DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh:
2. Nova Sari
3. Nurmalela
5. Penti Sundari
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan
berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang kliennya sehingga
peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar penulis memahami tentang membuat
kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata organon, atau dari bahasa latin yaitu
organum, yang berarti alat bagian atau anggota badan. Pengertian organisasi telah banyak
disampaikan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya ada persamaan, bersama ini disampaikan
b. Menurut Ralp Cuuir Davis, organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang
d. Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari pada bagian-
bagian yang saling ketergantungan atau berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan
yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai
e. Menurut John Price Jones, organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu pada
bekerja untuk suatu tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama dan dengan
a. Organisasi dalam arti bagan yaitu sekelompok orang yang bekerjasama untuk
hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai
tujuan
c. Ada tiga ciri-ciri atau unsur dasar organisasi yaitu meliputi: adanya sekelompok
orang, antara hubungan atau kerjasama, adanya tujuan yang akan dicapai.
hubungan perilaku yang efektif antara masing-masing orang sehingga mereka dapat
bekerjasama secara efisien dan memperoleh kepuasan diri dalam melaksanakan tugas-tugas
terpilih di dalam kondisi lingkungan yang ada untuk mencapai tujuan dari sasaran.
wadah bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan
pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja
sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui pengaturan pembagian kerja
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan
wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
c. Tujuan Organisasi
c. Merupakan kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang diusahakan untuk
a. Kegiatan
dalam rencana sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu, secara keseluruhan
b. Tenaga pelaksana
susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian
2. Proses Pengorganisasian
yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan dilaksanakan serta
pelaksanaannnya.
3. Hasil Pengorganisasian
Hasila pengorganisasian adalah terbentuknya suatu wadah (entity), yang pada dasarnya
merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang
Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula dipahami
berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi. Prinsip pokok yang dimaksud banyak
Mempunyai pendukung
Pendukung yang dimaksud adalah setiap orang yang bersepakat untuk membentuk
organisasi. Tentu mudah dipahami bahwa untuk satu organisasi yang bersifat badan usaha,
pendukung yang dimaksud di sisni termasuk juga karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut.
Mempunyai tujuan
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum dan ataupun
yang bersifat khusus. Pada dasarnya tujuan yang dimaksud ini adalah sesuatu yang mengikat
para pendukung yakni orang-orang yang bersekutu dalam organisasi. Secara umum
disebutkan makin sesuai tujuan organisasi dengan tujuan para pendukung, maka makin kokoh
lah ikatan persekutuan antara para pendukung. Agar organisasi dapat berfungsi sebagaimana
yang diharapkan maka tujuan organisasi ini haruslah dipahami oleh semua pihak yang berada
dalam organisasi.
Mempunyai kegiatan
Agar tujuan organisasi dapat dicapai, diperlukan adanya berbagai kegiatan. Suatu
organisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut memiliki kegiatan yang jelas dan
terarah. Secara umum disebutkan, makin aktif suatu organisasi melaksanakan kegiatannya,
maka baik pula lah organisasi tersebut. Sama halnya dengan tujuan, maka kegiatan ini
haruslah dipahami oleh semua pihak yang berada dalam organisasi.
Yang dimaksud dengan kegiatan organisasi pada dasarnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh para pendukung organisasi. Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan
baik, perlu diatur pembagian tugas antara para pendukung. Secara umum disebut organisasi
dinilai suatu organisasi yang baik, apabila setiap tugas yang ada dalam organisasi tersebut
dapat dibagi habis antar para pendukung untuk selanjutnya setiap pendukung tersebut
mengetahui serta dapat melaksanakannya setiap tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Prinsip pembagian tugas ini dalam organisasi dikenal dengan nama prinsip bagi habis tugas.
adanya perangkat organisasi yang popular disebut dengan satuan organisasi. Satuan
organisasi banyak macamnya, yang jika ditinjau menurut tugas, tanggung jawab serta
wewenang yang dimiliki dapat dibedakan atas beberapa macam. Mulai dari yang bersifat
pengarah dan penentu kebijakan sampai dengan yang bersifat pelaksana kegiatan. Tentu
mudah dipahami setiap organisasi ini harus dimiliki fungsi dan wewenangnya yang jelas.
Prinsip memiliki fungsi yang seperti ini dalam organisasi dikenal dengan nama prinsip
fungsional.
Karena peranan yang dimiliki oleh setiap satuan organisasi tidak sama, perlu diatur
pembagian dan pendelegasian wewenang untuk setiap satuan organisasi. Secara umum
disebutkan, wewenang suatu organisasi pimpinan semestinya hanya bersifat memutuskan hal-
hal yang bersifat penting saja. Sedangkan wewenang pengambilan keputusan yang bersifat
rutin harus didelegasikan kepada suatu organisasi yang lebih bawah. Prinsip pendelegasian
Agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu
organisasi bersifat kontinu, fleksibel serta sederhana. Selanjutnya untuk menjamin kegiatan
yang dilaksanakan oleh setiap perangkat organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan yakni
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu ada prinsip kesatuan perintah
serta kesatuan arah yang semuanya harus dapat membentuk suatu hubungan mata rantai yang
tak terputus. Sebab, apabila tidak demikian halnya, akan menyebabkan tujuan organisasi akan
sulit dicapai.
f. Manfaat Pengorganisasian
mengetahui:
c. Pendelegasian wewenang
g. Langkah-Langkah Pengorganisasian
3 Tujuan organisasi harus dipahami. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi
perencanaan.
tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan
visi dan misi organisasi Untuk itu membagi tugas pokok pada staf yang ada. Dari sini
pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh
staf.
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas nya. Pengaturan ruangan dan dukungan alat-
7 Penugasan personel yang cakap yang memilih dan menempatkan staf yang dianggap
mampu melaksanakan tugas. Bagian ini penting dipahami oleh manajer personalia pada
saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas-tugas
tertentu organisasi.
dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut. Untuk organisasi seperti
puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan
kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama yang sifatnya integratif perlu diterapkan.
mengoordinasi kegiatan imunisasi hanya satu, tetapi sasaran kelompok penduduk dan
wilayah kerjanya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini, staf lain diberikan tugas
penduduk sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi secara efisien dan efektif.
B. Perkembangan Penduduk dan Implikasi pada Peraturan Pelayanan Kesehatan
tujuan-tujuan yaitu menekan lajunya pertumbuhan penduduk. Dalam hal ini untuk
hanya upaya mempengaruhi pola dan arah demografi tetapi juga untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat lahir dan batin bagi generasi sekarang dan generasi yang akan
pertumbuhan penduduk tak lepas dari bagaimana upaya Pemerintah Desa dan
koordinator Keluarga Berencana (KB) atau pelaksana dalam menjalankan tugasnya yang
Berdasarkan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dan instansi yang
1. Pelayanan Konseling
diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB bertujuan
menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup.
Kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih
menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dengan demikian pelayanan KB
sangat berguna dalam pengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak
Di bawah ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan koordinator KB tentang program
perlu adanya pembinaan pada PUS itu sendiri dengan cara home visit, wawancara terhadap
suami istri. Mengapa perlu karena program akan tersampaikan dengan baik apabila PUS
sudah kita pahami kebutuhan serta apa yang ia butuhkan. Tetapi program ini belum
terealisasi karena tidak ada PLKB untuk menjalankannya. Namun ada beberapa PUS yang
2. Sosialisasi KB
Kegiatan ini memaparkan capaian kinerja Dinas Pengendalian penduduk dan keluarga
berencana desa sungai beras. Menurut hasil wawancara tentang sosialisasi pada program
program sosialisasi keluarga berencana, namun program sosialisasi ini tidak berjalan
efektif (kadang setahun sekali atau 2-3 kali setahun dilaksanakan). Adapun peserta dari
program ini hanya berkisaran 50 jiwa yang menghadiri. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan
terbuka, artinya siapa saja boleh ikut tanpa adanya paksaaan dari pihak manapun. Sosialisasi
3. Pelayanan Kontrasepsi
kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan dari segi agama,
dalam menjalankan program KB, yaitu dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan.58
Di dalam penerapan suatu program terutama dalam program KB tentu tidak terlepas
Dari hasil penelitian bahwa peneliti melihat antusiasiasme Pasangan Usia Subur
di desa Sungai Beras masih sangat rendah, karena rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap program KB yang sangar penting untuk kesejahteraan masyarkat dan menekan
laju pertumbuhan penduduk. Di samping itu pemerintah juga berperan penting dalam
b. Pendapatan keluarga
Dari hasil penelitian bahwa peneliti melihat pendapatan keluarga di desa Sungai
beras masih sangat rendah sebagian besar masyarakat tidak mengiku KB karena
Penelitian Adhyani (2011) mengemukakan bahwa ada hubungan antara status ekonomi
dengan pemilihan alat kontrasepsi, hal ini di sebabkan karena masysarakat beranggapan
bahwa didalam pemilihan alat kontrasepsi harus dilihat dari kapasitas kemampuan ekonomi
untuk membeli alat kontrasepsi. Pada saat ini pemerintah menyediakan secara gratis tiga
jenis Alokon diseluruh wilayah indonesia, yaitu: kondom, alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR), dan susuk KB. Terdapat 7 provinsi yang menyediakan alokon lainnya juga secara
gratis, yaitu: Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara,
Papua, dan Papua Barat. Di provinsi lain, selain kondom, AKDR, dan susuk KB, jenis
alokon lainnya hanya tersedia secara gratis bagi masyarakat miskin (Keluarga Pra Sejahterah
dan Keluarga Sejahterah), dengan demikian memang ada sebagian masyarakat yang harus
program KB masih banyak yang berpegang pada agama dan budaya mereka sehingga
program pemerintah pada KB masih blum berjalan 100%. Program KB ini menawarkan
keluarga yang berkualitas dengan memiliki anak hanya cukup dua saja. Tetapi
masyarakatyang masih tetap mengikuti budaya masih banyak yang menginginkan punya
anak lebih dari dua anak karena mereka masih berpegang dari kata semboyan yang
mengatakan bahwa banyak anak banyak rezki, sehinggah sulit untuk ikut serta program
KB yang di inginkan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan untuk
terhadap program KB yang ada di desa Sungai Beras, Pemerintah adalah salah satu
ikut perogram KB agar masyarakat bisa mengatur jarak kehamilan untuk menjadikan
macam pilihan alat kontrasepsi jika ingin menunda kehamilan hendaknya memakai
kondom, pil, atau suntik. jika ingin mengatur jarak kelahiran bisa mengunakan
implant atau IUD/spiral. Dan apabila tidak ingin hamil lagi maka bisa menggunakan
Usia Subur) bisa memilih alat kontrasepsi mana yang mereka mau dan cocok
untuk gunakan.
mengurangi angka kematian ibu dan bayi, dan menjadiakan kelurga yang
berkualitas yaitu keluarga kecil bahagia dan sejahterah. Menurut megawati, salah
satu akseptor KB di desa Sungai beras yg berusia kurang lebih 25 tahun mangatakan
bahwa: “tidak mau punya banyak anak satu ajak susah ngurusnya apa lagi sampai
3 anak atau 5 anak kehidupan kedepannya gimana maka dari itu kami dan suami
mau ikut KB” karena sebagian ibu-ibu muda berfikinya jauh lebih maju untuk
kepemilikan anak dalam keluarga, agar bisa menyusun keluarga yang berkualitas.
Inilah yang membuat ibu-ibu muda mengikuti program KB yang dilaksanakan agar
C. SDGs
a. Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)
Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu sebuah
dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia.
SDG’s merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium
Development Goals), Tujuan Pembangunan Millenium, yang mulai dijalankan pada
September 2000 dan berakhir di tahun 2015. Adapun target MDGs adalah tercapainya
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 yang merupakan
tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi
Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium
di New York pada bulan September 2000 tersebut.
Deklarasi Millenium berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas
internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan Pembangunan Milenium sebagai satu paket
tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
b. Tujuan Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) :
1. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan
Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan menurunkan angka kemiskinan.
2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar
3. Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan
menengah.
4. Menurunkan Angka Kematian Anak
Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun.
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit Menular Lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan
penyakit berat lainnya.
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam
kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya
lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses
air minum yang sehat, dan mencapai pengembangan yang signifikan dalam
kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.
8. Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan
aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi, membantu kebutuhan-
kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang dan negara-negara
terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan mengenai
masalah utang negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih dapat
ditanggung dalam jangka panjang, mengembangkan usaha produktif yang layak
dijalankan untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting yang terjangkau
dalam negara berkembang, dan dalam kerjasama dengan pihak swasta
membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru,
terutama teknologi informasi dan komunikasi.
c. Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dengan Sustainable
Development Goals (SDGs)
Pada dasarnya MDGs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan yang sama.
Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen menanggulangi
kelaparan dan kemiskinan di dunia.
Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut habis
pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium Development Goals
perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah dokumen usulan bernama Sustainable
Development Goals.
Menulis 7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari MDGs, yakni:
1) SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan program-programnya. MDGs
sebelumnya dibuat oleh anggota negara OECD dan beberapa lembaga internasional.
Sementara SDGs dibuat secara detail dengan negosiasi internasional yang juga terdiri
dari negara berpendapatan menengah dan rendah.
2) Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama, bahkan lebih besar.
3) MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM). MDGs dianggap gagal
untuk memberikan prioritas keadilan yang merata dalam bentuk-bentuk diskriminasi
dan pelanggaran HAM, yang akhirnya berujung kepada masih banyaknya orang yang
terjebak dalam kemiskinan. Sementara SDGs dinilai sudah didukung dengan dasar-
dasar dan prinsip-prinsip HAM yang lebih baik.
4) SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit tertuju kepada
orang dengan kecacatan, dan tambahan enam target untuk situasi darurat, ada juga
tujuh target bersifat universal dan dua target ditujukan untuk antidiskriminasi.
5) Indikator-indikator yang digunakan memberikan kesempatan untuk keterlibatan
masyarakat sipil.
6) PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan SDGs.
7) COP21 di Paris adalah salah satu kesempatan untuk maju.