TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan
sebagai salah satu fungsi manajemen, oleh karna itu merupakan masalah
yang sentral dan stategis. Dalam hal ini Ralph Currier Davis
kepemimpinan).
otoriter.
baru ini membawa pembahasan besar, cara bekerja dan sikap seorang
peranan baru yang harus dimainkan oleh seorang pemimpin, titik berat
beralihkan dari pemimpin sebagai orang yang membuat rencana, berfikir
kerja.
kelompok.
pengalaman.
kepemimpinan.
manusia, yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia. Mereka
berkumpul bersama, lalu bekerja bersama–sama untuk memepertahankan
Pada saat itu pribadi yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah orang-orang
Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir menjadi pemimpin oleh
bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. Dia ditakdirkan lahir
dimanapun.
begitu saja. Setiap orang bisa jadi pemimpin melalui usaha dan
Seseorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah
sebagai berikut :
diinginkan.”
orang.”
Dari definisi diatas dapat kita baca, bahwa pada kepemimpinan terdapat
unsur-unsur :
kelompok.
meliputi suatu hubungan dari seseorang yang mempengaruhi orang lain agar
harus dikerjakan.
dari individu agar para bawahan termotivasi untuk bekerja sama dengan
Produktivitas sangat peka terhadap daya saing, tingkat inflasi dan standar
pusat perhatian oleh banyak kalangan (oleh para ekonomi, para manajer
rasio antara ouput dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total
berhubungan yaitu:
1. Pengukuran Produktivitas
2. Evaluasi Produktivitas
3. Perencanaan Produktivitas
4. Peningkatan Produktivitas
Peningkatan Evaluasi
Produktivitas Produktivitas
Perencanaan
Produktivitas
bertahap.
perusahaan.
Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam
perusahaan adalah:
masuk atau output input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga
kerja, sedangkan keseluruhan diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.
bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih
sedikit.”
akan pernah surut dan bahkan selalu muncul dalam berbagai keragaman.
1. Lingkungan
tugas.
meningkatkan performansi.
3. Program manajement by objective (mbo) untuk menjelaskan dan
perusahaan.
efektif.
3. Karakteristik kerja
penguasaan teknik.
4. Karakteristik individu
individu–individu didalamnya.
Untuk mencapai hasil akhir yang cukup baik, dalam proses ini perlu
indikator sasaran yaitu pola tingkah laku kerja, pelaksanaan tugas dan
efektivitas organisasi/perusahaan.
usaha, waktu dan kelehan yang sedikit mungkin. Dengan menggunakan cara
memuaskan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
yang ditetapkan.
dengan baik, oleh sebab itu harus ada pembagian kerja yang nyata yaitu
tanggung jawabnya.
daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Selain
sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan. Proses
fungsi pihak–pihak tersebut, secara funsional ada tiga pihak yang sangat
yang berkaitan dengan kerja sama antara pihak–pihak yang terlibat dalam
KONSULTAN PERENCANA,
LEMBAGA INTERNAL SUPERVISI, MANAJEMEN
KONTRAKTOR UTAMA,
TENAGA KERJA
KONTRAKTOR KHUSUS
MANAJEMEN
PROYEK
MASYARAKAT
secara efektif. Hal ini dapat tercapai dengan cara menyediakan sumber daya
(Ervianto, 2002)
Fungsi-fungsi manajemen pada proyek konstruksi meliputi :
1. Perencanaan
semua kendala.
Perkiraan dan jenis sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek
2. Pengorganisasian
adalah :
3. Pengisian Staf
Tahap ini merupakan tahap awal dalam perencanaan personal yang akan
keahliannya.
personal yang tepat (right people), tepat posisi (right position), serta
4. Pengarahan
penempatan staf telah dilakukan dengan tepat, maka tim harus diberi
6. Pengawasan