Anda di halaman 1dari 10

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Waktu dan Objek Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Pabrik Bawang Goreng “UD. Sinar Tani”

yang berlokasi di Desa Pagundan Kecamatan Lebak Wangi Kabupaten Kuningan.

Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dikarenakan Pabrik

Bawang Goreng “UD. Sinar Tani” merupakan pabrik bawang goreng yang sudah

cukup terkenal dalam memproduksi bawang goreng. Rencana penelitian ini akan

dilaksanakan pada bulan April 2016. Objek penelitian ini adalah karyawan Pabrik

Bawang Goreng “UD. Sinar Tani”.

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian

Bulan
No. Kegiatan Januari Februari Maret April
2016 2016 2016 2016
1. Pengajuan judul
2. Penyusuna proposal
penelitian
1. Pengumpulan data
2. Penulisan proposal
3. Seminar proposal
1. Revisian proposal
2. Mengurus surat izin
penelitian
4. Penelitian

3.2 Desain dan Teknik Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

teknik penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2007) “Penelitian Kuantitatif

yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring)”.
Tujuan dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna

memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil yang sudah ada.

Menurut Nazir (2003) “Metode Penelitian Deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.3 Operasional Variabel

Definisi masing-masing variabel dan indikator sebagai berikut :

1. Kompensasi

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung maupun

tidak langsung yang diterima karyawan sebagai balas jasa yang diberikan kepada

perusahaan.

 Puas Terhadap Gaji adalah puas terhadap jasa yang dibayar secara periodik kepada

karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.

 Puas Terhadap Fasilitas adalah puas akan fasilitas yang disediaan oleh

pabrik/perusahaan.

 Puas Terhadap Insentif adalah puas terhadap bonus tambahan jasa yang diberikan

kepada karyawan tertentu baik berupa uang ataupun barang.

2. Motivasi

Motivasi adalah proses yang menggerakkan atau mendorong karyawan perusahaan untuk

melakukan suatu perbuatan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

 Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan kebutuhan

jasmani lain. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat rendah atau disebut pula

sebagai kebutuhan yang paling dasar.


 Kebutuhan Rasa Aman, yaitu kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa

aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

 Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan sosial teman, interaksi, dicintai dan mencintai,

serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungan.

 Kebutuhan Penghargaan, yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan

serta penghargaan prestasi dari karyawan dan masyarakat lingkungan.

 Kebutuhan Aktualisasi Diri, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan

menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai

prestasi kerja yang sangat memuaskan.

3. Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang

ditampilkan sesuai dengan perannya di organisasi.

 Jumlah pekerjaan adalah jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok

sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.

 Kualitas pekerjaan yaitu setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi

persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang

dituntut suatu pekerjaan tertentu.

 Ketepatan waktu yaitu jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu,

karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya.

 Kehadiran yaitu suatu jenis pekerjaan pekerjaan tertentu memuntut kehadiran

karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.

 Kemampuan kerja sama yaitu kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya

bekerja sama dengan rekan sekerja lainnya.

4. Bawang Goreng

Bawang goreng adalah produk olahan dari bawang merah yang olah menjadi bawang
goreng sebagai bumbu masak dan penyedap masakan.

Tabel 2. Operasional Variabel

No
. Variabel Indikator Skala
I. Kompensasi 1. Puas terhadap gaji Ordinal
2. Puas terhadap fasilitas
3. Puas terhadap insentif
II. Motivasi Kerja 1. Kebutuhan fisiologis Ordinal
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
III. Kinerja Karyawan 1. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan Ordinal
2. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan
3. Ketetapan waktu menyelesaikan
4. Kehadiran
5. Kemampuan kerja sama

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Unit analisis penelitian adalah karyawan, berdasarkan survey populasi di Pabrik

Bawang Goreng “UD. Sinar Tani” berjumlah 200 karyawan.Dalam penarikan sampel

dilakukan dengan pendekatan rumus yang dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat (2001), yaitu

sebagai berikut:

N
n=
Nd ²+1

200
¿ 2
200 ( 0,1 ) +1

¿ 66,66 (dibulatkan 67 orang)


Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Populasi

d = Pesisi (10%)

Sehingga dapat di ketahui yang akan di jadikan sampel penelitian ini adalah 67

karyawan pada Pabrik Bawang Goreng “UD. Sinar Tani”. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah sampel Random Sampling (sampel acak sederhana). Menurut Sugiyono

(2013) dikatatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi. Pengambilan

sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar

bilangan secara acak.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini dengan cara sebagai berikut:

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau

perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Sugiyono, 2010).

a. Wawancara, yaitu metode dimana peneliti langsung bertatap muka dan berkomunikasi

untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Kuesioner, daftar pertanyaan atau pernyataan yang dikirimkan kepada responden, baik

secara langsung maupun tidak langsung dan dalam penelitian ini jenis kuisioner yang

digunakan adalah dengan menggunakan skala Likert, Menurut Imam Ghozali (2001)

“Skala likert yaitu skala yang berisi tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sangat

setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju”.

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dengan susunan sebagai

berikut :
1. Sangat Setuju (SS) = Diberi bobot / skor 5

2. Setuju (S) = Diberi bobot / skor 4

3. Ragu-ragu (RR) = Diberi bobot / skor 3

4. Tidak Setuju (TS) = Diberi bobot / skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) = Diberi bobot / skor 1

3.5.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2010) data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Data ini berasal dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu, artikel, majalah, koran ,

maupun data dokumen yang sekiranya dapat diperlukan dalam penyusunan penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu kuesioner.

Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkap sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner itu. Husein Umar (2005), validitas adalah menunjukan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Husein Umar

(2005) berpendapat bahwa “menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan

skor total memakai rumus teknik korelasi product moment yang rumus seperti berikut :

n ( ∑ XY )−(∑ X ∑ Y )
r=
√ [ n ∑ X −( ∑ X ) ] [n ∑ y −( ∑ y ) ]
2 2 2 2

Dimana :

r = Nilai korelasi

n = Jumlah responden

x = Skor nilai pertanyaan

Y = Jumlah skor pernyataan tiap responden


Pengujian validitas dilakukan dengan program SPSS. Kriteria pengambilan keputusan

untuk menyatakan valid adalah:

a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut valid.

b. Jika rhitung ≤ rtabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Imam Ghozali (2011) reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil dari waktu

ke waktu.

Pengambilan keputusan reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (σ ) suatu

variabel ditentukan dengan membandingkan nilai r alpha dengan nilai 0,60 apabila r alpha >

0,60 maka variabel yang diteliti adalah reliabel.

r=
k
(k −1) [
1−
∑s ² ь
s² t ]
(Sumber : Husein Umar, 2011)

Keterangan :

r = Reabilitas instrument

k = Banyak butir pertanyaan

s² t = Varians total
2
∑ s ь = Jumlah varians butir
Pengujian tingkat reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik

perhitungan SPSS.

3.6.3 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran tentang perusahaan Pabrik

Bawang Goreng “UD. Sinar Tani” Desa Pagundan, karakteristik responden karyawan (usia,

jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja), variabel penelitian meliputi :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen yaitu kompensasi (X1) atau motivasi kerja (X2).

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

independen yaitu kinerja karyawan (Y).

Untuk menentukan interval kelas menggunakan rumus sebagai berikut : (Suparman,

1996)

Xn− Xi
I=
K

Dimana :

I = Interval kelas

Xn = Skor maksimum

Xi = Skor minimum

K = Jumlah kelas

Hasil perhitungan diatas dapat digunakan untuk membuat kategori tingkat

Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan, sehingga dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kategori Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan Pada Pabrik Bawang
“UD. Sinar Tani”.

No. Kategori Skor 67 Karyawan

Tingkat Kompensasi

1 Sangat Tidak Puas 6 – 10 402 – 670


2 Tidak Puas 11 – 15 737 - 1.005
3 Cukup Puas 16 – 20 1.072 -1.340
4 Puas 21 – 25 1.407 -1.675
5 Sangat Puas 26 – 30 1.742 - 2.010
Tingkat Motivasi Kerja
1 Sangat Tidak Tinggi 6 – 10 402 – 670
2 Tidak Tinggi 11 – 15 737 - 1.005
3 Cukup Tinggi 16 – 20 1.072 - 1.340
4 Tinggi 21 – 25 1.407 - 1.675
5 Sangat Tinggi 26 – 30 1.742 - 2.010
Tingkat Kinerja Karyawan
1 Sangat Tidak Baik 6 – 10 402 – 670
2 Tidak Baik 11 – 15 737 - 1.005
3 Cukup Baik 16 – 20 1.072 - 1.340
4 Baik 21 – 25 1.407 - 1.675
5 Sangat Baik 26 – 30 1.742 - 2.010

3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih

dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis Regresi Linear Berganda

bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan. Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Keterangan : Y’ = a + b1X1 + b2X2

Y’ = Kinerja Karyawan

a = Konstanta Regresi

X1 = Kompensasi

X2 = Motivasi Kerja

b1 = Koefisien Regresi Variabel Kompensasi

b2 = Koefisien Regresi Variabel Motivasi Kerja

Untuk memudahkan perhitungan antar variabel menggunakan program SPSS.

5. Uji Hipotesis
a. Uji F

Uji F ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Penelitian ini

dilakukan dengan melihat pada Anova yang membandingkan Mean Square dari Regression

dan Mean Square dari Residual sehingga di dapat hasil yang dinamakan Fhitung. Apabila

Fhitung> Ftabel dan apabila tingkat signifikan < ɑ (0,05), variabel independen berpengaruh pada

variabel dependen.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen secara

parsial atau individu terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t dengan tingkat

signifikan (ɑ) = 0,25 adalah dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel.

Apabila t hitung > t tabel atau nilai probabilitas signifikasi lebih kecil dari 0,25 (tingkat

kepercayaan yang dipilih), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)

diterima. Sedangkan apabila t hitung <t tabel atau nilai probabilitas signifikan lebih besar dari

0,25 (tingkat kepercayaan yang dipilih), maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis

alternatif (Ha) di tolak.

Anda mungkin juga menyukai