Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga atas perkenannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Organisasi dan Tata Kerja Kantor.
Selesainya penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan peran serta dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kemurahan dan rahmatNya.
2. Ibu Leslian Yollyndia dan Harmon Chaniago, selaku dosen pengampu Manajemen
Kantor 2.
3. Rekan-rekan khusunya Prodi Administrasi Bisnis Kelas D3 AB-Siak angkatan 2014,
terimakasih atas dukungan yang telah diberikan sehingga dapat mendukung
selesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritikan, masukan, dan saran yang membangun sangat diharapkan demi terwujudnya
penulisan makalah yang lebih baik.
Akhir kata, semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
khususnya dan semua pihak pada umumnya. Semoga makalah ini menjadi penunjang dan
motivator dalam penyusunan makalah berikutnya bagi penulis.

Bandung, Mei 2016


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
I.1 Latar belakang...................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
I.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
II.1 Pengertian Organisasi dan Tata Kerja..............................................................................3
II.2 Tujuan Organisasi............................................................................................................4
II.3 Ciri-ciri Organisasi...........................................................................................................5
II.4 Desain Organisasi Formal dan Informal..........................................................................6
II.5 Fungsi Manajemen Organisasi.........................................................................................8
II.6 Organisasi dan Metode dibutuhkan di Manajemen.......................................................10
II.7 Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata Kerja.....................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
III.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
III.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Dalam sebuah perusahaan / kantor, manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan
sesuatu hal yang harus teroganisir, biasanya dalam bidang manajemen merupakan tugas
manajer untuk mengatur organisasi yang ia pimpin, selain itu diperlukan tata kerja yang
baik dan benar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar sesuai target yang ditetapkan
perushaan. Setiap orang di dalam organisasi secara alamiah memiliki tujuan pribadi yang
tidaklah sama persis.
Manajemen dan Organisasi memiliki hubungan yang erat, untuk mencapai suatu
tujuan maka dibutuhkan kerja team, ibaratkan di suatu perusahaan seorang manajer
membagikan tugas kepada anggota team nya yang terdiri dari 10 orang, 2 orang pertama
mempunyai tugas menulis, 2 orang berikutnya mempunyai tugas mengedit, 2 orang
selanjutnya mempunyai tugas memposting dan begitu selanjutnya, hingga menjadikan
kerja sama team yang solid antara manajer dan organisasi. Manajemen dan Tata Kerja
merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti manajemen yang teroganisir
dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
target yang ditetapkan.
Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah memperoleh penghasilan. Para
anggota organisasi memiliki tujuan mengerjakan pekerjaan dengan baik, naik pangkat,
berinteraksi dengan anggota organisasi lain dalam suasana yang menyenangkan atau
menjalin hubungan persahabatan.
Hal ini tentang bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya
melalui beberapa proses perancaan, seperti yang dikatakan Mary Parker Follet manajer
harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya. Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke organisasi,
untuk mendapatkan hasil yang baik dengan cara bekerja sama, dan perencanaan tata
kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa pengertian organisasi dan tata kerja ?


Apa Tujuan Organisasi ?
Apa ciri-ciri organisasi ?
Bagaimana desain organisasi formal dan informal ?
Apa fungsi manajemen organisasi ?
Bagaimana metode yang dibutuhkan di Manajemen ?
Bagaimana hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tata kerja ?

I.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kantor 2


Mengetahui pengertian organisasi dan tata kerja.
Mengetahui Tujuan Organisasi.
Mengetahui desain organisasi formal dan informal.
Mengetahui fungsi manajemen organisasi.
Mengetahui metode yang dibutuhkan di Manajemen.
Mengetahui hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tata kerja.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Organisasi dan Tata Kerja

2.1.1. Organisasi
Berikut beberapa pengertian organisasi menurut para ahli:
1 Pengertian organisasi menurut Stephen P. Robbinss adalah suatu kesatuan sosial yang telah
terkoordinasi secara sadar dengan adanya sebuah batasan yang relatif dan dapat diidentifikasi
serta bekerja berdasarkan yang relatif secara terus-menerus agar dapat mencapai tujuan
bersama.
2. Pengertian organisasi menurut James D mooney adalah suatu bentuk setiap perserikatan
oleh manusia dalam mencapai tujuan secara bersama.
3. Pengertian organisasi menurut Stoner adalah suatu pola yang memiliki hubunganhubungan yang melalui orang-orang dengan bergerak bersama ke tujuan lewat pengarahan
atasan.
4. Pengertian organisasi menurut Chester I Bernard adalah suatu sistem aktivitas yang
dilakukan dengan cara berkerjasama antara dua orang atau lebih.
5. Pengertian organisasi menurut Schein adalah suatu koordinasi yang dilakukan secara
rasional pada setiap kegiatan oleh sejumlah orang dalam mencapai tujuan secara umum
dengan pembagian fungsi dan pekerjaan lewat hirarki yang memiliki tanggung jawab dan
otoritas.
Berdasarkan pendapat Thompson bahwa pengertian organisasi adalah sebuah integrasi
anggota angota spesial yang sangat rasional dan impersonal (adil) yang bekerja sama
(kooperasi) untuk mencapai tujuan tujuan spesifik yang telah diumumkan. Sedangkan
menurut Robbins (1996) pengertian organisasi adalah entitas sosial yang terkoordinasi secara
sadar dengan batas batas yang dapat diidentifikasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan
tujuan yang relatif berlanjut ataupun seperangkat tujuan. Kedua pengertian organisasi ini
berbeda dari penekanannya tentang apa yang membentuk organisasi. Thompson menekankan
3

terhadap anggota anggota yang rasional sedangkan Robbins menekankan terhadap entitas
sosial yang terkoordinasi. Selain itu, tujuan dari organisasi pun berbeda, berdasarkan
pengertian organisasi Thompson bahwa organisasi itu mencapai tujuan yang disuarakan atau
diserukan maka kerja pemimpin dalam organisasi sangatlah penting sebagai penyampaian
tujuan tujuan organisasi, sedangkan Robbins seluruh tujuan organisasi yang berlanjut atapun
seperangkat tujuan tersebut.
Dari apa yang telah dipaparkan oleh para ahli atau para pakar diatas mengenai pengertian
organisasi maka dapat kita mengambil beberapa poin yang penting yaitu kumpulan dua orang
atau lebih, kerja sama, tujuan bersama, sistem koordinasi kegiatan, pembagian tugas dan
tanggung jawab personil.

2.2.2. Tata Kerja dalam Manajemen


Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana ( how ) agar sumber sumber dan waktu
yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang baik suatu
mamajemen akan berjalan rapi dan sesuai dengan tujutan semula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan
sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat
pada pokoknya ditujukan untuk :

Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan

waktu yang tersedia.


Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian

tujuan.
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

II.2 Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan pekerjaan dengan baik
dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa konsisten si mendukung tujuan
organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan.

Menurut Simon (1997) bahwa tugas mewujudkan sasaran organisasi berada pada orang orang
di tingkat paling bawah dari organisasi. Demikian juga pada seseorang paling dibawah dari
struktur organisasi tidak boleh diabaikan karena mereka para anggota level bawahlah yang
menentukan keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi.
Tujuan atau sasaran akhir organisasi umumnya diformulasikan secara lebih umum dan masih
terkesan kurang jelas sedangkan sasaran atau target sebagai tujuan tujuan kecil yang haris
dicapai untuk menyelesaikan tujuan akhir secara bertahap lebih jelas dan dapat diukur
keberhasilannya. Pada umumnya tujuan akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi
organisasi sedangkan sasaran atau tujuan tujuan kecil dibahas dalam rapat organisasi.
II.3 Ciri-ciri Organisasi

Berdasarkan tujuan dan pengertian organisasi diatas, dapat diambil beberapa ciri ciri yang
merupakan batasan yang jelas dan gambaran tentang bagaimana organisasi itu dan apa yang
membuat dikatakan sesuatu itu sebuah organisasi.
a. Kumpulan manusia
Organisasi sudah tentulah bercirikan beranggotakan oleh lebih dari dua manusia dikarenakan
hanya manusia yang mampu membuat secara sadar tujuannya sendiri. Ciri ini juga sama
halnya dengan ciri kelompok.
b. Tujuan bersama
Tujuan bersama merupakan ciri utama organisasi yang membedakan dengan kelompok.
Bahkan salah satu pengertian organisasi diatas menjelaskan bahwa tujuan organisasi harusnya
diumumkan dan disuarakan oleh pemimpin atau yang diakui sebagai orang yang pantas
didengar. Akan tetapi tidak bisa disangkal bahwa tiap anggota pasti memiliki tujuan tujuan
pribadi yang tidak persis sama dengan anggota lainnya, akan tetapi mereka berkumpul
dikarenakan tujuan organisasi tersebut merupakan bagian dari tujuan tujuan mereka dala
hidup dan bahkan saat tujuan organisasi belum tercapai, pencapaian mereka terhadap tujuan
pribadi sudah hampir terpenuhi. Organisasi yang sangat kompak dan erat adalah yang
memiliki tujuan yang sama dengan tiap anggotanya apalagi anggota mereka yang berada di
tataran bawah. Contohnya organisasi seperti perusahaan bisnis yang menghasilkan
keuntungan untuk memperkaya diri mereka dan memberi makan dan hidup kepada para
anggota. Semua anggota jelas memiliki tujuan yang sama sehingga akan terus mendorong
5

mereka untuk bekerja sama dengan keras dan kokoh. Contoh yang lain adalah organisasi
minat dan bakat seperti Klub Catur atau Pers Mahasiswa.

c. Kerja sama
Tentu saja, organisasi memiliki ciri ini, kerja sama. Tidaklah pantas bila sebuah kumpulan
manusia yang memiliki tujuan yang sama tidak bekerja sama. Ini tak ada bedanya dengan
kelompok apabila tidak adanya kerja sama
d. aturan aturan
Aturan aturan biasanya dibuat setelah organisasi terbentuk. Aturan aturan ini merupakan ciri
organisasi formal yang bertujuan mengatur setiap anggota agar tujuan dan kerja sama terjalin
dengan kapasitas yang efisien, efektif dan bertanggung jawab. Dengan adanya aturan aturan,
tidak akan anggota yang merasa tercederai karena aturan aturan tersebut dibahas bersama.
e. Pembagian tugas
Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas sesuai kapasitas dan kemampuan
anggota sangatlah penting untuk mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pencapaian
tujuan para anggota organisasi secara pribadi. Dengan adanya pembagian tugas yang diatur
oleh aturan aturan akan tercipta kerja sama yang epik dan solid dalam nuansa profesionalisme
demi mencapai tujuan bersama dan tujuan pribadi demi keberhasilan organisasi.
II.4 Desain Organisasi Formal dan Informal

2.4.1 Organisasi formal


Kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama
secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan te rbatas,
Sekolah, Negara.
2.4.2 Organisasi Informal
Kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat padasuatu aktifitas serta tujuan bersama
yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak tk.
Teori Organisasi Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau
6

lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi
merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang
pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu
meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
Teori organisasi klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi
konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang
mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila
orang-orang bekerja sama. Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para
teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori
ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang
sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu:
1. Teori birokras
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism.
2. Teori administrasi
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta
Mooney dan Reiley dari Amerika.
3. Manajemen ilmiah
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
Teori organisasi neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The
human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan
dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai sekelompok orang dengan tujuan
bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang
dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut: a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan. b.
Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. c. Manajemen
bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan manajemen puncak.
Teori organisasi modern
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon,
yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan
terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat
diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya
the social psychology of organization mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu
sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem
terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern yang kadang kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi
merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat
bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
II.5 Fungsi Manajemen Organisasi

Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang
harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai
sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia
dengan cara yang setepat-tepatnya.

Kegiatan manajemen dan aplikasi dalam organisasi

terdapat metode:
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses pemikiran, dugaan, rencana dan penentuan prioritas-prioritas yang
harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan
8

kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan
sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan. Hal yang berkaitan
dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana-rencana yang coba
disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran
yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:
Rapat Kerja (pengurus organisasi)
Suatu forum rapat yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta
kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan

dicapai.
Rapat Anggaran
Suatu forum rapat untuk menentukan dan membahas berapa jumlah anggaran
yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /

kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.


b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsifungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut
secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian
kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing)
dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan

(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.


Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing

bagian.
Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi

antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)


Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata
dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat,

inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.


c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk

membina

dan

mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segisegi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan
pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat
jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan
fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
d. Accounting (pelaporan)
9

Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap &
rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang
berada diatasnya.
Wujud kongkritnya adalah :
Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
e. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk

mengadakan

pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti


yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana
pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan
korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan
pelaksanaannya.
II.6 Organisasi dan Metode dibutuhkan di Manajemen

Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai secara tujuan.

Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :

Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan segala sumber dan
faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan
funsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari perngertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :

Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat plaksanaan kerja setepat-

tepatnya.
Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen.
Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efesiansi kerja untuk mencapai
tujuan.

10

II.7 Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata Kerja

a. Manajemen dan Organisasi


Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan
dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada
pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan
dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam
rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency)
hubungan antara manajemen dan organisasi.
b. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber sumber dan waktu
yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan
sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat
pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu
yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber
serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
11

c. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja


Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja
sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya
diarahkan kepada tercapainya tujuan.

12

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Berdasarkan

penjelasan

di

atas

dapat

disimpulkan

Hubungan

Antara

Manajemen,Organisasi dan Tata Kerja adalah Manajemen adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan
ada nya suatu organisasi dan suatu tata kerja untuk mengatur jalannya organisasi
dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal. Karena dalam organisasi
dibutuhkan manajemen untuk mengatur didaam organisasi tsb dan tata kerja yg baik
agar dapat mencapai tujuan bersama dengan tepat.

III.2 Saran

Untuk membangun sebuah organisasi yang baik tentunya penerapan menejemen


pada tata kerja (metode) dalam organisasi sangatlah berpengaruh.

Manajemen organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan utuh yang harus

bersatu dalam sebuah perusahaan/kantor.


Jika ketiga unsur tersebut sudah ada maka produktifitas organisasi pun akan tercapai.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

http://informasiana.com/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/#(11/05/2016)

http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/03/18/hubungan-antara-manajemenorganisasi-dan-tata-kerja/

http://www.apapengertianahli.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-strukturorganisasi.html#

14

Anda mungkin juga menyukai