DISUSUN OLEH :
Menurut creed dan prideaux (2001) kematangan karir adalah sebagai kesiapan individu
untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan pada tahap-tahap perkembangan
pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan, pembinaan, dan penurunan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diungkapkan, maka dapat di simpulkan bahwa
kematangan karir adalah kemampuan individu dalam mengusai tugas perkembangan karir
sesuai dengan tahap perkembangan karir, dengan menunjukkan perilaku yang di butuhkan
untuk merencanakan karir, mencari informasi, memiliki kesadaran tentang apa yang
dibutuhkan dalam membuat keputusan karir dan memiliki wawasan mengenai dunia
kerja. Jadi betapa pun baiknnya suatu rencana karir yang telah di buat oelh seorang
pekerja di sertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan realistic, rencana tersebut tidak
akan menjadi kenyataan tanpa adanya perkembangan karir yang sistematik dan
prokramatik karena perencanaan karir adalah keputusan yang diambil sekarang tentang
hal hal yang akan di kerjakan pada masa depan, berarti bahwa seseorang yang sudah
menetapkan rencana karirnya perlu mengambil Langkah-langkah tertentu untuk
mewujudkan rencana tersebut.
Kematangan karir semestinya telah dimiliki siswa SMA. Siswa SMA harus melakukan
pilihan karir, yakni melanjutkan study atau memasuki dunia kerja. Dalam kenyataannya,
konsep perkembangan karir dan kematangan karir umumnya belum menjadi perhatian
serius, baik di lingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun masyarakat Indonesia pada
umumnya. Tidak hanya itu perhatian ilmuan psikologi terhadap teori perkembangan karir
juga masih kurang, sehingga hasil study kematangan karir sangat terbatas. Hal ini cukup
memprihatikan, karena sebagai mana di ungkapkan coertse dan schepers (2004)
menyatakan bahwa kematangan karir sesungguhnya telah diteliti dan menjadi bahan
diskusi sejak 40 tahun yang lalu.
Teori perkembangan karir dapat di kelompokkan ke dalam pendekatan kepribadian,
pendekatan trait dan factor, teori perkembangan dan teori pengambilan keputusan
(osipow,1996) teori super sebagai bagian dari teori perkembangan di pilih sebagai dasar
pengembangan model kematangan karir. Brown (1996) menegaskan bahwa teori super
paling komprehensif, menjadi acuan teori-teori lain dan selalu dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Teori super di lengkapi dengan dengan temuan :
Naidoo (1998)
Lent dkk (1987)
Abimanyu (1990)
Partino (1990)
Pavlak & post-kammer (1985)
Pritchard (1994)
West (1998)
Tugas-tugas perkembangan karir pada tahap ini adalah
Karier individual dan organisasi tidaklah terpisah, seorang karyawan yang rencana-
rencana karier individualnya tidak dapat diikuti didalam organisasi, cepat atau lambat
karyawan tersebut kemungkinan akan meninggalkan perusahaan.