Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN”

DISUSUN OLEH:
1. DWI SILVIANA RAMANDANI (9)
2. ELYNA LAINATUS SOIMAH (10)
3. FARIS FAHMI MAULANA (11)
4. KHOLIQ ADHA ALDIANSAH (13)

SMP NEGERI 2
PECANGAAN JEPARA
TP. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah akhirnya makalah yang kami buat selesai tepat waktu. Makalah kami
yang bertema “Perencanaan Karir” yang berhubungan dengan mata kuliah MSDM ini kami
susun dari berbagai macam sumber. Kebanyakan sumber kami peroleh dari internet karena
faktor kemudahan dan efektifitas waktu yang kami inginkan. Makalah yang tersusun kurang
sempurna ini kami harapkan memiliki bahan yang memang diharapkan untuk dicari dengan
kata lain kami mengharapkan makalah ini berisi informasi yang bermanfaat untuk semua
pembaca.
            Sekali lagi kami ucapkan terimakasih untuk segala macam bantuan yang diberikan
oleh pihak-pihak yang berjasa dalam makalah ini. Semoga makalah dari kami bermanfaat dan
dapat menjadi acuan dalam perkuliahan.
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Makalah ini ditulis berdasarkan dari tugas yang diberikan oleh dosen kami, namun
selain itu juga berdasarkan atas keingintahuan kami akan tema yang diberikan beliau. Kami
ingin mengetahui masalah pengertian dari penrencanaan karir itu sendiri, manfaat dari
perencanaan karir dan segala bentuk yang berkaitan dengan perencanaan karir.

B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami tulis, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari perencanaan karir menurut para ahli ?
2. Tahap apa saja yang dipenuhi untuk merencanakan karir ?
3. Apa saja manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir ?
4. Bagaimana merencanakan karir yang baik ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Karir
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari
tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Wahyudi, 162). Pandangan
yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang
berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang
(individually perceived sequence of attitudes and behaviors associated with work-related
activities and experiences over the span of a person’s life, Bernardin, 194). Senada dengan itu
Malthis menyatakan bahwa karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang
ditempati seseorang sepanjang hidupnya (hal.342). Konsep baru tentang karir adalah protean
career yaitu karir yang senantiasa berubah seiring berubahnya minat, kemampuan, nilai dan
lingkungna kerja seseorang (Noe, 378).
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang
dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang
individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya
sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaiandari sikap
karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto (2001: 93) terdapat dua
pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang karir
sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini
memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal seperti
jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative, manajer produk,
manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional
marketing dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut definisi karir adalah sebagai pola pengalaman
berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan
pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke
dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkaian posisi
jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan (work-related decisions). Tidak hanya itu saja, juga mengenai interpretasi subyektif
tentang peristiwa yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelated events) baik pada masa lalu,
kini dan mendatang seperti aspirasi pekerjaan, harapan, nilai, kebutuhan dan perasaan tentang
pengalaman pekerjaan tertentu.
Menurut Irianto (2001 : 94), pengertian karir meliputi elemen-elemen obyektif dan
subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau posisi
jabatan yang ditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk pada kemampuan
seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan obyektif (misalnya dengan
mengubah pekerjaan/jabatan) atau memodifikasi persepsi subyektif tentang suatu situasi
(misalnya dengan mengubah harapan).
Simamora (2001 : 504) berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari beberapa
perspektif yang berbeda, antaralain dari perspektif yang obyektif dan subyektif. Dipandang
dari perspektif yang subyektif, karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh
seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang obyektif, karir merupakan
perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi
semakin tua. Kedua 15 perspektif tersebut terfokus pada individu dan menganggap bahwa
setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian terhadap nasibnya sehingga individu
tersebut dapat memanipulasi peluang untuk memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang
berasal dari karirnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian karir adalah urutan
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan
aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidupnya.

B.      Perencanaan Karir
Cuningham mengatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menggabungkan
pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan,
dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.
Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan
pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events yang dapat
dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam
batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang
lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir
dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1.     Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostic, dan
prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan
kemampuannya.
Perencanaan karir individual meliputi :
a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi,
kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor)
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik
di dalam maupun di luar organisasi
c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan
strategi karir
e. Perencanaan transisi karir.
2.    Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas
karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :
a.   Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
a. b.   Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru.
b. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara
divisi dan/atau lokasi geografis
c. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
d. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertical dan horizontal
e. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan
f. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
g. Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa arah hidup kita sangat ditentukan oleh
tiga keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama keputusan untuk memiliki
bidang pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua keputusan untuk memilih
pasangan hidup kita dan ketiga keputusan untuk memilih karir (dalam arti sempit
sering diartikan memilih bidang pekerjaan).
Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncaanakan sebelumnya untuk memilih apa
yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khususnya dalam pembahasan ini akan diulas
masalah Perencanaan Karir. Merencanakan karir secara baik akan menentukan kita dalam
meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kontribusi dalam
kesuksesan hidup.
Karir sesungguhnya bukan sesuatu yang kita dapatkan, namun karir adalah sesuatu
yang harus diciptakan dan sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat
perlu dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan.
Sarah Berry seorang konsultan karir mengatakan bahwa merencanakan karir itu
bagaikan kita melihat melalui telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha
meneropongnya dan mengendalikannya untuk terlihat lebih dekat. Jadi perencanaan karir
dapat dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikannya
sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan.
Jadi karir lebih dari sekedar rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan.
Karir sesuatu yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang
harus direncanakan sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa
yang ingin kita capai. Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue menyebutkan bahwa perencanaan
karir adalah “process by which an individual formulates career goals and develops a plan for
reaching those goals.” Mereka membedakannya dengan apa yang disebut pengembangan
karir yaitu “an ongoing, formalized effort by an organization that focuses on developing and
enriching the organization’s human resources in light of both the employees’ and the
organization’s need.”
Hal penting yang perlu kita kutip dari pemahaman tersebut adalah perencanaan karir
merupakan otoritas individu sedangkan pengembangan karir merupakan otoritas organisasi
dengan mempertimbangkan secara bersama-sama kebutuhan karyawan dan kebutuhan
organisasi.
Jadi sesungguhnya perencanaan karir berdimensi lebih luas dibandingkan dengan
pengembangan karir. Perencanaan karir sangat berkaitan dengan perencanaan jangka panjang
karyawan itu sendiri yang tidak dibatasi dalam suatu organisasi tertentu. Pengembangan karir
dibatasi oleh kebutuhan dan kepentingan organisasi. Sangat mungkin perencanaan karir
seseorang melampaui pengembangan karir yang mampu dilakukan oleh organisasi. Idealnya
perencanaan karir sejalan dengan pengembangan karir. Namun, tidak dapat dipungkiri
kadang kala kedua hal tersebut saling bertolak belakang. Dalam kondisi ini manakala
pengembangan karir tidak sejalan dengan perencanaan karir, individu berhak mengambil
keputusan apakah tetap “stay” dalam organisasi atau “exit.”
Beberapa pakar SDM mengemukakan pentingnya perencanaan karir, sebagai berikut :
 Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi
kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif,
menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan
praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi
dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
 Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan
karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir organisasional
(organizational career planning). Perencanaan karir individual dan organisasional
tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir individualnya
tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan tersebut
akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan
perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan
karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.
Dan untuk merencanakan karir secara baik ada beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1) Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun
sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang
sangat muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan motivasi
bahkan menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya dan terasa
musykil. Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah tujuan
karir yang menantang sekaligus realistis.
2) Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang
pemasaran, anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran,
meningkatkan keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer.
3) Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh jejaring yang kita
miliki. Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal
kemampuan kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita
untuk lebih meningkatkan pencapaian karir. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan
motivasi dan kompetensi.
4) Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita
dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu
diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras
dengan perencanaan karir yang telah dibuat.
5) Berikutnya adalah konsistensi dan feksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis satukan,
mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain
kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Menurut
penulis kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam
merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain
itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita
bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat teknis, operasional dan bersifat ”temporary”
atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda harus konsisten dengan
”core competency” yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel untuk ”functional
competency” atau ”specific competency.”

C.      Manfaat Perencanaan Karir


Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap
karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat
meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan
memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa
yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai
jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk
mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti
bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan
bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar
tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan
keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka
karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan
pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan
departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,
mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan
karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting,
persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah
disetujui.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Perencanaan karir berhubungan erat dengan masa depan perusahaan atau individu
sendiri, karena perencanaan karir yang berarti proses di mana sesorang menyeleksi tujuan
karir dan arus karir untuk mencapai tujuan yang direncanakan merupakan suatu gambaran
masa depan perusahaan atau individu tersebut. Semakin bagus rencananya maka semakin
bagus pula hasil dari rencana tersebut, dan sebaliknya semakin jelek suatu rencana individu
atau perusahaan maka hasil yang didapatkan juga buruk.
Perencanaan karir memiliki banyak manfaat, selain untuk menata masa depan
perencanaan karir juga berfungsi untuk kedisiplinan dalam bekerja, karena perencanaan karir
dapat menjadi patokan dan cambuk motivasi agar rencana tersebut dapat dicapai.

B.      Saran
Sebaiknya rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa depan anda lebih
terfokus dan lebih terencana untuk dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya tidak
akan terarah dan bisa jadi karir anda akan menjadi hancur.
DAFTAR PUSTAKA

 http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-
karir.html

 http://indosdm.com/perencanaan-karir-menyelaraskan-alur-karir-dan-tujuan-karir-
dengan-pengembangan-karir-dan-kebutuhan-karyawan

 http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/82/news/070626153900/limit/0/

 http://habahate.blogspot.com/2009/03/perencanaan-karir.html
 http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/06/definisi-karier/

Anda mungkin juga menyukai