Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT ADARO
ENERGY TBK

Dosen Pengampu: DR Hastin Umi Anisah, SE, MM

DISUSUN OLEH:

Nama : KASTALANI
Nim : 2020318310031

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................................................................ i

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Analisis Dampak, Dasar Kebijakan dan Penyusunan Program ......................... 4

BAB 2 ISI ......................................................................................................................... 7

1.3 Teori ................................................................................................................... 7

1.3.1 Perkembangan CSR .................................................................................. 10

1.3.2 Tujuan Perusahaan melakukan CSR......................................................... 10

1.3.3 Indikator CSR ........................................................................................... 11

1.4 Program CSR Adaro Energy Tbk .................................................................... 14

1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Karakter .......................... 15

1.4.2 Pendidikan Vokasi – menyiapkan angkatan kerja siap pakai ................... 16

1.4.3 Pelatihan Vokasi untuk Pesantren – strengthening the welfare of Islamic


students 17

1.4.4 Scholarship – widening access to quality education ................................ 17

1.4.5 Edukasi Berbasis Teknologi – memanfaatkan teknologi untuk mendukung


kegiatan pengajaran ................................................................................................ 18

1.4.6 Program Pengembangan UMKM setempat .............................................. 19

1.4.7 Program Sosial Kesehatan (Operasi Katarak) .......................................... 19

BAB 3 CRITICAL REVIEW JURNAL......................................................................... 20

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 23

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adaro Energy Tbk adalah kelompok perusahaan energi di Indonesia yang berfokus
pada bisnis pertambangan batubara yang terintegrasi melalui anak-anak
perusahaan. Perusahaan ini termasuk perusahaan yang mempunyai commitment tinggi
terhadap program CSR. Hal ini terbukti dari beberapa kali Adaro mendapatkan
penghargaan dari lembaga international. Di dalam negeri, penghargaan yang dicapai
Adaro terbilang banyak dari pelbagai kelembagaan baik kementerian maupun Lembaga
lainnya seperti Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan merah predikat “Green
Rating” pada Program of Corporate Performance Rating in Environmental
Management (Proper) tahun 2017-2018 serta peringkat hijau dalam Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2017-2018. Pada 6 September 2018, Adaro juga
meraih peringkat emas dari Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
kategori gender equity serta memperoleh Global SCR Award sebagai Best Environmental
Excellence Award.

Pada tahun 2016 PT Adaro Energy Tbk (Adaro) menerima penghargaan Best
Community Programme Award-Bronze melalui program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (Community Led Total Sanitation-CLTS) pada The 8th Annual Global CSR
Summit and Awards. Penghargaan yang diberikan kepada Adaro atas komitmen dan
kontribusinya dalam memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan akses sanitasi yang
layak melalui peningkatan kebutuhan sanitasi, peningkatan penyediaan sarana
sanitasi, dan penciptaan lingkungan yang kondusif di bidang sanitasi. Sanitasi merupakan
aspek yang sangat penting dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dilaksanakan dengan menempatkan masyarakat
sebagai partner strategis dan bukan hanya penerima manfaat saja. Hal ini lebih
menggugah kesadaran mereka akan efek negative dari sanitasi yang buruk dan kemudian
mengubah perilaku mereka sesuai tuntunan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Adaro bersama masyarakat dan semua pihak berkolaborasi untuk menemukan solusi atas
masalah sanitasi yang ada. Pencapaiannya cukup membanggakan bagi di mana program
ini tidak hanya telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun juga

1
menelurkan pengusaha-pengusaha muda di bidang sanitasi. program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat ini telah memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya
praktik sanitasi yang sehat dan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan sanitasi
yang layak. Selain itu, Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN)
memberdayakan organisasi Karang Taruna APPSANI (Asosiasi Pengelola dan
Pemberdayaan Sanitasi Indonesia) di wilayah Kalimantan Selatan menjadi wirausaha
sosial di bidang sanitasi.

Pada tahun 2018, adaro menyumbangkan sebesar USD 721 juta royalti dan
pajak, yang terdiri dari USD 378 juta dalam bentuk royalti dan USD 343
juta dalam bentuk pajak penghasilan badan. Adaro Energy memiliki
komitmen yang kuat untuk menjadi korporasi yang bertanggung jawab dan
setiap pilar bisnisnya pun berkomitmen untuk mendukung negara. Adaro
membangun visi “To be a leading Indonesian mining and energy group”
dengan misi: Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk,
memuaskan kebutuhan pelanggan, mengembangkan karyawan, menjalin
kemitraan dengan pemasok, mendukung pembangunan masyarakat dan
negara, mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan, dan
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Kepemilikan saham Adaro per
31 Desember 2018 dimiliki PT Adaro Strategic Investments sebesar 43.91%,
Garibaldi Thohir 6.18%, shareholders lain 13.21% dan Publik 36.70%
dengan modal dasar Rp 8.000 miliar.

Lokasi operasional Adaro yang utama terletak di provinsi


Kalimantan Selatan, dimana anak perusahaannya, PT Adaro Indonesia,
mengoperasikan tambang batubara tunggal terbesar di bumi bagian
selatan. Adaro beroperasi di bawah naungan PKP2B (Perjanjian Karya
Pengusaha Batubara) generasi pertama yang berlaku selama 30 tahun
sampai tahun 2022. Adaro Energy adalah perusahaan energi yang terintegrasi secara
vertical di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas dan
infrastruktur pendukung. Adaro Energy memiliki model bisnis terintegrasi
yang terdiri dari delapan pilar: Adaro Mining, Adaro Services, Adaro
Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital dan Adaro
Foundation dengan anak-anak perusahannya.

2
Visi program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibilites / CSR), PT
Adaro Energy Tbk (AE) sejalan dengan visi keberlanjutan AE yaitu “Mewujudkan
masyarakat yang sejahtera, cerdas dan mandiri dalam lingkungan yang lestari”.Strategi
pendekatan yang digunakan oleh AE dalam implementasi program CSR adalah
pendekatanetikayangmenekankan pada upaya untuk mewujudkan kualitas hidup
masyarakat yang lebih baik. Namun pendekatan lain seperti pendekatan instrumental
yang lebih menekankan pada shared value chain tetap dapat dijalankan jika
dimungkinkan. Tujuan pelaksanaan CSR oleh AE adalah mewujudkan masyarakat yang
sejahtera, cerdas danmandiridalamlingkungan yang lestari. Keberhasilan program diukur
melalui analisa terhadap hasil dari realisasi program. Sebagai contoh umum, AE
mengukur perubahan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) dan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM). AE dan juga anak anak usahanya juga memperhatikan parameter
perubahan perilaku masyarakat.

Adaro Energy meyakini bahwa secara keseluruhan, program-program CSR yang


dijalankan tersebut telah selaras dengan pencapaian berbagai tujuan pembangunan
keberlanjutan dalam SDGs, khususnya Tujuan Ke 1 – Tanpa Kemiskinan, Tujuan 2 –
Tanpa Kelaparan, Tujuan ke 3 – Kesehatan dan Kesejahteraan, Tujuan ke 4 – Pendidikan
Berkualitas, Tujuan ke 6 – Air Bersih dan Sanitasi, Tujuan ke 8 - Pertumbuhan
Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak dan Tujuan ke 9 – Kehidupan di Darat

Setelah secara konsisten dilaksanakan selama empat tahun, sebanyak


32 desa di Kabupaten Tabalong dan Balangan Provinsi Kalimantan Selatan serta
Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah telah dijangkau dan 21 desa
di antaranya berhasil dideklarasikan sebagai desa open defecation free (ODF). Adaro
melalui pelatihan kepada sanitarian lokal untuk menjadi fasilitator dalam
menyosialisasikan PHBS telah memberikan multiplier effect dengan berhasil
menciptakan pendapatan yang mencapai Rp 127 juta per tahun. The 8th Annual Global
CSR Summit adalah penghargaan bertaraf internasional untuk membangun kesadaran
terkait CSR dan memberikan pengakuan serta penghargaan kepada individu maupun
perusahaan yang dinilai memberikan komitmen dan kontribusi dalam pelestarian
lingkungan, tranformasi masyarakat dan pengentasan kemiskinan, hak-hak dan
kesejahteraan perempuan, serta praktik dan inovasi produk di bidang CSR.

3
1.2 Analisis Dampak, Dasar Kebijakan dan Penyusunan Program
A. Analisis Dampak Sosial

Group Adaro telah melakukan identifikasi dan analisis potensi dampak sosial yang
mungkin timbul dari kegiatan operasional. Khususnya di PT Adaro Energy Tbk
(AE), dalam dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) telah ditetapkan
prioritas desa binaan yang terdiri dari ring 1, 2 dan 3. AE mengutamakan
pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pada desa ring 1 yang meliputi
program ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan lingkungan.

B. Dampak Ekonomi

Adaro energy memperhitungkan dampak ekonomi dan sosial dari program CSR-
nya menggunakan analisis social mapping maupun community action plan (CAP)
dari masingmasing area yang penyusunannya melibatkan konsultan dan interaksi
intensif dengan tokoh masyarakat sekitar maupun pemerintah daerah setempat,
sehingga AE dapat merealisasikan berbagai program yang bermanfaat. Program-
program tersebut meliputi pengembangan sarana dan prasarana dasar, maupun
prasarana yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi masyarakat atau UMKM dan
lainnya. Pada umumnya bentuk bantuan di bidang pembangunan sarana dan
prasarana tersebut adalah berupa barang/jasa. Artinya penerima manfaat penerima
bantuan berupa barang (bangunan, peralatan dan prasarana lainnya). Sedangkan
pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain. Program dan kegiatan CSR AE dalam
pelaksanaannya senantiasa mengoptimalkan peran masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan keberlanjutan dari program dan kegiatan tersebut.

Adaro Energy Tbk memiliki lima area yang menjadi fokus program CSR,
yang seluruhnya menjadi satu kesatuan program “Adaro Nyalakan Perubahan”,
seperti tampak pada bagan berikut.

A. Nyalakan Perubahan

Memegang prinsip inklusi, Adaro Nyalakan Perubahan menjadi platform bagi Grup
Adaro untuk menyebarkan energy positif untuk memberdayakan masyarakat
sekitar hingga bagi Indonesia. Tujuan akhir dari Adaro Nyalakan Perubahan adalah
turut membangun masyarakat yang cerdas, sejahtera dan mandiri dalam lingkungan

4
yang lestari. Adaro Nyalakan Perubahan terdiri dari lima program, yang masing-
masing mewakili bidang fokusnya:

 Adaro Nyalakan Ilmu


Komitmen dan dedikasi Grup Adaro bagi pendidikan Indonesia dijalankan
melalui pilar Adaro Nyalakan Ilmu dengan fokus pada pengembangan
pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan Memadukan
pengetahuan, keterampilan serta pendidikan karakter. Program-program dalam
Adaro Nyalakan Ilmu antara lain adalah Beasiswa Indonesia Bright Future
Leaders, Program Pendidikan Karakter bagi anak usia dini,
Program Vokasi bagi sejumlah sekolah kejuruan dan pesantren, Pengembangan
Guru Berkualitas, Program peningkatan minat baca bagi masyarakat serta
pengembangan pendidikan sains melalui Adaro Community Based Education
(ACBE) di wilayah operasional Grup Adaro.
 Adaro Nyalakan Ilmu
Adaro Nyalakan Sejahtera fokus pada pengembangan potensi ekonomi
masyarakat dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia dengan
memadukan potensi dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat lokal. Beberapa
program yang dijalankan antara lain Program Adaro Tani Sejahtera yang
merangkul petani lokal untuk mengembangkan kebun karet unggul dan
meningkatkan kualitas hasil karet serta pengembangan pertanian organik.
Program Adaro Wirausaha Berdaya yang menyasar UMKM untuk
mengembangkan produk berkualitas dan strategi pemasaran serta Program Bina
Insan Sejahtera yang memberikan support bagi desa di sekitar wilayah kerja
grup untuk mengembangkan unit usaha yang dimiliki dan menjadi desa berdaya
dan mandiri.
 Adaro Nyalakan Raga
Adaro Nyalakan Raga fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat kepada
sanitasi dan peningkatan akses air bersih serta kegiatan penanggulangan
kebutaan akibat katarak. Melalui Program Adaro Air Bersih dan Sanitasi, AE
berupaya untuk meningkatkan akses air bersih dan kepedulian masyarakat
terhadap kebersihan dan sanitasi. Selain itu, AE melakukan Penanggulangan

5
Buta Katarak dengan memberikan operasi katarak gratis bagi masyarakat di
wilayah operasional Grup Adaro.
 Adaro Nyalakan Budaya
Adaro Nyalakan Budaya bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
dengan memberikan pendampingan dan pengembangan keterampilan
masyarakat lokal dalam mempromosikan potensi budaya dan kearifan lokal
yang dimiliki dengan tetap mempertahankan nilai-nilai leluhur. Melalui
Program Adaro Bina Komunitas, sejumlah sanggar seni mendapat
pendampingan untuk melestarikan tarian dan kerajinan ukir lokal serta
pelestarian Sasirangan, kain tenun tradisional, sehingga dapat diwariskan bagi
generasi berikutnya.
 Adaro Nyalakan Lestari
Adaro Nyalakan Lestari bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan
di kalangan masyarakat sehingga melahirkan agen-agen perubahan yang
menjadi penggagas pelestarian lingkungan. Melalui Program Adaro Energi
Bersih, Adaro Flona Lestari, Adaro Bekantan Lestari dan Adaro Bangun
Lestari berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan melibatkan
masyarakat secara langsung sehingga tumbuh kesadaran untuk menjaga dan
mencintai lingkungan.

6
BAB 2
ISI

1.3 Teori
Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan untuk
berprilaku etis dan memberikan kontribusi bagi pembangunan
berkelanjutan melalui kerjasama dengan segenap pemangku kepentingan yang
terkait untuk memperbaiki hidup mereka dengan cara-cara yang baik bagi
kepentingan bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan, dan masyarakat pada
umumnya. Kegiatan Program Corporate social Responsibility (CSR) kini semakin
diterima secara luas. Kelompok yang mendukung kegiatan CSR berpendapat
bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang tellibat di
dalamnya, yakni pemilik dan karyawan perusahaan. Namun mereka tidak boleh
hanya mermikirkan keuntungan finansialnya saja. Melainkan pula harus memiliki
kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Corporate social Responsibility
merupakan hal yang penting untuk diungkapkan dalam laporan Annual Report
Perusahaan. Oleh karena itu seluruh perusahaan di Indonesia semakin dituntut
untuk memberikan informasi yang transparan atas aktivitas sosialnya, sehingga
pengungkapan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) diperlukan peran
dari akuntansi pertanggung jawaban social.(Arizah et al., 2020).

The Word Business Council for Sustainable Development (WBCSD)


mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan, sebagaikomitmen dunia
usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan pengingkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan
masyarakat secara lebih luas. Menurut (Wibisono CSR adalah Tanggung jawab
perusahaan kepada para pemamangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan
dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencangkup aspek ekonomi
social dan lingkungan (triple bottom line). Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Kotler, Lee dan Solihin kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen
perusahaan secara sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan

7
meruapakan aktifitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundangundangan seperti
kewajiban untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang
ketenaga kerjaan. Kata discretionary juga memberikan nuansa bahwa perushaan yang
melakukanaktivitasCSR haruslah perusahaan yang telah menaati hukum dalam
pelaksaaan bisnisnya. Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007
pasal 1 ayat 3 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Menurut Prastowo dan Huda CSR adalah
mekanisme alami sebuah perusahaan untuk ‘membersikan’ keuntungan-keuntungan
besar yang diperoleh. Sebagaimana diketahui, cara-cara perusahaan untuk memperolah
keuntungan kadang-kadang merugikan orang lain, baik itu yang tidak disengaja apalagi
yang disengaja. Dikatakan sebagai mekanisme alamiah karena CSR adalah konsekuensi
dari dampak keputusankeputusan ataupun kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh
perusahaan, maka kewajiban perusahaan tersebut adalah membalikkan keadaan
masyarakat yang mengalami dampak tersebut kepada keadaan yang lebih baik. Definisi
menurut ISO 26000 Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari
keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatanya pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan
berkelanjutan termasuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan
harapan pemangku kepentingan; sejalan dengan hukum yang ditetapkan dengan
normanorma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara
menyeluruh. Walupun perumusan ISO 26000 tidak berpretensi untuk menyediakan
definisi tunggal, setidaknya kalangan korporasi dan stakeholder yang
berkepentingan tentang CSR dapat menghargai jerih paya perumus ISO 26000
yang telah bekrja selama bertahun-tahun. Sehingga, definisi CSR pada ISO 26000
ini setidaknya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menerapkan CSR dengan
baik. Hal yang menarik, bahwa ISO 26000 menegaskan tanggung jawab sosial
(social responsibility/SR) tidak hanya berkaitan dengan perusahaan saja sebagaimana
yang dikenal CSR selama ini. Tetapi, setiap organisasi yang memiliki dampak atas
kebijakan-kebijakannya terutama terhadap lingkungan dan masyarakat,
direkomendasikan untuk menjalankan CSR. Dari berbagai macam definisi di atas, dapat

8
dikatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah kewajiban perushaan dalam
menaati peraturan pemerintah yang tercantum dalam undang-undang dan memberikan
dampak positif terhadap masyarakat sekitar baik dari segi lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan (Ahmadian & Khosrowpour, 2017)

Pemerintah saat ini menuntut perusahaan untuk menyadari bahwa


pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sangatlah penting bagi
perusahaan public sehingga pemerintah mengesahkan undang-undang No.40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Peraturan tersebut menyatakan
bahwa setiap perusahaan yang ada untuk melakukan dan mengungkapkan tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang telah tertuang di Bab V pasal 74 dan
pasal 66 ayat (2) bagian C. Adanya CSR di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, pasal 66 dan 74, pada pasal 66 ayat (2) bagian
c disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga
diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan
sedangkan dalam pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan usahannya berkaitan
dengan sumber daya alam. Selain itu kewajiban pelaksanaan CSR juga diatur
dalam Undang-Undang penanaman modal No. 25 tahun 2007 pasal 15 bagian b,
pasal 17, dan pasal 34 yang mengatur setiap penanaman modal diwajibkan untuk
ikut serta dalam tanggung jawab sosial perusahaan (Radjab et al., 2020).

Dasar penyusunan kebijakan pelaksanaan Program CSR Adaro indonesia adalah


Undang-Undang, peraturan dan kaidah pelaksanaan program terkait CSR sebagai
berikut.

a) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;


b) UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
c) PP Nomor 23 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir kali dengan PP Nomor 8
Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
d) PP Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan
Perseroan Terbatas
e) Kepmen ESDM No 1824K/30/MEM/2018

9
f) Sustainable Development Goals
g) ISO 26000
h) UN Global Impact Corporate Sustainability in the World Economy
i) International Finance Corporation Performance Standards on nvironmental and
Social Sustainability (Gunawan, 2007)

1.3.1 Perkembangan CSR


Dunia usaha saat ini berkembang sangat pesat, dan semakin terasa pengaruhnya
terhadap roda perekonomian masyarakat. Merekalah yang belakangan paling diharapkan
peranannya terutama karena mereka dianggap paling mampu menciptakan lapangan kerja
baru,meningkatkantarafhidup banyak orang serta mendorong kehidupan yang lebih baik
bagi masyarakat luas Perkembangan dunia usaha yang semkain pesat diikuti dengan
berbagai peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan salah satunya adalah CSR
(Tanggung jawab sosial) yang harus diungkapkan oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya selama satu periode. Perkembangan CSR untuk
konteks indonesia (terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR untuk
kategori discretionary responsibilities) dapat dilihat dari dua perspektif yang
berbeda. Pertama, pelaksaaan CSR memang merupakan praktik bisnis secara
sukarela (discretionary business practice) artinya pelaksaaan CSR lebih banyak
berasal dari inisiatif perusahaan dan bukan merupakan aktivitas yang dituntut
untuk dilakukan perusahaan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di
negaran Republik Indonesia. Kedua, pelaksanaan CSR bukan lagi merupakan
discretionary business practice, melainkan pelasanaannya sudah di atur oleh
undang-undang (bersifat mandatory) (Devices et al., 2021)

1.3.2 Tujuan Perusahaan melakukan CSR


Menururt Chuck Williams bahwa: “Tujuan perusahaan menerapkan CSR agar dapat
memberi manfaat yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab
ekonomi, hukum, etika dan kebijakan:

a) Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif


utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi
perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai
prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.

10
b) Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif
utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi
perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai
prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.
c) Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan
praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat
perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya:
be ethical.
d) Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba,
taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat
memberikan kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan
semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang
bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan
kepada publik yang kini dikenal dengan istilah nonfiduciary responsibility (He &
Harris, 2020).
Keempat poin CSR ini perlu dipahami sebagai satu kesatuan yang dapat
diterapakan dalam perusahaan. Walaupun banyak yang menganggap bahwa laba
yang harus diutamakan, karena laba merupakan cerminan keberhasilan perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya. Namun, keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan laba tidak bisa dilakukan tanpa adanya kepdulian perusahaan
terhadap masyarakat dan taat terhadap hukum yang berlaku. Sebaiknya, kegiatan
untuk menghasilkan laba dikaitkan dengan pengembangan masyarakat sekitar dan
pembangunan yang berkelanjutan, karena masyarakat memegang peranan penting
dalam keberlangsungan bisnis perusahaan. CSR bukan lagi hanya sekedar,
kegiatan untuk memberdayakan masyarakat denagan memberikan sejumlah dana,
namun sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
yang diatur dalam undang-undang pada setiap tahunnya(With, 2021).

1.3.3 Indikator CSR


Pengukuran CSRDI dihitung dengan Komponen Corporate Social Responsibility
menurut Edy Rismanda Sembiring (2005) sebagai berikut :

11
a) Lingkungan
 Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan
pengembangan untuk mengurangi polusi.
 Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan
hukum dan peraturan polusi.
 Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi.
 Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengelolaan sumber
alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
 Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan
kertas.
 Penggunaan material daur ulang
 Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat
perusahaan.
 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
 Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
 lingkungan.
 Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.
 Pengelolaan limbah.
 Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan.
 Perlindungan lingkungan hidup
b) Energi
 Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi
 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
 Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
 Peningkatan efisiensi energi dan produk.
 Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari
produk.
 Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
c) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

12
 Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental.
 Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.
 Mentaati peraturan standar kesehatan dengan keselamatan kerja.
 Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
 Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
 Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
 Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
d) Tenaga Kerja
 Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat.
 Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita / orang
cacat dalam tingkat managerial.
 Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita / orang cacat dalam
pekerjaan.
 Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.
 Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.
 Memberikan bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan.
 Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
 Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang
dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat
kesalahan.
 Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan.
 Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.
 Pengungkapan persentase gaji untuk pensiun.
 Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.
 Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan.
 Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada.
 Mengungkapkan disposisi staff dimana staff ditempatkan.

13
 Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia
mereka.
 Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan per
tenaga kerja.
e) Keterlibatan Masyarakat
 Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat,
pendidikan, dan seni
 Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar.
 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
 Membantu riset media.
 Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni.
 Membiayai program beasiswa.
 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
 Mensponsori kampanye nasional.
 Mendukung pengembangan industri local (Online et al., 2021)

1.4 Program CSR Adaro Energy Tbk


Adaro Energy juga mendirikan satu pilar yang dinamakan pilar Adaro Foundation
untuk mengkoordinasikan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
di bawah satu yayasan “Yayasan Adaro Bangun Negeri”. Karena program CSR adalah
bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlangsungan. Adaro Energy Tbk (AE)
senantiasa mendedikasikan upaya dan bantuan keuangan yang besar untuk meningkatkan
kehidupan masyarakat di sekitar wilayah operasi anak-anak perusahaannya. Seiring
transformasinya dari perusahaan dengan satutambang batubara menjadi grup perusahaan
terkemuka dengan operasi yang luas di beberapa provinsi penghasil batubara di
Indonesia, AE terus menyempurnakan maupun mereplikasi program-program CSR yang
baik untuk menghasilkan dampak yang besar bagi masyarakat. Pada tahun 2018, AE
mengeluarkanAS$3,8 juta melalui anak-anak perusahaannya untuk aktivitas CSR, atau
naik AS$1,5 juta dari tahun sebelumnya untuk mendanai lebih banyak aktivitas dan
memperluas jangkauan inisiatif-inisiatif yang dilakukan untuk pemberdayaan
masyarakat.

14
Intervensi korporasi melalui inisiatif CSR hanya akan dapat membawa dampak
yang berarti jika dapat melengkapi, dan bukan menyaingi, program-program pemerintah,
jadi program-program CSR AE selalu dirancang untuk sejalan dengan agenda pemerintah
pusat dan/atau daerah. Sambil melanjutkan aktivitas CSR rutin
yang dilakukan untuk peningkatan ekonomi, kesehatan, lingkungan dan sosial budaya,
pada tahun 2018, AE memberikan perhatian utama terhadap penyediaan pendidikan yang
berkualitas, yang melengkapi agenda nasional untuk membuat pendidikan lebih
terjangkau dan meningkatkan kualitas guru maupun siswa. Penyediaan pendidikan yang
berkualitas untuk daerah pedesaan, seperti di lokasi operasional anak-anak perusahaan
AE, sebagian besar membutuhkan upaya mengatasi dan memenuhi kekurangan di
sekolah-sekolah serta mengadakan pendidikan yang akan mencetak angkatan kerja siap
pakai. Maka dari itu, fokus AE diarahkan pada identifikasi dan pengadaan alat dan
fasilitas pembelajaran, pelatihan dan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru,
penguatan lembaga pendidikan, dan bimbingan implementasi program dengan
pembinaan yang memastikan eksekusi dilakukan dengan benar. Harapan perusahaan
adalah dukungan korporasinya akan menciptakan rasa haus terhadap ilmu di antara
anggota masyarakat, yang akan memotivasi mereka untuk bekerja sama dan dengan
sendirinya mereka akan berupaya memperkaya diri dengan pendidikan.

Pada tahun 2018, AE membuat gebrakan baru dengan meluncurkan “Adaro


Nyalakan Ilmu”, suatu program yang terdiri dari lima inisiatif utama Grup Adaro, yakni
pendidikan anak usia dini, pendidikan vokasi, pelatihan vokasi untuk pesantren, beasiswa,
dan edukasi berbasis teknologi. Kelima inisiatif ini dipercaya merupakan
solusi yang tepat untuk mempersiapkan anggota masyarakat menjadi tenaga kerja yang
kompeten dan berkeahlian, yang akan membangun wilayah mereka dengan aktivitas-
aktivitas produktif.

1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Karakter


Program ini bertujuan untuk membentuk anak-anak di wilayah sekitar secara
menyeluruh, untuk mempersiapkan mereka menjadi angkatan kerja masa depan yang
bukan hanya pandai dan berkeahlian di bidang yang mereka tekuni, tetapi juga memiliki
nurani dan moral yang baik, sehingga terbentuk perilaku konsisten antara pikiran, hati
dan tindakan (“perilaku pikiran”, “perilaku hati”, dan “perilaku tangan”).

15
AE telah menunjuk Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang merupakan ahli
PAUD yang berfokus pada penanaman moral pada anak-anak (generasi α) untuk
membimbing 650 PAUD di sekitar lokasi Grup Adaro di provinsi Kalimantan Selatan,
Timur dan Tengah serta Sumatera Selatan dari tahun 2018 sampai 2024. Peran IHF
adalah untuk mengkaji, mengembangkan dan melatih para guru PAUD dalam
melaksanakan pendidikan yang berbasis pada Sembilan Pilar Karakter serta beberapa
kegiatan lainnya untuk membentuk karakter anak secara holistik. Program ini
menargetkan untuk meliputi 100.000 anak dan 2.000 guru dan kepala sekolah selama
periode program, dengan harapan supaya ketika anak-anak ini mencapai usia produktif
mulai tahun 2028, mereka akan menjadi angkatan kerja produktif yang memiliki
integritas, moral dan etika kerja yang baik. Pada tahun 2018, program ini
menyumbangkan alat pembelajaran kepada 63 PAUD dan mengirimkan 126 guru PAUD
untuk mengikuti pelatihan sistem pendidikan holistik berbasis karakter yang
diselenggarakan IHF.

1.4.2 Pendidikan Vokasi – menyiapkan angkatan kerja siap pakai


Program ini bertujuan untuk membantu sekolah vokasi (SMK) di sekitar wilayah
Grup Adaro dalam memberikan pendidikan vokasi berkualitas yang efektif dalam
menciptakan angkatan kerja berspesialisasi yang langsung siap pakai setelah kelulusan.
The McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa tanpa upaya yang efektif untuk
meningkatkan keahlian, Indonesia dapat mengalami kekurangan pekerja ahli dan semi
ahli pada tahun 2030. Pendidikan vokasi, yang memberikan pelatihan praktis yang
spesifik terhadap pekerjaan tertentu, dipandang merupakan solusi yang tepat untuk
mencegah kekurangan tersebut. Walaupun jumlahnya cukup banyak, banyak SMK di
lingkungan Grup Adaro yang masih kesulitan dalam memberikan para siswa
pendidikan berkualitas yang benar-benar menekankan aktivitas praktik yang merupakan
landasan pendidikan vokasi, yang menjadi kebutuhan utama dalam membuat para siswa
menjadi siap pakai di bidang kejuruan yang mereka dalami. Untuk memastikan efektivitas
program ini, pada tahun 2018, perusahaan menunjuk konsultan pendidikan vokasi
bernama Yayasan Karya Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) untuk memperbaiki
aktivitas belajar mengajar di empat SMK di kabupaten Balangan dan Tabalong.

Setelah penilaian tahap awal mengenai potensi ekonomi kedua kabupaten ini,
ATMI memilih enam bidang pendidikan vokasi untuk dijadikan fokus program, yaitu

16
pertanian, kelistrikan, tata boga, tata busana, perhotelan, dan perbengkelan. Semua SMK
ini akan mendapatkan bimbingan selama delapan semester yang meliputi
penguatan institusi, peningkatan kualitas pengajar, identifikasi kebutuhan alat
pembelajaran dan kebutuhan lainnya yang akan dipenuhi perusahaan, penempatan siswa
di pekerjaan dan/atau magang, dan penyiapan sekolah untuk menjadi pusat produksi
yang komersial. Setelah periode bimbingan selesai, SMK-SMK ini diharapkan akan
dapat memberikan pendidikan vokasi yang lebih baik dan dapat membekali siswanya
dengan keahlian praktis yang memampukan mereka untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu.

1.4.3 Pelatihan Vokasi untuk Pesantren – strengthening the welfare of Islamic


students
Program ini bertujuan untuk membantu guru pesantren dan santri di sekitar
wilayah Grup Adaro untuk lebih mandiri secara ekonomi, tanpa mengkompromikan
fokus utama mereka untuk mendalami Islam dan Quran. Program ini merupakan
kelanjutan dari program serupa yang telah diterapkan di dua pesantren di kabupaten
Balangan dan Tabalong, namun dengan target yang ditingkatkan menjadi 23 pesantren
yang meliputi 2.800 siswa dan 70 guru. Program ini dirancang untuk membekali guru dan
siswa dengan keahlian kewirausahaan yang dapat mendukung kesejahteraan ekonomi
mereka secara berkelanjutan. Aktivitasnya berfokus pada pelatihan di bidang peternakan,
koperasi, jahit-menjahit, perbengkelan, budi daya ikan, pertanian, dan tata boga. Di akhir
periode pembimbingan, sekolah dan guru pesantren diharapkan akan dapat melanjutkan
pelatihan secara mandiri dan menjalankan aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan
yang memadai untuk mendukung kegiatan operasional dan para siswa diharapkan akan
memiliki keahlian yang membuat mereka mandiri secara keuangan. Masyarakat di sekitar
pesantren juga diajak berpartisipasi, baik sebagai pemasok, pelanggan, dan lain-lain.

1.4.4 Scholarship – widening access to quality education


Program beasiswa Grup Adaro bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap
pendidikan yang berkualitas kepada para pemuda setempat yang berprestasi akademis dan
membentuk mereka menjadi angkatan kerja produktif yang memiliki etika kerja
yang baik. Banyak pemuda di sekitar lokasi Grup Adaro menunjukkan tekad yang kuat
dan pola pikir yang maju, suatu kualitas yang menunjukkan adanya potensi untuk
mengembangkan generasi masa depan yang akan meningkatkan standar kehidupan di

17
wilayah mereka. Setelah memberikan banyak bantuan beasiswa selama bertahun-tahun,
pada tahun 2018, perusahaan menambahkan program beasiswanya ke dalam program
“Adaro Nyalakan Ilmu” yang berskala lebih besar demi mencapai hasil yang lebih baik
dari membangun karakter dan kompetensi para penerima beasiswa.

Perusahaan meluncurkan beasiswa bernama Adaro Bright Future Leaders dengan


bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan. Beasiswa
merupakan bantuan beasiswa penuh untuk para siswa yang belajar di universitas ini,
yang meliputi uang sekolah, tempat tinggal, dan biaya hidup. Selain mendapatkan
pendidikan di kampus, para siswa juga diberikan bimbingan kepemimpinan,
pengembangan sosial, kehidupan dan karir, dan networking dan kolaborasi. Dengan
memiliki pendidikan kesarjanaan dan keahlian non teknis yang kuat, mereka disiapkan
untuk memberikan kontribusi positif terhadap kampung halaman setelah menyelesaikan
pendidikan. Untuk mendukung pembelajaran siswa dan memperkuat hubungan dengan
universitas, perusahaan telah merenovasi satu asrama mahasiswa di Banjarbaru dan
sedang membangun satu asrama mahasiswa di Banjarmasin. Kedua asrama ini, walaupun
diprioritaskan bagi penerima ABFL, juga boleh digunakan oleh mahasiswa Universitas
Lambung Mangkurat lainnya.

1.4.5 Edukasi Berbasis Teknologi – memanfaatkan teknologi untuk mendukung


kegiatan pengajaran
Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi komunikasi antara guru dan siswa,
namun banyak guru di wilayah Grup Adaro yang belum menyadari bahwa transformasi
digital di dunia dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa
mereka secara signifikan. Hal ini mencetuskan inisiatif untuk membuat para guru lebih
kompeten dalam menggunakan teknologi digital untuk mendukung aktivitas mengajar,
dengan harapan bahwa hal ini pada akhirnya akan meningkatkan prestasi akademis
para siswa. Pada tahun 2018, AE menunjuk Indonesian Technology-Enhanced Language
(i-TELL) yang merupakan kelompok guru berbasis teknologi informasi untuk melatih
294 guru SD dan SMP setempat mengenai pendidikan berbasis teknologi. Program ini
menargetkan untuk melatih 1.000 guru dari tahun 2018 sampai 2024 untuk
mendapatkan dampak yang lebih berarti

18
1.4.6 Program Pengembangan UMKM setempat
Untuk membantu usaha mikro, kecil dan menengah berekspansi ke tingkat yang lebih
tinggi (provinsi dan nasional) Selain memberikan peluang kerja bagi masyarakat
setempat, operasi AE juga telah menciptakan banyak peluang ekonomi di wilayahnya.
Banyak UMKM yang telah dibentuk untuk memanfaatkan pengembangan yang
dilakukan perusahaan, dan setelah bertahun-tahun mendukung UMKM setempat dengan
memberikan fasilitas dan bimbingan bisnis, saat ini perusahaan memfasilitasi mereka
untuk berekspansi ke skala yang lebih besar di level provinsi dan nasional. AE telah
membantu UMKM setempat dengan mengembangkan sistem administrasi yang lebih
baik, membangun outlet pemasaran (Pokta dan Link-B) dan mempromosikan merek
dagang, serta membawa produk mereka ke SMESCO di Jakarta, suatu koperasi UMKM
yang mempromosikan produk-produk Indonesia di level nasional maupun internasional.
Pada tahun 2018, program bimbingan UMKM AE meliputi 85 kelompok UMKM, atau
naik dari 64 kelompok yang tercatat pada tahun 2017, menunjukkan bahwa aktivitas
UMKM AE semakin menginspirasi para pengusaha setempat

1.4.7 Program Sosial Kesehatan (Operasi Katarak)


Untuk mempromosikan perilaku yang benar terhadap kesehatan melalui interaksi dan
komunikasi langsung dengan para anggota masyarakat AE secara rutin mengadakan
acara-acara bakti sosial dengan menyediakan bantuan kesehatan berupa penyuluhan ke
sekolahsekolah dan pengobatan dan operasi katarak gratis. Penyuluhan ke sekolah-
sekolah ditujukan untuk menanamkan pola pikir yang bersih dan sehat sejak usia dini,
dengan harapan para siswa ini akan menginspirasi sekelilingnya untuk mengadopsi hal
yang sama. Di sisi lain, pengobatan dan operasi katarak gratis ditujukan untuk memotivasi
pola pikir dan perilaku kesehatan yang benar di antara orang-orang dewasa dan mengobati
mereka yang menderita sakit atau buta katarak dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
mereka maupun keluarga karena mereka dapat mandiri atau produktif kembali. Pada
tahun 2018, AE mendanai operasi katarak untuk 141 orang yang memenuhi kriteria tidak
mampu secara ekonomi, kondisi layak operasi dan berdomisili di desa-desa sekitar
wilayah operasi.

19
BAB 3
CRITICAL REVIEW JURNAL
LEMBAR CRITICAL REVIEW JOURNAL

 Diterbitkan, Tahun : 14 May 2020

Judul The impact of Covid-19 pandemic on corporate social responsibility and


Jurnal marketing philosophy
Pengarang Hongwei He and Lloyd Harris
Latar Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global dapat mempengaruhi
Belakang perkembangan CSR, etika konsumen dan pemasaran. Disisi lain bahwa
pandemi Covid-19 menawarkan peluang besar bagi bisnis untuk beralih
ke CSR yang lebih otentik serta berkontribusi untuk mengatasi tantangan
sosial dan lingkungan global yang mendesak. Beberapa arah potensial
tentang bagaimana pengambilan keputusan etis konsumen akan bergeser
karena pandemi. Bagaimana CSR, Etika konsumen dan pemasaran,
dipengaruhi oleh pandemi covid 19 dan bagaimana hal ini akan berubah
akibat dampak langsung
Tujuan Untuk mengetahui pengaruh dan dampak langsung pandemic covid 19
terhadap perkembangan CSR, etika konsumen dan pemasaran suatu
perusahaan
Teori dan 1. Mazzoleni, Turchetti, & Ambrosino, 2020: Covid-19 berpotensi
penelitian mengubah caranya kita melihat dunia, cara kita berpikir, dan cara
terdahulu kita berperilaku. Terlepas dari tragedi kemanusiaan yang kehilangan
nyawa, keluarga yang hancur, dan komunitas yang terluka,
perubahan ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh lockdown yang
dipicu oleh pandemi akan menjadi warisan budaya yang akan terjadi
selama hidup dalam ingatan kita saat ini dan generasi masa depan
2. Taleb (2008): Berbagai contoh peristiwa masa lalu seperti peristiwa
911 analisisnya menyoroti bahwa respons manusia terhadap
guncangan cenderung menuju prediksi terbalik kritis. Artinya,
setelah guncangan terjadi perubahan budaya/kebiasaan. Orang-

20
orang dalam budaya yang terkejut itu segera merasionalisasi
peristiwa semacam itu dengan merefleksikan apa yang bisa mereka
lakukan baik yang telah diprediksi dan mungkin bisa dihindari.
Setelah Covid-19, dunia tidak akan sama lagi dan kita tidak bisa
tidak berharap bahwa pandemi di masa depan dapat dihindari
walaupun telah kita pelajari sebelumnya.
3. Euronews (2020): Dampak Covid-19 pada ekonomi global
kemungkinan besar belum pernah terjadi sebelumnya sejak depresi
hebat tahun 1930-an. Oleh karena itu mungkin pandemi Covid-19
merupakan salah satu yang paling banyak berpengaruh terhadap
perubahan lingkungan yang signifikan dalam sejarah pemasaran
modern, yang berpotensi berdampak besar program Corporate Social
Responcibility (CSR) dan etika konsumen.
Metodologi Jenis penelitian adalah kualitatif, sumber data sekunder yaitu data
(Jenis diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap
penelitian, banyak buku, diperoleh berdasarkan catatan – catatan, diperoleh dari
Metode internet yang berhubungan dengan penelitian. Metode pengumpulan
Analisa, data dengan cara Studi Pustaka dengan mengolah data yang telah
Populasi, diperoleh dan menyesuaikan literatur serta buku-buku dari
sampel) perpustakaan.
Hasil Dampak langsung dari pandemi Covid-19 terhadap program CSR, etika
Penelitian konsumen dan pemasaran. Berbagai inisiatif CSR selama krisis, dan
berpotensi menjadi katalisator era baru pengembangan CSR dalam
jangka panjang. Untuk konsumen, dimensi etika keputusan konsumen
telah menjadi penting selama pandemi, yang juga cenderung
mengalihkan konsumen kearah konsumsi yang lebih bertanggung jawab
dan prososial. Di sisi pemasaran, cara pemasaran beroperasi di masa
lalu perlu diubah dan akan dilakukan cara baru untuk memenuhi realitas
baru.
Kelemahan Kelemahan: Dampak covid 19 yang diteliti hanya dampak jangka
dan pendek saja dan pengumpulan data sekunder dari literature
kekuatan

21
Kekuatan: Penelitian ini menggunakan referensi yang cukup banyak dan
mengangkat masalah yang baru terjadi
Peluang Dampak jangka panjang pandemic covid 19 terhadap CSR perusahaan,
diteliti perilaku etis konsument dan filosofi pemasaran
kembali
Variabel X = Pandemi covid 19, Y1 = CSR, Y2 = Etika konsumen, Y3 = Filosofi
Pemasaran

22
Daftar Pustaka
Ahmadian, A., & Khosrowpour, S. (2017). Corporate Social Responsibility: Past, Present,
And Success Strategy For The Future. Journal of Service Science (JSS), 10(1), 1–
12. https://doi.org/10.19030/jss.v10i1.10063
Arizah, A., Darwin, K., & Abbas, A. (2020). Pandemi COVID-19 dan Gebu CSR pada
Perusahaan Adaro Energy. Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 4(4), 211–218.
https://doi.org/10.36312/jisip.v4i4.1480
Devices, T., Adaro, Y., Negeri, B., & Resort, B. (2021). Buktikan Kesuksesan Program ,
CSR Adaro Raih 3 Penghargaan Tingkat Global. 1–4.
Gunawan, F. E. (2007). Teori Pengungkapan Corporate Social Responsibility. 2005, 8–
33.
He, H., & Harris, L. (2020). The impact of Covid-19 pandemic on corporate social
responsibility and marketing philosophy. Journal of Business Research, 116(May),
176–182. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.05.030
Online, W. E., Online, W. E., Adaro, P. T., Tbk, E., Award-bronze, B. C. P., Total, S.,
Masyarakat, B., Sanitation-clts, C. L. T., Global, A., Summit, C. S. R., Damayanti,
O., Csr, G. M., Adaro, P. T., Tbk, E., Damayanti, O., Total, S., & Masyarakat, B.
(2021). Adaro Sukses Jadi Perusahaan dengan Program CSR Terbaik. April 2016,
1–9.
Radjab, S., Islam, U., & Alauddin, N. (2020). Analisis Laporan Keberlanjutan Program
CSR pada PT . Adaro Energy Tbk . dalam konteks Hak Asasi Manusia Tahun 2018.
June.
With, C. (2021). Transparent ratings and rankings of 18,425 companies from countries,
driven by 735 industry-leading CSR/ESG data sou. 1–6.

23

Anda mungkin juga menyukai