TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kinerja Pegawai
suatu wujud dari keberhasilan yang dicapai oleh seorang pegawai atas
tentang kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu proses seorang
pegawai dalam melakukan pekerjaannya dari awal hingga akhir dalam rangka
1) Faktor Personal
9
Pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan
2) Faktor Kepemimpinan
3) Faktor Kelompok
Kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu
4) Faktor Sistem
5) Faktor Kontekstual
a) Perencanaan kinerja
b) Komunikasi berkelanjutan
10
Komunikasi antara atasan dan bawahan guna memastikan bahwa apa
yang telah, sedang dan akan dilakukan bawahan mengarah pada target
kinerjanya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, hal ini juga
e) Diagnosis
11
3) Penilaian Kinerja Pegawai
karyawan di mana sekarang dan / atau di masa lalu secara relatif terhadap standar
kinerjanya.
standar.
atau dimasa lalu secara relatif terhadap standar kinerjanya. Berikut tujuan
penilaian kinerja:
keseluruhan perusahaan
kekuatan bawahan
12
4) Penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau rencana karier
ditampilkannya
dibutuhkan
efektif dan tidak terdistorsi diperoleh melalui desain indikator kinerja yang baik.
1) Konsistensi
juga konsisten antar unit. Indikator kinerja tidak berubah karena waktu
2) Dapat Diperbandingkan
3) Jelas
Indikator kinerja yang rumit dan tidak jelas serta menyulitkan dalam
13
implementasi. Kejelasan indikator kinerja menyangkut kejelasan kuran
4) Dapat Dikontrol
5) Kontinjensi (Contigency)
6) Komprehensif
14
6) Alat Ukur Kinerja
Pendidikan secara umum adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara
pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier. Pada pasal 76 :
target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
PNS.
15
d. Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas
dan pelatihan.
2. Kompetensi
a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi berasal dari kata kompeten yang berarti cakap, mampu, atau
masalah yang sangat kompleks serta ketidakpastian masa depan dalam tatanan
keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di tempat kerja yang mengacu pada
persyaratan kerja yang ditetapkan, Sutrisno (2009). Mulyasa dalam Sutrisno (2009
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
16
Sumber daya manusia mendapatkan peran yang semakin penting dalam
mewujudkan organisasi kompetitif dalam era globalisasi yang sedang dan akan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 (Pasal 3), kompetensi
adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri
sipil berupa pengetahuan, sikap perilaku yang diperlukan dalam tugas dan
jabatannya.
organisasi dapat tetap hidup dan berkembang. Andersen, Martoyo yang dikutip
personal lain yang membedakan seseorang yang perfom dan tidak perfom.
b. Manfaat Kompetensi
paling sering digunakan oleh manajemen sumber daya manusia untuk mengetahui
17
tingkat prestasi yang diharapkan dan pengembangan sumber daya manusia di
dalamnya.
3. Memaksimalkan produktivitas
Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat
18
Kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk mengomunikasikan
nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi focus dalam unjuk kerja
pegawai.
c. Indikator Kompetensi
teori dari Spencer dan Spencer yang dikutip oleh Edy Sutrisno (2009),
diantaranya:
3. Motivasi Kerja
Menurut Widodo (2015 :187), motivasi adalah kekuatan yang ada dalam
19
menurut Moorhead (2013: 86), motivasi adalah serangkaian kekuatan yang
1) Pemenuhan Kebutuhan
2) Penguatan Positif
hilangnya motivasi.
penghambat motivasi.
20
5) Kerja kelompok sebagai Motivator
c. Jenis-jenis Motivasi
1) Motivasi Positif
semakin meningkat.
2) Motivasi Negatif
d. Indikator Motivasi
21
Pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar yang benar serta
2) Senang bekerja
mengerjakannya.
3) Merasa berharga
4) Bekerja keras
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan oleh Sinaga, Alex Viktor P (2018) dengan judul
Karyawan (studi kasus pada karyawan PT. Taspen Persero KCU Medan)”
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen Persero KCU Medan.
Metode yang digunakan adalah analisis linier berganda. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian
22
kinerja karyawan, hal ini menunjukan pada uji-t bahwa t hitung > t table sebesar
dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini menunjukan pada uji-t bahwa t
hitung > t table sebesar (3,957>1,671) dan signifikan (0,000<0,05). motivasi kerja
dan lingkungan kerja bersama-sama atau secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini menunjukan pada uji-t bahwa t
KCU Medan. Secara parsial, motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh
positif signifikan.
Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 1 Nomor 4 Juli 2013 yang berjudul ‟ Pengaruh
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dalam
23
karyawan. Rekomendasi dari Agung Setiawan untuk penelitian selanjutnya
dilakukan tidak hanya sebatas lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
kinerja karyawan.
kinerja karyawan, dan pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi
ini yang digunakan adalah Ex-post Facto.Populasi dalam penelitian ini adalah
kerja terhadap kinerja karyawan. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin
24
signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan. Dan terdapat pengaruh positif
dan signifikan motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi secara bersama-sama
Penelitian terdahulu selanjutnya dilakukan oleh Rizki Afri Mulia dan Nika
Saputra dikutip dari Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi (JIEE), VOL. 01 , NO 1,
Daerah Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti bahwa :
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
data dilakukan dengan metode survei dengan kuesioner. pada auditor Teknik
analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
Kerja dan Motivasi Berprestasi (variabel pengaruh), dan kinerja pegawai pada
25
didukung. 2) Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada
Lubuklinggau dilakukan oleh Irma Idayati, dkk. (2020), dikutip dari jurnal
Media Ekonomi (JURMEK), Vol. 25, No. 3 Desember 2020. Metode yang
sampel 58 ditemukan df = 58 (58-2) Pada taraf Signifikan sebesar 0,05 nilai Kritis
t tabel sebesar 1,672. dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa Kompetensi
memiliki Pengaruh yang Signifikan terhadap Motivasi karena thitung (16,347) > t
tabel (1,672). Pengujian Hipotesis yang kedua yaitu dapat dikatakan bahwa
thitung (10,038) > t tabel (1,672). Pengujian Hipotesis Ketiga dapat dikatakan
karena thitung (10,412) > ttabel (1,672).Pengujian Hipotesis yang Keempat dapat
26
Kinerja pegawai karena thitung (14,897) > t tabel (1,672).” dan pengujian
Hipotesis kelima didapat bahwa nilai fhitung yang diperoleh adalah sebesar
152,197> Ftabel = 3,16 dan tingkat Signifikan secara serentak sig F adalah
0,000b. Hal ini menunjukan bahwa Kompetensi dan Lingkungan Kerja memiliki
Pengaruh yang Signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Y). Semua penelitian ini
27
No Peneliti dan Jurnal Metode Analisis Hasil Penelitian
1. Sinaga, Alex Viktor P (2018) - Pengaruh Analisis Regresi Linier Berganda Baik secara simultan maupun parsial motivasi kerja
Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap dan lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan
Kinerja Karyawan (studi kasus pada karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Taspen (Persero)
2. Agung Setiawan, 2013 Pengaruh Disiplin Kerja Teknik pengambilan sampel pada penelitian Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ‟. ini menggunakan random sampling. Teknik disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
Studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah analisis data yang digunakan adalah analisis karyawan, dan motivasi memiliki pengaruh positif
3. Resti Lufitsari, 2014 “Pengaruh Motivasi Kerja, Teknik analisis data yang digunakan adalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Disiplin Kerja, dan Kompensasi Terhadap analisis regresi sederhana dan analisis regresi
pengaruh positif namun tidak signifikan motivasi
Kinerja Karyawan‟. Studi kasus pada Dinas ganda.
kerja terhadap kinerja karyawan. Terdapat pengaruh
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset D.I
positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
Yogyakarta.
karyawan. Terdapat pengaruh positif namun tidak
28
secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan .
4. Rizki Afri Mulia dan Nika Saputra, 2014, dengan Teknik analisa data yang digunakan dalam Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : 1)
judul Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja
dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja kuantitatif melaui Pengujian hipotesis dalam pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Padang.
Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Daerah Kota penelitian ini menggunakan uji regresi linier Dengan demikian hipotesis 1 didukung. 2)
5. Irma Idayati, dkk. (2020), Pengaruh Kompetensi Analisis statistik dekskriptif dan Analisis Irma Idayati, dkk. (2020),
29
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja inferensial.
6. Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan, I Gde Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Hasil analisis membuktikan motivasi dan
Adnyana Sudibya, I Wayan Mudiartha Utama terhadap kinerja pegawai lingkungan kerja berpengaruh tidaksignifikan
(2012) - Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, terhadap kepuasan kerja sementara kompetensi dan
Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum terhadap kinerja pegawai sementara lingkungan
signifikan
30
C. Keterkaitan antar Variabel dan Rumusan Hipotesis
kompetensi seorang individu merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya yang
Penelitian yang dilakukan oleh Adji & Anwar (2013) menunjukkan bahwa
yang dilakukan oleh Dedy et al., (2017) yang menunjukkan bahwa kompetensi
oleh penelitian yang dilakukan oleh Zaim et al., (2013) dan menunjukkan bahwa
berarti bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki karyawan, maka makin
juga dapat meningkat, sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan
29
Mangkunegara (2012) juga menyatakan bahwa intansi yang mempunyai
lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan memberikan motivasi bagi
dilakukan oleh Arie et al., (2016) menunjukkan bahwa lingkungan kerja menjadi
prediktor yang signifikan dari kinerja, artinya lingkungan kerja yang baik dapat
kinerja. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Heny
pula kepuasan yang ingin didapat sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik,
Temuan ini tidak sejalan dengan Fletcher (di Madaria, 2013) di mana
30
pengembangan manusia adalah bentuk penilaian pada potensi esensial kompetensi
(2007), Labbai (2008), Waluyo (2013), dan Haskas juga menegaskan bahwa
terhadap kinerja melalui motivasi kerja. Hal tersebut berarti bahwa kepuasan kerja
variabel dependen.
untuk menetapkan kesehatan organisasi, memberikan jasa yang efektif dan sangat
tergantung pada sumber daya manusia dan kepuasan kerja yang dialami oleh
karyawan.
Rose (2001), menyatakan telah melihat kepuasan kerja sebagai konsep dua
dimensi yang terdiri dari dimensi kepuasan intrinsik dan ekstrinsik. Sumber
pada pekerjaan.
31
Sumber ekstrinsik kepuasan yang situasional dan tergantung pada
lingkungan, seperti gaji, promosi, atau keamanan kerja. Ini merupakan imbalan
ekstrinsik dan intrinsik harus bisa mewakili dalam ukuran gabungan dari kepuasan
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian dari landasan teori yang telah ada maka peneliti
kerja terhadap kinerja pegawai dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening
sebagai berikut :
X1 : Kompetensi
a) Motives
b) Traits
c) Self-concept
d) Knowledge
e) Skill Z : Motivasi Kerja
Y : Kinerja
a) Bekerja sesuai
(Spencer dan standar Pegawai
Spencer , 1993) b) Senang bekerja
a) Kuantitas
c) Merasa berharga
d) Bekerja keras b) Kualitas
e) Semangat juang c) Ketepatan waktu
yang tinggi d) Kehadiran
Ishak dan Hendri (Mathis dan Jackson,
(2003:27), 2006)
X2 : Lingkungan f)
Kerja
a) Lingkungan fisik
b) Lingkungan non
fisik
32
Berikut adalah uraian dari Kerangka berfikir atau kerangka teoritis dalam
penelitian ini :
kinerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kompetensi, dimana
pegawai yang memiliki pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil
uraian mengenai jabatan yang jelas, baik target kerja, komunikasi, iklim dalam
berprestasi yang dimiliki oleh pegawai yang tumbuh dari dalam diri sendiri dan
dari lingkungan kerja, akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi
oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Bila seseorang
motivasi kerja terhadap kinerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
33
adalah motivasi, dimana seseorang yang termotivasi akan bersedia melakukan
Kinerja didefinisikan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
E. Hipotesis
Tengah.
Tengah.
pegawai.
motivasi pegawai.
34