Anda di halaman 1dari 35

PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Sejarah Penelitian Eksperimen

 Bapak penelitian Eksperimen adalah Sir Himoprey Gilbert (1539-1583) seorang


navigator inggris meneliti tentang besi yang digosok berlian.

 Galileo Galilei meneliti tentang bola besi yang dijatuhkan dari menara pisa di
Italia.

 Johanes Mueller meneliti tentang sensasi

 Wundt (1832-1920) meneliti tentang sensasi, persepsi, perasaan, dan


kesadaran.
 Classical Conditioning Pavlov
 Penelitiian conformity Ash.
Beberapa dikotomi dalam penelitian
Pengertian Penelitian Eksperimen
 Penelitian Eksperimen adalah suatu jenis penelitian, dimana seorang peneliti
(eksperimenter) memberikan suatu perlakuan kepada subyek penelitian untuk
kemudian dipelajari/diobservasi efek perlakuan tersebut dengan
mengendalikan variabel yang tidak dikehendaki (Latipun, 2010)
Karakteristik

1. Meneliti hubungan sebab akibat, tidak hanya meneliti hubungan


antar variabel.
2. manipulasi yang dilakukan secara sengaja oleh eksperimenter
(treatment, intervensi, perlakuan, atau pemberian situasi).
3. Memonitor akibat (efek) yang ditimbulkan dari suatu manipulasi.
(diukur perubahannya)
4. Kontrol: Pengendalian pengaruh variabel yang tidak dikehendaki.
Perbedaan dengan non eksperimen

 Ada manipulasi  Tidak ada manipulasi

 Ada kontrol (cara, alat,  Kontrol tidak ketat (bahkan


materi, objek penelitian) dianggap tidak ada kontrol)

 Menguji hipotesis pola  Menguji hipotesis pola


hubungan kausalitas yang hubungan kausalitas yang
sufficient condition causatif faktors
KEUNGGULAN & KELEMAHAN EKSPERIMEN

 Kesimpulan sebab akibat lebih kuat  Kehidupan nyata berbeda dengan


dibandingkan hasil penelitian non keadaan di laboratorium.
experimen
 Dapat mengamati variabel secara  Metodologi diambil dari logika
ketat. positivisme (ilmu alam) yang
 Efesiensi karena tidak melibatkan diterapkan pada ilmu perilaku
subjek yang terlalu banyak
 Alasan aspek moral dan hukum?

 Alasan ekonomis?

 Validitas eksternal?
Jenis Eksperimen

 Eksperimen Laboratorium yaitu suatu eksperimen yang dilakukan


didalam laboratorium. Biasanya bersifat ketat dan artifisial (dibuat
sebagaimana yang dikehendaki oleh eksperimenter).

 Eksperimen lapangan yaitu eksperimen yang dilakukan diluar


laboratorium. Cirinya, variabel bebas dikendalikan tapi pelaksanaan di luar
laboratorium, seperti kelas, rumah sakit, sehingga situasinya menjadi lebih
longgar.
Hubungan sebab akibat

Eksperimen berkaitan dengan causal preposition.

Pola hubungan antar gejala (causal prepostion)


Necessity condition: kondisi yang harus ada meski tidak cukup
menimbulkan suatu akibat. X1 + (x2,x3,x4) -> Y
Sufficient condition: kondisi yang cukup memadai untuk
menimbulkan akibat. X 1 or X2 or X3 -> Y
Sufficient and necessity condition: kondisi yang harus ada dan
cukup memadai untuk menghasilkan akibat. X -> Y.
Hukum Kausalitas (Mill, J.S)

Aksioma Mill:
1. Apa yang terjadi selalu ada penyebabnya
2. Jika terdapat perbedaan efek selalu ada perbedaan sebab
3. Tiap efek adalah penyebab efek berikutnya
5 hukum kausalitas
1. Metode persamaan: mengetahui hubungan sebab akibat
dengan mengamati satu faktor yang sama pada dua atau
lebih kejadian: ABC -> FGE
BDC -> GHE
ADC -> FHE
C -> E
 Metode perbedaan: mengamati dampak yang berbeda pada dua kejadian
yang sama pada semua faktor, kecuali satu faktor yang berbeda.
AB -> FG
ABC -> FGE
C -> E
 Metode persamaan dan perbedaan: menggunakan meotode persamaan
dan perbedaan secara bersamaan.
1. ABC -> JKE 1. ABC -> JKE
DFC -> LME DFC -> LME
GHC -> NOE GHC -> NOE
2. PQ -> VW 2. PQ ->VW
RS -> XY RSC -> XYE
TU ->ZA
 Metode variasi seirama: hubungan sebab akibat terjadi apabila variasi
pada variabel hasil berparalel dengan variasi pada variabel penyebab.
1C -> 1E
2C -> 2E
3C ->3E
Variabel dalam Penelitian Eksperimen
JENIS VARIABEL
EKSPERIMEN
Variabel Bebas

1. Variabel eksperiment: variabel bebas, variabel pengaruh, variabel


peralakuan
 Variabel yang dimanipulasi untuk dipelajari efeknya pada variabel
lain yaitu variabel terikat

 Manipulasi VB:
 Manipulasi /perlakuan instruksi
 Manipulasi/perlakuan kondisi
Variasi VB

 Perlakuan vs Tanpa perlakuan


KE : X -> O
KK : (-) -> O
 Perlakuan vs Perlakuan lain
KE : X -> O
KK : Z - O
 Perlakuan vs Plasebo
KE : X -> O
KK : p -> O
 Perlakuan vs Perlakuan bervariasi
XXX -> O
X ->O
Variabel Terikat

Variabel terikat: variabel terpengaruh, variabel


terikat, variabel efek.
Variabel yang dipelajari perubahannya setelah diberi
perlakuan.
Variabel ini harus terukur, tidak statis, dan reliabel.
Variabel Pencemar

Variabel pencemar: variabel non-eksperiemen,


variabel ekstra, variabel pengacau.
Variabel yang diketahui secara teoritis mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat, tetapi tidak
diinginkan pengaruhnya.
Bukan merupakan variabel perantara, dapat
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Sumber variabel pencemar:
 Variabel subjek
 Variabel lingkungan
 Variabel pengukuran
 Variabel peneliti.
Pengendalian variabel pencemar:
 Mengeliminasi variabel pencemar
 Randomisasi
 Menjodohkan subyek
 Kontrol statistik
Jenis Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Homogenitas
subyek
Randomisasi
Variabel
Pencemar Menjodohkan
subyek

Variabel subyek Kontrol statistik

Variabel
Sumber variabel
lingkungan
pencemar
Pengukuran

Peneliti
VALIDITAS DALAM PENELITIAN
EKSPERIMEN

Validitas Validitas
Internal Eksternal

Perubahan yang terjadi pada Efek perlakuan yang


variabel dependen (terikat) diperoleh dapat
benar-benar disebabkan oleh digeneralisasikan pada
perlakuan yang diberikan populasi. (merupakan
dalam eksperimen, bukan kesimpulan induktif yang
karena faktor yang lain. tidak pernah dapat
terpenuhi secara mutlak).
Validitas Internal

Subyek: faktor perbedaan individual yang dibawa ke dalam


penelitian yg merupakan faktor bawaan, sesuatu yang telah
dipelajari sebelumnya=konstansi/membatasi jumlah
subyek.
Histori: kejadian-kejadian di lingkungan penelitian di luar
perlakuan yang muncul antara pretest dan posttest yang
dapat berpengaruh terhadap variabel terikat=konstansi.
Maturasi atau kematangan: perubahan perilaku oleh
karena subjek eksperimen bertambah dewasa, bijak, kuat,
lebih berpengalaman antara pretes dan postes dan bukan
karena perlakuan=kontrol
Testing: penggunaan tes yang sama antara pretest
dan posttest=penggunaan tes yang tidak sama tapi
setara
Subyek keluar
Demoralisasi:
Difusi / imitasi perlakuan.
Validitas Eksternal

Validitas Populasi

Populasi
Sampel Pupulasi yg dapat Target
dijangkau

Validitas Ekologi: Sejauh mana hasil penelitian dapat


digeneralisasi pada kondisi dan karakteristik person yg berbeda
Ancaman terhadap validitas eksternal

Interaksi seleksi dan perlakuan

Interaksi Kondisi dan perlakuan

Interaksi histori dan perlakuan


Meningkatkan Validitas Eksternal

Replikasi: pengulangan eksperimen pada kondisi


dan lingkungan yang berbeda.

Penentuan Target Populasi: pemilihan sampel


dengan metode sampling yang tepat.
Validitas Internal vs Validitas Eksternal
Populasi dan Sampel dalam
Penelitian Eksperimen
Populasi
Populasi: keseluruhan individu yang diteliti yang
memiliki beberapa karakteristik yang sama.
Penelitian eksperiman membutuhkan populasi yang
relatif homogen.
Homogenitas dapat dicapai dg membatasi ciri-ciri
populasi:
 Aspek tempat
 Aspek subjek
 Aspek sosial
Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang


dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi.
Jumlah sampel: banyaknya kelompok sampel yg
dibutuhkan dalam eksperimen.
 Between subject
 Within subject
Besar anggota sampel
 Besar sampel dalam eksperimen tidak ditentukan besarnya
besar populasi seperti pada peneletian survei, tetapi
ditentukan kekuatan pengaruh berdasarkan studi sebelumnya.
Teknik Pengambilan Sampel

Random
 Random sederhana
 Pemilihan nomor urut
 Seleksi komputer
 Random berdasarkan tabel
Non-Random
 Sampling strata
 Sampling kuota
 Sampling purposif
 Sampling aksidental
Tahapan penelitian eksperimen

Anda mungkin juga menyukai