Anda di halaman 1dari 16

Penentuan

Entalpi Reaksi

Dibuat oleh Lailatul Maulidiya


Tujuan
Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menentukan besar entalpi reaksi berdasarkan
Hukum Hess dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menentukan besar entalpi reaksi berdasarkan
perubahan entalpi pembentukan standar dengan tepat.
3. Peserta didik dapat menentukan besar entalpi reaksi berdasarkan
energi ikatan suatu reaksi dengn tepat.
HUKUM HESS
‘’Entalpi reaksi tidak bergantung pada jalannya sebuah reaksi,
tetapi tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi
tersebut’’

1. Apakah persamaan dari dua aktivitas pendaki berdasarkan gambar

tersebut menurut kalian?

2. Apakah yang membedakan dari kedua pendaki tersebut?

3. Bagaimana dengan jarak perpindahan yang terjadi antara dua pendaki

tersebut? Sama atau bedakah?

4. Apa yang kalian ketahui terkait hukum Hess?

5. Apa keterkaitan antara fenomena pendaki gunung dengan Hukum

Hess?
Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dilangsungkan menurut dua atau lebih cara.
Contoh ;
Reaksi karbon (C) dan oksigen (O2) untuk membentuk karbondioksida (CO2) dapat berlangsung dalam satu
tahap (cara langsung) dan dapat juga dua tahap (cara tidak langsung).
• Satu tahap
Sebanyak 1 mol karbon direaksikan dengan 1 mol oksigen sehingga membentuk 1 mol karbon dioksida
C (s) + O2 (g)  CO2 (g)∆H1 = -394 kJ
• Dua tahap
Tahap-1, sebanyak 1 mol karbon direaksikan dengan ½ mol oksigen sehingga membentuk 1 mol karbon
monoksida
C (s) + ½ O2 (g)  CO (g) ∆H2 = -111 kJ
Tahap-2, gas karbon monoksida yang terbentuk pada tahap 1 direaksikan dengan ½ mol oksigen yang tersisa,
sehingga terbentuk 1 mol karbon dioksida
CO (s) + ½ O2 (g)  CO2 (g) ∆H3 = -283 kJ
Jika tahap 1dan tahap 2 dijumlahkan, maka hasilnya akan sama dengan reaksi satu tahap (cara langsung)
HUKUM HESS

Hukum Hess dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat energi.

∆H1 = -394 kJ
C (s) + O2 (g) CO2 (g)

Cara 1

∆H2 = -111 kJ ∆H3 = -283 kJ


Cara 2

CO (s) + ½ O2 (g)

Diagram Siklus
Keadaan awal
0 C (s) + O2 (g)

∆H2 = -111 kJ
CO (s) + ½ O2 (g)
∆H1 = -394 kJ
∆H3 = -283 kJ

-394 kJ CO2 (g)


Keadaan akhir

Diagram Tingkat
Energi
Contoh Soal
Diketahui data berikut
(1) C (g) + O2 (g)  CO2 (g) ΔH = - 393,5 kJ
(2) H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (g) ΔH = - 283,8 kJ
(3) 2C (g) + H2 (g)  C2H2 (g) ΔH = + 226,7 kJ
Tentukan entalpi reaksi:
C2H2 (g) + 5/2 O2 (g)  2CO2 (g) + H2O (g) ΔH = ?
Pembahasan :

(R.3) C2H2 (g)  2C (g) + H2 (g) ΔH = - 226,7 kJ


(R.1) 2C (g) + 2O2 (g)  2CO2 (g) ΔH = - 787, 0 kJ
(R.2) H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (g) ΔH = - 283,8 kJ

C2H2 (g) + 5/2 O2 (g)  2CO2 (g) + H2O (g) ΔH = -1297,5 kJ


Berdasarkan Hukum Hess kita bisa menentukan
perubahan entalpi suatu reaksi dengan melihat data
entalpi reaksi yang lain, data entalpi yang menjadi
Berdasarkan Perubahan dasar penentuan tersebut adalah data perubahan entalpi
Entalpi Pembentukan pembentukan standar.
Standar
Perhitungan entalpi reaksi dari perubahan entalpi
pembentukan standar dapat dirumuskan sebagai
berikut :
∆H reaksi = ∑∆Hf produk - ∑∆Hf reaktan
∆H reaksi = ∑∆Hf produk - ∑∆Hf reaktan

Misal : Pembahasan :
Reaksi : a P + b Q  c R + d S (a, b, c , dan d merupakan
koefisien reaksi)
Maka ∆H reaksi = ∑∆Hf produk - ∑∆Hf reaktan
∆H reaksi = ∑∆Hf produk - ∑∆Hf reaktan =[(2. ∆Hf CO2) + (2. ∆Hf H2O) – (∆Hf C2H4 )
(c. ∆Hf R + d. ∆Hf S) – (a. ∆Hf P + b. ∆Hf Q) = [ (2. (-393 kj/mol)) + (2. (-285 kj/mol)) – (- 230 kj/mol)]
= -1126 kj/mol
Contoh Soal :
Diketahui data ∆Hf sebagai berikut : mol C2H4 = gram/Mr
∆Hf H2O = -285 kj/mol = 0,56/28
∆Hf CO2 = -393 kj/mol = 0,02 mol
∆Hf C2H4 = - 230 kj/mol
Berapakah besar ∆H reaksi yang dibebaskan pada pembakaran
0,56 gr gas C2H4? (Mr = 28) Jadi besar ∆H pada pembkaran 0, 56 gr adalah :
Persamaan reaksi : ∆H = 0,02 mol x (-1126 kj/mol )
C2H4 + 3O2  2CO2 + 2H2O ∆H= ? = -22,52 kj
Uji Kemampuan diri

Tentukan ∆H reaksi pembakaran C2H6, jika diketahui :


∆Hf C2H6 = - 84,7 kj/mol
∆Hf CO2 = - 393,5 kj/mol
∆Hf H2 = - 285,5 kj/mol
C2H6 (g) + 7/2 O2 (g)  2CO2 (g) + 3H2O (l)
Energi ikatan merupaan energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan kimia antara dua atom sehingga
terbentuk radikal-radikal bebas.
Berdasarkan
Energi Ikatan Energi ikatan juga dapat didefinisikan sebagai energi
yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari
suatu molekul dalam wujud gas.
Energi ikatan dinyatakan dalam satuan kj/mol.
Penentuan ∆H Berdasarkan
Enenrgi Ikatan

∆H = ∑E ikatan putus - ∑E ikatan yang terbentuk

∆H = ∑E ikatan kiri - ∑E ikatan kanan


Pembahasan
CONTOH

∆H = ∑E ikatan putus - ∑E ikatan yang terbentuk


= [ (4. C-H) + (Cl-Cl) – (3. C-H) + (C-Cl) + (H-Cl)]
Diketahui data energi ikatan sebagai berikut :
= [ (4. 414) + (244) – (3 414) + (326) + (432)]
C-H = 414 kj/mol = [ 1900 – 2000]
Cl - Cl = 244 kj/mol = - 100 kj/mol

H – Cl = 432 kj/mol
C – Cl = 326 kj/mol
Tentukan ∆H reaksi berikut ini
CH4 (g) + Cl2 (g)  CH3Cl (g) + HCl (g)
Uji Kemampuan diri

Diketahui data energi ikatan sebagai berikut :


C-H = 413 kj/mol
O=O = 495 kj/mol
C=O = 799 kj/mol
O–H = 463 kj/mol
Tentukan energi yang dibebaskan pada pembakaran gas metana dengan reaksi sebagai
berikut :
CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + 2H2O (g)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai