Anda di halaman 1dari 19

IMPLIKASI MANAJEMEN PEMASARAN

DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu : Hadi Susilo, M.Pd

Disusun oleh :
1. Jumalikah (2217299)
2. Anis Sukmawati (2217301)

KELAS AC6
PRODRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Implikasi
Manajemen Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis”.Penulisan makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis di
Universitas Selamat Sri Kendal.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya
kepada dosen kami Bapak Hadi Susilo, M.Pd yang telah memberikan tugas.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Kendal, 19 Maret 2020

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan............................................................................................ 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah.......................................................................................... 5
Bab II Pendahuluan........................................................................................... 6
A. Segmentasi, Target dan Posisi Pasar ......................................................... 6
B. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen................................................. 9
C. Manajemen Pemasaran............................................................................... 13
D. Implikasi Pada SKB................................................................................... 16
Bab III Penutup................................................................................................. 18
A. Kesimpulan................................................................................................ 18
Daftar Pustaka................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berbisnis, baik perusahaan
berskala kecil, menengah, ataupun besar.Di era globalisasi saat ini, perusahaan
harus mampu untuk mengaplikasikan strategi analisis yang efektif guna
mengindentifikasi apakah harus mengembangkan, mempertahankan, atau
malah menarik diri dari pasar.Hal ini terjadi karena persaingan bisnis yang kian
ketat di berbagai jenis industri, tak terkecuali industri makanan dan minuman
yang ada di Indonesia.
Produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat
mencari sendiri pembeli ataupun konsumennya.Oleh karena itu, produsen
dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen
mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan
produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk
yaitu melalui kegiatan promosi.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang
selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu strategi pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya.Disamping itu strategi
pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang
apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
panduan pada beberapa sasaran pasar.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya
2. Menjelaskan sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen
3. Menjelaskan manajemen pemasaran

4
4. Menjelaskan implikasi pada studi kelayakan bisnis
C. Tujuan Masalah
1. Dapat menentukan penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasar
2. Untuk mengetahui hal-hal tentang Sikap, Perilaku, dan Kepuasan
Konsumen
3. Dapat menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran dalam
Manajemen Pemasaran
4. Dapat mengetahui Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Segmentasi - Target - Posisi Pasar


Perusahaan hendaknya mengetahui pasar dimana produk/jasa yang
diproduksi akanditawarkan. Penentuan pasar dengan melakukan segmentasi
pasar, karena sifat pasar yang heterogenmaka hendaknya pasar tersebut
dipilah-pilah sehingga membentuk segmen-segmen yang relative
homogen.Selanjutnya, hendaknya melakukan keputusan memilih sasaran yang
lebih jelas.Setelah sasaran pasar menjadi lebih terarah, produk hendaknya
memiliki posisi yang jelas dipasar.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar)
yang bersifat homogen.Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda
dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi,
sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya.
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah :
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis meliputi bangsa, wilayah, negara, kabupaten,
kota, atau bahkan tetangga.
b. Segmentasi Demografis
Segmentasi geografis membagi pasar kedalam segmen – segmen
berdasarkan variabel seperti umur, siklus hidup, jenis kelamin,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, etnis, dan generasi.
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis membagi pembelinya kedalam, segmentasi
berbeda kedalam kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik personal.
d. Segmentasi Perilaku
Segmen ini membagi pembeli berdasarkan pengetahuan mereka,
tingkah laku, penggunaan dari barang, atau respon kepada barang.

6
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses
segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi
perusahaan, yaitu:
a. Dapat diukur, maksudnya besar pasar dan daya beli di segmen ini
dapat diukur.
b. Dapat terjangkau, maksudnya sejauh mana segmen ini dapat secara
efektif dicapai dan dilayani oleh produsen.
c. Besar segmen, maksudnya berapa besar segmen yang harus dijangkau
agar penjualan produk dapat menguntungkan secara signifikan.
d. Dapat dilaksanakan, maksudnya sejauh mana program yang telah
disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar dengan efektif.
2. Targer Pasar
Target pasar mengevaluasi setiap ketertarikan segmen dalam pasar
dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
Ada beberapa jenis strategi target pasar, yaitu :
a. Undifferentiated marketing ( atau mass marketing )
Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan memutuskan untuk
mengabaikan perbedaan segmen pasar dan memenuhi keseluruhan
pasar dengan satu tawaran. Maksudnya, strategi lebih difokuskan
kepada kebutuhan konsumen pada umumnya daripada yang lain.
b. Differentiated marketing
Strategi ini digunakan perusahaan untuk menargetkan beberapa
segmen pasar dan mendesain tawaran yang terpisah kepada setiap
segmen pasar.Dengan menawarkan berbagai variasi produk dan
pemasaran ke dalam segmen, perusahaan berharap untuk penjualan
yang lebih tinggi dan posisi yang lebih kuat dalam setiap segmen
pasar.
c. Concentrated ( niche ) marketing
Strategi yang hanya fokus memasarkan produknya pada satu atau
beberapa kelompok pembeli saja, sehingga pemasaran produk hanya
ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi.Dengan

7
fokus pada kelompok tertentu, perusahaan berusaha memberikan
produk yang terbaik bagi target pasar mereka.Selain itu, perusahaan
lebih hemat biaya baik produksi, distribusi, maupun promosi, sebab
semuanya hanya fokus pada satu atau dua kelompok saja.
d. Micromarketing
Dalam strategi ini perusahaan menghasilkan produk untuk
menyesuaikan spesifik individu (individual marketing) dan lokasi
tertentu (local marketing).
3. Posisi Pasar
Posisi pasar dimana perusahaan menyusun penawaran pasar untuk
menempatkan posisi bersaing dengan competitor yang dapat tertanam di
benak konsumen.
Untuk menentukan posisi pasar terdapat tiga langkah yaitu :
a. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif
Posisi berawal dengan mengadalan pembedaan (diferensiasi) atas
tawaran pemasaran perusahaan sehingga ia akan memberikan nilai
lebih besar daripada tawaran pesaing. Sebuah perusahaan dapat
mendeferensiasikan tawarannya sehingga berbeda dari tawan pesaing,
misalnya dibedakan menurut produk layanan, personil, dan citra
(image)
b. Memilih Keunggulan Kompetitif
Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif
yang potensial, selanjutnya harus dipilih satu keunggulan kompetitif
sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya. Ia harus
menetapkan : berapa banyak perbedaan dan perbedaan mana yang akan
dipromosikan. Perusahaan sebaiknya menentukan posisinya dengan
lebih dari satu pembeda tetapi jangan pula terlalu banyak, misalnya
Volvo menentukan posisinya sebagai produk yang paling aman dan
paling tahan lama.
c. Mewujudkan dan Mengkomunikasikan Posisi

8
Jika perusahaan memutuskan untuk membangun posisi atas dasar mutu
dan layanan yang lebih baik, maka ia harus mewujudkan posisi itu.
B. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen
1. Sikap Konsumen
Sikap merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang
merespons secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alaternatif -
alternatif pilihan yang diberikan.Sikap menempatkan seseorang ke dalam
satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak
mendekati atau menjauhi sesuatu tersebut.Ada kecendrungan untuk
menganggap bahwa sikap merupakan faktor yang tepat untuk meramalkan
perilaku yang akan datang.
a. Karakteristik Sikap
 Memiliki Obyek atau tujuan : Sikapberhubungan dengan orang atau
obyek tertentu. Sikap reaksi dari tindakan seseorang atau keadaan
obyek tertentu, obyek ini juga bisa membentuk suatu tindakan,
seperti menentuakan tempat dimana akan membeli produk.
 Memilih Petunjuk, derajat dan intensitas : Sikap menunjukkan apa
yang dirasakan seseorang terhadap objek, misalnya senang atau
tidak senang terhadap obyek. Derajat menunjukkan seberapa besar
orang tersebut suka atau tidak suka akan obyek. Sedangkan
intensitas untuk menunjukkan suatu tingkat keyakinan atau
kepercayaan terhadap obyek.
 Memiliki struktur : Sikap cenderung tetap dan mungkin berubah
tetapi biasanya tidak cepat. Sikap yang dekat dengan pusat struktur
ini berarti mempunyai derajat sentrabilitas yang tinggi dan
sebaliknya. Strukutur sikap mempunyai tiga komponen yaitu
komponen pengetahuan, emosi, dan kecenderungan perilaku.
 Dapat dipelajari : bahwa sebuah sikap merupakan hasil sebuah
proses belajar yang didahului oleh seorang individu.
b. Sumber Sikap
Sikap memiliki sumber-sumber, dua diantaranya yang utama yaitu :

9
 Pengalaman pribadi, yakni pengalaman langsung konsumendengan
produk, jasa dan toko yang dapat membantu menciptakan dan
mempertajam sikap konsumen terhadap obyek tersebut, di mana
pengalaman akan dievaluasi kembali sebagai obyek lama, dan hal
ini akan mengembangkan sikap terhadap obyek.
 Kelompok, yaitu seseorang dapat dipengaruhi oleh anggota
kelompoknya.Misalnya keluarga, rekan di tempat kerja, dan
kelompok masayarakat sekitar.
c. Fungsi Sikap
Ada beberapa fungsi sikap antara lain yaitu :
 Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan pada obyek yang menyenangkan,
menghindari obyek yang tidak menyenangkan, dan penyesuaian
sikap terhadap persepsi mereka terhadap sesuatu obyek.
 Fungsi pertahanan ego
Fungsi ini untuk melindungi diri dari hal-hal yang merusak citra
diri,serta untuk membantu citra diri yang kadang sering tanpa
disadari terancam.
 Fungsi pengekspresian nilai
Sikap memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan nilai-nilai.
 Fungsi pengetahuan
Setiap orang membutuhkan dunia yang terstrukturdan teratur, oleh
karena itu muncul lah sikapuntuk proses pengetahuan.
d. Komponen Sikap
 Komponen kognitif, komponen ini terdiri dari atas kepercayaan
konsumen dan pengetahuannya tentang objek.
 Komponen afektif, perasaan dan reaksi emosional kepada suatu
obyek menunjukkan afektifutas dari sikap.
 Komponen perilaku, komponen ini adalah respons dari seseorang
terhadap obyek. Misalnya : keputusan untuk membeli atau tidak
membeli suatu produk akan mencerminkan komponen perilaku.

10
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
tersebut.
Perilaku konsumen terbagi kedalam dua golongan, yaitu
 Perilaku yang tampak. Variable-varibel yang termasuk di dalamnya
adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan
bagaimana konsumen melakukan pembelian.
 Perilaku yang tak tampak. Variable-variabelnya antara lain adalah
persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan oleh
konsumen.

Terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen:

 Faktor social budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus,


kelas social, kelompok social, dan referensi serta keluarga.
 Faktor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses
belajar,kepercayaan dan sikap.

3. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara dia terima dan harapannya.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasanpelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya,
kegiatan penjualan, pelayanan setelahpenjualan, dan nilai-nilai perusahaan.
Kepuasan dibagi dua macam yaitu :
a. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari suatu
produk yang dimanfaatkan.
b. Kepuasan psikologis merupakan kepuasan yang diperoleh dariatribut
yang bersifat tidak berwujud dari produk.

11
Untuk mengendalikan tingkat kehilangan pelanggan agar tetap pada posisi
yang aman, perusahaan perlu mengambil empat langkah yaitu:

a. Menentukan tingkat bertahannya pelanggan.


b. Membedakan berbagai penyebab hilangnya pelanggan dan
menentukan penyebab utama yang bisa dikelola lebih baik.
c. Memperkirakan kehilangan keuntungan dari pelanggan yang hilang.
d. Menghitung biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan pelanggan.

Selain itu, ada beberapa cara untuk upaya mempertahankan pelanggan,


antara lain:

a. Menyulitkan pelanggan untuk mengganti pemasok. Hal ini dapat


dilakukan dengan berbagai cara agar tidak berdampak pada
pelanggannya untuk berganti pemasok.
b. Memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini, akan sulit bagi
pesaing untuk masuk walaupun dengan menggunakan cara berupa
harga yang lebih murah atau rangsangan lain.

Untuk menciptakan loyalitas pelanggan, perusahaan hendaknya


melakukan strategi yang berwawasan hubungan kemitraan dengan
pelanggan. Terdapat lima tingkat hubungan dengan pelanggan, tingkat-
tingkat itu adalah:

a. Biasa, wiraniaga menjual produk namun tidak menghubungi


pelanggan lagi.
b. Reaktif, wiraniaga menjual produk dan meminta pelanggan
menghubunginya, misal: jika mempunyai suatu keluhan.
c. Bertanggung jawab, wiraniaga menghubungi pelanggan segera setalah
penjualan untuk menanyakan apakah produk atau jasa memenuhi
harapan pelanggan atau tidak.
d. Proaktif, wiraniaga menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu
dengan saran untuk peningkatan penggunaan produk.

12
e. Kemitraan, perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan untuk
mencapai penghematan bagi pelanggan atau membantu pelanggan
bekerja lebih baik.
C. Manajemen Pemasaran
Menurut Stanton (1995), pemasaran meliputi keseluruhan system yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-
barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual
maupun yang potensial.
1. Analisis Persaingan
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh
Kotler :
a. Mengidentifikasi Pesaing
Perusahaan dapat mendefinisikan para pesaingnya sebagai suatu
perusahaan lain yang mempunyai salah satu atau lebih ciri-ciri sebagai
berikut:
 Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama dipasar
 Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
 Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
 Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
b. Menentukan Sasaran Pesaing
Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan-penekanannya
dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya sekarang
serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan
kompetitif.
c. Mengindentifikasi Strategi Pesaing
Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain maka
semakin ketat persaingan diantara mereka. Perusahaan perlu menelaah
semua dimensi yang mengidentifikasi kelompok-kelompok strategic
yang bersangkutan, seperti mutu, ciri, ragam produk dari masing-

13
masing pesaing, juga layanan, kebijakan harga, distribusi, program
promosi dan lain-lain.
d. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Perusahaan harus mengindentifikasi secara tepat kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan mereka.Biasanya perusahaan mengetahui
kekuatan dan kelemahan pesaing melalui data sekunder, pengalaman
pribadi dan desas-desus.Tetapi sebaliknya perusahaan melakukan riset
pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjutnya
data itu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
untuk menilai pesaing.
e. Mengestimasi Pola Reaksi Pesaing
Perusahaan perlu tahu tentang mentalitas pesaing tertentu kalau ingin
mengantisipasi bagaimana pesaing akan bertindak atau bereaksi
terhadap tindakan pesaing lainnya. Masing-masing pesaing bereaksi
secara berbeda, ada yang bereaksi dengan cepat ada pula yang lamban
atau bahkan tidak bereaksi sama sekali.
f. Memilih Pesaing
Setelah perusahaan dapat menentukan pesaing utamanya melalui
keputusan sebelumnya mengenai sasaran pelanggan, saluran distribusi,
dan bauran pemasaran, selanjutnya harus diputuskan pesaing mana
yang harus diserang.
2. Bauran Pemasaran Produk Barang
Bagi pemasaran produk barang, ada empat kebijakan pemasaran yang
lazim,yaitu:
a. Kebijakan produk.
Produk berupa barang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan
menurut macamnya.Misalnya dibedakan menjadi barang konsumsi,
yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi dan
barang industry, yaitu barang yang dibeli untuk diolah kembali.
Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga

14
hendaknya berupa produk yang simple, aman, tidak mahal, sederhana
dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.
b. Kebijakan Harga.
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan
oleh pembeli dan penjual melalui tawar- menawar, atau ditetapkan
oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai
factor yaitu :
 Faktor internal perusahaan
Keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran,
misalnya sasarannya adalah untuk bertahan hidup,
memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan pangsa
pasar atau kepemimpinan mutu produk.
 Faktor lingkungan eksternal,
Pasar dan permintaan konsumen merupakan plafon harga (harga
tertinggi). Konsumen akan menbandingkan harga suatu produk
dengan manfaat yang dimilikinya.
c. Kebijakan distribusi.
Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan.Mendesain system saluran memerlukan analisis kebutuhan
layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendala saluran,
pengidentifikasian alternative-alternatif saluran yang utama serta
mengevaluasinya.
d. Kebijakan Promosi
Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang
sering disebut dengan strategi Bauran Promosi (Promotion-Mix) yang
terdiri atas 4 komponen utama, yaitu
a. Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi
bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh
sponsor yang teridentifikasi.

15
b. Promosi Penjualan adalah intensif jangka pendek untuk
meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana
pembelian diharapakan dilakukan sekarang juga.
c. Hubungan Masyarakat bertujuan membangun hubungan yang
baik dengan public perusahaan dengan menghasilkan publisitas
yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra
perusahaan yang baik, menangani atau melenyapkan desas-desus,
dan peristiwa yang tidak menyenangkan.
d. Penjualan Perorangan. Manajemen armada-penjual (para
wiraniaga) adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan
pengendalian atas kegiatan para wiraniaga.
3. Bauran Pemasaran Produk Jasa
Untuk jasa, baurannya dapat diperluas lagi dengan menambah tiga elemen
lagi, yaitu:
a. Elemen orang (people), yaitu semua partisipan yang
memainkankan sebagian penyajian jasaa, yaitu peran selama proses
dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu ril jasa, oleh
karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembali.
b. Bukti fisik, maksudnya adalah suatu lingkungan dimana jasa
disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya
berinteraksi dan setiap komponen tangible memfasilitasi
penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
c. Proses jasa itu sendiri. Proses ini mencerminkan bagaimana semua
elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin
kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
D. Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis
Berkenaan dengan permasalahan permintaan konsumen dan penawaran
produsen, serta bentuk-bentuk pasar di atas, maka tugas analisis dalam
melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar hendaknya :
1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan bencmark bagi
rancangan produk/jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang

16
beredar di pasar, maka rancangan produk / jasa dari studi ini akan menjadi
pelopor di pasar.
2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan di pilih baik dari sisi produsen
maupun konsumen.
3. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan
kemampuan para produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa
sekarang maupun untuk ke masa depan.
4. Analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar
produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini
maupun prakiraan ke depan.

17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan harus memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum mereka


menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.Strategi pemasaran yang dibuat
hendaknya harus mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik
keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan perusahaan, maupun
keadaan ekstern perusahaan.

Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan


lagi penjualannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah
berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan
tepat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus Sri Wahyudi.Manajemen Strategik: Pengantar Proses


BerfikirStrategik. Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
http://sarfinadevil.blogspot.com/2011/04/skb-aspek-pemasaran-class-b.html di akses
pada tanggal 19 Maret 2020 pukul 20.00 WIB
https://media.neliti.com/media/publications/54479-ID-analisis-segmenting-targeting-
positionin.pdf di akses pada tanggal 19 Maret 2020 pukul 20.00 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai