Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN STRATEGIK

Mengkaji Strategi Yang Dilakukan Pada Perusahaan PT. Indofood Sukses


Makmur Tbk.

OLEH :
SAHWA NABILA ; 1917041094
5C

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


RAHUTAMA ATIDIRA, M.M.

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
Ada 2 strategi yang digunakan dalam perusahaan, yakni strategi intensif dan
strategi integrasi. Adapun penjelasan dari kedua strategi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Strategi Intensif
Strategi Intensif (Intensive Stategy) Disebut strategi intensif karena
dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif dengan syarat
perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada
saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:
 Strategi Penetrasi Pasar
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk
yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran
yang lebih gencar.
 Strategi Pengembangan Pasar
Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market).
Strategi Pengembangan pasar ke New market ini dijalankan dengan
memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari
bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing.
 Strategi Pengembangan Produk
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan
strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan
pengembangan yang besar.
2. Strategi Integrasi
Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu,
jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah
pesaing. Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu :
 Strategi Integrasi Ke Depan
Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan
meraih kendali atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer.
 Strategi Integrasi Ke Belakang
Strategi integrasi ke belakang digunakan dengan memperoleh
kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.
 Strategi Integrasi Horizontal
Strategi di mana perusahaan mengakuisisi, merjer atau mengambil alih
perusahaan lain dalam rantai nilai industri yang sama.

Adapun perusahaan yang akan Saya kaji mengenai strategi yang dilakukan dalam
perusahaan adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

A. Strategi Intensif
1) Strategi Penetrasi Pasar
Pt. Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya
advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar),
menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.
Indofood juga mensponsori acara seperti Asian Games 2018, sponsor
bagi klub sepak bola seperti Persija, PSIS Semarang, Bali United,
Persib Bandung, Arema FC, dan PSMS Medan.
2) Strategi Pengembangan Pasar
 Pemasaran di Dalam Negeri
Indomie memiliki salah satu channel distribusi yaitu “warung
indomie”. dimana PT. Indofood turut mendampingi para pemilik
warung dalam memasarkan produk indomie, memasang spanduk,
sampai memonitor ketersediaan stock indomie-nya. Bukan hanya
itu, indomie juga gencar memasarkan produknya ke
warung-warung kecil melalui perusahaan distribusi milik PT.
Indofood seperti PT. Indomarco Adi Prima, PT. Tristama Makmur,
PT. Putri Daya Usaha Utama, PT. Cemaco Mandiri Corporation,
dan PT. Cereko Reksa Corporation.
 Pemasaran Indomie di Mancanegara
Produk indomie sudah bisa didapatkan di sekitar 80 negara di
dunia. Langkah pemasaran dan pembangunan brand-nya yang
sangat intensif menjadikan banyak masyarakat sejumlah negara di
dunia menganggap Indomie adalah produk asli negaranya. Indomie
juga diproduksi beberapa perusahaan di luar ICBP dan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tetapi dikuasai Grup Salim
dan memproduksi mi instan tersebut. Dua di antaranya yang
terkenal adalah di Nigeria yaitu De United Foods Industries Ltd.
(Dufil dan Dufil Prima Food Plc.) yang bahkan membuat
masyarakat Afrika meyakini Indomie adalah produk dari benua
tersebut, serta Pinehill Arabia Food Ltd (PAFL) di Saudi Arabia.
3) Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh PT
Indofood yaitu brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu
bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2
sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis,
saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie
juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Dari sisi produk, sampai saat ini Indomie konsisten berinovasi
mengembangkan produk baru yang bisa diterima pasar sehingga
Indomie memiliki 10 varian produk (Indomie Goreng, Indomie Kuah,
Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner
Indonesia, My Noodlez, Real Meat, dan Bite Mie).
B. Strategi Integrasi
1) Integrasi ke depan (fordward integration)
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. mempunyai jalur distribusi
yang efektif untuk mendistribusikan produknya kepasar dengan PT.
Indomarco Adi Prima sebagai distributor utama yang memiliki jaringan
hampir di seuruh wilayah Indonesia. Akuisisi vertikal pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap PT. Indomarco Adi Prima
membuat pelaku usaha yang lain tidak dapat mendistribusikan
produknya melalui PT. Indomarco Adi Prima karena semenjak
diakuisisi oleh PT. Indofood Sukses Makmur.
Perjanjian yang dibuat antara PT. Indofood Sukses Makmur
dengan PT. Indomarco Adi Prima memuat beberapa hal yang
diantaranya mewajibkan PT. Indomarco Adi Prima selaku distributor
untuk tidak melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan PT.
Indofood Sukses Makmur. Selama dalam jangka waktu perjanjian ini
pihak PT. Indomarco Adi Prima tidak diperbolehkan melakukan
usaha-usaha atau kegiatan yang bersifat menyaingi produk atau strategi
pemasaran yang dapat merugikan pihak PT. Indofood.
2) Integrasi ke belakang (backward integration)
PT. Indofood Sukses Makmur mengakuisisi PT. London
Sumatera yang dimana memiliki perkebunan kelapa sawit, bahan ini
digunakan PT. Indofood sebagai bahan baku pembuatan produknya.
Selain itu PT. Indofood juga mengakuisisi PT. Bogasari Flour Mills
sebagai produsen tepung untuk memproduksi mie sebagai bahan
utamanya. PT. Indofood melakukan akuisisi untuk mengatasi
persaingan yang semakin ketat di industri makanan Indonesia dengan
memperoleh sinergi yang kuat dari PT. London Sumatera Tbk,.
Akuisisi saham itu dilakukan oleh anak perusahaan Indofood, Indofood
Agri Resources Ltd. (IndoAgri). Di balik akuisisi, tentunya ada motif
yang ingin dicapai oleh kedua perusahaan yang bergabung antara lain
meningkatkan nilai perusahaan, keunggulan kompetitif dalam industri,
meningkatkan efisiensi biaya operasional, struktur modal yang kuat,
manajemen dan teknologi (sinergi).
3) Integrasi ke horizontal
PT. Indofood yang membeli atau menguasai supermi
(diproduksi PT Supermi Indonesia) dan sarimi (PT. Sarimi Asli Jaya)
yang menjadi pesaing dari produk andalan PT. Indofood yaitu indomie.
Hal ini dikarenakan mie instant sarimi dan supermi yang diproduksi
oleh perusahaan diluar PT. Indofood ini dianggap sebagai ancaman
terhadap produk Indomie. Karena Sarimi ternyata cukup disukai oleh
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu PT Indofood kemudian
mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya dan PT Supermi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai