SINDROM STEVENS-JOHNSON
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama
: An. I
Umur
: 7,5 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Pelajar SD
Alamat
: Jawi-jawi Tangah Padang,
Kabupaten Solok
No. Rekam Medik : 33.63.03
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berumur 7,5
tahun masuk IGD RSUD Arosuka pada
tanggal 1 Mei 2015 dengan:
Keluhan Utama :
Keropeng kehitaman di bibir disertai
gelembung-gelembung berisi air yang
mulai pecah di leher, kedua ketiak, kedua
lengan dan tangan, perut, kedua sela
paha, di kemaluan, bokong, dan kedua
kaki sejak 10 hari sebelum masuk RS
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU : Tampak sakit berat
Kesadaran : CMC
Nadi
: 90x/1
Napas : 20x/1
Suhu: 37 0C
BB : 16 kg
Status Gizi : kurang
Kepala :
Mata: konjunctiva anemis (+/+),
injeksi konjunctiva (+/+)
Sklera tidak ikterik (-/-)
telinga : tidak ditemukan kelainan
hidung : tidak ditemukan kelainan
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Kelenjar getah bening tidak membesar
Tiroid tidak membesar
Thoraks
Paru: Inspeksi: simetris kanan=kiri, statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
Jantung : Inspeksi: iktus tidak terlihat
Palpasi: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi :
batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
batas jantung kanan : LSD
batas atas : RIC II
Auskultasi : BJ murni, irama reguler, bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : distensi tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada, hepar,
lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal
Ekstremitas
: akral hangat, refilling kapiler
baik
Status Dermatologikus
Lokasi :
leher, kedua lengan dan tangan, perut, kedua
sela paha, di kemaluan, bokong, dan kedua kaki
Distribusi : regional
Bentuk : khas-tidak khas
Susunan : tidak khas
Batas : tegas-tidak tegas
Ukuran
: miliar-plakat
Efloresensi : plak hiperpigmentasi, makula
eritem, vesikel, bula, erosi, ekskoriasi, krusta
kehitaman, purpura.
Status Venerologikus
:
erosi dan ekskoriasi pada kemaluan
Kelainan Selaput
:
mukosa mulut: edema dan hiperemis, erosi dan
ekskoriasi, tampak krusta kehitaman pada bibir
Kelainan kuku : tidak ditemukan kelainan
Kelainan mata : injeksi konjungtiva (+/+),
sekret (+/+)
Kelainan rambut : tidak ditemukan kelainan
Kelainan kelenjat limfe : tidak ditemukan
pembesaran KGB regional
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Anjuran:
Darah lengkap
Kimia klinik
Tatalaksana
Terapi umum :
Memberikan edukasi kepada pasien
mengenai penyakitnya
Hentikan pemakaian obat dicurigai
sebagai penyebab
Terapi Khusus:
IVFD Kaen IB 15 gtt/menit
Inj. Dexametason 10 mg IV di IGD (loading
dose), dilanjutkan 3x3 mg IV
Inj. Cefotaxime 2x1 gr IV
Inj. Ampisilin 4x500 mg IV
Transfusi PRC 2 kantong
Gentamisin Salf dioleskan 2x sehari pada
gelembung cairan
Candistatin 4x1 tetes pada keropeng di mulut
Perawatan oral higiene
FOLLOW UP
Selamamendapat
Pasien
dirawat
rawatan
selama
transfusi
terapi
11injeksi
hari
padadexametason
hari ke-2 dan selama
Ke-3 . Hb
6 hari
post transfusi 1
NGT mulai
Pada
Pasien
hari
dibolehkan
rawatan
dipasang
pulang
kepada
ke-11
-2 terapi
pasien
pada
hari ditambah
rawatan
hari
sudah
ke-12
bisa
ke-7
dengan
makan
dan pasien
melalui
diberikan
mulut dan m
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiologi
Tersering
Patogenesis
Reaksi Alergi tipe III
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Kelainan kulit
Lesi erosif
Erosi
hemoragik
pada kelopak
dari bibir
mata
dan dan
rongga
konjunctiva
mulut
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala lain :
Demam
Malaise
Atralgia
Takipneu/respiratory distress
Sepsis
Diagnosis
Diagnosis Banding
Nekrosis Epidermal Toksik
Penatalaksanaan
1
Prognosis
Angka Kematian : 5-15%
Kematian biasanya terjadi akibat infeksi
sekunder
Skala SCORTEN menilai persentase
mortalitas pada kasus SSJ dan NET
Faktor Prognostik
Poin SCORTEN
Angka
1
1
0-1
2
Mortalitas
3,2%
12,1%
jantung>120x/menit
Kanker/
keganasan
35,8%
hematologi
>10% area permukaan
58,3%
tubuh
Urea Serum
10
>5
90%
mm/L
Bikarbonat Serum <20
mm/L
Glukosa
>
Serum
>14