Disusun Oleh :
Muhammad Infa’ Ilmana B1A191090
Kelas : 2C
Menurut goal setting theory, tujuan aka mempengaruhi perilaku melalui direct attentions,
stimulating effort, serta facilitating the development strategies (Loke dan Lartham)
kemampuan dan keahlian lewat pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh dalam
pengabdian
C. Tujuan Karir
Tujuan atau sasaran karir adalah “posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh
seseorang pegawai bila yang besangkutan memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.” Tujuan atau sasaran karir tidak
otomatis tercapai bila seseorang pegawai telah memenuhi syarat yang harus dipenuhi
karena untuk menduduki suatu karir tertentu kadang kadang harus memenuhi syarat
syarat yang seringkali di luar kekuasannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang
dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat
lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir seeorang pegawai.
D. Perencanaan Karier
Perencanaan Karir (career planning) terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan
karir. perencanaan didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Sedangkan karir adalah semua
pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan
kelangsungan, keteraturan dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu mengevaluasi
kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternative,
menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.
Maju tidaknya seseorang dalam karirnya tergantung pada yang bersangkutan sendiri.
Ia perlu terlibat aktif dalam menentukan arah karirnya.
Pembahasan tentang perencanaan karir dalam rangka manajemen sumber daya
manusia bertitik tolak dari asumsi dasar bahwa seseorang yang mulai bekerja setelah
penempatan dalam suatu organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut selama
masa aktifnya hingga memasuki usia pensiun. Berarti ia ingin meniti karir dalam
organisai itu.
Dalam hal ini yang berkepentingan dalam perencanaan karir adalah para pegawai
yang bersangkutan sendiri. Agar dapat menentukan jalur karir, tujuan karir, dan
pengembangan karir yang dapat mereka tempuh, para pegawai perlu mempertimbangkan
5 faktor:
a. Perilaku yang adil dalam berkarir. Perlakuan yang adil itu hanya bisa terwujud apabila
kriteria promosi didasakan pada pertimbangan- pertimbangan yang objektif, rasional
dan diketahui secara luas dikalangan pegawai.
b. Kepedulian para atasan langsung. Salah satu bentuk kepedulian itu adalah
memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang pelaksanaan tugas masing-
masing sehingga para pegawai tersebut mengetahui potensi yang perlu
dikembangakan dan kelemahan yang perlu daitasi.
c. Informasi tentang berbagia peluang promosi. Para pegawai umumnya mengharapkan
bahwa mereka memiliki akses kepada informasi tentang berbagai peluang untuk
dipromosikan .
d. Minat untuk dipromosikan.
e. Tingkat kepuasan.
Pemahaman berbagai faktor tersebut akan memungkinkan bagian kepegawaian
berperan aktif dalam perencanaan karir para anggota organisasinya.
Beberapa konsep dasar perencanaan karir dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Karir sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan-jabata yang lebih besar
tanggungjawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja
seseorang.
b. Karir sebagai petunjuk pegawaian yang memebentuk suatu pola kemajuan yang
sistematik dan jelas.
c. Karir sebagai sejarah pegawaian seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya
selama kehidupan kerja.
Jabatan pokok adalah jabatan yang fungsi dan tugas pokoknya menunjang
langsung tercapainya sasaran pokok organisasi/perusahaan.Misalnya dalam
dunia pendidikan jabatan pokoknya adalah bidang jabatan yang menangani
operasional pendidikan dan pengajaran.
Pola jalur karir bertahap adalah suatu pola yang menunjukkan urutan
berjenjang dan bertahap dari jabatan-jabatan dalamstruktur organisasi yang
membentuk karier seseorang.Disini sangat diperhatikan latar belakang
pendidikan dan pengalaman tugas dari masing-masing individu.
c) Jabatan struktural
Jabatan struktural adalah jabatan karier, artinya jenjang jabatan yang
diperuntukkan bagi mereka yang diarahkan kejenjang lebih tinggi dalam
organisasi.Disini sangat diperlukan kematangan psikologis dan kemantapan
kemampuan pribadi masing-masing.
d) Tenggang waktu
Masa jabatan seseorang dalam organisasi sebaiknya ditentukan secara tegas dan
tepat.
E. Pengembangan Karir
Pengembangan karir adalah salah satu fungsi manajemen karir. Pengembangan karir
adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-
cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara umum, proses
pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini lazim
disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini
kita mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik
potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi
berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan.
Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa
prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan
karir.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan
yang spesifik
c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan
d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan
mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir. Untuk itu
pengembangan karir dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian
dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap
orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen
dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi,
departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
Pengembangan karir pegawai dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: cara diklat dan
cara non diklat.
a. Menyekolahkan pegawai
b. Memberi pelatihan
c. Memberi pelatihan sambil bekerja
Ada bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan karir sehingga dapat
berpengaruh terhadap karir pegawai yaitu:
A. Pengertian Mutu
Mutu bisa diartikan secara berbeda di Amerika Serikat, Jepang dan lebih-lebih di
Uni Soviet. Perbedaan pengertian mutu ini memiliki implikasi penting ketika pasar global
menggeser pasar nasional. Jika suatu perusahaan ingin sukses di pasar global,
manajemennya harus mengetahui bagaimana memenuhi harapan-harapan mutu semua
negara yang menjadi sasaran pemasaran produk dan jasa.
Mutu sendiri dapat didefinisikan sebagai gambaran dan karakteristik total dari
produk atau jasa yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan secara angsung atau tidak. Meskipun banyak pihak boleh menilai mutu,
pelanggan adalah pihak yang paling merasakan mutu sebuah produk atau jasa karena
keputusan pembeliannya mencerminkan keberhasilan produk atau jasa perusahaan dan
nasib perusahaan itu sendiri (Gibson, 1997:186).
Kebijakan
Manajemen menetapkan kebijakan mutu produk yang menspesifikasi standar
atau tingkat mutu yang harus dipenuhi produk atau jasa. Kebijakan itu menjadi sarana
pengendalian penting menjamin mutu
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kebijakan mutu
yaitu: pasar, persaingan, dan citra
Informasi
Informasi memainkan peranan penting dalam merancang kebijakan dan
menjamin tercapainya standar mutu. Untuk membuatkebijakan, selain diperlukan
informasi akurat mengenai preferensi dan harapan konsumen, juga tentang standar
dan biaya mutu.
Rekayasa dan desain
Setelah manajemen merumuskan kebijakan mutu, para teknisi atau
perancangan harus menerjemahkan kebijakan tersebut ke dalam produk atau jasa
aktual. Para teknisi atau pernacangan harus menciptakan produk yang memiliki daya
tarik, dapat diproduksi dengan biaya yang wajar dan bermutu baik.
Bahan baku
Banyak perusahaan yang menyadari bahwa barang jadi adlah penjelmaan dari
bahan baku. Oleh karena itu, mereka menerapkan strategi prapengendalian baru
dengan para pemasok bahan baku.
Peralatan
Kemampuan peralatan dan mesin-mesin untuk menghasilkan output yang yang
diinginkan dengan akurat dan nyata, terutama dalam industri manufaktor. Jika
perlatan memenuhi toleransi pada biaya dan mutu yang kompetitif, suatu perusahaan
akan memiliki peluang bersaing dipasar.
Manusia
Manusia adalah kontributor utama. Bekerja secara individu maupun
kelompok, para pekerjalah yang memproses unsur-unsur tersebut menjadi produk atau
jasa.
Dukungan lingkungan
Sering kali dukungan lapangan yang diberikan oleh para pemasok menentukan
citra mutu produk (mutu yang dirasakan).
Xerox, juga sukses dalam menerapkan TQM, telah bergerak melampaui dasar-
dasar peningkatan mutu dan produktivitas menuju suatu komitmen yang lebih
tinggi.
Paham kelompok ini berupaya mengembangkan rasa persatuan diantara para
penganjur kreativitas dan kontribusi individual yang berasal dari kelompok
terpisah. Inisiatif itu mencakup banyak asas manajemen, namun fokusnya adalah
isu-isu dalam manajemen produksi dan operasi. Misalnya Xerox merencanakan
untuk merancang ulang pekerjaan disekitar unit-unit tugas yang lengkap,
memasukkan asas pengayaan jabatan. Ide manajemen mandiri memainkan bagian
luas dalam sistem Xerox dan bersandar pada ide-ide manajemen berdasarkan
sasaran, yang memungkinkan individu belajarmenset tujuan mereka sendiri.
Selain itu, Xerox juga memotivasi para pekerja untuk mempelajari beragam
keahlian dan memberikan penghargaan terhadap siapa saja yang melakukannya.
Perrusahaan tersebut memahami bahwa individu yang dilatih secara terbatas
kurang tanggap terhadap perubahan dan inovasi ketimbangan orang-orang yang
memiliki ragam keahlian. Kita dapat melihat pengaruh asas-asas rancangan
organisasi yang organis bekerja dalam inisiatif ini.
Pengalaman Corning dan Xerox menunjukkan bahwa manajemen produksi
dan operasi mencangkup hal yang lebih luas ketimbang perhatianpada mesin dan
bahan. Tentu saja, peningkatan kemampuan Amerika untuk bersaing di pasar
global modern membutuhkan perhatian pada seluruh organisasi, besar dan kecil,
dan pada manusianya, sebagaimana perhatian pada produksi dan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta:
Indeks Jakarta. 2013.
Umar, Husein. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2005.
http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-
karir.html diakses pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2019 pukul 22:00
http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-
karir.html diakses pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2019 pukul 21.40
Gibson, James L., Donelly, James H., dan Ivancevich, John
M.1997.”MANAJEMEN”.Jakarta: Erlangga