Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK

SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

Community Marketing

Anggota :

Irvansyah (14059094)

Rizki Nanda (14059160)

Willi Rizla (14059170)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan sudut pandang pemasaran, sasaran utama pemasar bukanlah

sekedar mendapatkan pelanggan. Yang jauh lebih penting tentu saja bagaimana

memelihara dan mempertahankan para pelanggan tadi. Dari fenomena tersebut,

banyak perusahaan yang berlomba untuk mengatur strategi agar para

pelanggannya tidak berpindah ke tempat lain dan terus loyal terhadap produknya.

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan membentuk komunitas pelanggan.

Dalam era digital ini, komunitas dapat menjadi media yang ampuh untuk

strategi pemasaran. Community marketing adalah strategi untuk melibatkan

pelanggan secara aktif dan tanpa kesan mamaksa, menciptakan suatu aliran

percakapan dan informasi yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, konsumen,

maupun pasar. Melalui komunitas, para pelanggan dapat lebih mudah berinteraksi

dengan sesama pelanggan, menghubungkan pelanggan dengan non pelanggan,

menciptakan loyalitas yang lebih dalam, dan membantu perusahaan agar bisa

mendapatkan masukan berharga dalam usaha meningkatkan kualitas produk atau

layanannya. Namun, disamping itu ada juga bahaya yang mengancam, karena

pada era digital aliran informasiterbuka bebas, sehingga jika perusahaan tidak

punya kendali dalam hal tersebut, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk

menciptakanimage dan awareness.


B. Rumusan Masalah

1. Kenapa Community Marketing penting di era digital saat ini?

2. Strategi apa saja yang biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk

memberdayakan komunitas ini?

3. apa saja manfaat dibentuknya Community Marketing ini?


BAB II

PEMBAHASAN

Jawaban Soal No.1

Community Marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang

menggunakan konsep Viral Marketing . dengan menggunakan komunitas sebagai

saran utama bagi strategi pemasarannya, community marketing menjadi yang

cukup efektif karena melibatkan interaksi antar konsumen merasa mendapatkan

perlakuan yang istimewa.

Community marketing berfokus pada kebutuhan dari konsumen yang telah

menjadi pelanggan. Hal ini dicapai dengan 4 hal :

1. Menghubungkan konsumen dengan prospek

2. Menghubungkan prospek satu dengan prospek lainnya

3. Menghubungkan perusahaan dengan konsumen dan prospek untuk

meningkatkan kesetiaan pelanggan

4. Menghubungkan pelanggan dengan pelanggan untuk meningkatkan

kemampuan adaptasi terhadap produk, untuk meningkatkan tingkat

kepuasan pelanggan terhadap produk dan lain-lainnya.

Pendekatan pemasaran melalui komunitas atau community marketing

menjadi salah satu cara ampuh untuk membangun brand. Lewat komunitas

banyak hal yang bisa diraih oleh marketer. Di antaranya loyalitas konsumen yang

pada akhirnya berujung ke penjualan.


Dalam teori marketing dikenal dengan segmentasi yang lalu berubah

menjadi Communitization dalam New Wave Marketing. Yang membedakan dari

keduanya adalah bagaimana brand memandang konsumen. Pada segmentasi,

pemasar hanya mengkotak-kotakkan konsumen tanpa hadir di tengahnya.

Sedangkan di Communitization pemasar hadir di tengah konsumen, berbicara dan

mendengarkan anxiety and desire konsumen.

Dalam suatu komunitas, yang terjadi adalah sebuah proses relasi

(relationship) yang intens dan panjang. Akibat proses ini, para anggota komunitas

lambat laun akan mengenal pribadi masing-masing anggota yang lain. Dan

akhirnya akan timbul rasa saling percaya antar anggota komunitas tersebut.

Faith Popcorn mengatakan : connecting your female customers to each

other connect them to your brand. Kesimpulan yang menarik bahwa pemahaman

mengenai perilaku wanita (tipikal konsumen saat ini), suka saling berinteraksi dan

berhubungan di dalam sebuah komunitas merupakan fondasi bagi perusahaan

dalam memasarkan merek dan produk pada wanita.

Di era digital saat ini prilaku konsumer banyak mengalami perubahan dari

cara mencari informasi maupun berinteraksi. Peranan social media seperti

facebook, twitter, Google+, Linkedin, dan sebagainya membawa dampak yang

cukup besar dalam perubahan prilaku konsumen. Bagaimana pelaku usaha melihat

dan memanfaatkan Social Media sebagai media untuk meningkatkan hubungan

dengan pengguna produk mereka dan apakah Social Media dapat menjadi

jembatan bagi terciptanya Community Marketing yang membawa manfaat bagi

perusahaan.
Keunggulan dari marketing berbasis komunitas ini adalah spesifikasi

market terjadi sangat tajam dan dalam. Mereka yang tergabung dalam komunitas,

sudah hampir dipastikan merupakan pasar yang telah tersegmentasi sedemikian

rupa. Komunitas-komunitas tersebut biasanya terbentuk dari satu kesamaan hobi

atau kecintaan pada satu produk.

Jawaban Soal No. 2

Karena community marketing berperan untuk membangun kekuatan

adovaksi di era digital dengan sebuah komunitas yang sudah tidak diragukan lagi

keampuhannya oleh merek. Hal inilah yang membuat sejumlah merek merangkul

beragam komunitas dan menjalankan community marketing di era digital. Agar

tidak terkesan asal dalam menjalankan community marketing, pemasar perlu

memahami beberapa hal agar komunitas bisa memberikan timbal balik yang

positif seperti berikut:

a. Membangun komunitas sebagai partner

Agar membangun relasi antar sesama komunitas yang lainnya untuk

menciptakan kreativitas pada saat di era digital sekarang ini

b. Lebih menjangkau konsumen yang luas dan mendunia

Pada era digital saat sekarang ini para komunitas pemasaran bisa

mengetahui jangkauan konsumen yang akan dituju.

c. Terwujud kombinasi sumber daya antar komunitas pemasaran

Di era digital bisa dengan leluasa memaksimalkan sumber daya papaun

yang bisa mendukung kegiatan komunitas pemasaran.


d. Memperkirakan jumlah dan spesifikasi jangkauan calon konsumen

Kelebihan community marketing bisa memprediksi jangkauan konsumen,

ini bisa dilihat dari menargetkan calon pembeli atau konsumen

berdasarkan usia, peminatan, tingkat pendidikan, gender, hingga perilaku

keseharian yang terpantau dari informasi antar komunitas pemasaran yang

lainnya.

Jawaban Soal No.3

Komunitas dalam pemasaran berisikan orang dengan minat yang sama,

bisa berdasarkan lokal atau regional. Para anggota sering mengadakan event

offline sebagai wadah bagi mereka untuk bertemu dan bertukar pikiran demi

kemajuan bisnis masing-masing. Berikut ini beberapa peran komunitas dalam

pemasaran yaitu:

a. Mengetahui jaringan bisnis yang timbul adanya komunitas dalam

pemasaran

Dengan banyaknya orang yang tergabung dalam komunitas, memiliki

kesempatan mengenal pebisnis lain dari berbagai daerah dan latar

belakang. Dengan begitu wawasan akan berkembang dan bisa

diaplikasikan pada bisnis yang sedang dijalankan.

b. Mencari informasi

Salah satu fungsi dari komunitas adalah mudahnya para anggota untuk

saling bertukar informasi/pikiran atau berbagi mengenai dunia

wirausaha/bisni akan menemukan ilmu yang terkadang tidak terdapat

dalam teori. Sedangkan bagi yang belum memiliki usaha, perbincangan


dengan orang yang sukses dengan sesama markting akan semakin

menumbuhkan keinginan untuk saling berbagi informasi.

c. Menjalin relasi bisnis antar komunitas pemasaran

Intensnya pertemuan/diskusi antar anggota dalam komunitas, baik itu

dalam pertemuan offline maupun online menjadikan hubungan para

anggota tidak sekadar hubungan biasa, sudah menjadi hubungan yang

akrab dan emosional. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, relasi bisnis

bisa membantu dengan mendiskusikan bersama-sama atau memberikan

solusi berdasarkan pengalamannya.

Serta strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperdayakan

komunitas sehingga misi perusahaan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan

dapat terwujud dengan adanya strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan

pemberdayaan komunitas sebagai berikut :

a. Mempertimbangkan potensi masyarakat

Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan

potensi masyarakat. Artinya, fasilitator atau pihak pemberdaya komunitas

hendaknya menghargai potensi yang dimiliki komunitas.Dalam

mempertimbangkan potensi masyarakat, perlu melokalisasi kearifan lokal

masyarakat. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai batu loncatan upaya

pemberdayaan masyarakat.
b. Memberikan pendampingan secara berkelompok

Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah

kelompok.Selain mempertimbangkan efisiensi dan keterbatasan waktu

serta biaya, pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif.

c. Memberikan pelatihan khusus dan mengangkat kerarifan lokal

Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang

meminta dilakukan pelatihan tertentu diluar program pemberdayaan.

Banyak pihak pemberdaya komunitas beranggapan bahwa norma dan

kebiasaan dapat menghambat kemajuan. Pemikiran ini pada akhirnya

memunculkan upaya penggantian dengan norman dan kebiasaan baru yang

lebih modern. Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal

dalam upaya pemberdayaan komunitas.

d. Memberikan bantuan saranaMeskipun tujuan program pemberdayaan

menginginkan masyarakat dapat mandiri, sebagai proses awal memperkuat

kemampuan masyarakat diperlukan pemberian bantuan berupa sarana dan

prasarana.

e. Melaksanakan pemberdayaan secara bertahap seperti berikut:

1) Perencanaan

Untuk mrncapai mutu perencanaan yang baik, diperlukan

keterlibatan komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas

kebutuhan masyarakat. Pada tahap perncanaan, puhak pemberdaya

dapat menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal)

yang merupakan metode penelitian atau kajian untuk menggali


potensi dan permasalahan dalam masyarakat yaitu untuk

mengumpulkan dan menganalisis berbagai kondisi, potensi, dan

permasalahan masyarakat, serta merumuskan alternatif

pengembangan dan solusi permasalahan. Tujuannya agar

masyarakat mampu dan terampil dalam menganalisis masalah,

mencari solusi dan membuat rencana untuk dirinya dan komunitas.

2) Pelaksanaan

Pemberdayaan komunitas diperlukan dalam proses pelaksanaan

pembangunan untuk mewujudkan pembangunan agar sesuai

perencanaan. Tahap pelaksanaan atau tahap kapasitasi biasanya

dilakukan dengan metode pendampingan serta diadakan kegiatan

memfasilitasi program pemberdayaan.

3) Evaluasi

Program evaluasi dapat dilakukan bersama masyarakat, jika

program pemberdayaan dirasa berhasil, tahap berikutnya adalah

terminasi, yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk

pendampingan, serta penyerahan tugas pendampingan kepada

komunitas tersebut.

Dengan demikian, dalam memperdayakan komunitas diharapkan

timbulnya loyalitas yang diharapkan oleh perusahaan agar mampun memberi arah

kepada perusahaan agar bisa mengikuti perkembangan zaman terlebih lagi dengn

budaya yang berbeda-beda.


Jawaban No.4:

Manfaat melakukan community marketing bagi perusahaan:

A. Memperkuat Ikatan emosional

Interaksi yang terjadi antara sesama konsumen akan mempererat hubungan

sesama konsumen. Ketika hal itu terjadi dan perusahaan ikut terlibat untuk

mensupport dan membangun komunitas tersebut. Akan timbul ikatan

emosional yang kuat diantara sesama anggota komunitas dan terhadap

brand atau produk perusahaan.

B. Memiliki Brand Advocate

Satu orang konsumen yang puas, tanpa perlu dibayar atau perusahaan

suruh ia akan menceritakan, merekomendasikan produk perusahaan ke

orang lain. Bahkan bisa jadi mereka akan membela atau memberikan

pembenaran atas produk perusahaan, ketika ada orang yang menjelekkan

atau mengeluhkan produk perusahaan. Dan orang-orang seperti ini

biasanya adalah orang yang tergabung dalam komunitas produk.

C. Mendapatkan Masukan dan Saran dari Pelanggan

Mendapatkan saran dan ide semakin mudah jika perusahaan memiliki

komunitas produk. Suara konsumen menjadi lebih mudah dikumpulkan.

Tentu dari sana perusahaan dapat memikirkan inovasi produk seperti apa

yang diinginkan konsumen sehingga otomatis bisa mengurangi biaya riset

dan pengembangan.
D. Database Pelanggan yang Potensial

Data anggota komunitas yang terkumpul merupakan data yang sangat

bermanfaat. Mereka adalah pelanggan yang potensial. Tugas perusahaan

adalah merawat dan mengembangkannya. Bahkan dari sana muncul

peluang untuk melakukan up selling atau cross selling atau memperbesar

pasar pelanggan dari lingkungan yang dimiliki anggota komunitas.

Tantangan dalam melakukan community marketing bagi perusahaan:

A. Money Cant Buy Community

Komunitas tidak bisa dibangun dengan hanya mengandalkan uang.

Penggunaan uang untuk membangun komunitas hanya akan berhasil di

tahap awal, tetapi tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Mastercard

pernah membuat tagline yang sangat relevan terkait hal ini, yaitu There

are somethings that money cant buy. Komunitas bukan tentang sejumlah

angka, karena esensi dari komunitas adalah ikatan emosional. Strategi

awal dengan memberi hadiah untuk menarik calon sasaran pembentukan

komunitas dapat dilakukan, tapi apabila ketertarikan berkumpul tersebut

hanya dikarenakan daya tarik hadiah maka yang terbentuk bukanlah

sebuah komunitas, tapi hanya sekedar kumpulan orang. Dan sekumpulan

orang tersebut, tidak akan mempunyai kekuatan apapun terutama dalam

kaitannya loyalitas pengguna.


B. Komitmen & Ketulusan

Faktor penting dalam membangun komunitas adalah komitmen dan

ketulusan. Diperlukan sosok sentral dengan komitmen dan ketulusan

dalam membangun komunitas tersebut, sehingga visi dan misi komunitas

yang dibangun dapat sejalan. Terbukti pula bahwa komunitas-komunitas

besar seperti Kaskus, Fashionese Daily, Kompasiana, memiliki sosok

berkomitmen yang melekat pada komunitas ini yaitu A. Darwis di Kaskus,

Hanzki dan Affie di Fashionese Daily, serta Pepih Nugraha di

Kompasiana. Disisi lain, komunitas harus dibangun dengan sebuah

paradigma ketulusan, bukan dengan cara pandang eksploitatif. Anggota

komunitas jangan dipersepsikan sebagai konsumen yang siap dijejali

dengan iklan produk tetapi lebih pada menerima edukasi tentang hal-hal

yang bermanfaat terkait dengan produk. Dalam hal ini anggota komunitas

seharusnya diperlakukan sebagai bagian dari produk itu sendiri.

C. Kegiatan Offline/Temu Muka Langsung

Pada perkembangannya, sebuah komunitas akan lebih banyak berinteraksi

secara online dan keunikan sebuah komunitas online yang kuat dan

berkembang adalah komunitas yang secara rutin punya kegiatan offline.

Kegiatan-kegiatan ini adalah tempat dimana semua anggota bisa saling

bertemu, dan juga penggagas komunitas atau seseorang yang ditokohkan

di komunitas tersebut, hadir di tengah-tengah anggotanya. Kegiatan offline

ini akan menguatkan ikatan emosional/keakraban anggota komunitas, dan

membuat komunitas makin dikenal luas.


D. Penghargaan & Pengakuan

Dasar pembentukan komunitas pada dasarnya adalah keinginan

sekumpulan individu yang menginginkan pengakuan, penghargaan,

dan/atau reward. Seringkali keinginan itu tidak harus diwujudkan dengan

pemberian hadiah, atau uang. Pengakuan/penghargaan/rewards yang

dibutuhkan anggota komunitas bisa jadi berupa (misalnya): membuat

jenjang keanggotaan di komunitas, sambutan untuk anggota baru,

penyebutan dan perlakuan khusus bagi anggota yang teraktif, mengundang

mereka untuk memberikan pendapat bagaimana mengembangkan

komunitas, memberikan pendapat mengenai pengembangan

produk/layanan yang digunakan dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan keterikatan emosional dan logis anggota komunitas kepada

komunitas dimana yang bersangkutan bergabung.

Jawaban Soal No.5

A. Khalayak

Dalam hal ini, khalayak merupakan faktor utama yang mampu membantu

menjadi tolak ukur keberhasilan suatu kegiatan dalam strategi komunikasi.

Karena, khalayak merupakan satu satunya sumber informasi yang mudah

digali informasinya, yaitu seperti misalnya menggunakan wawancara. Dalam

strategi komunikasi, pemilihan khalayak agar planning berjalan dengan baik

maka harus dilakukan riset untuk pemilihan khalayak dengan cara yang baik

dan terstruktur. Cara pemilihan khalayak tersebut antara lain dengan


menggali informasi yang cukup tentang khalayak yang seperti apa yang

sesuai dengan target kegiatan. Misalnya saja digali mengenai tingkat

pendidikan, usia, kondisi kepribadian, kemampuan khalayak menerima pesan

yang disampaikan melalui media yang digunakan dan sebagainya. Dalam hal

ini, hijabers community sepertinya tidak melakukan seluruh proses tersebut.

Hal tersebut terlihat dari pemilihan khalayak yang hanya dipatok dengan usia

yang diatas 17 tahun dan telah memiliki KTP, selain itu tanpa syarat lain yang

penuh dengan pertimbangan dan sebagainya. langkah tersebut tentunya

sedikit banyak akan menjadi penghalang dalam suksesnya perencanaan

kegiatan yang telah diciptakan. Karena, golongan orang dengan usia diatas 17

tahun sangat beragam, ada yang tidak bisa membaca ataupun menggunakan

media seperti yang digunakan olah hijabers community. sehingga, perlunya

riset khalayak untuk agar tercapai apa yang menjadi planning.

B. Pemilihan Kegiatan

Dilihat dari segi kegiatan yang dibentuk oleh hijabers community, hanya

beberapa kegiatan yang menonjolkan kepada penggunaan hijab ala

hijabers. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain hijab class dan fashion show,

di luar kegiatan tersebut, proses yang dilakukan oleh hijabers community

dalam rangka menarik minat penggunaan hijab ala hijabers memang

dilakukan pada setiap acara, hanya saja penyampaian tersebut tidak secara

langsung seperti halnya penyampaian cara penggunaan hijab ala hijabers

pada saat hijab class dan fashion show, akan tetapi seluruh anggota dan

komite hijabers community selalu diberikan himbauan agar pada saat setiap
mengadakan acara menggunakan hijab ala hijabers dengan sebaik-baiknya

dan secantik mungkin, di hadapan khalayak yang menghadiri acaraacara

yang diadakan oleh hijabers community. Tujuan dilakukannya hal tersebut

adalah agar masyarakat mempunyai ketertarikan terhadap hijaber community.

Karena selama ini cara penggunaan hijab ala hijabers menjadi daya tarik

utama komunitas tersebut oleh khalayak pada umumnya. Kegiatan-kegiatan

yang dipilih oleh hijabers community sebagai agenda mereka juga merupakan

pilihan agenda yang ratarata di dalam kegiatan tersebut mencakup khalayak

dengan jumlah yang tidak sedikit. Artinya, acara-acara yang dijadikan sebagai

agenda kegiatan rutin oleh hijabers community merupakan acara yang selalu

dihadiri oleh jumlah orang lebih dari dua. Sehingga pemilihan acara tersebut

dikategorikan pemilihan acara yang menggunakan sistem komunikasi dua

arah. Di mana dalam setiap acara mereka memungkinkan untuk terjadi

interaksi antara narasumber dengan peserta.

C. Penetapan metode

Metode penyampaian pesan juga merupakan salah satu faktor pendukung

keberhasilan tersampainya pesan dengan baik kepada khalayak. Penggunaan

metode penyampaian pesan yang baik dan efektif akan menciptakan

penerimaan pesan yang baik pula, serta mengurangi resiko kejenuhan

khalayak dengan prosesnya. Hijabers community dalam hal menyampaiakan

pesan, khususnya dalam kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan hijab

ala hijabers yaitu menggunakan metode penyampaian pesan dua arah.

Dimana hijabers communty menyampaikan pesan atau tutorial kepada peserta


hijab class dan ada interaksi di dalamnya berupa tanya jawab antar peserta

dengan penyampai pesan.

D. Penggunaan Media

Media menjadi faktor pendukung dalam proses penyampaian pesan. Hijabers

community memilih media internet sebagai alat komunikasi utama mereka

kepada khalayak. Pemilihan media baru tersebut menjadi pilihan yang cukup

bagus digunakan sebagai alat komunikasi kepada khalayak luas. Hijabers

community mengakui, bahwa penggunaan media internet sudah cukup

membantu hijabers community dalam menyampaikan pesan mereka kepada

khalayak. Alasan lain yang mereka gunakan mengapa mereka memilih media

internet karena rata-rata atau mayoritas khalayak sasaran hijabers community

yaitu anak muda yang menggunakan internet sebagai alat komunikasi yang

paling digemari dan paling banyak digunakan. Sehingga dengan harapan

penggunaan media internet, khalayak sasaran akan lebih cepat mendapatkan

informasi-informasi terbaru berkaitan dengan hijabers community. Media

internet mempunyai keterbatasan khalayak. Khalayak yang dapat mengakses

menggunakan internet hanya khalayak tertentu saja yang memang mampu

menggunakan internet. Selain itu, internet hanya dapat diakses oleh orang-

orang yang mempunyai fasilitas untuk menggunakan internet yaitu seperti

halnya jaringan internet. Tingkat pendidikan seseorang juga mempengaruhi

kemampuannya mengakses segala informasi melalui media internet.

Setidaknya hal tersebut tidak menjadi masalah penting bagi hijabers

community, karena mereka merasa cukup puas dengan media yang digunakan
sekarang. Media internet dianggap sudah sangat cukup efektif sebagai media

komunikasi bagi hijabers community kepada khalayak. Media lain seperti

media televisi, radio dan surat kabar tidak dipilih secara langsung digunakan

sebagai alat komunikasi mereka. Media-media tersebut hanya dilibatkan

dalam beberapa acara yang dilaksanakan oleh hijabers

community. Seperti misalnya pada acara fashion show, media cetak surat

kabar meliput acara tersebut untuk diberitakan di media. Secara khusus,

kaitannya dengan penggunaan hijab ala hijabers, media internet yang

dipilih oleh hijabers community belum cukup efektif dalam hal

menyampaikan cara-cara penggunaan hijab ala hijabers, karena, tutorial

penggunaan hijab ala hijabers tidak di upload langsung oleh hijabers

community melalui media internet. Sedangkan, sebagian pengguna hijab ala

hijabers mengetahui cara penggunaan tersebut diakui dimulai dari video

youtube. Padahal, hijabers community sendiri tidak memberikan tutorial via

youtube. Dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan hijabers

community hanya memberikan informasi-informasi terbaru berkenaan dengan

kegiatan hijabers community yang salah satunya adalah hijab class.

E. Peranan Komunikator

Suatu pesan akan diterima dengan baik apabila penyampai pesan merupakan

orang yang dapat dipercaya akan pengetahuannya terhadap apa yang di

sampaikan. Dengan kata lain, apabila seseorang menyampaikan suatu pesan

yang bukan merupakan bidangnya, tentu saja orang yang menjadi pendengar

dan penerima pesan akan meragukan kebenaran pesan yang disampaikan.


Artinya, penyampai pesan agar pesan tersebut efektif adalah orang yang

mempunyai kredibilitas, dan mengetahui dengan pasti seluk beluk pesan yang

disampaikan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penyampai pesan dalam

kegiatan hijab class harus merupakan orang yang paling ahli dalam hal

penggunaan hijab ala hijabers misalnya saja ambassador.. Dengan begitu

orang akan menerimanya dengan baik tentang tutorial yang disampaikan.

Sedangkan, faktanya dalam kegiatan penyampaian pesan, hijabers community

menggunakan sistem rolling, artinya setiap anggota mempunyai kesempatan

menjadi pengarah yang memberikan tutorial dalam acara hijab class.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Salah satu tujuan utama dari pemasaran adalah untuk menciptakan

loyalitas konsumen. Salah satu cara untuk mencapai loyalitas ini adalah dengan

menciptakan komunitas pelanggan. Komunitas pelanggan dimaksudkan untuk

menciptakan keterikatan hubungan antara pelanggan dengan sesama pelanggan

serta pelanggan dengan perusahaan itu sendiri. Dengan dibentuknya komunitas

pelanggan maka perusahaan akan lebih mudah mempertahankan pelanggan untuk

membeli produk. Pemberdayaan terhadap komunitas yang telah dibentuk juga

diperlukan agar komunitas dapat bertahan lama dan berkembang semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA

McAlexander, Schouten & Koening, 1995, Building Brand Community, Journal


of Marketing.
Muniz, A.M. Jr. And T.C. OGuinn, 1995, Brand Community, Journal of
Consumer Research, Free Press, New York.

Anda mungkin juga menyukai