PENDAHULUAN
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini
adalah:
1.2.1 Apa pengertian perencanaan karir?
1.2.2 Bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan karir?
1.2.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir?
1.2.4 Bagaimana perencanaan karir bagi yang terpusat individu dan
organisasi?
1.2.5 Apa manfaat dari perencanaan karir?
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah
1.3.1 mengetahui pengertian perencanaan karir;
1.3.2 mengetahui tahap-tahap perencanaan karir;
1.3.3 mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir;
1.3.4 mengetahui perencanaan karir yang terpusat pada individu dan
organisasi;
1.3.5 mengetahui manfaat dari perencanaan karir.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tahap Perencanaan Karir
Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati
beberapa tahap karir (Tampubolon, 2008:204). Tahap-tahap itu sebagai
berikut:
1. Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini
pegawai cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam
tahun-tahun pertama menjalankan pekerjaannya. Biasanya berlangsung
selama lima tahun pertama dalam masa kerja.
2. Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri,
otonomi, dan berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-
kira pada usia 30 sampai 45 tahun.
3. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan
dan pegawai merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya,
apakah macet atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi
mereka yang mengalami hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka
tidak bertahan lama. Mereka mulai mengharapkan pensiun dan
kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain. Dari perjalanan tahap-tahap
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan berubah pada
saat orang-orang bergerak melalui setiap tahap karir. Lama
berlangsungnya setiap adalah bervariasi untuk masing-masing orang.
Menurut Rivai (2009:281), tahapan-tahapan karir sebagai berikut:
1. Tahap Awal
Pada tahap ini ditekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan
terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2. Tahap Lanjutan
Pada tahap ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai
berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan
kebebasan.
4
3. Tahap Mempertahankan
Pada tahap ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan
atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir, dan individu
tersebut akan berpindah ke karir yang lain dan memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
Sedangkan menurut Malthis (2004:346), tahap-tahap karir sebagai
berikut:
1. Tahap karir awal
Pada tahap ini pegawai mengenali minatnya dan mengeksplorasi
beberapa pekerjaan.
2. Tahap karir menengah
Pada tahap ini pegawai mendahulukan karir, memiliki gaya hidup
dan kontribusi yang terbatas.
3. Tahap karir akhir
Pada tahap ini pegawai memperbaharui keterampilan, menetap dan
gagasan-gagasan yang dimiliki pegawai mulai dihargai.
4. Tahap akhir karir
Pada tahap ini pegawai mulai merencanakan pensiun dan memeriksa
minat-minat yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
5
a. Entry Stage
Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini
individu akan bertanya apakah keahliannya diterapkan disini,
bagaimana pekerjaannya, dan apakah dia dapat berkembang dan
mencapai tujuan karir sesuai dengan minat, keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki.
b. Mastery Stage
Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru
yang lebih tinggi atau lebih menarik karena pengalaman dan juga
keahlian yang dia miliki. Pada tahap ini dapat terjadi 2 kemungkinan
kecenderungan diantaranya:
a. Achievement stage: Ditandai dengan keinginan seseorang atau
dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi.
b. Mid-career stage: ditandai dengan keinginan untuk penilaian
kembali kariernya dan motivasi kerja juga sudah menurun.
c. Passage Stage
Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk
mempersiapkan pensiun, namun masa sekarang akibat faktor-faktor
terjadinya lebih banyak oleh pemutusan hubungan kerja, baik sebagai
akibat dari situasi ekonomi maupun karena pemecatan, dan banyak
factor yang mempengaruhi karier seperti tersedianya pekerjaan diluar
organisasi dan kesempatan pendidikan yang didapat.
2. Dasar karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman
yang berbeda satu dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang
menjelaskan jalan bagi orang orang untuk memilih dan mempersiapkan
kariernya,dimana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career anchors)
yaitu antara lain:
a. Kemampuan manjaerial
Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas
dari dirisendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer
menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau karyawan.
6
b. Kemampuan fungsional
Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan
melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut
tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
c. Keamanan Dasar
Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk
memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan
mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi geografi
d. Kreativitas
Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha.
Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar
milik mereka.
e. Otonomi dan Kebebasan
Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat
kebebasan agar bebas dari aturran organisasi. Mereka menilai otonomi
dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah
mereka sendiri.
3. Jalur Karir
Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk
mencapai tujuan karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk
menjadi kepala sekolah yang dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil
kepala sekolah-kepala sekolah, dengan waktu yang diharuskan menduduki
jabatan ini, persyaratan umtuk kerja, dan persyaratan lainnya. Hal ini
disebabkan oleh berbagai macam factor seperti tingkat pendidikan dan kebijakan
organisasi, tenaga pendidikan dapat memulai kariernya dari jabatan yang
berbeda beda. Seseorang mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah
disebabkan kebijakan organisasi yang tidak semua orang bisa menjadi seperti
itu.
Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut:
a. Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi
melalui hirarki.
b. Trunk and Branch system adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki
posisi yang lebih tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain.
7
c. Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang
dimana organisasi melakukan perencanaan yang teliti mengenai pengalihan
seseorang dari satu jabatan sebelum menduduki jabatan tertentu.
d. Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah
menyamping daripada naik ke atas.
8
2. Perencanaan Karir yang Terpusat pada Organisasi
Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada
pekerjaan-pekerjaan dan pada pembangunan jalur karier yang menyediakan
tempat bagi kemajuan logis dari orang- orang, diantara berbagai pekerjaan yang
ada dalam organisasi. Jalur jalur ini adalah yang dapat diikuti oleh individu
untuk mengembangkan unit-unit organisasi tertentu. Sebagai contoh, seseorang
mungkin saja memasuki departemen penjualan sebagai seorang penasihat
penjualan, kemudian dipromosikan sebagai penanggung jawab laporan
keuangan, menjadi manajer penjualan, dan akhirnya menjadi wakil presiden
bagian penjualan.
9
dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh
masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka
diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda
dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri
dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir
memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan
potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak
hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan,
manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas
kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari
pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,
perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-
jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan
yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai. Terdapat beberapa tahap dalam perencanaan karir, tahap-
tahap perencanaan karir berbeda-beda sesuai dengan ilmuan yang
mengemukakan. Perencanaan karir juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu tahap kehidupan karir, dasar karir, dan jalur karir. Perencanaan karir
dapat dipusatkan pada individu dan organisasi yang diantara keduanya
tidaklah sama. Perencanaan karir memiliki beberapa manfaat
seperti menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), mendorong
pertumbuhan, dll.
3.2 Saran
Setiap individu maupun organisasi hendaknya membuat perencanaan
karir, serta memperhatikan unsu-unsur apa saja yang perlu diperhatikan
dalam membuat perencanaan karir, sehingga kedepannya dapat
mengembangkan karir yang telah dimiliki.
11
DAFTAR PUSTAKA
12