Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fathir Alfath Din Harahap

NIM : 7203210022
MK : Metode Penelitian Bisnis
Dosen : Dr. Zulkarnain Siregar, ST.MM Tugas Rutin 4
Bab 4 : Rancangan Penelitian Eksperimen

Analisis Kausal vs Korelasi

 Dalam hubungan kausal (sebab-akibat), harus dipastikan bahwa variabel


X menyebabkan variabel Y, dan tidak ada kemungkinan bahwa variabel Y
menyebabkan variabel X.

- Artinya, variabel-variabel yang dapat berhubungan dengan variabel dependen (saling


mempengaruhi satu sama lain, berubah bersama-sama, baik positif maupun negatif )
harus dikendalikan.

Analisis Kausal vs Korelasi


Penelitian Lapangan vs Esperimen

 Penelitian Lapangan mengidentifikasi hubungan penting yang menjelaskan


variasi dari variabel dependen, di lingkungan alamiahnya tanpa habatan buatan.

 Rancangan Eksperimen menentukan variabel yang menyebabkan variabel dependen,


dengan campur tangan peneliti terhadap alur alami peristiwa ( Sampai batas tertentu
).

 Rancangan Ekperiental dapat dikelompokkan menjadi eksperimen laboratorium dan


eksperimen lapangan.

Eksperimen Laboratorium

 Pengendalian atas menipulasi dilakukan paling baik dalam pengaturan buatan


( Laboratorium ).
 Rancangan Eksperimen Tersebut Disebut rancangan eksperimental laboratorium atau
percobaan laboratorium.
Eksperimen
Variabel Terkendali dan Tidak Terkendali

 Variabel eksogen mungkin dapat dikendalikan maupun tidak dapat dikendalikan.

Eksperimen Laboratorium :
Manipulasi Variabel Independen

 Untuk menguji hubungan kausal, atau pengaruhnya terhadap variabel


dependen, variabel independen perlu dimanipulasi.

- Dibentuklah kelompok kendali yang tidak mengalami perubahan, dan kelompok lain
yang mengalami berbagai tingkat perubahan.
- Manipulasi variabel independen disebut perlakuan (treatment) , dan hasil perilakunya
disebut penngaruh perilakuan.

 Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan variabel eksogen, diantaranya :

- Mencocokkan – sejumlah individu dicocokkan berdasarkan karakteristik


pengganggu, kemudian sengaja disebarkan ke semua sub kelompok.
- Mengacak – tiap karakteristik berkesempatan sama untuk ditetapkan ke tiap
subkelompok.

Mengendalikan Variabel Eksogen :


Keunggulan Pengacakan

 Pencocokan bisa kurang efektif ketimbang pengacakan, karena :

- Tidak disadarinya semua variabel pengganggu yang dapat mempengaruhi


hubungan kausal
- Gagal mencocokkan sejumlah faktor penting
- Bahkan jika semua variabel pengganggu diketahui, mungkin tidak
semuanya dapat dicocokkan.
Eksperimen
Validitas Internal

 Validitas Internal mengacu pada validitas/kebenaran dari suatu kesimpulan


tentang hubungan kausal.

- Validitas internal dari percobaan laboratorium biasanya tinggi, dan hubungan


kausalnya signifikan secara statistik.

Percobaan Lapangan

 Percobaan Lapangan dilakukan di lingkungan alami dimana suatu peristiwa


biasanya terjadi, tetapi diberikan perlakuan berbeda kepada satu atau lebih
kelompok.
 Tidak mungkin mengendalikan semua variabel eksogen, karena anggota tidak dapat
ditugaskan secara acak atau disesuaikan ke dalam kelompok, dan perlakuan masih
bisa dimanipulasi.

Percobaan Lapangan : Validasi Eksternal

 Validasi Eksternal : Seberapa jauh hasil penelitian hubungan kausal


dapat digeneralisasikan ke lingkungan / bidang lain.
 Percobaan lapangan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

Validitas Internal vs Eksternal

 Percobaan lapangan memiliki validitas eksternal yang tinggi, tetapi


validitas internalnya rendah.
 Percobaan laboratorium memiliki validitas internal yang tinggi, tetapi validitas
eksternalnya rendah.
 Artinya, di laoratorium kita dapat yakin bahwa variabel X menyebabkan variabel
Y karena variabel pengganggu lainnya dapat dikendalikan secara ketat.
 Tetapi, kita tidak tahu seberapa jauh hasil ini dapat digeneralisasikan ke lingkungan
nyata di lapangan.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi

 Tujuh faktor utama yang memengaruhi validitas :

- Pengaruh Masa Lalu


- Pengaruh pematangan
- Pengaruh pengujian
- Pengaruh Instrumentasi
- Pengaruh Bias Seleksi
- Regresi Statistik
- Mortalitas ( kematian )

 Dalam pengaruh masa lalu, arus kejadian yang tidak terkendali akan menyebabkan
besarnya perubahan tidak dapat ditentukan sekadar melalui perbandingan dengan
arus peristiwa historis.

 Dalam pengaruh pematangan, hubungan kausal dapat dikontaminasi oleh pengaruh


berlalunya waktu dari variabel tidak terkendali lain – Contohnya : menjadi lebih tua,
menjadi lelah, merasa lapar, dan menjadi bosan.

 Dalam pengaruh pengujian, nilai pretest digunakan untuk mengukur pengaruh


perlakuan dengan cara membandingkannya dengan nilai posttest.

 Dalam pengaruh intrumentasi, pengaruh mungkin timbul akibat perubahan instrumen


yang megukur hasil pretest dan posttest ( bukan karena perbedaan dampak
perlakuan ).

 Dalam pengaruh bias seleksi, subjek percobaan dan kelompok kendali dipilih secara
kurang tepat.

- Mungkin, tidak banyak yang bersedia berpartisipasi dalam suatu penelitian.


- Pendatang baru, sukarelawan, dll. tidaklah sesuai untuk dijadikan
kelompok kendali.

 Pengaruh regresi statistik terjadi ketika salah satu dari kelompok percobaan
dan kendali, atau keduanya mengandung nilai ekstrem dari variabel penting.

- Misalkan, mahasiswa dengan IQ yang sangat rendah dan yang sangat tinggi
telah diseleksi untk kelompok percobaan dan kelompok kendali.
- Maka, terjadilah kemunduran menuju rata-rata. Nilai mahasiswa dengan IQ sangat
rendah akan naik, sementara yang memiliki IQ sangat tinggi akan cenderung
turun, mendekati nilai rata-rata posttest.
Jenis – Jenis Rancangan Percobaan dan Validitas

 Beberapa rancagan percobaan umum digunakan guna mencegah tujuh faktor


pencemar validitas internal dari hasil percobaan.

- Rancangan Kelompok percobaan pretest dan posttest


- Kelompok percobaan dengan posttest dan kelompok kendali
- Kelompok percobaan dan kendali dengan prestest dan posttest
- Rancangan empat kelompok solomon

 Dalam rancangan kelompok percobaan pretest dan posttest, suatu kelompok


percobaan (tanpa kelompok kendali) diberikan pretest, paparan terhadap
perlakuan, dan posttest.

 Dalam kelompok percobaan dengan posttest dan kelompok kendali, pengaruh


pengujian dapat dihindari karena tidak ada pretest, hanya ada posttest.

 Dalam kelompok percobaan dan kendali dengan pretest dan posttest diberikan pretest
dan posttest, namun kelompok percobaan diberikan perlakuan sedangkan kelompok
kendali tidak.

 Dalam rancangan empat kelompok solomon, dibentuk dua kelompok percobaan dan
dua kelompok pengendali : satu kelompok percobaan dan kelompok lainnya hanya
posttest.

Anda mungkin juga menyukai