Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aneka Tambang (Persero) Tbk,(Antam) atau (ANTM) didirikan


dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" tanggal 05 Juli
1968 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.
Kantor pusat Antam berlokasi di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B.
Simatupang No.1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.1
PT. Antam, Tbk. merupakan perusahaan pertambangan dan logam
Indonesia sebagai hasil dari penggabungan beberapa Perusahaan
Negara yang bergerak dibidang pertambangan. PT. Antam, Tbk.
memiliki operasi dan lokasi deposit bijih tambang di seluruh
Indonesia dan bergerak dibidang eksplorasi, eksploitasi, proses
manufaktur dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit
dan pasir besi. Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun
1968 ketika Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara
melalui merjer dari beberapa Perusahaan tambang dan proyek
tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-
perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang
Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok,
Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan
dan Proyek-proyek Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama
“Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” di Republik Indonesia
pada tanggal 5 Juli 1968. berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22
tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam Tambahan No. 36,
BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974,

1 Ardianto, Elvinaro & Dindin M. Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo-Kompas Gramedia. Hlm. 52

1
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status
Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan
Negara Perseroan Terbatas (Perusahaan Perseroan) dan sejak itu
dikenal sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang. Pada
tanggal 30 Desember 1974, PT. Antam, Tbk. berubah nama menjadi
Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan No. 320 tanggal
30 Desember 1974 dibuat dihadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H.,
pada waktu itu sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu notaris di
Jakarta jo. Akta Perubahan No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat
dihadapan Abdul Latief mengenai perubahan status Perseroan dalam
rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam
Undang-undang No. 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1969 (Lembaran
Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran Negara No. 2890)
tentang bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan
Pemerintah No. 12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan
(Persero). Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Negara Aneka Tambang menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 nomor 33 jo.
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.
1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Aneka Tambang menjadi Perseroan Terbatas dengan nama
PT Aneka Tambang, yang telah memperoleh pengesahan dari
Menkumham dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4 tanggal 21
Mei 1975 dan kedua Akta tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku
register yang berada di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut
di bawah No. 1736 dan No. 1737 tanggal 27 Mei 1975 serta telah
diumumkan dalam Tambahan No. 312 BNRI No. 52 tanggal 1 Juli 1975.

2
PT. Antam, Tbk. pertama kali menjadi perusahaan terbuka dan
tercatat di Bursa Efek Jakarta ketika Pemerintah Indonesia menjual 35
persen sahamnya kepada publik di tahun 1997, sekaligus untuk
mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel. Pada tahun 1999, PT.
Antam, Tbk. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia sebagai
“foreign exempt listing” dan kemudian menjadi anggota penuh Bursa
Efek Australia pada tahun 2002.2 Saham publik perusahaan sebesar 35
persen yang secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan
sebagian besar dimiliki oleh lebih dari 100 investor institusi dari
Inggris dan Amerika Serikat. Dalam kepemilikannya, PT. Antam,
Tbk. Tbk dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 65
persen dan sisanya dimiliki oleh publik sebesar 35 persen. PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM) menyatakan kegiatan penambangan emas di
Cikotok, kabupaten Lebak, Banten telah berakhir. Mengutip keterbukaan
informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Direktur Umum dan CSR PT
Aneka Tambang I Made Surata menuturkan pertambangan emas Cikotok
telah menjadi salah satu bagian dalam sejarah bangsa Indonesia saat
dikuasai penjajah pada 1936 hingga akhirnya menjadi perusahaan negara
pada 1960 dan menjadi bagian dari Antam pada 1968. Setelah lebih dari
40 tahun, PT Aneka Tambang Tbk melaksanakan proses pengakhiran
tambang Cikotok sebagai bagian dari implementasi praktik penambangan
yang baik. Antam adalah perusahaan pertambangan dan pengolahan
mineral yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal. Kekuatan
utama PT Antam Tbk. adalah biaya operasikami yang rendah cadangan
dan sumber daya nikel dan bauksit yang luas danberkualitas tinggi struktur
finansial yang solid pengalaman selama hampir empat puluhtahun lokasi
kami di !ndonesia yang kaya akan sumber daya mineral Wilayah ekplorasi

2
Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary menjadi Mandatory. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Hlm 12.

3
yang luas dan karyawan yang loyal dan berdedikasi. Komoditas usaha
pertambangankami adalah nikel emas dan bauksit.
Tujuan utama Antam adalah untuk menciptakan nilai bagi
pemegang saham denganmenjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih
baik serta melaksanakan hal tersebutdengan cara yang berkesinambungan.
Strategi utama Antam adalah untuk mendapatkan nilai sebanyak mungkin
dari cadangan perusahaan dengan bergerak kebidang hilir dan melakukan
kegiatan#kegiatan pengolahan yang mempunyai nilaitambah lebih besar
daripada hanya sekedar mengekspor bijih. Antam jugamempertimbangkan
untuk mendiversifikasikan usahanya ke komoditas tambang lainnyaselama
hal tersebut mendatangkan imbal hasil yang baik dan sesuai dengan bisnis
Antam. Secara umum Antam lebih tertarik pada asset yang berada di
!ndonesia karenahal tersebut mendatangkan imbal hasil yang lebih baik
dan kami memiliki keunggulankompetitif karena pengalaman dan
pengetahuan Antam dalam menjalankan usahatambang di negara ini.3

3
Chamsyah, Bachtiar. 2006. Teologi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: RMBooks. Hlm. 24.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari rincian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :

1. Bagaimana Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Pt. Antam


Tbk?
2. Bagaimana Dampak Positif Yang di Dapat dari Penerapan Corporate
Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep CSR Pt. Antam Tbk.
2. Agar dapat memahami tentang dampak positif yang di dapat dari
penerapan CSR.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

A. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)


Johnson and Johnson (2006) mendefinisikan “Corporate Social
Responsibility” pada dasarnya berangkat dari filososofi bagaimana cara
mengelola perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan memiliki
dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Untuk itu perusahaan harus
mengelola bisnis operasinya dengan menghasilkan produk yang berorientasi
secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Definisi CSR
menurut World Business Council on Sustainable Development adalah
komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan
kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas local dan masyarakat
luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility)4 yang kinimen jadii susentral yang semakin popular dan
bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula
kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini,
tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya. Lord
Holme and Richard Watts (2006) mendefinisikan “Corporate Social
Responsibility” pada dasarnya merupakan satu bentuk tindakan yang
berangkat dari perilaku etis perusahaan dan berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja
dan keluarga mereka sebagai masyarakat setempat dan masyarakat pada
umumnya. Menurut definisi yang dikemukakan oleh THE JAKARTA

4
Anto, M.B. Hendrie & Dwi Retno Astuti. 2008. “Persepsi Stakeholder terhadap Pelaksanaan Corporate
Social Responsibility: Kasus pada Bank Syariah di DIY.” Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 10,
No. 1, Hlm. 19-30.

6
CONSULTING GROUP, tanggung jawab sosial ini di arahkan baik kedalam
(internal) maupun ke luar (eksternal) perusahaan. Kedalam, tanggung jawab
diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan
pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan
sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktifitas operasional
perusahaan. Keluar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran
perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja,
meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara
lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang.5 Pajak diperoleh dari
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena perusahaaan harus
dikelola dengan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu meraih laba yang
makimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam usaha mencapai
tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Tanggungjawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk
tanggungjawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegangsaham, komunitas dalam
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakupaspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat
dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang
dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusan yaitu, baik
untukjangkapendekmaupununtukjangka yang lebih panjang. Dengan
pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak

5
Haughton, Jonathan & Shahidur R. Khandker. 2010. Pedoman tentang Kemiskinan dan Ketimpangan.
Jakarta: Salemba Empat. Hlm 29.

7
(minimisasi dampak negative dan maksimisasi) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.6
B. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1. Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di
sekitar perusahaan tersebut berada.
C. Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tujuan adanya tanggung jawab sosial perusahaan :
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal
perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik
bagi masyarakat.
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen
dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan
kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat
meningkatkan posisi brand perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu
mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku
kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal.

6
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafinso
Persada. Hlm. 21.

8
Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku
kepentingan tersebut.
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai
kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat
membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang
sama.
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan
Pengaruh Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan
memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala
dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya
berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga
penyedia dana, seperti perbankan, lebih memprioritaskan pemberian
bantuan dana pada perusahaan yang melakukan CSR.
7. Meningkatkan Harga Saham
Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan
bisnis utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan rutin,
masyarakat bisnis (investor, kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun
konsumen akan makin mengenal perusahaan. Maka permintaan terhadap
saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga
akan meningkat.7

7
Charolinda. 2006. “Pengembangan Konsep Community Development dalam Kerangka Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility.” Jurnal Hukum Pembangunan. Vol. 36, No. 1, Hlm. 86-106

9
2.2 Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Pt. Antam
Tbk.
A. Konsep
Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Pt. Antam Tbk
tertuang dalam komitmen dan misi Antam bahwa pandangan Pt. Antam
Tbk terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai suatu
komitmen penuh dalam rangka mensejahterkan masyarakat dan sebagai
upaya untuk menjaga hubungan harmonis antara perusahaan dengan
masyarakat. Pt Antam Tbk memiliki pandangan tersebut karena dengan
hubungan yang harmonis dengan masyarakat maka antam dapat
menjalankan aktivitasnya secara berkelanjutan dan masyarakatpun dapat
turut menjalankan aktivitasnya tanpa mersa terganggu dengan keberadaan
perusahaan. Cara pandang PT Antam Tbk terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) tertuang dalam laporan tahunan PT Antam Tbk
tahun 2006, akan tetapi cara pandang tersebut belum diformulakan dalam
bentuk kebijakan perusahaan. Kebijakan yang telah disusun oleh PT.
Antam Tbk mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
kebijakan pada program kemitraan, kesehatan, pendidikan, social,
ekonomi, budaya dan lingkungan.8 Pt Antam tbk telah melaksanakan
tanggung jawab social Responsibility (CSR) sejak tahun 2005. Penerapan
tanggung jawab social Responsibility Pt Antam Tbk dilakukann
berdasarkan suatu komitmen Antam Mengenai kepedulian kepada sekitar
lokasi perusahaan maupun masyarakat luas. Hal yang mendukung adanya
tanggung jawab social Responsibility (CSR) tersebut diperolehnya surplus
atau laba perusahaan yang meningkat dari tahun sebelumnya. tanggung
jawab social Responsibility (CSR) Group dibagi menjadi comdev
(community development) atau pengembangan masyarakat merupakan

8 “Permasalahan Dalam Pelaksanaan CSR di Indonesia”,


http://w4nm4p.blogspot.co.id/2013/12/permasalahan dalam-pelaksanaan-csr-di.html, Diakses 12
Desember 2018.

10
kegiatan yang diterapkan antam dalam mewujudkan tanggung jawab
socialnya secra sukarela kepada masyarakat diluar regulasi yang dibuat
oleh pemerintah. Pt Antam tbk melakukan program pengembangan
masyarakat sebagi wujud kepeduliannya kepada masyarakat. Hal tersebut
tercantum dalam laporan tahunan Pt Antam tbk yang menyatakan bahwa
mensejahterakan masyarakat merupakan komitmen Pt Antam tbk.
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pt Atam Tbk juga
diwujudkan melalui program kemitraan , pendidikan, social,
ekonomi,budaya dan lingkungan yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan kemampuan usahan kecil menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Bentuk kegiatan
dalam CSR yang ideal adalah yang didasarkan pada penilaian terhadap
kebutuhan aktual (actual needs) masyarakat dan kemampuan perusahaan
membiayai program tersebut. Sedangkan dalam setiap tahapan program
CSR (perencanaan-monitoring evaluasi program) dilakukan dengan
metode partisipatif, yakni suatu cara untuk menumbuhkembangkan potensi
yang ada di wilayah kerja community development secara swadaya agar
masyarakat dapat meningkatkan kemampuan, penghasilan dan
kemakmuran secara berkelanjutan.
Tedapat alasan bagi perusahaan untuk mengembangkan metode
partisipatif dalam program CSR, yakni :9
1. sejalan dengan tujuan program yakni pemberdayaan melalui
keterlibatan masyarakat sebagai pelaku program.
2. Lebih menjamin efektifitas dan keberhasilan program.
3. Menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) masyarakat terhadap
program sehingga keberlanjutannya akan lebih terjaminkan

9
“Kegiatan CSR di Indonesia Menghadapi Beragam Kendala”,
http://www.amerta.or.id/2014/05/21/kegiatan-csr-di-indonesia-menghadapi-beragam-kendala/, diakses
11 Desember 2018.

11
4. Sarana membangun kepercayaan (trust building) terhadap perusahaan
dan merupakan embrio mengembangkan kerjasama (kolaborasi) secara
lebih luas.

Adapun pendekatan dalam pelaksanaan program Corporate Social


Responsibility antara lain :
1. Berbasis masyarakat (community development)
2. Berbasis sumber daya setempat (local resource bases) baik sumberdaya
alam, sumber daya manusia maupun kelembagaannya.
3. Berkelanjutan (sustainable).
4. Sejalan dengan program pembangunan pemerintah daerah setempat.
5. Diarahkan untuk mengembangkan kepasitas dan keswadayaan
masyarakat untuk menjamin efektifitas dan keberlanjutan program.

B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Antam, Tbk.10


1. Aspek Ekonomi
Realisasi dari tanggung jawab sosial dibidang ekonomi
diwujudkan PT. Antam, Tbk. dengan memberikan kontribusi nyata
bagi masyarakat dan Pemerintah, serta menciptakan dampak positif
pembangunan. ekonomi secara keseluruhan. Bentuk kontribusi dan
pembangunan ekonomi kepada masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial, selain
berkontribusi ke Pemerintah dilakukan melalui pembayaran pajak,
royalty, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lainnya, sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Instrumen penting PT. Antam,
Tbk. dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memerangi kemiskinan di wilayah operasional Perusahaan diwujudkan
dalam Program Kemitraan (PK). Program kegiatan difokuskan pada
pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan

10 Emanuel, Victor. 2011. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Antara Ada dan Tiada, 07 Agustus 2011,
http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb= 8778,” diakses 11 Desember 2018.

12
modal usaha dan/atau modal investasi. PT. Antam, Tbk.
menyediakan maksimal 2% bagian dari laba bersih untuk bantuan ini.
Dana bantuan bersifat bergulir (revolving) yang diperuntukkan bagi
perputaran usaha yang berkesinambungan dengan mitra yang
berbeda dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi bagi
masyarakat, sesuai dengan Peraturan Menteri (PERMEN) BUMN
nomor 05/MBU/2007. Dalam skala prioritas, pelaksanaan bantuan
pinjaman dana ini diperuntukkan bagi pengusaha mikro, kecil, dan
menengah, termasuk koperasi yang berada dalam wilayah operasi
PT. Antam, Tbk. Bantuan pinjaman dana ini tidak hanya kepada
perorangan, tetapi juga kepada kelompok usaha yang memiliki jenis
usaha yang sama. Untuk tahun buku 2013, PT. Antam, Tbk.
menyisihkan Rp 20,3 miliar untuk dana Program Kemitraan.
Selain memberikan bantuan pinjaman modal, PT. Antam, Tbk.
juga melakukan pembinaan bagi semua mitra binaan yang disebut
dengan capacity building. Melalui pembinaan ini, PT. Antam, Tbk.
berusaha meningkatkan kualitas mitra binaan sehingga mereka
diharapkan tidak hanya bersandar pada bantuan Perusahaan terus-
menerus, namun mampu berkreativitas menuju kemandirian usaha.
Sejak tahun 2008 sampai dengan bulan Juni 2013, jumlah mitra
binaan PT. Antam, Tbk. mencapai 4.924 mitra binaan. Sejak bulan
Januari sampai Juni 2013, dana program kemitraan yang telah
dikeluarkan mencapai Rp 3,3 miliar. Pada semester pertama tahun
2013, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PT. Antam, Tbk. turun 21,5% dibandingkan periode yang sama
tahun 2012 menjadi Rp 373,6 miliar. Laba bersih per saham
(Earning Per Share, EPS) tercatat sebesar Rp 39,18 pada semester
pertama tahun 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2012 sebesar Rp 49,97. Penurunan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan harga pokok penjualan dan beban usaha. Laporan keuangan
PT. Antam, Tbk. semester I 2013 dilakukan limited review oleh

13
PWC sesuai peraturan ASX. Pada semester I 2013, kontribusi
kepada negara oleh PT. Antam, Tbk. tercatat sebesar Rp1,13 triliun
dengan komposisi Rp 388,3 miliar dalam bentuk pajak dan Rp
746,6 miliar dalam bentuk kontribusi Penerimaan Negara Bukan
Pajak. Kehadiran PT. Antam, Tbk., baik secara langsung maupun
tidak langsung,11 diharapkan dapat terus mendatangkan manfaat bagi
masyarakat, terutama komunitas lokal yang berada disekitar wilayah
operasi Perseroan. Salah satu bentuk kontribusi langsung PT. Antam,
Tbk. terhadap perekonomian lokal adalah utilisasi tenaga kerja lokal
yang berkompetensi, sedangkan manifestasi kontribusi PT. Antam,
Tbk. secara tidak langsung adalah, salah satunya, pemanfaatan
Perusahaan lokal sebagai mitra kerja pemasok sebagian kebutuhan
Perseroan, yang diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat setempat. Di tahun 2012, mitra kerja lokal
merepresentasikan 34% dari total mitra kerja PT. Antam, Tbk.
sejumlah 822 perusahaan, turun 3% dibandingkan persentase tahun
2011 sebesar 37% terhadap jumlah total mitra kerja Perseroan di
tahun 2011 sebesar 729 perusahaan.
Upaya pengembangan perekonomian lokal juga diwujudkan oleh
PT. Antam, Tbk. melalui partisipasi Perseroan dalam Program
Kemitraan yang dicanangkan Pemerintah melalui Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2007.
Program ini ditujukan untuk membangun perekonomian lokal
melalui pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program ini menyalurkan pinjaman modal kepada pelaku UMKM
lokal yang dananya disisihkan sebesar 2% dari Laba Tahun

11
Rahmatullah, Rahmat. 2015. “Masalah Pengelolaan Program CSR Pada Sektor Pertambangan,”
http://www.rahmatullah.net/2010/05/masalah-pengelolaan-program-corporate.html, diakses 12
Desember 2018.

14
Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilk Entitas Induk
Perseroan, sesuai dengan peraturan tersebut.

2. Aspek Sosial
a) Hak Asasi Manusia (HAM)
PT. Antam, Tbk. menempatkan hak asasi manusia (HAM)
sebagai nilai universal yang sepatutnya dihormati, diakui dan
ditegakkan oleh segenap pemangku kepentingan. Oleh karena
itu, PT. Antam, Tbk. memiliki komitmen kuat untuk memastikan
setiap operasional Perusahaan tidak melanggar prinsip-prinsip
HAM, baik dalam hubungannya dengan masyarakat, pemasok,
maupun pegawai. Penjelasan mengenai HAM dinyatakan dalam
kebijakan terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM)
dan perjanjian kerja bersama (PKB) beserta semua mekanisme
pelaporan apabila terjadi pelanggaran. PT. Antam, Tbk. juga
menjaga hubungan yang harmonis dengan semua pihak agar
tercipta kehidupan yang serasi, iklim yang bebas mengeluarkan
pendapat, berserikat, berkumpul, maupun bekerja. Dalam hal ini,
tidak terdapat Satuan Kerja yang melarang kebebasan dalam
berserikat. Dengan implementasi yang baik, tidak terdapat kasus
pelanggaran HAM bagi pekerja, maupun masyarakat di sekitar
Perusahaan.
b) Ketenagakerjaan
Pengembangan sumber daya manusia PT. Antam, Tbk.
ditujukan pada pembentukan Insan PT. Antam, Tbk. yang
memiliki komitmen, kompetensi dan unjuk kerja terbaik guna
mendukung pencapaian visi Perusahaan di tahun 2020. Guna
mendukung pencapaian tersebut, maka Perusahaan menetapkan
sasaran strategis Human Capital (HC) Excellence sebagai dasar
pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dengan atribut BEST.
BEST meliputi beberapa aspek yaitu Beyond expectations,

15
Environment awareness, dan Synergized partnership yang
dibangun dari nilai-nilai yang dianut Insan PT. Antam, Tbk.,
serta atribut kepemimpinan yang efektif. Nilai-nilai tersebut
tercakup dalam PIONEER (professionalism, integrity, global
mentality, harmony, excellence, reputation) sebagai nilai-nilai
Perusahaan dan SENSE (speed, energize, respect, courage)
sebagai atribut kepemimpinan yang menjiwai perilaku Insan PT.
Antam, Tbk. sehari-hari.
Praktik penambangan yang baik (good mining practices) yang
menjadi syarat utama operasional PT. Antam, Tbk., baik di semua
unit bisnis penambangan, mengharuskan terselenggaranya
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Semua peraturan tentang
K3 ini tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Untuk
mewujudkannya, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten serta
berkesinambungan. Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya,
implementasi dan program K3 didukung oleh unit teknis
Kesehatan Kerja dan unit teknis Keselamatan Kerja.
c) Kinerja Sosial
Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis
pertambangan, diwujudkan PT. Antam, Tbk. dengan Rencana
Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Master Plan CSR).
Rencana ini difokuskan pada kinerja pembangunan sosial yang
langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR. Dalam rencana
induk ini, ada dua strategi yang membagi seluruh kegiatan CSR,
layaknya dua sisi mata uang. Disatu sisi, strategi dilakukan
untuk memenuhi kewajiban hukum terhadap pemangku
kepentingan. Hal ini mendorong Perseroan, sebagai BUMN,
untuk melakukan pengelolaan dampak positif maupun negatif dari
kegiatan operasi usaha, sesuai dengan peraturan Pemerintah, yakni
PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain itu, kegiatan CSR PT.

16
Antam, Tbk. juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Disisi
lainnya, strategi kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip
keterlibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders inclusivity)
dan pembangunan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan CSR
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan, termasuk
menghormati hak komunitas, mengetahui karakteristik komunitas
dalam berinteraksi, mengakui “nilai kerja” dalam bermitra dan
berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai tambah bagi
masyarakat. Kesemuanya ini terangkum dalam Rencana Induk
CSR PT. Antam, Tbk. untuk merespon dampak dari setiap
tahapan kegiatan Perseroan, mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi
dan operasi, hingga penutupan tambang serta pasca tambang.
Realisasi dari kinerja sosial ini adalah melalui kegiatan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan
Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan. Selain itu juga ada program pengembangan
masyarakat (community development atau Comdev), yang
pelaksanaannya sesuai dengan arah kebijakan Perseroan. Program
Kemitraan dijalankan dengan basis penguatan ekonomi lokal
melalui pemberian bantuan dana pinjaman bergulir untuk usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) Pemberian dana ini
dibarengi dengan pembinaan, termasuk pelatihan manajemen
usaha dan promosi. Penyaluran dana Program Kemitraan
dilakukan langsung atau bekerjasama dengan pihak lain. Realisasi
penyaluran pinjaman tahun 2012 mencapai total Rp 90 miliar.
Pelaksanaan program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi
beberapa bidang utama, antara lain bantuan dibidang penyediaan
sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, kesehatan,
sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam, bencana

17
alam, pelestarian budaya, serta bantuan dibidang sosial budaya
lainnya. Realisasi penggunaan dana program Bina Lingkungan
ditetapkan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN PERMEN
No. 05/ MBU/2007, yakni penyisihan 2 persen dari laba
Perseroan. Total realisasi Bina Lingkungan di tahun 2012 adalah
sebesar Rp 45 miliar. Adapun realisasi penggunaan dana Comdev
sebesar Rp 152 miliar dianggarkan Perseroan sesuai dengan
kebijakan program Perusahaan. Pada tahun 2013, PT. Antam,
Tbk. menganggarkan Rp 152 miliar untuk program Comdev, Rp
20,3 miliar untuk Program Kemitraan dan Rp 29,9 miliar untuk
Program Bina Lingkungan. 12
d) Masyarakat
PT. Antam, Tbk. secara aktif melakukan program
pengembangan masyarakat (community development-comdev)
sesuai dengan situasi wilayah. Program ini telah direncanakan
secara terperinci dalam setiap tahun anggaran dan secara garis
besar tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
di setiap awal tahun. Semua aktivitas pengembangan masyarakat
ditujukan untuk memandirikan masyarakat dalam jangka panjang,
melalui pengembangan ekonomi lokal, program kesehatan, dan
pendidikan Disamping itu, PT. Antam, Tbk. juga membina
hubungan baik dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang berperan sebagai fungsi kontrol serta penghubung
antara Perusahaan, Pemerintah dan masyarakat dengan melihat
kondisi masyarakat secara langsung. PT. Antam, Tbk. juga
bekerjasama dengan para akademisi sebagai tenaga ahli yang
dapat memberikan pendapat dan saran untuk program tanggung

12
Lindrawati; Nita Felicia, dan T.J. Budianto, Th. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research &
Analytics.” Majalah Ekonomi, Vol. 18, No. 1, Hlm. 66-83.

18
jawab sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk
mengetahui tingkat penerimaan masyarakat atas program CSR,
pada tahun 2012 PT. Antam, Tbk. melaksanakan survei Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM). Agregat nilai IKM yang diperoleh
adalah 77,83% dan masuk dalam rentang 66-80 (“puas”).
Pencapaian ini menandakan bahwa masyarakat penerima program
CSR merasa “puas” dengan pelaksanaan program CSR
Perusahaan. 13
C. Urgensi Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Dorongan melaksanakan program CSR secara efektif dan
berkelanjutan bagi Antam secara umum terbagi menjadi dua hal, yakni
adanya dorongan internal dandorongan eksternal.14

a). Dorongan Internal Perusahaan

Dorongan internal bersumber dari adanya kesadaran manajemen


perusahaan bahwa melalui program CSR diharapkan akan :
1. Sarana perusahaan dalam berkontribusi terhadap kondisi sosial
ekonomi dan lingkungan lebih baik terutama untuk masyarakat
sekitar.
2. Membangun kepercayaan (Trust Building) antara masyarakat\
3. Sarana mendapatkan izin lokal (local license) beroperasinya
perusahaan
4. Membentuk reputasi/citra perusahaan menjadi lebih baik
5. Menciptakan investasi baru untuk menjamin kesinambungan bisnis
perusahaan

13
Nasir, Mohammad & Darwin Warisi. 2008. “Penerapan Good Corporate Governance dalam Mewujudkan
Corporate Social Responsibility.” Jurnal Akuntansi Keuangan dan Perpajakan. Vol. 2, No. 1, Hlm. 153-161
14
Kanarisna, “Contoh Praktek Inisiatif CSR di Indonesia”, https://kanarisma20.wordpress.com/2013/06/22/6-
contoh-praktek-inisiatif-csr-di-indonesia/, diakses 13 Desember 2018.

19
6. Sarana bagi perusahaan untuk memenuhi sasaran-sasaran
usahanya, tenaga kerja, bahan baku, dan pangsa pasar baru.

b). Dorongan Eksternal

Dorongan Eksternal menyangkut :

1. Pada tataran global CSR Antam dalam lima tahun diharapkan dapat
mencapai diantaranya :
1) Standar IDO 26000 khususnya aspek community involvement
and development
2) Standar IFC khususnya berkaitan dengan kepedulian dan
kerjasama dengan komuniti local pengembangan dan pelestarian
warisan budaya peningkatan akses kesehatan masyarakat maupun
konservasi lingkungan yang berkelanjutan.
3) Standar penyusunan laporan kinerja tangung jawab sosial Antam
yang sesuai dengan GRI.
2. Pada tingkat nasional Master Plan CSR juga sebagai bagian
pelaksanaan CSR yang sistematis dan berkelanjutan yang sesuai
dengan :
1) Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
yang memberikan keajiban bagi perusahaan untuk melakukan
CSR.
2) UU Minerba No. 4 Tahun 2009
3) Peraturan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang program
kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan.
4) Pada tataran lokal sebagai bagian penyelesaian dan pemenuhan
harapan atas efektivitas dan kontribusi dari program CSR dalam
menyelesaikan berbagai persoalan baik kemiskinan,
pengangguran, dan kerusakan lingkungan terutama bagi
masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan.

20
2.3 Dampak Positif yang didapat dari penerapan Corporate
Social Responsibility (CSR) pada perusahaan.
Perusahaan pertambangan seperti Antam, rentan terhadap isu-isu
lingkungan dan keselamatan. Oleh karena itu dalam kegiatan pertambangan,
Antam haruslah berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan
kesehatan, memperhatikan kelestarian lingkungan, serta berpartisipasi
mengembangkan masyarakat disekitar kegiatan pertambangan. Selain itu,
operasi penambangan pada saat sekarang tidak hanya memerlukan lisensi
formal yang berbentuk izin eksplorasi atau eksploitasi, melainkan juga
dukungan sosial. Dukungan sosial itulah yang mengamankan kegiatan
penambangan. Dukungan ini hanya akan diperoleh bila masyarakat di sekitar
operasi Antam tidak dirugikan, tetapi justru memperoleh manfaat atas
keberadaan perusahaan. Melalui kegiatan memberikan product knowledge
kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat
menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan
sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan, Pada akhirnya jika
perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis utamanya dan
melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis (investor,
kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal
perusahaan. Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan
otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat. Dalam hal ini perlu
ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan sosial. CSR
harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan
keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial
lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan
dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan
ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia
khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah
sosial dan lingkungan.

21
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
1. PT. Antam, Tbk. memiliki kebijakan yang berisi mengenai strategi
dalam melaksanakan Program Kemitraan sebagai upaya
peningkatan ekonomi lokal. Strategi yang dilakukan PT Antam Tbk
terlihat dan tercantum secara jelas dalam Standar Kerja Program
Kemitraan yang disusun oleh CSR Group PT. Antam, Tbk.
dengan mengacu pada KEPMEN BUMN No.236/MBU/2003.
Strategi yang terdapat dalam Standar Kerja Program Kemitraan
tersebut terdiri dari tahap-tahap pelaksanaan mulai dari perencanaan,
implemenatasi, evaluasi hingga tahap pelaporan. CSR yang
dilakukan oleh PT. Antam, Tbk. memiliki manfaat yang dapat
dirasakan baik oleh Perusahaan maupun oleh masyarakat (komunitas
lokal) sebagai penerima program Antam juga mendapatkan Social
License dari masyarakat yang dibuktikan oleh adanya dukungan
warga sekitar. Antam dapat menjalankan kegiatan usahanya
dengan tenang karena tidak ada gangguan dari masyarakat,
bahkan masyarakat sekitar telah menyadari keberadaan Antam
sebagai salah satu Perusahaan.
2. PT. Antam Tbk memandang Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai suatu kewajiban sehingga dapat diartikan bahwa cara
pandang PT. Antam Tbk terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban
(compliance). Selain itu, kebijakan Pt. Antam Tbk yang terdapat pada
laporan tahunan Antam menyatakan Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagi semangat untuk berbagi upaya dalam
menyejahterakan masyarakat.

22
3.2 Saran
Upaya tanggung jawab social yang dilakukan oleh PT. AntamTbk
telah dijalankan berdasarkan aktivitas kebijakan yang ada pada perusahaan
dan di dukung oleh peraturan dari Menteri BUMN. Kebijakan Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. Antam Tbk sebaiknya tidak hanya
tercantum dalam suatu misi dan komitmen Antam, akan tetapi perlu
didukung oleh suatu standar atau prosedur khusus mengenai Corporate
Social Responsibility (CSR). Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya
spesifikasi dan pembuktian bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)
memang perlu mendapat suatu perhatian.

23
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Ardianto, Elvinaro & Dindin M. Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis
dan CSR. Jakarta: PT Elex Media Komputindo-Kompas Gramedia.
Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary menjadi
Mandatory. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Chamsyah, Bachtiar. 2006. Teologi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta:
RMBooks.
Haughton, Jonathan & Shahidur R. Khandker. 2010. Pedoman tentang
Kemiskinan dan Ketimpangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

JURNAL
Anto, M.B. Hendrie & Dwi Retno Astuti. 2008. “Persepsi Stakeholder terhadap
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility: Kasus pada Bank Syariah di
DIY.” Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol. 10, No. 1, Hlm. 19-30.
Charolinda. 2006. “Pengembangan Konsep Community Development dalam
Kerangka Pelaksanaan Corporate Social Responsibility.” Jurnal Hukum
Pembangunan. Vol. 36, No. 1, Hlm. 86-106.
Lindrawati; Nita Felicia, dan T.J. Budianto, Th. 2008. “Pengaruh Corporate
Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang
Terdaftar sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research &
Analytics.” Majalah Ekonomi, Vol. 18, No. 1, Hlm. 66-83.
Nasir, Mohammad & Darwin Warisi. 2008. “Penerapan Good Corporate
Governance dalam Mewujudkan Corporate Social Responsibility.” Jurnal
Akuntansi Keuangan dan Perpajakan. Vol. 2, No. 1, Hlm. 153-161.

24
WEBSITE
“Kegiatan CSR di Indonesia Menghadapi Beragam Kendala”,
http://www.amerta.or.id/2014/05/21/kegiatan-csr-di-indonesia-menghadapi-
beragam-kendala/, diakses 11 Desember 2018.

“Permasalahan Dalam Pelaksanaan CSR di Indonesia”,


http://w4nm4p.blogspot.co.id/2013/12/permasalahan-dalam-pelaksanaan-csr-
di.html, Diakses 12 Desember 2018.
Emanuel, Victor. 2011. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Antara Ada dan
Tiada, 07 Agustus 2011, http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb=
8778,” diakses 11 Desember 2018.
Kanarisna, “Contoh Praktek Inisiatif CSR di Indonesia”,
https://kanarisma20.wordpress.com/2013/06/22/6-contoh-praktek-inisiatif-csr-
di-indonesia/, diakses 13 Desember 2018.
Rahmatullah, Rahmat. 2015. “Masalah Pengelolaan Program CSR Pada Sektor
Pertambangan,” http://www.rahmatullah.net/2010/05/masalah-pengelolaan-
program-corporate.html, diakses 12 Desember 2018.

25

Anda mungkin juga menyukai