Anda di halaman 1dari 9

RESUME MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN KARIR
Dosen Pengampu : Krisnandini WP,Dra.M.Si ; Ninik Probosari,SE,M.Si
Kelas Ekonomi Manajemen – A

KELOMPOK 2
1. Mertiana W 141150104
2. Maulana Adhiyatma 141150121
3. Rofif Zainnul A 141150124
4. Khusnun Nur Afifah 141150129
5. Yoga Dwi S 141150131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
OKTOBER, 2017
PERENCANAAN KARIR
A. Pengertian Perencanaan Karir
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari
tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) karier diartikan sebagai perkembangan dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan,
dsb.
Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya
(Rivai, 2009: 369). Karir adalah suatu rangkaian aktivitas kerja yang terpisah, tetapi
berhubungan dan memberikan kesinambungan, keteraturan dan arti kehidupan bagi seseorang
(Panggabean, 2002: 17). Dari kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu
rangkaian kerja dan jabatan yang dipegang seseorang dalam jangka waktu lama.
Perencanaan karir adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian
jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang diantara pekerjaan dalam
organisasi (Mathis 2006: 343). Perencanaan karir adalah proses dimana perusahaan menyeleksi
tujuan karir dan jenjang karir dalam mencapai rencana karir (Rivai 2009: 266 ). Perencanaan
karir merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan perjalanan karir pegawai serta
mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan karir adalah pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami
oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events yang dapat
dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi
hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang
dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas
perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir
untuk mencapai tujuan tersebut.
                                                                      
B. Tahap Perencanaan Karir
Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati beberapa tahap karir
(Tampubolon, 2008:204).  Tahap-tahap itu sebagai berikut:
1. Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini pegawai
cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-tahun pertama
menjalankan pekerjaannya. Biasanya berlangsung selama lima tahun pertama dalam masa
kerja.
2. Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri, otonomi, dan
berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-kira pada usia 30 sampai 45
tahun.
3. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan dan pegawai
merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya, apakah
macet atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi mereka yang
mengalami hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka tidak bertahan lama. Mereka
mulai mengharapkan pensiun dan kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain. Dari
perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan
berubah pada saat orang-orang bergerak melalui setiap tahap karir. Lama berlangsungnya
setiap adalah bervariasi untuk masing-masing orang.

Menurut Rivai (2009:281), tahapan-tahapan karir sebagai berikut:


1. Tahap Awal
Pada tahap ini ditekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan
terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2. Tahap Lanjutan
Pada tahap ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun
lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.
3. Tahap Mempertahankan
Pada tahap ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau  manfaat
yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir, dan individu tersebut akan
berpindah ke karir yang lain dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi
diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Sedangkan menurut Malthis (2004:346), tahap-tahap karir sebagai berikut:


1. Tahap karir awal
Pada tahap ini pegawai mengenali minatnya dan mengeksplorasi beberapa pekerjaan.

2. Tahap karir menengah


Pada tahap ini pegawai mendahulukan karir, memiliki gaya hidup dan kontribusi yang
terbatas.

3. Tahap karir akhir


Pada tahap ini pegawai memperbaharui keterampilan, menetap dan gagasan-gagasan
yang dimiliki pegawai mulai dihargai.

4. Tahap akhir karir


Pada tahap ini pegawai mulai merencanakan pensiun dan memeriksa minat-minat yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan.

C. Faktor-faktor perencanaan karir


Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, dimana seseorang
akan mengakui dan mau mempertimbangkan factor-faktor tersebut saat mereka merencanakan
karier, yaitu sebagai berikut:
1.             Tahap kehidupan karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karier
mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Yang dilakukan individu dalam upaya
pengembangan karirnya meliputi tahapan sebagai berikut:

a.               Entry Stage


Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini individu akan bertanya
apakah keahliannya diterapkan disini, bagaimana pekerjaannya, dan apakah dia dapat
berkembang dan mencapai tujuan karir sesuai dengan minat, keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki.

b.              Mastery Stage


Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru yang lebih tinggi atau
lebih menarik karena pengalaman dan juga keahlian yang dia miliki. Pada tahap ini dapat
terjadi 2 kemungkinan kecenderungan diantaranya:
a.            Achievement stage: Ditandai dengan keinginan seseorang atau dipromosikan untuk
jabatan yang lebih tinggi.
b.              Mid-career stage: ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali kariernya
dan motivasi kerja juga sudah menurun.

c.               Passage Stage


Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk mempersiapkan pensiun,
namun masa sekarang akibat faktor-faktor terjadinya lebih banyak oleh pemutusan
hubungan kerja, baik sebagai akibat dari situasi ekonomi maupun karena pemecatan, dan
banyak factor yang mempengaruhi karier seperti tersedianya pekerjaan diluar organisasi
dan kesempatan pendidikan yang didapat.

2.       Dasar karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu
dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang orang
untuk memilih dan mempersiapkan kariernya,dimana mereka menyebutnya sebagai jangkar
karier (career anchors) yaitu antara lain:
a.              Kemampuan manjaerial
Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari dirisendiri, analitis,
dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau
karyawan.

b.             Kemampuan fungsional
Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari
bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.

c.              Keamanan Dasar
Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karier
mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau
lokasi geografi.

d.             Kreativitas
Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan
atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e.              Otonomi dan Kebebasan
Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari
aturran organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan
bekerja pada langkah mereka sendiri.
3.             Jalur Karir
Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk mencapai tujuan
karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk menjadi kepala sekolah yang
dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil kepala sekolah-kepala sekolah, dengan waktu
yang diharuskan menduduki jabatan ini, persyaratan umtuk kerja, dan persyaratan lainnya. Hal
ini disebabkan oleh berbagai macam factor seperti tingkat pendidikan dan kebijakan organisasi,
tenaga pendidikan dapat memulai kariernya dari jabatan yang berbeda beda. Seseorang mungkin
dapat langsung menjadi kepala sekolah disebabkan kebijakan organisasi yang tidak semua orang
bisa menjadi seperti itu.
Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut:
a.             Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi melalui hirarki.
b.             Trunk and Branch system adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki posisi yang lebih
tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain.
c.               Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang dimana
organisasi melakukan perencanaan yang teliti mengenai pengalihan seseorang dari satu
jabatan sebelum menduduki jabatan tertentu.
d.             Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah menyamping
daripada naik ke atas. 

D. Perencanaan Karir yang Terpusat pada Individu dan Organisasi

1.       Perencanaan Karier yang Terpusat pada Individu


Perencanaan karier yang terpusat pada individu memfokuskan pada karier individual dari
pada kebutuhan organisasi itu. Ini dilakukan oleh karyawan sendiri, dan keterampilan individual
menjadi focus dari analisis ini. Analisis seperti ini mungkin mempertimbangkan situasi baik
dalam maupun di luar organisasi yang dapat mengembangkan karir seseorang. Pengurangan dan
memperkecil organisasi telah mengubah perencanaan karir bagi banyak orang. Mereka
menemukan diri mereka dalam “transisi karier” dengan kata lain membutuhkan pekerjaan baru.
Perspektif individual dalam perencanaan karier:
a.            Mengidentifikasikan kemampuan dan minat individual.
b.            Merencanakan tujuan hidup dan pekerjaan.
c.             Mengukur jalur alternative di dalam dan luar organisasi.
d.             Mencatat perubahan dan tujuan sebagaimana tahapan karier.

Menurut Simamora individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan


kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan kemampuan pasar dalam
pasar tenaga kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir individu:
a.              Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan.
b.             Mengurangi kekurangan tenaga kerja berbakat yang dapat dipromosikan.
c.              Menyatakan minat pada karyawan.
d.             Meningkatkan produktivitas.
e.              Menciptakan cita rekruitmen yang positif.

2.             Perencanaan Karir yang Terpusat pada Organisasi


Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada pekerjaan-pekerjaan
dan pada pembangunan jalur karier yang menyediakan tempat bagi kemajuan logis dari orang-
orang, diantara berbagai pekerjaan yang ada dalam organisasi. Jalur jalur ini adalah yang dapat
diikuti oleh individu untuk mengembangkan unit-unit organisasi tertentu. Sebagai contoh,
seseorang mungkin saja memasuki departemen penjualan sebagai seorang penasihat penjualan,
kemudian dipromosikan sebagai penanggung jawab laporan keuangan, menjadi manajer
penjualan, dan akhirnya menjadi wakil presiden bagian penjualan.
Perspektif organisasi dalam perencanaan karier:
a.              Mengidentifikasikan kebutuhan staffing organisasi dimasa mendatang
b.             Rencana jenjang karier.
c.              Mengukur potensi individual dan kebutuhan pelatihan.
d.             Mencocokan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individual.
e.              Mengaudit dan mengembangkan system karir dan organisasi.

E.      Manfaat Perencanaan Karir


Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir
individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan
loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan
menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi
karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan
datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk
mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja
dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan
perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan
di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan
perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-
harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian
kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka
mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk
lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan
departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,
mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir
dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini
akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang
sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai. Terdapat beberapa
tahap dalam perencanaan karir, tahap-tahap perencanaan karir berbeda-beda sesuai dengan
ilmuan yang mengemukakan. Perencanaan karir juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tahap kehidupan karir, dasar karir, dan jalur karir. Perencanaan karir dapat dipusatkan pada
individu dan organisasi yang diantara keduanya tidaklah sama. Perencanaan karir memiliki
beberapa manfaat seperti menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), mendorong
pertumbuhan, dll.
STUDI KASUS

SEKOLAH GLOBAL JAYA

Sekolah Global Jaya adalah sekolah nasional yang berstandar internasional. Manajemen
Global Jaya menyadari betul arti pentingnya guru bagi keberlangsungan hidup sekolah, maka
guru merupakan aset sekolah yang harus dirawat dan dibina dengan baik. Dengan demikian juga
perlu diberikan penghargaan dan jenjang karir bagi yang berprestasi.

Pada tahun pertama, status guru adalah sebagai karyawan kontrak, setelah melalui proses
pembinaan, pelatihan dan penilain maka guru yang bagus dapat diangkat sebagai pegawai tetap
pada tahun kedua.  Penggolongan guru di Global Jaya sebagai berikut:

TK-SD            : Guru Asisten (Junior Teacher), Guru Kelas, Year Level Coordinator, Curriculum
Coordinator. Guru spesialis (agama, olah raga, seni dll)

SMP-SMA     : Guru bidang studi, guru wali kelas, Year Level Coordinator, Faculty Coordinator,
Curriculum Coordinator, Area Leader.

  Pengelolaan arus karir dapat dijelaskan sebagai berikut:

TK-SD:

 Seorang guru asisten yang berprestasi akan ditetapkan menjadi guru bila ada posisi.
 Seorang guru yang berprestasi akan ditetapkan sebagai Year Level Coordinator yang
bertugas mengkoordinir guru-guru yang mengajar di suatu tingkat tertentu (misalnya
kelas 3 SD).
 Seorang guru atau Year level coordinator yang berprestasi bisa ditetapkan sebagai
Curriculum Coordinator yang bertanggung jawab pelaksanaan kurikulum TK-SD.
SMP-SMA:

 Seorang guru bidang studi yang bagus akan dipilih menjadi wali kelas.
 Seorang guru yang berprestasi bisa terpilih menjadi Year Level Coordinator, Curriculum
Coordinator ataupun Area leader.
Setiap seorang guru menduduki suatu ‘jabatan’ tertentu biasanya diikuti dengan tambahan
penghasilan.
ANALISIS KASUS :

Sekolah Global Jaya merupakan sekolah yang telah menerapkan perencanaan karir dalam
lingkungan pendidikan, terutama dalam tenaga pendidiknya. Di sekolah tersebut, karir tenaga
pendidik diperhatikan dan akan dinaikan tingkatnya sesuai dengan kriteria yang ada. Dengan
kata lain, sekolah akan menjamin karir dari tenaga pendidiknya, dimana perencanaan tersebut
terfokus pada pekerjaan dan mengidentifikasi jalan karir tenaga pendidik yang memberikan
kemajuan yang logis atas orang-orang diantara pekerjaan dalam organisasi tersebut. Artinya,
orang yang akan dinaikan karirnya harus memiliki nilai lebih diantara orang disekitarnya agar
karir yang dimilikinya meningkat.

Perencanaan karir di Sekolah Global Jaya juga melalui beberapa tahapan karir seperti
pada umumnya. Seperti pada tenaga pendidik tingkat SD, mereka akan berusaha memenuhi
kewajibannya sebagai tenaga pendidik yang nantinya dapat membuatnya ditetapkan sebagai
tenaga pendidik tetap, kemudian mereka akan menuju tahap perencaan karir selanjutnya dimana
tenaga pendidik yang berprestasi akan diangkat menjadi Year Level Coordinator, tahap
berikutnya akan dijadikan Curriculum Coordinator jika tenaga pendidik Year Level Coordinator
berprestasi.

Jalur perencanaan karir yang diterapkan oleh Sekolah Global Jaya adalah planned job
rotation system, yang merupakan jalur dimana sesorang untuk menaiki posisi yang lebih tinggi
diharuskan melalui posisi pada fungsi lain dan organisasi melakukan perencanaan yang teliti
mengenai pengalihan seseorang dari satu jabatan sebelum menduduki jabatan tertentu. Hal ini
dibuktikan bahwa tenaga pendidik di sekolah tersebut memiliki tingkatan-tingkatan dari awal
hingga ke tingkat puncak organisasi dan tidak boleh melewatinya. Kenaikan karirnya pun tidak
bisa sembarang orang karena harus dipilih yang terbaik untuk menuju tingkat diatasnya.

Perencanaan karir yang dilakukan di Sekolah Global Jaya adalah perencanaan karir yang
terpusat pada organisasi. Hal ini karena Sekolah Global Jaya memfokuskan perencaan karirnya
pada pekerjaan-pekerjaan orang di dalamnya dan pembangunan jalur karir yang menyediakan
tempat bagi kemajuan logis dari orang-orang diantara berbagai pekerjaan di organisasi. Sebagai
contoh dalam tenaga pendidik tingkat SD menjadi tenaga pendidik tetap, kemudian meningkat
menjadi Year Lever Coordinator, dan akhirnya menjadi Curriculum Coordinator. Atau pada
tingkat SMP-SMA tenaga pendidik yang bagus akan menjadi wali kelas, Year Level
Coordinator, Curriculum Coordinator ataupun Area leader. Namun, hal ini juga harus melihat
kebutuhan staffing organisasi, rencana jenjang karir, potensi individu masing-masing, dan
kebutuhan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai