Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MANAJEMEN STRATEGIK

KELOMPOK 4:

ADRIANSYAH EKOSAPUTRO 2020318310017


BELLA PUTERI SHAFARI YENNI 2020318320011
KASTALANI 2020318310031

DOSEN :
Dr. Zakhyadi Ariffin, M.Si

PROGRAN STUDI MAGISTER MANAJAMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN 2021

1
1. Jelaskan dalam konteks dinamika strategi, mengapa Indofood mampu
bertahan mendominasi pasar mie instant di Indonesia?
2. Strategi apa yang digunakan Consciens Food (CSF) dalam teori generic
Strategi (strategi tingkat bisnis) sehingga mampu bersaing dalam industri
yang persaingannya ketat?
3. Dalam corporate strategi, tergolong diversifikasi apakah masuknya
perusahaan biskuit seperti Mayora dan Nissin ke dalam industri mie instan?
Jelaskan alasan jawaban anda!
4. Apakah masuknya Mayora dan Nissin ke industry mie instan memberikan
dampak economies of scope bagi perusahaan ini? Jelaskan mengapa?
5. Jelaskan dalam strategi tingkat bisnis dengan Generic Strategy termasuk
strategi apakah yang dilakukan oleh Conscience Food (CSF) sehingga dapat
bersaing dengan competitor besar dalam industry mie instan?
6. Dalam pemetaan unit bisnis dengan menggunakan Boston Consulting Group
(BCG) matrix, termasuk sel manakah perusahaan mie instan dari Indofood?
Jelaskan alasan jawaban anda!

Jawab
1. Indofood mampu bertahan mendominasi pasar mie instan diindonesia karena
beberapa langkah strategi berikut :
a. Inovasi yaitu dengan cara mengeluarkan produk produk baru seperti
Chitato rasa Indomie Goreng dan mi kuah tanpa kuah. Varian ini
merupakan modifikasi dari mi kuah. Produk ini juga mendapatkan
sambutan yang cukup baik.
b. Memaksimalkan jalur distribusi yang sudah mumpuni yaitu mampu masuk
ke pasar-pasar ritel hingga pelosok tanah air. Dari warung kecil hingga
supermarket besar, semua sudah bisa ditembus
c. Menjadikan Indomie nama generik dari warung-warung penjual mie
instan di pinggir jalan. Meski yang dijual tak hanya produk Indomie, tetap
saja nama yang digunakan adalah Warung Indomie.

2
d. Konsistensi cita rasa dan varian-varian baru membuat masyarakat masih
sulit berpaling dari produk mi instan kedua produsen tersebut
Dengan 4 strategi diatas Indofood mampu mempertahankan dominasi pasar
mie instant indonesia dan terus bertahan meskipun pemain-pemain baru terus
bermunculan. Grup Mayora masuk dalam kancah makanan cepat saji ini
dengan meluncurkan produk mi instan merek "Bakmi Mewah". Kehadiran
Mayora yang selama ini lebih banyak memproduksi biskuit membuat
persaingan pasar mi instan di Indonesia makin sengit. Saat ini tercatat ada
delapan produsen mi instan di Indonesia antara lain Indofood, Wings Food,
CSF, ABC, Jakarama Tama, Medco Group, Nissin, dan Delifood.
2. Strategi yang digunakan Consciens Food (CSF) dalam teori generic Strategi
(strategi tingkat bisnis) adalah strategi Fokus yaitu memilih pasar yang kecil
yang tidak dilayani pemain besar, memilih segmen yang diabaikan oleh daya
Tarik pemasaran pada pasar-pasar yang mudah diakses, untuk konsumen
tertentu, atau untuk konsumen dengan penggunaan yang umum akan produk
tersebut, bersedia melayani wilayah-wilayah geografis yang terisolasi dan
memenuhi permintaan yang agak unik dari konsumen kelas kecil hingga
menengah, dimana CSF memasarkan produk mereka ke Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, produk yaitu Alhami,
Santremie, Alimi, dan Maitri sesuai dengan ciri daerahnya yang kental dengan
budaya islami dengan Perkembangan Islam yang sangat pesat dan berdasarkan
sejarah bahwa masuknya Islam di Pulau Sumatera dipercaya sebagai cikal
bakal penyebaran Islam di Nusantara
3. Masuknya perusahaan biskuit seperti Mayora dan Nissin ke dalam industri
mie instan tergolong Related diversifikasi (Divertifikasi Konsentrik), dimana
Diversifikasi Konsentris melibatkan akuisisi atas bisnis-bisnis yang berkaitan
dengan perusahaan yang mengakuisisi dalam teknologi, pasar, maupun
produk dan memiliki tingkat kompatibilitas yang tinggi dengan bisnis-bisnis
yang dimiliki oleh perusahaan Mayora dan Nissin saat ini. Perusahaan
Mayora dan Nissin menjalankan Bisnis baru dengan produk, pasar, saluran

3
distribusi, taknologi, dan kebutuhan sumberdaya yang serupa, tetapi tidak
identik dengan milik perusahaan itu sendiri. Diversifikasi konsentris
menekankan pada beberapa kesamaan dalam hal pasar, produk, atau
teknologi. Hal tersebut dilakukan oleh Mayora dan Nissin yang selama ini
lebih banyak memproduksi biskuit.
4. Masuknya Mayora dan Nissin keindustri mie instan memberikan dampak
economies of scope bagi perusahaan karena memiliki banyak tipe produk
yang sebelumnya selama ini lebih banyak memproduksi biskuit, sekarang
masuk dalam kancah makanan cepat saji ini dengan meluncurkan produk mie
instan. Perusahaan dapat mensinergikan pasokan bahan baku, transportasi,
dan pemasaran untuk menghasilkan beberapa produk secara efisien.
Perusahaan dapat mendistribusikan berbagai produk dalam satu saluran
distribusi ke pasar sasaran, daripada mengirimnya secara terpisah serta
menggunakan bahan baku yang sama untuk menghasilkan produk yang
berbeda juga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas, mengurangi
limbah, dan meningkatkan biaya.
5. Conscience Food (CSF) menggunakan strategi terfokus dalam strategi tingkat
bisnisnya dengan segmentasi pasar terhadap konsumen di lingkungan
geografis yang perduli terhadap branding halal dan healthy food yang
ditawarkan oleh produk CSF. Strategi ini dijalankan dengan kekuatan pada
semua biaya tetapnya yakni lini produksi, gudang, truk, pengeluaran TV /
radio / promosi - semuanya terkonsentrasi pada penjualan dalam radius 300
km dari Medan. Selain itu CSF mampu bersaing dengan kompetitor besar
melalui keunggulan distribusi dengan kapasitas kuantitas unit yang lebih
banyak karena ukurannya produk per unit nya lebih kecil jika dibandingkan
dengan produk dari kompetitornya (contoh : Indofood).
6. Dalam pemetaan unit bisnis dengan menggunakan Boston Consulting Group
(BCG) matrix perusahaan mie instan dari Indofood termasuk dalam sel 1
(star).

4
Bisnis di kuadran I (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang
terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan
pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi
seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan
memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar
namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan,
karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan
mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan
horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan
joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
Analisis perusahaan mie Instant dari PT. Indofood yaitu perusahaan memiliki
hubungan jangka panjang dilihat dari peluang yang baik dalam hal
pertumbuhan dan laba dimana mempunyai pangsa pasar yang tinggi dimana
produk yang dikeluarkan PT. Indofood Sukses Makmur di gemari oleh semua
kalangan, sehingga bagi perusahaan memerlukan investasi dan memerlukan
banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.

Anda mungkin juga menyukai