MASYARAKAT VETERINER
Komunikasi Verbal
Oleh:
Kelompok III
Anggota:
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkankan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk
kami sampaikan kepadaProf. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS. selaku
kekurangan di dalamnya oleh karena itu kritik dan saran pembaca sangat kami
butuhkan. Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dan dapat menambah
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia
lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan
semudah bernafas karena bisa melakukannya sejak lahir, tetapi komunikasi tidak
semudah yang diduga. Karena ada kesan enteng itu, tidak mengherankan bila
memahami apa yang tejadi selama komunikasi berlangsung, mangapa itu terjadi?
kita, kita selalu membutuhkam komunikasi dengan orang lain, jadi bukan hanya
namun semua jabatan termasuk dokter hewan, banyak orang gagal karena mereka
terjadi miskomunikasi di dalamnnya atau contoh kasus lain dalam pekerjaan atau
1
2
karir misalnya orang tidak terima bekerja karena ia gagal berkomunikasi dalam
miskomunikasi.
Untuk mengetahui hal itu secara lebih mendalam perlu pembelajaran yang
lebih lanjut. Hal inilah yang melatar belakangi pembuatan paper ini.
berikut :
berkomunikasi?
1.3 Tujuan
mendengarkan.
3
mendengarkan.
mendengarkan.
di bidang mendengarkan.
1.4 Manfaat
2. Hasil tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk
sebagai modal dalam bidang kedokteran hewan yaitu melayani pasien dan
klien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui
pemilihan dan penyimpanan data yang diterima secara aural (Weaver, 2007),
aktivitas auditori, sebuah proses yang terjadi ketika manusia menerima data secara
aural (Hargie, 2007; OGara & Fairhust, 2004). Hearing (sekedar mendengar) dan
hanya sebagai aktivitas fisik, sedangkan listening merupakan proses yang terjadi
secara mental. Pengertian secara luas oleh Wolvin dan Coakley (1996)
4
5
dan pemberian makna terhadap stimuli aural dan visual. Definisi ini
menggunakan salah satu dari tiga prefiks yaitu aktif, reflektif, dan terapeutik
(Fredriksson, 1999). Tiga prefiks ini digunakan secara bergantian, namun istilah
proses dimana pembicaraan verbal diubah menjadi sebuah makna. Layaknya kita
melihat dengan mata namun membaca dilakukan oleh otak, kita pun mendengar
(hear) menggunakan telinga namun memahami (listen) dengan otak. Kita tidak
perlu belajar untuk mendengar (hear) tapi perlu belajar untuk memahami (listen)
(Wolvin & Coakley, 1996). Dalam artian ini, listening bukanlah suatu proses yang
terjadi secara fisik di telinga, namun proses yang terjadi secara mental dan
merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar dan aktif (Fredriksson, 1999).
dapat memiliki efek penting pada makna dari komunikasi untuk disampaikan
selama interaksi sosial terjadi. Seharusnya, listening mencakup pesan verbal dan
non-verbal.
6
sebuah proses aktif dari satu orang ke orang lain atau banyak orang dengan
dengan beberapa perilaku yang lebih efektif. Pada kesempatan lain kita
sepenuhnya apa yang ingin disampaikan oleh pembicara. Fungsi dari listening,
dalam konteks medis (health care), disimpulkan sebagai berikut (Metcalf, 1998) :
(empati).
7
menyeluruh.
interaksi terjadi.
mendengarkan. Ini sangat penting untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan orang
dan asumsi adalah mahasiswa belajar dengan membaca buku dan mendengarkan
komunikasi lainnya hanya bagian dari proses pembelajaran. Penelitian saat ini,
adalah inti keterampilan komunikasi, yang berarti bahwa hal itu dapat dipelajari
dan dipraktekkan (Frediksson, 1999; Redmond, 2000). Sangat penting untuk tidak
85% dari diagnosis tanpa pemeriksaan lebih lanjut atau tes (Cocksedge & May,
1999). Mendengarkan merupakan salah satu model konsultasi (Kurtz et al., 2003;
menjadi dasar diagnosis dan pengobatan (Cocksedge et al., 1998). Manfaat yang
diambil baik isyarat verbal dan non-verbal di awal konsultasi dan pilihan untuk
pengiriman dan penerimaan sinyal dari satu orang ke orang lain. Untuk merespon
dengan tepat kepada orang lain, penting untuk memperhatikan pesan yang mereka
kirim dan terkait jawaban untuk pesan tersebut, khusus untuk mendengarkan
secara aktif.
pekerjaan kita dan hubungan kita dengan orang lain. Mendengarkan yang efektif
adalah memperhatikan dengan seksama apa yang lawan bicara kita ungkapkan
diri untuk mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Kebanyakan orang lupa
akan kemampuan mendengarkan yang baik. Saat kita sudah mengerti akan orang
lain melalui proses mendengarkan maka komunikasi yang terjalin akan berjalan
komunikasi efektif.
9
auditori dan visual. Pada tingkat ini, pendengar membuat penilaian cepat dari
salah satu upaya untuk memahami pesan dalam mengingat pesan sebelumnya
mendengarkan radio atau menonton berita dan urusan saat ini di televisi.
Penekanannya untuk fakta pusat, ide utama, dan tema penting untuk
yang merupakan akar pohon dan komprehensif listenig sebagai batang pohon
merupakan dua elem penting untuk mendukung tipe lain yang berupa cabang
dari pohon.
Adalah satu dari tiga cabang ketika kita mendengarkan untuk memberikan
dukungan, bantuan, dan empati kepada seseorang yang perlu berbicara dan
dimengerti oleh orang lain. Dalam konteks ini, hal ini diwakilkan dari
10
pesan yang disampaikan, hal ini digambarkan seperti bertemu dengan penjual
perilaku. Dalam konteks ini, dianggap penting untuk menggunakan tiga tipe
lainnya yang telah dijelaskan untuk membuat penilaian yang kritis. Sebagai
memahami pesan, mengolah pesan dan menghargai isi dari pesan, sehingga
pendengaran apresiatif.
atau digunakan sebagai alasan untuk mendengar secara tepat dalam interaksi
yang dijelaskan di atas (Wolvin & Coakley, 1996). Redmond (2000) menyatakan
mengevaluasi semua informasi yang diperoleh dengan cara menjauhkan diri dari
secara objektif dan untuk berpikir terbuka serta terbuka untuk reaksi emosional.
menarik klien; hal ini diibaratkan seperti tipe pendengaran terapeutik yang telah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
(proses mendengarkan) terjadi secara mental berupa tindakan secara sadar dan
Salah satu fungsi mendengarkan adalah untuk mendapatkan informasi baru dan
3.2 Saran
Masih banyaknya kekurangan dari penulisan paper ini, oleh sebab itu kami
sebagai penulis paper memohon saran serta kritik dari pembaca untuk
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Cocksedge S, May C. 1999. the listening loop: a model of choice about cues
within primary care consultations. Medical Education 39:999-1005.
Kurtz SM, Silverman JD, Draper J. 2003. Teaching and Learning Communication
Skill in medicine, 2nd edn. Radcliffe Medical Press, Oxford.
Metcalf C. 1998. Stoma care: exploring the value of listening. British Journal of
Nursing 7(6):311-318
Silverman JD, Kurtz SM, Draper J. 1998. Skills for communicating with Patients.
Radcliffe Medical Press, Oxford.