Anda di halaman 1dari 14

KEPEMIMPINAN

M. Emirul Bahri, SE, MM


PEMBENTUKAN KUALITAS
DIRI
Character Building memang proses perbaikan diri yang tidak
pernah usai
Janganlah Resah Akan Apa Yang Dikatakan Orang, Tapi
Resahlah Jika Anda Tidak Punya Karakter

Kunci Utamanya “Redam Sifat Egois”

Itulah Pangkal Dari Character Building

Bangsa Indonesia Ingin Kembali Memiliki Karakter, Tetapi Tidak Tahu


Bagaimana Memulainya
Kualitas Diri
Pemimpin menuntut agar prilaku baik harus
melahirkan kesadaran atau sebaliknya kesadaranlah
yang mewujudkan perilaku baik. Kesadaran ini
menjadi landasan perilaku baik untuk melakukan
peran, fungsi, dan tugas sesuai dengan amanah dan
tanggung jawab. Tiap orang mempunyai tugas,
mempunyai tanggung jawab

Semakin sadar akan tugas dan tanggung jawab, kerumunan


pun berubah jadi barisan
Kualitas Diri
Kualitas manusia bukan hanya ditentukan oleh
kecerdasan dan keahlian, dan tidak cukup manusia
dinilai dari kepakaran, ketrampilan, dan
profesionalitasnya saja. Manusia yang hanya dipacu
cerdasnya tanpa indahnya perilaku, siap-siaplah lahir
serigala baru. Manusia yang hanya dididik
ambisinya, jadilah manusia yang teramat egois dan
sombong. Pribadi yang dilatih hanya untuk
memenangkan persaingan, tidak akan memiliki
nurani dan tidak mau mengetahui dan tidak mau
mengakui orang lain.
Kualitas Diri
Kualitas manusia ditentukan oleh
Kompetensi dan Karakter

Kompetensi konsen pada Karakter, yang wilayahnya lebih pada


peningkatan diri, ini wilayah perbaikan diri. Orang yang tidak curang,
yang meransang kecerdasan, tidak korup, tidak mencuri, tidak
mengasah ketrampilan atau berkhianat, tidak ada aji mumpung, tidak
menempa keahlian dan sewenang-wenang, sebenarnya dia bukan
profesionalitas hanya sedang perbaiki diri
Competence (kecakapan)
Competence (kecakapan) merupakan kemampuan dalam
mengemban tugas, menyelesaikan pekerjaan, atau menangani
persoalan
Competence (kecakapan)
Kapasitas Kapabilitas
merupakan daya merupakan kemampuan
tampung mengolah/mengelola kapasitas
Kapabilitas terdiri atas 3K+P yaitu Komitmen, Konsisten, Kreativitas,
dan Pengalaman
1. Capacity (kapasitas)
Kapasitas adalah daya tampung yang setiap orang berbeda. bisa
ditingkatkan, tapi sudah ada takarannya masing-masing

Sebagai daya tampung, kapasitas bisa ditingkatkan, tergantung


motivasinya. Banyak orang meningkatkan diri karena
kedudukan. Untuk bisa menjadi “the best” atau kariernya
meningkat, mereka harus pacu diri tingkatkan kualitas. Tidak
diminta pun mereka meningkatkan diri
2. Capability (kapabilitas)
Kapabilitas merupakan suatu kemampuan mengelola
kapasitas. Pengelolaan adalah hasil panjang perjalanan
manusia, interaksi dan refleksinya dengan kehidupan. Hal
itulah yang mendasari kapabilitas

Kapabilitas dimaknai sebagai kemampuan mengelola kapasitas

Kapabilitas adalah kemampuan memanfaatkan apa yang


dimilikinya
Manusia membenahi dirinya dengan mendayagunakan kapasitas
dan kapabilitas sebaik-baiknya. Pada setiap pendayagunaan
itulah, ia merasa di mana kurang dan lebihnya, hal yang
mendorongnya untuk tidak henti berbenah.

Kombinasi Kapasitas dan Kapabilitas yang membentuk


kompetensi
Kapabilitas tanpa kapasitas jadilah Makelar. Kapabilitas tinggi tapi
kapasitas nihil, jadilah NATO (No Action Talk Only)

“Banyak orang bisa belajar pengalaman dan kiat orang lain. Tapi
sedikit sekali yang mau mengambil hikmah dari pengalaman
hidupnya sendiri”

Komitmen butuh Konsistensi, tanpa konsistensi sebuah kerja akan


sia-sia. Langkah seribu di mulai dari langkah pertama
Karakter
Karakter merupakan perilaku baik dalam menjalankan peran dan
fungsinya sesuai amanah dan tanggung jawab

Perilaku baik, sadar, hingga paham akan amanah dan tanggung


jawab, hal inilah rangkaian kata kunci yang menjadi Visi

Orang yang berkarakter adalah orang yang


mempunyai Visi
Hakekat Karakter
Hakekat karakter dikelompokkan ke dalam dua kategori.

1. Nilai-nilai tergabung dalam karakter pokok


2. Nilai-nilai yang lebih tepat berada pada karakter
pilihan
1. Nilai-nilai tergabung dalam karakter pokok

Karakter pokok dapat dibedakan atas tiga bagian:


1. Karakter Dasar
2. Karakter Unggul
3. Karakter Pemimpin

Tidak cukup hanya sekadar sifat baik, tidak lengkap


hanya punya perilaku baik. Sifat baik harus dirancang,
ditata, dan diarahkan
2. Nilai-nilai yang lebih tepat berada pada karakter pilihan

Hidup adalah pilihan. Jangan paksakan hidup ini menjadi satu


warna. Tiap profesi menuntut karakter masing-masing sesuai
pilihan profesinya. Tiap profesi menuntut karakter masing-
masing. Namun apapun pilihan profesinya, karakter pilihan
harus dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai