KJ ) dibalik

5.
* Persamaan termokimia yang ditanyakan :

2C(s) + 3H2(g) + 1/2 O2(g) → C2H5OH(l). ∆H = .....?..KJ

* Persamaan termokimia yang diketahui menjadi seperti ini :

2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) . ∆H = − 798 KJ


3H2(g) + 11/2O2(g) → 3H2O(l) . ∆H = − 856,8 KJ
2CO2(g) + 3 H2O(l) → C2H5OH(l) + 3O2(g) . ∆H = + 1377,8 KJ
+
2C(s) + 3H2(g) + /2 O2(g) → C2H5OH(l) . ∆H = − 277 KJ
1

* ∆H pembentukan C2H5OH(l) = ∆Hf C2H5OH(l) = − 277 KJ/mol


Jadi : a. ∆H pembentukan 23 gram C2H5OH(l) atau 0,5 mol C2H5OH(l) =
0,5 x (− 277 KJ ) = − 138,5 KJ.

b. Kalor yang dibebaskan pada pembentukan 23 gram C2H5OH(l) = 138,5 KJ.

Tanda − artinya melepaskan atau membebaskan kalor.

Latihan (5) !

(1.) Diketahui entalpi pembentukan CO2(g) = − 393,5 KJ/mol ; H2O(l) = − 285,6 KJ/mol ;
dan C3H8(g) = − 104 KJ/mol. Dengan menggunakan hukum Hess, tentukan kalor yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna 4,4 gram C3H8(g) ! ( Ar C = 12, H = 1 )

(2.) Diketahui data sebagai berikut :


S(s) + 3/2O2(g) → SO3(g) . ∆H = − 395,2 KJ
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) . ∆H = − 198,2KJ
a. Tentukan ∆H reaksi berikut ,
S(s) + O2(g) → SO2(g)
b. Gambarkan diagram tingkat reaksinya !
c. Gambarkan siklus reaksinya !

Anda mungkin juga menyukai