Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP)
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) merupakan Instansi Pemerintah dalam bidang pelayanan izin
usaha untuk membantu perusahaan melakukan izin usaha nya. Dan
mengawasi perusahaan yang tidak memiliki izin .Kedudukan DPMPTSP
Kota Serang, merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang dipimpin
oleh seorang Kepala, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sebagaimana diatur dalam Peraturan
Walikota Serang Nomor 19 tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan wajib
yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu. DPMPTSP mempunyai tugas
pokokmenyelenggarakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.Sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi yang diemban oleh DPMPTSP menjadi unit
kerja di lingkungan Pemerintah Kota Serang yang merupakan unsur
pendukung tugas Walikota yang bertugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP)
VISI : “Terwujudnya Kota SerangMadani sebagai Kota Pendidikan yang
Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian dan Budaya”.

22
23

Misi 1 : Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik, bersih, dan


berwibawa. Misi ini mencakup “penciptaan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa”, serta “penciptaan keterbukaan dengan mengembangkan sistem
informasi dan komunikasi yang sehat”
Misi 2 : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan,
kesehatan dan layanan sosisal lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Misi ini mencakup “peningkatan sumber daya manusia
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”, dan “perwujudan
kemandirian masyarakat berprilaku sehat”.
Misi 3 : Menyediakan prasarana dan sarana wilayah sebagai pendorong
kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, serta pengendalian tata ruang
Kota yang berwawasan lingkungan. Misi ini mencakup “terciptanya
pembangunan Kota Serang sesuai fungsinya yang berpedoman pada rencana
tata ruang Kota yang berwawasan lingkungan sehingga terwujud Kota
Serang Madani”.
Misi 4 : Meningkatkan perekonomian daerah melalui penciptaan iklim
usaha dan investasi yang kondusif bagi berkembangnya usaha kecil
menengah dan koperasi, serta industri yang mampu mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam dan sosial secara berkelanjutan. Misi ini
mencakup “pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tinggi”,
dan “peningkatan kes ejahteraan masyarakat s ehingga mampu mengangkat
kualitas kehidupan”,
Misi 5 : Mewujudkan iklim kehidupan sosial dan politik yang religius,
berbudaya, aman, dan tertib melalui revitalisasi kearifan lokal masyarakat,
serta pembinaan seni, budaya, dan olahraga di kalangan generasi muda. Misi
ini mencakup “peningkatan pemahaman dan pengalaman ajaran agama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai wujud
peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”, dan
“pelestarian kehidupan sosial budaya daerah untuk meningkatkan harkat,
martabat dan memperkuat jatidiri serta kepribadian bangsa”, serta
“penegakkan dan penghormatan terhadap supremasi hukum serta hak azasi
24

manusia dan ketertiban yang mantap dan terkendali serta stabilitas politik
yang kondusif dan demokratis.”

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di DPMPSP Kota Serang adapun alamat
instansi tersebut yaitu di Jalan Mayor Syafe'i No. 3, Kotabaru, Kec. Serang,
Kota Serang, Banten 42112 dan waktu penelitian ini terhitung dari bulan
April 2019 sampai Juli 2019.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan dan Penelitian
April Mei Juni Juli
N
Kegiatan
o M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

1 Penentuan
masalah
penelitian dan
judul penelitian
skripsi

2 Persetujuan
judul penelitian
oleh dosen
pembimbing

3 Penulisan
proposal
penelitian BAB
I, BAB II,BAB
III

4 Penulisan Baab
IV hasil dan
pembahasan

5 Penulisan Bab
V kesimpulan,
impilkasi,
25

April Mei Juni Juli


N
Kegiatan
o M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

Saran

6 Pembuatan
lembar
keabsaha,
lembar
pengesahan,
lampiran-
lampiran,
daftar pustaka
dan daftar
riwayat hidup
dan persetujuan
dosen
pembimbing

7 Pembuatan
laporan
penelitian
skripsi dan
mendaftar
untuk sidang
skripsi.

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian
ini metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah
metode kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono, metode asosiatif adalah
suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih.1

1
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta), p.55
26

Dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH PELATIHAN DAN


DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DPMPSP KOTA
SERANG” terdapat tiga variabel. Variabel tersebut dihubungkan untuk
mengetahui tingkat pengaruh variabel tersebut. Adapun masing-masing
variabel yang terkait dalam penelitian ini terbagi dalam (X1) dan (X2)
merupakan independent (variabel bebas). Dimana variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependent (terikat) atau variabel (Y), merupakan
variabel dependent (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen
bebas

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek yang mempunyai
kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian
ini adalah 32 pegawai Dinas Intansi DPMPSP Kota Serang dimana 5 PNS
dan 27 pegawai honorer.

3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.3 Untuk menentukan sampel yang diambil
menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dimana semua anggota populasi dalam posisi yang sama-sama
memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel. Adapun total sampel yang
digunakan yaitu 32 pegawai Instansi DPMPSP Kota Serang

3.5 Teknik Pengumpulan Data

2
Ibid. p.58
3
Ibid. p.59
27

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan


menggunakan data primer, adapun yang penulis gunakan adalah dengan
beberapa cara yaitu :

1. Kuesioner angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya skala yang digunakan dalam
penyebaran angket ini menggunakan skala likert, dimana masing-
masing diberi bobot nilai.
2. Wawancara (interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti akan melakukan study pendahuluan untuk melakukan
permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetuhui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit kecil yang bertujuan untuk memperoleh
informasi
Table 3.2
Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert4
Keterangan Arti Angka

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

KS Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

3.5.1 Instrumen Kinerja Pegawai


a. Definisi Konseptual Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja pegawai adalah variabel terikat (dependen) dan diberi simbol
Y. dalam penelitian ini kinerja pegawai mempunyai indikator.
b. Definisi Operasional Kinerja Pegawai (Y)

4
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND (Bandung : Alfabeta) p.76
28

Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode


tertentu didalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama, kinerja karyawan tidak hanya sekedar informasi
untuk dapat dilakukannya promosi atau penetapan gaji bagi
perusahaan.
c. Kisi-Kisi Instrument
Table 3.2
Kisi-kisi Indikator Kinerja Pegawai (Y)

Nomor Butir Pernyataan


Dimensi Indikator
No Butir Jumlah
Ilmu pengetahuan yang
1.2.3 3
dimiliki karyawan
Teknik kerja yang di
4.5.6 3
gunakan karyawan
Pengalaman yang pernah
dialami karyawan
7.8.9 3
dengan pekerjaan yang
sejenis
Kinerja Peegawai. kemampuan untuk
bekerjasama dengan 10.11.12 3
orang lain
Pekerjaan yang
13.14.15 3
dihasilkan karyawan

Jumlah 15

3.5.2 Instrumen Pelatihan (X1)


a. Definisi Konseptual Pelatihan (X1)
Pelatihann kerja adalah variabel bebas (independen) dan diberi simbol
(X1). dalam penelitian ini kinerja pegawai mempunyai indikator.
b. Definisi Operasional Pelatihan (X1)
Pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk
mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya
atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya
29

berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan


pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi
efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan
atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan
keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi
kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
c. Kisi-Kisi Instrument
Table 3.3
Kisi-kisi Indikator Pelatihan (X1)

Nomor Butir Pernyataan


Dimensi Indikator
No Butir Jumlah
Pengetahuan. 16.17.18 3
Kemampuan Berfikir. 19.20.21 3
Instruktur 22.23.24 3
Metode 25.26.27 3
Pelatihan
Orientasi Hasil 28.29.30 3

Jumlah 15

3.5.3 Instrumen Disiplin Kerja (X2)


a. Definisi Konseptual Disiplin Kerja (X2)
Disiplin kerja adalah variable bebas (independen) dan diberi symbol
(X2) . dalam penelitian ini kinerja pegawai mempunyai indikator.
b. Definisi Operasional Disiplin Kerja (X2)
Kedisiplinan adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan keadaan
di suatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna
melalui system pengaturan yang tepat.
30

c. Kisi-Kisi Instrument
Table 3.4
Kisi-kisi Indikator Disiplin Kerja (X2)

Nomor Butir Pernyataan


Dimensi Indikator
No Butir Jumlah
Selalu hadir tepat waktu. 31.32.33 3
Selalu mengutamakan
34.35.36 3
presentase kehadiran
Selalu menaati ketentuan
37.38.39 3
jam kerja
Memiliki keterampilan
Disiplin Kerja kerja pada bidang 40.41.42 3
tugasnya
Memiliki semangat kerja
43.44.45 3
yang tinggi

Jumlah 15

1. Uji Validitas
Validitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
betul-betul mengukur apa yang perlu diukur.5 Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang
valid berarti memliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas dalam penelitian
dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian tentang isi
atau arti sebenarnya yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen

5
Amos Noelaka, 2016, Metode Penelitian dan Statistik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)h. 115
31

dikatakan valid apaila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Pada penelitian ini pengujian validitas dilakukan
menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :6

n ( ∑ xy )−( ∑ x )( ∑ y )
r= √¿ ¿ ¿
Penjelasan :
r = Besarnya Korelasi Product Moment dari setiap pernyataan
n = Jumlah Responden
X = Skor Pernyataan
Y = Skor total semua pernyataan dari suatu responden
2. Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengukur instrument sehingga dapat dipercaya dan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabitas menujukan pada
suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Pengajuan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal
consistency dengan rumus Cronbach`s Alpha (α). Apabila nilai
Cronbach`s Alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan dianggap
sudah realiable atau dapat dipercaya. Untuk mencari nilai Cronbach`s
Alpha (α) menggunakan rumus:

ri=
[ k
][
( k−1 )
1−
∑ σb ²
bσ ₁² ]
Dimana:
ri = Reliabilitas
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
∑σ b2 = Jumlah varians butir
σ 12 = Varian total
Bila koefisien korelasi semuanya positif dan signifikan maka instrumen
tersebut sudah dinyatakan reliabel atau dapat dikatakan reliabel jika nilai
ralpa> r tabel.

6
Ibid, h. 116
32

Secara garis besar ada dua jenis realibilitas, yaitu :


1. Reliabilitas Eksternal terdiri dari :
a. Teknik parallel
b. Teknik ulang
2. Reliabilitas menggunakan rumus alpha Cronbach
Kriteria pengujian Tes Reliabilitas Keputusan pada sebuah butir
pernyataan dapat dianggap reliable, dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
a. Jika r alpha> r tabel (α ; n-2), n = jumlah sampel.
b. Menggunakan tabel kreteria indeks koefisien realibilitas

3.5.4 Pengujian Validitas Instrument dan Perhitungan Reliabilitas


a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar budaya organisasi
dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, analisa yang digunakan
penulis merupakan data kuantitatif yang ada hubungannya dengan agka-
angka dan menggunakan rumus analisa kolerasi sebagai berikut : 7
n ( ∑ xy )−( ∑ x )( ∑ y )
r=
√ {n(∑ x 2 )−¿ ¿ ¿
dimana :
r = korelasi item dengan total variable
X = skor Variabel (Jawaban Responden)
Y = skor total variable
n = jumlah sampel
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas (andal) berarti instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama, instrument yang telah valid
kemudian dilakukan uji realibilitas menggunakan Alpha Cronbach. Untuk
menguji realibilitas pada penelitian ini digunakan teknik analisis dengan
formula Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut :

7
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta), p.55
33

r 11= [ ][k
k −1
1−
∑σb ²
σt ² ]
Dimana:
r11 = Koefiseien reliabilitas instrument
k = Jumlah butir pertanyaan
𝛔t2 = varians total
∑𝛔b2 = jumlah varians butir.

3.6 Teknik Analisis Data


Proses pengolahan dan analisis untuk menguji hipotesis guna mengetahui
budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, maka dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut :
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik model regresi dalam penelitian ini
dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap Uji Normalitas, Uji
Mutikolinearitas, dan Uji Heteroskedastitas
3.6.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependent dan variabel independent keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini dapat dilakukan melalui pendekatan grafik. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dasar
pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikut arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
normalitas.

3.6.3 Uji Multikolinearitas


34

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengidentifikasi


pengaruh antar variabel independent. Regresi yang baik adalah regresi
yang variabel independent -nya tidak memiliki hubungan yang erat atau
dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independent -nya. Ketentuan dalam pengujian ini adalah:
1. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat korelasi yang
terlalu besar di antara salah satu variabel independent dengan
variabel-variabel independent yang lain (terjadi multikolinearitas).
2. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
3.6.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji terhadap adanya Heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap, maka
ini disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model
regresi yang tidak terjadi Heterokesdastisitas.
3.6.5 Analisis Regresi Berganda
Analisa untuk mengetahui arah pengaruh antar variabel
independen secara bersama- sama dengan variabel dependen, yaitu
antara X terhadap Y dengan model regresi sebagai berikut :
Ŷ =a+b ₁ X ₁+ b ₂ X ₂
Penjelasan :
Ŷ :Y
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi
b2 : Koefisien regresi
X1 : X1
X2 : X2
Untuk mencari nilai a,b1 dan b2 dapat digunakan persamaan:
b1 = ¿
35

( x ² γ ) (∑ x ₂ )−(∑ x ₁ x ₂)(∑ x ₁ γ )(∑ x ₁ x ₂)



b2 =
(∑ x ₂ )(∑ ₂ )−(∑ x ₁ x ₂) ²
₁ ₂
∑γ −b 1 ∑ x 1−b2 x 2
a =
n

3.6.6 Analisis Korelasi Berganda


Koefisien korelasi Berganda adalah angka yang digunakan untuk
mengetahui tingkat hubungan antara variabel independen secara
bersama-sama dengan variabel dependen, yaitu antara X1 dan X2 terhadap
Y.
3.6.7 Koefisien Determinasi
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi maka didapat
koefisien determinasi yaitu untuk melihat besarnya persentase (%)
pengaruh varibel X1 dan X2 terhadap varibel Y.
KD = R2 X 100%
Dimana :
KD : Koefisien Determinasi
R : Koefisien Korelasi
3.6.8 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisa untuk mengetahui arah hubungan antar variabel
independen secara bersama-bersama dengan variabel dependen, yaitu
antara X terhadap Y dengan model regresi sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y :Y
a : Konstanta
b1 : Koefisien Regresi x1
b2 : Koefisien Regresi x2
X1 : X1
X2 : X2
3.6.9 Uji – t (Uji Parsial)
36

Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran hipotesis variabel


bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel (X1) dan Y.

HO : βi = 0; Tidak ada variabel (X1) secara parsial terhadap variabel (Y)


Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh variabel (X1) secara parsial terhadap variabel
(Y)
2. Pengaruh variabel (X12 terhadap (Y).

HO : βi = 0; Tidak ada pengaruh variabel (X 2) secara parsial terhadap


variabel (Y)
Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh variabel (X2) secara parsial terhadap variabel
(Y).
Menentukan nilai ttabel sebagai batas daerah penerimaan atau
penolakan hipotesis. Nilai ttabel pada α = 0,05 berdasarkan uji dua pihak dan
derajat kebebasan (dk) = n – k dimana n = banyak sampel, sedangkan k =
banyaknya variabel (bebas dan terikat). Kriteria pengambilan keputusan
untuk uji parsial adalah :
1. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Jika thitung > ttabel, maka H0 dan ditolak Ha diterima.

3.6.10 Uji F (Uji Simultan)


Uji simultan atau serampak (Uji F) digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Model
hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : β1, β2 = 0; Tidak ada pengaruh variabel (X1) dan variabel (X2)
secara simultan terhadap variabel (Y).
2. H0 : β1, β2 ≠ 0; Ada pengaruh variabel (X1) dan variabel (X2) secara
simultan terhadap variabel (Y)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nila Ftabel dengan tingkat
keyakinan 95% (α = 5%). Dan derajat kebebasan dengan rumusnya : df1 =
37

k-1 dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n
adalah jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak pada α = 5%
2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada α = 5

3.7 Hipotesis Statistik

1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y


Ho : b1 ≤ 0, artinya variabel X1 tidak berpengaruh positif terhadap variabel
Y.
H1 : b1 > 0, artinya variabel X1 berpengaruh positif terhadap variabel Y

2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X2 Terhadap Variabel Y


Ho : b1 ≤ 0, artinya variabel X2 tidak berpengaruh positif terhadap variabel
Y
H2 : b1 > 0, artinya variabel X2 berpengaruh positif terhadap variabel Y

3. Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X1 dan Variabel X2 Secara


Simultan Terhadap Variabel Y.
H0 diterima jika Fhitung< Ftabel
H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel

Anda mungkin juga menyukai