Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Pada saat ini persaingan pasar semakin ketat, para konsumen harus semakin pintar

menaksir apa saja kebutuhan konsumen untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya diantar

pesaing yang sangat kompetitif di Indonesia. Oleh karena itu, segmentasi pasar sangatlah

penting dalam membangun sebuah usaha atau bisnis dibidang pemasaran dan penjualan.

Pentingnya segmentasi pasar bagi perusahaan atau produsen disebabkan antara lain karena

segmentasi memungkinkan perusahaan memungkinkan perusahaan lebih terfokus dalam

mengalokasikan sumber daya, segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-

komponen strategi, taktik dan value secara keseluruhan, dan juga segmentasi merupakan

faktor kunci untuk mengalahkan pesaing.

 RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian dari segmentasi pasar?

2.Bagaimana pembagian dari segmentasi pasar?

3.Mengapa produsen membuat segmentasi pasar?

4.Bagaimana sejarah berdirinya Indomie?

5.Apa contoh studi kasus Indomie?

 MANFAAT

1.Agar pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai cara untuk menentukan

segmentasi pasar dan target pasar.

2.Agar penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik

pemasarannya.

 TUJUAN

1.Merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar.


2.Menentukan cara-cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan.

3.Para penjual atau perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih baik untu menempatkan

(mengarahkan) serta membandingkan kesempatan atau harapan dalam pemasaran sehingga

dapat mempelajari kebutuhan tiap segmen.

4.Para penjual dapat menggunakan pengetahuannya untuk menanggapi usaha pemasaran

yang berbeda-beda sehingga dapat mengalokasikan anggarannya dengan lebih tepat terhadap

berbagai segmen.

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR

Segementasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok

pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda

yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar

juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di

pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

Definisi menurut para ahli:

1. Pride dan Ferrel (1995)

Segmentasi pasar adalah suatu sistem membagi pasar ke segmen-segmen pelanggan

potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan

perilaku pembeli.

2. Swastha dan Handoko (1997)

Segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat

heterogen ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.


PEMBAGIAN SEGMENTASI PASAR

1. Segmentasi pasar konsumen

Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer

charateristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen

konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.

2. Segmentasi pasar bisnis

Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen

(consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merk.

3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)

a. Dapat diukur (Measurable), pengelompokan pasar harus terukur, baik dalam

besarnya, luasnya, serta daya beli konsumen pada segmen pasar tersebut.

b. Dapat dijangkau (Accessible), segmentasi pasar juga harus bisa dilaksanakan.

Dengan kata lain, strategi pemasaran yang dibuat dapat dilakukan dan dapat melayani

segmen pasar dengan baik.

c. Cukup besar (Subtantial), pengelompokan pasar harus cukup besar sehingga dapat

menguntungkan ketika dilayani oleh perusahaan.

d. Dapat dibedakan (Differentiable), artinya segmen pasar yang dikelompokkan harus

dapat dibedakan dengan jelas.

e. Dapat dilaksanakan (Actionable), market segmentation harus dapat dilayani atau

dijangkau oleh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

MENGAPA PRODUSEN MEMBUAT SEGMENTASI PASAR

Menurut Porter (1991) : Mengapa harus membuat segmentasi pasar karena banyak

perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atau dasar pengelompokkan variabel

tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat

dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahakan


dan meningkatkan tingkat penjualan mereka dan yang lebih penting lagi agar operasi

perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelajutan dan kompetitif.

Segmentasi telah menjadi bagian yang paling vital dari strategi marketing, agar

manajer pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang diinginkan.

Segmentasi atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah dasar atau fondasi dari

kinerja bisnis yang superior. Sangat penting untuk mengerti apa saja kebutuhan dan

keinginan konsumen agar produsen mampu merancang strategi pemasaran yang efektif

dan efisien. Setiap perusahaan kini dituntut untuk dapat semakin mengerti tentang

kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka

karena kebutuhan menjadi semakin berbeda dan juga karena faktor teknologi yang

semakin berkembang.

SEJARAH AWAL PENDIRIAN INDOMIE

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia dan

Nigeria. Saking terkenalnya, orang Indonesia memanggil mi instan dengan sebutan

"Indomie", kendati yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Indomie diproduksi oleh PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono

Salim ini mulai diluncurkan ke pasar sejak tanggal 9 September 1972, dahulu diproduksi oleh

PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga

dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat,Australia,

berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, dan itu menjadikan Indomie

sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menembus pasar

internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik

yang merujuk kepada mi instan.


STUDI KASUS

SEGMENTASI

 Segmentasi Demografis

Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie

melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang menembus

sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak

secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih

luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang

memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat

melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Indomie juga

tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di banyak negara lainnya

seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada,

Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan

yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli

secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus

yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada

tahun 2015, Indomie dihargai Rp. 1.550,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika.

Di Australia, pada tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD

10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun

2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di

berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market.

Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie disesuaikan

dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual
di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya

tidak terlalu jauh.

 Segmentasi Demografis

1. Segmentasi berdasarkan usia

Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa. Bayi

umur 0-6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI eksklusif, sehingga produk ini tidak

cocok untuk bayi. Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk

inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. Produk ini

dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mie instan, sehingga dapat dikatakan bahwa

Indomie melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak.

2. Segmentasi berdasarkan jenis kelamin

Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja.

Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin baik itu perempuan maupun

laki-laki.

3. Segmentasi berdasarkan pendapatan dan pendidikan

Harga mie instan Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang

menginginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai kalangan bawah hingga

kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie. Hal ini dikarenakan produk

Indomie mudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak. Produk Indomie sesuai

dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum.

Segmentasi Psikografis

Hadirnya produk mie instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat,

Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi

mereka yang memiliki gaya hidup yang cenderung konsumtif dan praktis.
TARGETING

Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan

dipilih, dan bagaimana mengidentifikasi segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006). Target

pasat Indomie adalah lebih kepada anak, remaja, dan keluarga. Pada industri pasar mie instan

di pasar, target mereka pada umumnya adalah masyarakat menengah dan bawah.

POSITIONING

Positioning merupakan suatu proses menciptakan image yang diinginkan dari suatu

perusahaan dan produk produknya di benak pengguna pada segemen yang dipilih. Tujuannya

untuk membangun image yang relevan dan penting untuk konsumen. Mie instan indomie

adalah merk produk mie instan yang sangat populer di negara Indonesia dan Nigeria. Indomie

sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menembus pasar

Internasional disini memposisikan sebagai market leader

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, sudah jelas bahwa segmentasi pasar sangat dibutuhkan

dalam pengambilan sumber data informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajemen

pemasaran. Guna untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, keinginan serta selera dari

para konsumen. konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan

melalui strategi bauran pemasarannya. Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan

kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha

pemasaran yang ditawarkan.


STRATEGI PEMASARAN

MAKALAH

“SEGMENTASI”

Disusun Oleh

Stani Sahala (6081801106)

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univiersitas Katolik Parahyangan

Bandung, 2019
STRATEGI PEMASARAN

MAKALAH

“INDUSTRI atau PASAR”

Disusun Oleh

Stani Sahala (6081801106)

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univiersitas Katolik Parahyangan

Bandung, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir

(pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah

sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk

diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu

atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian

dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam

pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi

barang-barang hasil pertanian. Semua organisasi yang membeli barang atau jasa untuk

digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke

perusahaan lain yang ada.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pasar industri ?

2. Apa pengertian pasar pertanian dan pasar pemerintah ?

3. Bagaimana karakteristik pasar industri ?

4. Bagaimana karkteristik tambahan dari pembelian industri ?

5. Bagaimana perilaku pembeli di pasar industri ?

6. Siapa saja peserta proses pembelian di pasar industri ?

7. Apa saja factor pembelian di pasar industri ?

8. Bagaimana proses pembelian di pasar industri ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Industri

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk

berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”. Dari definisi diatas terdapat 3 unsur

penting didalam pasar yaitu :

1. Orang dengan segala keinginannya

2. Daya beli mereka

3. Kemauan untuk membelanjakannya

Pasar Konsumen : Sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi,

bukan dijual atau diproses lebih lanjut. Pasar Industri : Pasar yang terdiri individu dan

lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak

langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.

Pasar industri adalah Semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk

digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke

perusahaan lain. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri

untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus dibeli dan untuk

mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan pemasok.

Pasar industri menampung jutaan pekerja dengan ribuan pekerjaan yang berbeda-

beda. Perusahaan yang memproduksi barang untuk pasar ini tidak menjadi tumpuan kritik

dalam penjualan atau promosinya. Mereka tidak dituduh menawarkan merk rangkap atau

member komisi yang berlebihan pada para pelanggan. Pasar seperti ini biasanya tidak

menjadi sasaran keluh kesah umum karena kiprahnya hampir tidak dikenal oleh masyarakat.
2.2. Pasar Pertanian dan Pasar Pemerintah

 Pasar Pertanian

Pasar pertanian merupakan tempat dimana terdapatinteraksi antara kekuatan

penawaran dan permintaan produk pertanian, terjadi tawar-menawar nilai produk, terjadi

pemindahan kepemilikan, dan terjadi kesepakatan-kesepakatan yang berhubungan dengan

pemindahan kepemilikan. Jika didasarkan pada konsep sistem agribisnis, maka pasar

pertanian terdiri atas pasar input dan alat-alat pertanian, pasar produk pertanian, dan pasar

produk industri pengolahan hasil pertanian atau pasar produk agroindustri.

 Pasar Pemerintah

Pasar pemerintah yang luar biasa besarnya terdiri dari ribuan unit pemerintahan pusat,

propinsi, dan daerah yang berbelanja untuk keperluan lembaga-lembaga pemerintah seperti

sekolah, kantor, rumah sakit, dan pangkalan militer. Pengeluaan dari pemerintah pusat sendiri

mencakup sekitar 20 % dari seluruh produk domestik bruto, sexangkan pengeluaran propinsi

dan daerah mencakup 10%. Meskipun begitu, untuk memahami pemerintah sebagai pembeli

bukanlah hal yang mudah karena pemerintah merupakan pembeli yang rumit dan besar

sekali. Proses beli pemerintah berbeda dengan proses beli yang dilakukan oleh sector swasta

dari pasar industri.

2.3. Karakteristik Pasar Industri

 Struktur dan Permintaan Pasar.

- Pasar Industri memiliki lebih sedikit pembeli tetapi lebih besar nilainya.

- Pelangan pasar iIndustri lebih terkonsentrasi secara geografis.

- Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan konsumen akhir.

 Sifat unit pembelian.

- Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli.

- Pembelian dipasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih professional.


 Berbagai tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.

- Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.

- Proses pembelian industri lebih formal

- Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun

hubungan jangka panjang.

2.4. Karakteristik Tambahan dari Pembelian Industri

 Pembelian langsung. Pembeli industri sering membeli lansung dari produsen

daripada melewati perantara, terutama untuk barang- barang yang dari segi teknisnya

rumit atau mahal.

 Timbal balik. Pembeli industri tidak jarang memilih pembekal yang juga membeli

sesuatu dari mereka. Contoh dari timbal balik ini ialah pabrik kertas yang membeli

bahan- bahan kimia dari perusahaan yang membeli kertasnya juga. Di Amerika

Serikat cara timbal balik yang dilakukan agar mencegah persaingan dengan cara- cara

yang tidak adil, dilarang oleh Komisi Perdagangan Federal dan Divisi antitrust dalam

Departemen Kehakiman.

 Sewa beli ( leasing ). Sat ini pembeli industri semakin beralih dari membeli ke sistem

sewa beli atau leasing. Hal ini banyak dilakukan untuk computer, mesin- mesin

sepatu, mesin kemasan, peralatan berat, truk, mobil dan sebagainya. Pihak yang

meminjam ( Lessee ) mendapat banyak manfaat seperti misalnya memiliki modal

yang lebih mudah diperoleh, mendapatkan barang yang terbaru, jasa terbaik dan juga

keringanan pajak.

2.5. Perilaku Pembeli di Pasar Industri

 Pembelian Ulang sepenuhnya

Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin

memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.


 Pembelian ulang dengan modifikasi

Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin memodifikasi

spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.

 Tugas Baru

Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa

untuk yang pertama kalinya.

 Pembelian sistem

Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.

2.6. Peserta Proses Pembelian di Pasar Industri

- Pemakai, Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering

sebagai pencetus usulan pembelian dan membantu mendefinisikan spesifikasi produk.

- Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mempengaruhi

keputusan pembelian, mereka sering membantu mendefinisikan spesifikasi dan juga

menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif. Pemberi Pengaruh

mempengaruhi keputusan pembelian. Mereka sering kali membantu menetepkan spesifikasi

dan juga menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif. Personel teknis

merupakan pemberi pengaruh yang penting. Pembeli mempunyai otoritas formal untuk

memilih pemasok dan merancang syarat-syarat pembelian. Pembeli dapat membantu

menetapkan spesifikasi produk, namun peran utama mereka adalah memilih penjual dan

bernegosiasi. Dalam pembelian yang lebih kompleks, pembeli dapat melibatkan pejabat

tinggi guna berpartisipasi dalam negosiasi.

- Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang memiliki

kekuatan formal dan informasi untuk memilih atau menyetujui pemasok yang harus dipilih.

Pengambil Keputusan mempunyai kekuatan formal dan informal untuk memilih atau
menyetujui pemasok yang harus dipilih. Dalam pembelian rutin, pembeli sering kali

merupakan pengambil keputusan atau paling tidak merupakan pemberi persetujuan.

- Penjaga gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang

mengendalikan arus informasi kepada orang lain. Penjaga Gawang mengendalikan arus

informasi kepada orang lain. Misalnya, petugas bagian pembelian sering kali mempunyai

wewenang untuk mencegah wirausaha calon pemasok bertemu dengan pemakai atau

pengambil keputusan. Yang termasuk penjaga gawang antara lain adalah petugas teknis atau

bahkan sekretaris pribadi.

2.7. Faktor Pembelian di Pasar Industri

 Faktor-faktor Lingkungan

Pembeli di pasar industri amat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam lingkungan

ekonomi saat ini dan yang diperkirakan, seperti tingkatan permintaan primer, ramalan

ekonomi, dan bunga pinjaman. Apabila ketidakpuasan ekonomi meningkat, pembeli di pasar

industri akan membatalkan investasi baru dan berusaha mengurangi persediannya.

 Faktor-faktor Organisasi

Tiap tiap organisasi pembelian mempunyai tujuan, kebijakan, prosedur, struktur dan

sistem tersendiri. Pemasar di pasar industri harus memahami faktor faktor organisasi secara

menyeluruh.

 Faktor-faktor Antar Pribadi

Pusat pembelian biasanya melibatkan banyak peserta yang mempengaruhi satu sama

lain. Pemasar industri sulit sekali menentukan faktor anatr pribadi dan dinamika kelompok

apa yang masuk kedalam proses pembelian. Salah seorang penulis mengemukakan “manajer

tidak memakai tanda pengenal bertuliskan pengambil keputusan atau orang tidak penting”.

Yang berpengaruh paling besar sering kali tidak tampak, paling tidak di mata petugas

penjualan perusahaan pemasok. Dan belum tentu peserta di pusat pembelian yang memiliki
jabatan tertinggi memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian karena mereka

mengendalikan pemberian imbalan dan hukuman.

2.8. Proses Pembelian di Pasar Industri

 Penganalan Masalah. Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika

seorang di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat

dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.

 Penjabaran Kebutuhan secara Umum. Tahap dalam proses pembelian dipasar industri

ketika perusahaan tersebut menjabarkan secara umum karakteristik dan kuantitas barang

yang dibutuhkan.

 Spesifikasi Produk. Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan dan

menspesifikasikan karakteristik produk yang secara teknis terbaik atas barang yang

dibutuhkan.

 Analisis Nilai. Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara

seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat

dengan metode produksi yang lebih baik.

 Pencarian Pemasok. Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.

 Pengumpulan Proposal. Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi

syarat untuk mengajukan proposal.

 Pemilihan Pemasok. Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau

beberapa pemasok.

 Spesifikasi pesanan rutin. Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada

pemasok terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan, waktu

penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.


 Penilaian Kinerja. Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap

pemasok, sambil mengambil keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau

memutuskan perjanjian hubungan tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Semua organisasi yang membeli barang atau jasa untuk digunakan memproduksi

barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke perusahaan lain yang

ada.Proses pembelian di pasar industri, yaitu proses pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh pembeli pasar industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus

dibeli dan untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai alternatif

merek dan pemasok. Pasar industri menampung jutaan pekerja dengan ribuan pekerjaan yang

berbeda-beda. Perusahaan yang memproduksi barang untuk pasar ini tidak menjadi tumpuan

kritik dalam penjualan atau promosinya. Mereka tidak dituduh menawarkan merk rangkap

atau member komisi yang berlebihan pada para pelanggan. Pasar seperti ini biasanya tidak

menjadi sasaran keluh kesah umum karena kiprahnya hampir tidak dikenal oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai