Nim : 2020210076
Jawaban :
a.Kepemimpinan otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri sebagi berikut.
Dalam tindakan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif
( bersifat menghukum ).
Dari sifat-sifat tersebut, jelas bahwa gaya pemimpin demikian tidak tepat untuk suatu organisasi modern
yang mengangkat hak-hak asasi manusia ditempat yang sderajat secara manusiawi.
b. Tipe militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat sebagi
berikut :
c. Gaya Paternalistik
Seorang pemimpin yang bertipe Paternalistik ialah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengambil
keputusan,
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya,
Tidak dibentuk oleh faktor eksternal yang formal, seperti aturan legal formal, pelatiahn atau
pendidikan ,dan sebagainya,
Tidak dilatarbelakangi oleh faktor internal dirinya , misalnya fisik, ekonomi, kesehatan, dan ketampanan.
2. Kepemimpinan Karismatik
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang artinya “anugerah”. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara
logika disebut kekuatan karismatik.
Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap
kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan
bersemangat (Truskie, 2002).
Karisma diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal
kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap
dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
Pemimpin karismatik pada umumnya menampilkan ciri-ciri diantaranya seorang yang mempunyai visi
yang begitu kuat atau kesadaran tujuan yang jelas, ia mampu mengkomunikasikan visi itu secara efektif
serta mendemonstrasikan konsistensi dan fokus.
Tidak dibentuk oleh faktor eksternal yang formal, seperti aturan legal formal, pelatiahn atau
pendidikan ,dan sebagainya,
Tidak dilatarbelakangi oleh faktor internal dirinya , misalnya fisik, ekonomi, kesehatan, dan ketampanan.
Adil , yaitu yang meletakkan segala sesuatu secara proposional, tertib, dan disiplin. Pemimpin yang tidak
berat sebelah , tidak pilih-pilih bulu ,dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Amanah , yaitu jujur , bertanggung jawab, dan mempertanggung jawabkan seluruh titipan aspirasi
masyarakat atau bawahannya. Tidak melakukan penghianatan kepada rakyatnya atau bawahannya.
Tablig , artinya yaitu menyampaikan segala hal dengan benar, tidak ada yang ditutup tutupi, terbuka ,
dan menerima saran atau kritik dari bawahannya.
Shidiq , artinya benar , sebagai ciri dari prilaku pemimpin yang adil , apa yang dikatakan sama dengan
apa yang dilakukan.
Qona”ah , artinya menerima apa adanya ,tidak serakah ,dan pandai berterima kasih kepada tuhan .
Pemimpin yang Qona”ah adalah pemimpin yang tidak melakukan korupsi dan merugikan uang negara,
mengkambing hitamkan masyarakat atau anak buahnya.
Siasah , artinya pemimpin yang pandai mengatur strategi guna memperoleh kemaslahatan bagi
masyarakat atau anak buahnya.
Sabar , artinya pandai mengendalikan hawa nafsu dan menyalurkan seluruh tenaga serta pikirannya
dengan kecerdasan emosional yang optimal.
5. Pemimpin memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, baik sebagi individu, dalam lingkungan
keluarga, masyarakat maupun dalam kehidupan bernegara. Diantara peran-peran yang penting dari
pemimpin adalah sebagai berikut :
Pemimpin adalah pelaku pertama yang memberikan contoh dalam meleksanakan berbagai tugas atau
program yang telah direncanakan dan disepakati bersama.
Pemimpin memiliki wawasan yang luas dalam merencanakan berbagai program dan membicarakannnya
dengan semua stafnya.
Pemimpin yang membuat rencana juga memiliki kepandaian yang profesional tentang semua yang
direncanakan sehingga ia sebagai seorang yang ahli dibidangnya.
Pemimpin harus berperan sebagai representasi dari semua bawahannya, Citra sebuah organisasi,
keluarga , bangsa ,dan negara, termasuk lembaga pendidikan, berada di tangan pemimpinnya.
Pemimpin bersikap tegas dan konsukuen dengan janji-janjinya sehingga bawahannya menaruh
kepercayaan yang besar terhadapnya.
Pemimpin tidak melakukan penghakiman kepada bawahannya, tetapi bertindak moderat, menjadi
penengah yang memberikan peluang bagi bawahannya untuk melakukan berbagai perbaikan.
Pemimpin berperan sebagai akar yang menguatkan sksistensi institusi dan bawahannya. Pemimpin
seperti ini adalah pemimpin yang populis.
Pemimpin sebagai pemegang peran utama yang bertanggung jawab terhadap semua kinerja
bawahannya.