Every company want to focus on customers within there capacity and with customers intimacy . For this market is to divide into groups of consumers or segments with distinct needs and wants. This strategy of dividing the market in homogenous group is known as segmentation. Even companies, who have mass marketing phenomena, are now adopting this new world’s strategy i.e. segmentation.The purpose of segmentation is the concentration of marketing energy and force on subdividing to gain a competitive advantage within the segment (Goyat, 2011). Setiap perusahaan ingin fokus pada pelanggan dalam suatu kapasitas dan dengan pelanggan dekat. Untuk pasar ini adalah untuk membagi menjadi kelompok konsumen atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Strategi ini membagi pasar dalam kelompok homogen yang dikenal sebagai segmentasi. Bahkan perusahaan, yang memiliki fenomen pemasaran massal, sekarang mengadopsi strategi ini. Tujuan dari segmentasi adalah konsentrasi energi pemasaran dan berlaku pada pengelompokan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam segmen tersebut (Goyat, 2011). Segmentasi pasar adalah suatu tindakan untuk mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah sesuai dengan karateristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri (Rangkuti, 1997). 1.2 Analisis Sejarah Lama Segmenting pada Produk Sari Roti Segmentasi pasar dari produk sari roti ini sendiri cukup luas. Kapasitas pendistribusian produk mencakup 24.000 outlet yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa sampai dengan Bali. Sehingga nama Sari Roti sudah menjadi pilihan pertama yang melintas dibenak hampir seluruh masyarakat Indonesia apabila ingin membeli roti. Kelembutan rotinya menjadikan Sari Roti banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan pasar yang dituju PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk mendirikan pabrik di kawasan industri Jababeka, Cikarang. Selanjutnya untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan Jababeka membuat PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kembali membangun pabrik Sari Roti pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan pada tahun 2011. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) juga menargetkan peningkatan produksi menjadi 2,2 juta bungkus per hari dibanding tahun lalu yang hanya 1,8 juta bungkus per hari. Peningkatan produksi tersebut dikarenakan akan didirikannya pabrik baru di Cibitung dan tahun ini akan mulai beroperasi dua pabrik lagi di Palembang dan Makassar. Selain ada dua pabrik yang siap pada tahun ini, perusahaan juga berencana membangun dua pabrik baru di Pontianak dan Pekanbaru. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, produsen produk roti Sari Roti, memilih sistem pemasaran melalui produksi massal ketimbang membuka butik roti di toko-toko atau mal. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah menyasar pasar- pasar seperti toko swalayan, pedagang roti keliling, serta toko-toko kelontong yang banyak terdapat di lingkungan konsumen. Dengan memproduksi roti dalam jumlah besar, Nippon Indosari mengaku lebih gampang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga target penjualan dapat tercapai (Goyat, 2011). 1.2 Analisis Sejarah Lama Segmenting pada Produk Sari Roti JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo serius membidik segmen anak-anak. Untuk itu, Sari roti akan meluncurkan empat produk baru pada bulan Mei nanti. Sari Roti berharap, dengan menghadirkan empat produk terbaru yang menyasar anak-anak ini, pangsa pasarnya bisa semakin luas. Apalagi, selama ini memang belum banyak produsen roti yang menggarap serius pasar ini. “Saya kira, pangsa pasar anak-anak bisa mencapai 45% dari konsumen roti. Tapi, kami belum membuat target muluk sebab kami masih pemain baru di bisnis ini,” ujar Yusuf Hady, Manajer Umum PT Nippo Indosari Corpindo. Untuk memperkuat posisinya di segmen anak-anak, Sari Roti juga akan membuat program kunjungan ke pabrik agar konsumen langsung melihat proses pembuatan roti. “Setiap dua kali seminggu, kami hadirkan 80 anak-anak untuk melihat langsung proses pembuatan roti di pabrik kami di Cikarang,” papar Yusuf. Yusuf mengungkapkan, Sari Roti sengaja menggarap pasar anak-anak lantaran produk mereka mulai dikenal baik oleh anak-anak. Dus, tampaknya, Sari Roti sengaja membuat strategi ini untuk menyiasati kecenderungan konsumsi roti yang turun akibat merosotnya daya beli masyarakat. Yusuf mengatakan, saat ini distribusi produk Sari Roti masih cukup kuat di pasar modern dan penjaja roti keliling. “Saat ini, fokus kami masih di seputar Jawa, khususnya di Jakarta. Distribusi produk Sari Roti bisa mencapai 150.000 unit per bulan,” bebernya, Minggu (22/3). Tapi ke depan, Sari Roti juga bakal meluaskan pasar ke Pulau Sumatra, khususnya ke kota Medan.Ketua Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia Chris Hardijaya mengungkapkan, di kota besar, segmen anak-anak memang pas untuk dibidik. Namun, pengusaha mesti jeli melihat selera anak-anak. “Yang pas itu roti isi keju, cokelat, dan stroberi. Kalau mau menargetkan anak- anak, mesti memperbanyak produksi seperti ini,” imbuhnya. Menurut Chris, persaingan di bisnis roti memang tidak seketat persaingan di produk lain. Sebab, setiap produknya mempunyai ciri khas dan rasa berbeda sehingga konsumen mudah mengenali. “Konsumen lebih melihat merek dan akan tertarik jika kemasannya kreatif dan rasanya nikmat,” tuturnya. Saat ini, roti memang sudah dekat dengan masyarakat. Pemasarannya juga mulai meluas sampai ke penjaja keliling. Tapi, penjualan di beberapa kompleks perumahan besar agak susah lantaran penjaja keliling dilarang masuk. “Hampir semua ada portal. Akibatnya, pengusaha lebih susah memasarkan produknya,” katanya. sumber dari : http://industri.kontan.co.id/news/sari-roti-serius-membidik-segmen-anak-anak. diakses pada hari minggu 21 oktober 2012 2. TARGETING 2.1 Pengertian Targeting Target market is a groupof people or organization for which a business creates and maintains a marketing mix specifically designed to satisfy the needs of group members. The strategy used to select a target marketing is affected by target market characteristics, product attributes, and the organization’s objectives and resources. Illustrates the basis targeting strategies : undifferentiated, concentrated, and differentiated (Ferrell, 2008). Target pasar adalah sekelompok orang atau organisasi yang menciptakan bisnis dan memelihara bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok. Strategi yang digunakan untuk memilih marketing sasaran dipengaruhi oleh karakteristik target pasar, atribut produk, dan tujuan organisasi dan sumber daya. Mengilustrasikan dasar strategi targeting: dibeda-bedakan, terkonsentrasi, dan dibedakan (Ferrell, 2008). 2.2 Analisa Sejarah Targeting Lama pada Produk Sari Roti Target pasar dari PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) adalah Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan. Dari sinilah perusahaan ini menargetkan peningkatan produksi menjadi 2,2 juta bungkus per hari dibanding tahun lalu yang hanya 1,8 juta bungkus per hari. Kemudian, pendapatan perusahaan pada kuartal I-2012 ditargetkan akan alami peningkatan sebesar 40 persen dibanding kuartal sebelumnya. Laba bersih juga ditargetkan akan meningkat 12-13 persen kuartal I-2012, dibanding kuaertal lalu dikarenakan ada peluang pasar baru serta pembangunan pabrik baru diberbagai daerah yang telah ditentukan. Selain itu perusahaan ini berencana melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan. Adapun negara yang dibidik untuk semakin mengembangkan pasar adalah Filipina dan Malaysia. Strategi peliputan pasar perusahaan sari roti adalah konsentrasi pada spesialisasi produk yaitu hanya memproduksi produk yaitu bakery. Hal ini dikarenakan imej dari perusahaan sari roti sudah terbentuk sebagai perusahaan yang memproduksi roti. 2.3 Analisa Sejarah Targeting Baru pada Produk Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, produsen produk roti Sari Roti, memilih sistem pemasaran melalui produksi massal ketimbang membuka butik roti di toko-toko atau mal. “Kami tidak ada rencana membuka butik atau gerai. Kami tidak ada rencana ke sana,” ujar Direktur Operasional Nippon Indosari Corpindo, Yusuf Hady, di Jakarta, Kamis, 8 September 2011. Menurut Yusuf, strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah menyasar pasar-pasar seperti toko swalayan, pedagang roti keliling, serta toko-toko kelontong yang banyak terdapat di lingkungan konsumen. Dengan memproduksi roti dalam jumlah besar, Nippon Indosari mengaku lebih gampang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga target penjualan dapat tercapai. “Industri massal, agak menengah ke bawah, maka harganya ada yang Rp 2.000 sampai Rp 9.000. Ya, seperti roti sobek banyak di kampus-kampus atau anak kost yang makan, ya mahasiswa pun mampu,” kata Yusuf. Dia menambahkan, strategi pemasaran melalui pembukaan butik roti justru akan membuat harga roti produk perusahaan akan semakin mahal. Alasannya, perusahaan biasanya harus membayar tarif sewa yang cukup mahal dan biaya itu dialihkan ke konsumen dengan menjual produk lebih mahal. Namun, diakui Yusuf, perusahaan juga sempat mengalami penurunan penjualan selama bulan puasa dan lebaran lalu. Penurunan penjualan sebesar 2 persen dianggap normal, karena masyarakat biasanya mengurangi konsumsi makanan selama bulan itu. Sementara itu, pada masa lebaran, perusahaan tidak dapat memasok roti dalam jumlah besar. Sebab, selama masa Hari Raya Idul Fitri, perusahaan memutuskan berhenti beroperasi karena karyawan dan pegawainya tengah menikmati cuti. “Kami juga melakukan pembersihan (cleaning), pabriknya dibersihkan selama dua hari,” kata Yusuf. Saat disinggung mengenai rencana manajemen memperkuat posisi perusahaan, menurut Yusuf, Nippon memiliki keinginan mengakuisisi perusahaan lain. Sayangnya, hingga kini belum ada perusahaan yang mau menawarkan. “Ada rencana, tapi belum ada yang jual, belum ada yang nawarin,” ujar dia. Seperti diketahui, Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu dari tiga perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 200 Best Under A Billion versi majalah Forbes. Daftar tersebut memuat 200 perusahaan di Asia dengan pendapatan berkisar antara US$5 juta hingga US$1 miliar. Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/245606-masuk-forbes–ini-trik-pemasaran-sari- roti 3. POSITIONING 3.1 Pengertian Positioning is a marketing concept that outlines what a business should do to market its product or service to its customers. In positioning, the marketing department creates an image for the product based on its intended audience. This is created through the use of promotion, price, place and product. The more intense a positioning strategy, typically the more effective the marketing strategy is for a company. A good positioning strategy elevates the marketing efforts and helps a buyer move from knowledge of a product or service to its purchase (McDonald, 2011). Positioning adalah konsep pemasaran yang menguraikan bisnis apa yang harus dilakukan untuk memasarkan produk atau jasa kepada pelanggan. Dalam posisi, departemen pemasaran menciptakan gambar untuk produk berdasarkan audiens yang dimaksudkan. Hal ini diciptakan melalui penggunaan promosi, harga, tempat dan produk. Semakin intens strategi positioning, biasanya strategi yang lebih efektif pemasaran untuk sebuah perusahaan. Sebuah strategi positioning yang baik mengangkat upaya pemasaran dan membantu langkah pembeli dari pengetahuan tentang suatu produk atau jasa untuk pembelian. (McDonald, 2011). 3.2 Analisa Sejarah Positioning Lama pada Produk Sari Roti Strategi positioning sebagai dasar dari strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an dan menjadi dasar yang populer dari pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum dari positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Merek yang telah memiliki posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen memerlukan solusi (Rangkuti, 1997). Berdasarkan pada atribut (merek) sari roti merupakan suatu perusahaan yang memproduksi roti. Hal ini sudah tertanam di benak masyarakat bahwa sari roti merupakan perusahaan yang menghasilkan produk bakery. Sehingga posisi pasar sari roti berorientasi pada bidang makanan. Sedangkan berdasarkan pemakai, posisi pasar perusahaan sari roti hampir untuk semua kalangan. Dari tipe konsumsi yang kelas atas sampai kelas bawah. 3.3 Analisa Sejarah Positioning Baru pada Produk Sari Roti Produk sari roti sendiri digolongkan ke beberapa kategori produk tergantung pada jenis varian produk serta kelas produk. Untuk produk kelas atas harganya pun lebih tinggi daripada produk yang berkatagori produk kelas bawah. Posisi produk sari roti merupakan leader. Hal ini dikarenakan produk sari roti mampu menguasai pasar nasional. Hat tersebut terbukti dengan diperkenalkannya brand ambassador, di tahun 2012 SARI ROTI hadir dengan kemasan yang lebih fresh, minimalis, dan modern, namun tetap menawarkan isi dan kualitas rasa tetap sama. Desain kemasan baru ini tentunya diharapkan ikut menguatkan brand image dari SARI ROTI sebagai bekal makanan yang sehat dan praktis. Meski desain kemasannya sangat berbeda dengan yang sebelumnya, namun ada karakter yang membuat konsumen bisa langsung mengetahui kalau itu adalah produk yang sama. Dapat dilihat dari logo khas SARI ROTI berwana biru dengan lingkaran berwarna orange menyerupai matahari di bagian tengah logo. Perusahaan ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia dalam sektor makanan produksi massal. Pada kuartal keempat 2011, dari lima pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatera, perusahaan ini mampu memproduksi 1,5 juta roti setiap hari. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, Sari Roti menguasai 90% pasar roti di Indonesia. Produk ini didistribusikan melalui 26.000 titik di seluruh Indonesia. Kesuksesan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk semakin kokoh setelah pada Juni 2010 masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Hebatnya lagi, perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan tercepat di Asia. Dengan kenaikan angka penjualan mencapai 45% per tahun dalam empat tahun terakhir. Sejak initial public offering (IPO), saham perusahaan telah terapresiasi lebih dari 280%. Perusahaan ini diganjar penghargaan Asia’s Best Under a Billion dari majalah Forbes. Sosok yang berperan penting dari majunya perusahaan ini ialah Wendy Yap yang menjabat Presiden dan CEO. Kepiawaian Wendy di dunia bisnis dimulai sejak usia muda. Saat berusia 21 tahun, setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Melbourne, Australia, perempuan berusia 55 tahun ini memegang jabatan presiden pada bisnis properti ayahnya di Amerika Serikat (AS). Dia tinggal di Negeri Paman Sam hampir 10 tahun sebelum kembali ke Indonesia untuk menjadi salah satu petinggi Young Presidents Organization (YPO) Indonesian Chapter. Kemampuan bisnis Wendy menurun dari ayahnya, Piet Yap, salah satu eksekutif di Group Salim yang mendirikan Bogasari Flour Mills, perusahaan penghasil tepung terigu terbesar di Indonesia. Wendy mendirikan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk pada 1995. Namun, kiprahnya ke dalam manajemen perusahaan baru dia lakukan pada 1998. Kepiawaian wanita 55 tahun ini dalam menjalankan bisnis memang tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, dia sukses menjadikan Sari Roti sebagai roti kemasan paling populer di tanah Air. Seperti dikutip dari situs resmi perusahaannya, dalam waktu 15 tahun sejak didirikan. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yang memulai kegiatan pemasaran pada September 1996 telah berkembang sangat pesat. Perusahaan yang pada awal usaha hanya memiliki satu pabrik di kawasan industri Cikarang, saat ini telah memiliki lima pabrik tambahan yang berlokasi di Pasuruan, Semarang, dan Medan. Saat ini seluruh pabrik mampu memproduksi 1,82 juta roti per hari. Tidak hanya dalam kemampuan produksi, perkembangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga terlihat pada pergerakan nilai saham. Sejak IPO dan terdaftar dengan nama Roti di BEI, perusahaan telah berhasil memberikan total pengembalian hingga 165% kepada para pemegang saham. Sehingga, dengan pencapaian tersebut Wendy berhasil mengantarkan perusahaannya masuk dalam jajaran 200 perusahaan terbaik dengan pendapatan di bawah USD1 miliar pada 2010. Kendati begitu, Wendy tak lekas puas. Dia pun terus berupaya memajukan perusahaannya. Terbukti, pada 2011 pendapatan perusahaan mencapai USD84juta. Pencapaian itu membuat harga saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melonjak hingga 140% sejak listing pertama kali pada 2010. Tak hanya itu, berbagai pencapaian positif diraih PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan ini meraih beragam penghargaan bergengsi di tingkat nasional, seperti Top Brand 2009-2010, Top Brand for Kids 2009-2010, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Top Brand for Kids 2011, dan Rekor Bisnis 2011. Hingga saat ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terus mengembangkan sayap bisnis dengan ekspansi ke berbagai pasar di tanah Air. Dalam laporannya, Forbes menuliskan, perusahaan produsen roti terbesar itu berencana memperluas distribusi penjualan di seluruh wilayah Indonesia dengan membuka tiga pabrik baru setiap tahun selama empat tahun ke depan. Seiring makin melonjaknya pertumbuhan perusahaan, pada 2012 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp115–120 miliar atau naik 15–20% dibanding tahun lalu. Selain itu, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp844–881 miliar pada 2012 atau meningkat 15–20% dibanding prediksi 2012. Selain menjalankan bisnis yang dia bangun sendiri, saat ini Wendy juga mengelola bisnis keluarga yang bergerak di sektor sumber daya alam, properti, dan bisnis makanan. Tak heran jika Wendy masuk dalam daftar 50 Perempuan Bisnis Berpengaruh, “Asia’s 50 Power Businesswomen” karena dia dianggap berperan penting dalam lingkungan bisnis yang dikelolanya. Sumber: http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/15293-wendy-yap- sosok-di-balik-kesuksesan-sari-roti.html DAFTAR PUSTAKA Ferrell, O.C, and Michael, D,. 2008. Marketing Strategy, Fiftth Edition. Nelson Education; USA. Goyat, Sulekha. 2011. The basis of market segmentation: a critical review of literature. European Journal of Business and Management. 3 (9): 45. http://bisnis.vivanews.com/news/read/245606-masuk-forbes–ini-trik-pemasaran-sari-roti http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/15293-wendy-yap-sosok-di- balik-kesuksesan-sari-roti.html http://industri.kontan.co.id/news/sari-roti-serius-membidik-segmen-anak-anak. diakses pada hari minggu 21 oktober 2012 McDonald, M. 2011. Marketing Plan: How to prepare them, how to use them. Library of Congress Cataloging; USA. Rangkuti, F.1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Umum; Jakarta.