Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

DAN ABNORMAL

M. Emirul Bahri, SE, MM


Pengertian Kepemimpinan
Satu bentuk dominasi yang didasari oleh
kapabilitas/kemampuan pribadi yaitu mampu
mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu guna mencapai tujuan berama

Kepemimpin tersebut juga berdasarkan

- Akseptansi oleh kelompok


- Pemilikan keahlian khusus pada situasi khusus.
Mengenal Kepemimpinan abnormal

- Fakta dalam masyarakat modern yang banyak


menonjolkan individualisme sekarang banyak
terdapat orang sangat ambisius, bahkan paling
ambisius untuk muncul menjadi pemimpin demi
kepentingan pribadi.
- Orang yang teramat suka menonjolkan dan
mengiklankan diri itu, yang dengan segala upaya
yang licik ingin menjabat kursi kepemimpinan
biasanya adalah tipe orang “abnormal”
Pemimpin Demokrasi terbagi atas
1. Pemimpin Demokrasi Tulen
- Merupakan pembimbing yang baik.
- Menyadari tugasnya untuk mengkoordinasikan
pekerjaan dan tugas dari semua anggota.
- Mau mendengarkan nasehat dari semua pihak.
- Menyadari bahwa ia bekerja membutuhkan
dukungan dari orang lain.
- Organisasinya akan terus berjalan lancar
sekalipun dia tidak ada ditempat, karena
otoritas sepenuhnya di delegasikan ke bawah
Skema Kedudukan Pemimpin Demokratis
Pemimpin
Demokratis

Teman
Sejawat
Peng
harg
aan
Bawahan Atasan
dan
Teman
Sejawat bant
Pemimpin Demokrasi terbagi atas......lanjutan
2. Pemimpin Demokrasi Palsu/ Pura-pura (Pseudo
Demokratis
- Berusaha untuk bersikap demokratis tapi karena
karakternya lemah, maka ia selalu merasa bimbang dan
tidak punya pendirian.
- Penampilannya tidak jauh berbeda dengan si “baby
autocrat”. Perbedaannya adalah pemimpin pseudo
demokratis lebih bersifat sentimentil.
- Pada saat biasa ia memiliki semboyan “kita adalah satu
keluarga besar”, tapi sebaliknya ketika dalam kondisi
tertekan maka muncul kemunafikan dan Kelicikan
Ciri-ciri Pemimpin Demokratis
1. Berfungsi sebagai katalisator yang bisa mempercepat
proses-proses organisasi secara wajar.
2. Biasanya dihormati dan dihargai karena dianggap
sebagai simbol kebaikan.
3. Tidak berusaha menjadi majikan
4. Semua anggota kelompok dapat bertukar pikiran
dengan pemimpinnya.
5. Semua keberhasilan kerja selalu dinilai sebagai hasil
kerja bersama.
6. Membentuk “Super Tim” bukan membentuk “Super
Man”.
Ciri-ciri Pemimpin Abnormal
1. Kekuasaan digunakan untuk kepentingan sendiri dan
memuaskan ambisi pribadi.
2. Melakukan penguasaan terhadap orang lain
3. Memaksakan keinginan sendiri agar semua orang
berbuat seperti yang diperintahkannya.
4. Menonjolkan diri sendiri.
5. Bernafsu sekali menjadi seorang “Big Boss”.
Efisiensi Kepemimpinan tidak bisa diukur dengan
kriteria materiil Finansial dan produktifitas yang
menguntungkan organisasi saja akan tetapi lebih
dikaitkan dengan
- Tujuan Human/manusiawi
- Ongkos materil dan immateriil yang sudah
dikeluarkan organisasi
Pemimpin yang memiliki kompetensi namun tidak
memiliki keterampilan sosial untuk “menjalin komunikasi
human” dengan bawahannya maka dia akan
membahayakan organisasinya sebab :
- Merusak iklim psikis yang baik.
- Menurunkan produktifitas dan kegairahan kerja.
- Menambah frustasi anggota.
- Menimbulkan banyak konflik terbuka dan tertutup.
- Menyebabkan banyak keresahan sosial.
Filosofis Kepemimpinan menurut Napolen

“Tidak ada tentara yang buruk, yang ada hanya


Perwira yang buruk”

Ketidakmampuan perwira atau komandan


melakukan fungsinya, ditambah dengan
perangainya yang buruk, pasti akan
memunculkan iklim psikis yang tidak sehat dalam
organisasi sehingga bawahan menjadi
insubordiner, tidak patuh, tidak disiplin.

Anda mungkin juga menyukai