Anda di halaman 1dari 4

POIN-POIN PPT

A. Pendahuluan
Desain eksperimental, seperti yang kita ketahui, dibuat untuk menguji kemungkinan
hubungan sebab-akibat antar variabel, berbeda dengan studi korelasional yang menguji
hubungan antar variabel tanpa harus mencoba menetapkan apakah satu variabel
menyebabkan munculnya variabel lain.
B. Eksperimen Laboratorium
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, ketika hubungan sebab-akibat antara variabel
independen dan variabel dependen yang menjadi perhatian harus ditetapkan dengan jelas,
maka semua variabel lain yang mungkin mencemari atau mengacaukan hubungan
tersebut harus dikontrol dengan ketat.

Kontrol
Ketika kita mendalilkan hubungan sebab-akibat antara dua variabel X dan Y, ada
kemungkinan bahwa beberapa faktor lain, misalnya A, mungkin juga mempengaruhi
variabel dependen Y, sehingga diperlukan adanya suatu kontrol terhadap variabel.

Manipulasi
Manipulasi berarti bahwa kita membuat tingkat variabel independen yang berbeda
untuk menilai dampak pada variabel dependen.

Mengontrol Variabel Eksogen atau “Pengganggu” yang Mengkontaminasi


 Pencocokan Kelompok
Salah satu cara untuk mengendalikan variabel pengotor atau “pengganggu”
adalah dengan mencocokkan berbagai kelompok dengan memilih karakteristik
pengganggu dan dengan sengaja menyebarkannya ke seluruh kelompok.
 Pengacakan
Proses pengacakan idealnya memastikan bahwa setiap kelompok sebanding
dengan yang lain dan bahwa semua variabel termasuk pengaruh usia, jenis kelamin,
dan pengalaman sebelumnya dikendalikan. Dengan kata lain, setiap kelompok akan
memiliki beberapa anggota yang memiliki pengalaman lebih banyak bercampur
dengan mereka yang kurang atau tidak memiliki pengalaman.
Validitas Internal Eksperimen Laboratorium
Validitas internal mengacu pada keyakinan yang kita tempatkan dalam hubungan
sebab-akibat. Seperti yang dicatat oleh Kidder dan Judd (1986), dalam penelitian dengan
validitas internal yang tinggi, kita relatif lebih mampu untuk menyatakan bahwa
hubungan tersebut bersifat kausal, sedangkan dalam penelitian dengan validitas internal
yang rendah, kausalitas tidak dapat disimpulkan sama sekali.

Validitas Eksternal atau Generalisasi Eksperimen Laboratorium


Apabila menemukan hubungan sebab-akibat setelah melakukan percobaan
laboratorium, dapatkah kita diambil keputusan bahwa hubungan sebab-akibat yang sama
juga akan berlaku dalam pengaturan organisasi.
C. Eksperimen Lapangan
Eksperimen lapangan, sesuai dengan namanya, adalah eksperimen yang dilakukan di
lingkungan alami di mana pekerjaan (atau kehidupan) berlangsung seperti biasa, tetapi
perlakuan diberikan kepada satu atau lebih kelompok.
D. Validitas Eksternal dan Internal dalam Eksperimen
Validitas eksternal mengacu pada tingkat generalisasi hasil studi kausal untuk pengaturan
lain, orang, atau peristiwa, dan validitas internal mengacu pada tingkat kepercayaan kita
pada efek kausal (yaitu, variabel X menyebabkan variabel Y).

Trade-off antara Validitas Internal dan Eksternal


Jika kita menginginkan validitas internal yang tinggi, kita harus bersedia menerima
validitas eksternal yang lebih rendah dan sebaliknya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Validitas Eksperimen


Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksperimen di antaranya:
a. Efek Sejarah
b. Efek Pematangan
c. Menguji Efek
d. Efek Bias Seleksi
e. Efek Kematian
f. Efek Regresi Statistik
g. Efek Instrumentasi
Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Validitas Internal dan Eksternal
Sementara validitas internal menimbulkan pertanyaan tentang apakah pengobatan itu
sendiri atau beberapa faktor asing tambahan yang menyebabkan efek, validitas eksternal
menimbulkan masalah tentang generalisasi temuan untuk pengaturan lain.
E. Jenis-jenis Desain dan Validitas Eksperimental
Beberapa jenis desain dan validitas eksperimental di antaranya sebagai berikut:
- Desain Kuasi – Eksperimental
Dalam desain kuasi tidak terdapat perbandingan antar kelompok atau pencatatan
status variabel dependen seperti sebelum perlakuan eksperimental dan bagaimana
perubahannya setelah perlakuan. Desain kuasi – eksperimental terdiri dari:
1. Desain Kelompok Eksperimen Pretest dan Posttest
2. Posttest Hanya dengan Eksperimen dan Kelompok Kontrol
3. Desain Deret
- Desain Eksperimen Sesungguhnya
Eksperimen-eksperimen yang mencakup kelompok perlakuan dan kontrol dan
mencatat informasi sebelum dan sesudah kelompok eksperimen diberi perlakuan
dikenal sebagai desain eksperimen ex post facto. Jenis-jenis desain eksperimen
sesungguhnya yaitu:
1. Pretest and Posttest Eksperimental and Control Group Design
2. Desain Empat Kelompok Solomon
3. Studi Double-Blind
- Desain Ex Post Facto
Hubungan sebab-akibat kadang-kadang dibangun melalui apa yang disebut desain
eksperimental ex post facto. Di sini, tidak ada manipulasi variabel independen di
laboratorium atau pengaturan lapangan, tetapi subjek yang telah terpapar stimulus dan
yang tidak terpapar akan dipelajari.
F. Simulasi
Sebuah alternatif untuk eksperimen lab dan lapangan yang saat ini digunakan dalam
penelitian bisnis adalah simulasi. Simulasi menggunakan teknik pembuatan model untuk
menentukan efek perubahan. Simulasi menjadi populer dalam penelitian bisnis. Simulasi
dapat dianggap sebagai percobaan yang dilakukan dalam pengaturan yang dibuat khusus
yang sangat dekat dengan lingkungan alam di mana kegiatan biasanya dilakukan.
G. Masalah Etika dalam Penelitian Desain Eksperimental
Beberapa masalah etika dalam penelitian desain eksperimental di antaranya sebagai
berikut:
- Menekan individu untuk berpartisipasi dalam eksperimen melalui paksaan, atau
menerapkan tekanan sosial.
- Memberikan tugas-tugas kasar dan mengajukan pertanyaan merendahkan yang
mengurangi harga diri peserta.
- Menipu subjek dengan sengaja menyesatkan mereka tentang tujuan penelitian yang
sebenarnya.
- Mengekspos peserta untuk stres fisik atau mental.
- Tidak mengizinkan subjek untuk menarik diri dari penelitian ketika mereka tidak
berkenan terlibat dalam penelitian yang dilakukan.
- Menggunakan hasil penelitian untuk merugikan partisipan, atau untuk tujuan yang
tidak mereka sukai.
- Tidak menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam percobaan.
- Mengekspos responden ke lingkungan yang berbahaya dan tidak aman.
- Tidak mewawancarai peserta secara lengkap dan akurat setelah eksperimen selesai
- Tidak menjaga privasi dan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh peserta.
- Menahan manfaat dari kelompok kontrol.
H. Implikasi Manajerial

Sebelum menggunakan desain eksperimental dalam studi penelitian, penting untuk


mempertimbangkan apakah desain tersebut diperlukan sama sekali, dan jika demikian,
pada tingkat kecanggihan apa. Ini karena desain eksperimental memerlukan upaya
khusus dan berbagai tingkat gangguan terhadap aliran aktivitas alami. Beberapa
pertanyaan yang perlu dijawab dalam membuat keputusan ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah benar-benar perlu untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat, atau apakah
cukup jika korelasi yang menjelaskan varians dalam variabel dependen diketahui?
2. Jika penting untuk menelusuri hubungan sebab akibat, manakah di antara keduanya,
validitas internal atau validitas eksternal, yang lebih dibutuhkan, atau keduanya
diperlukan?
3. Apakah biaya merupakan faktor penting dalam penelitian? Jika demikian, akankah
desain eksperimental yang lebih sederhana daripada yang lebih canggih?

Anda mungkin juga menyukai