Anda di halaman 1dari 65

Penelitian Ilmiah Dalam Psikologi

Fitrisia Agustina
Penelitian berdasarkan perspektif
penelitian
Jenis penelitian dari perspektif

Aplikasi Tujuan Tipe Informasi

- Penelitian murni - Deskriptif -Kuantitatif

- Penelitian aplikasi -Eksploratif - Kualitatif

-Korelasional

- Eksplanatori
Penelitian berdasarkan perspektif tipe informasi

Penelitian
Psikologi

kualitatif Kuantitatif

- Fenomenologi

- Etnografi Non- Eksperimental


- Studi Kasus eksperimental/
ex post facto
- Lapangan - Lapangan
- Laboratorium - Laboratorium
Karakteristik Penelitian Eksperimental
1. Hubungan sebab akibat

Subjek diminta Menderita


untuk penyakit
merokok jantung
VB VT
Karakteristik Penelitian Non-
Eksperimental

Subjek diminta Menderita


untuk penyakit
merokok jantung
VB VT
2. Manipulasi  peneliti memberikan sesuatu kepada subjek
penelitian.
3. Observasi yang objektif  dalam melakukan penelitian
tidak dipengaruhi faktor-faktor subjektif dari peneliti.
4. Fenomena yang dibuat agar terjadi  Penelitian
eksperimental menciptakan atau memunculkan sesuatu
agar terjadi.
5. Situasi terkontrol  suatu akibat (VT) hanya ditimbulkan
oleh penyebab (VB) yang sedang diteliti, bukan oleh faktor-
faktor lain.
6. Dimana satu faktor divariasikan dengan faktor lain tetap
konstan  variasi ini dilakukan dengan memberikan jenis
atau kuantitas VB yang berbeda pada kelompok subjek
yang berbeda. Teknik kontrol juga dapat dilakukan dengan
cara randomisasi atau randon assignment .
Hukum kausalitas (sebab-akibat)
John Stuart Mill
1. Metode persamaan (Method of agreement)
Dengan cara mengamati satu faktor yang sama pada dua
atau lebih contoh kejadian

ABC  FGE
BDC  GHE
ADC  FHE
CE

Kehadiran C selalu disertai dengan munculnya E pada


setiap kejadian. Maka, C dianggap sebagai penyebab dari
E
2. Metod perbedaan ( Method of difference)
Hasil yang berbeda pada dua kejadian yang sama
pada semua faktor, kecuali faktornya berbeda.
AB  FG
ABC  FGE
CE
Ketika C ada maka E muncul, namun ketika C
tidak ada maka E tidak muncul. Maka, C
menyebabkan E.
3. Gabungan metode persamaan dan perbedaan (Joint method of
agreement and difference)
Metode persamaan digunakan untuk mencari satu faktor yang sama
sebagai penyebab dari beberapa kejadian yang sama.

ABC  JKE
DFC  LME Metode persamaan
GHC  NOE

PQ  VW Metode perbedaan
RSC  XYE

Ketika C ada maka E muncul, dapat disimpulkan C menyebabkan E.


Metode perbedaan ketika faktor C yang diduga menjadi penyebab
ada pada satu kelompok dan tidak ada pada kelompok yang lain,
sedangkan faktor-faktor yang lain ada pada setiap kelompok,
kemudian diperoleh hasil yang berbeda, maka faktor C tersebut
memang penyebab dari munculnya gejala E.
4. Metode variasi seirama (Method of concomitant
variation)
Metode ini menyatakan bahwa hubungan sebab
akibat terjadi apabila variasi hasil (VT) berparalel
dengan variasi pada variabel penyebab (VB).
ab (1C)  df (1E
ab (2C)  df (2E)
ab (3C)  df (3E)
ab (4C)  df (4E)

Metode ini biasanya menjadi dasar penelitian


eksperimental yang melibatkan 2 variasi VB, yaitu
desai anavar dan desain faktorial
5. Metode sisa (Method of residue)
Apabila faktor spesifik telah diketahui
menyebabkan satu kejadian tertentu,
kemudian tersisa satu faktor spesifik lain dan
satu kejadian lain yang belum diketahui
penyebabnya maka, dapat disimpulkan faktor
spesifik yang tersisa tersebut adalah penyebab
kejadian yang belum diketahui sebabnya.
ADGC  BFHE
AB
DF
GH
CE
Dari simbol diatas dapat disimpulkan A
menyebabkan B, D menyebabkan F, G
menyebabkan H, tersisa satu faktor C dan satu
buah gejala E maka kesimpulannya C
menyebabkan E.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Eksperimental
Kelebihan Kekurangan
• Kesimpulan mengenai • Sulit digeneralisasikan dalam
hubungan sebab akibat bahwa kehidupan sehari-hari
VB menyebabkan VT lebih kuat • Anggapan bahwa penelitian
eksperimental memakan
• Berbagai macam manipulasi waktu yang lama.
VB untuk dilihat pengaruhnya • Ketidakadekuatan penelitian
terhadap VT eksperimental sebagai metode
yang meneliti tentang perilaku
manusia, contohnya
menganggap manusia sebagai
objek yang dapat dimanipulasi.
Penelitian eksperimental-kuasi
Penelitian eksperimental-kuasi berbeda dengan
penelitian eksperimental karena tidak memenuhi
syarat penelitian eksperimental yaitu:
1. Manipulasi
2. Kontrol
3. Randomisasi
Karena yang dianggap sebagai eksperimental-
kuasi apabila tidak dilakukan randomisasi dalam
meneliti hubungan sebab-akibat. Hal ini
dilakukan karena subjek sudah memiliki VB
sebelumnya.
Persamaan penelitian eksperimental
dan eksperimental-kuasi
1. Meneliti hubungan sebab-akibat.
2. Bersifat prospektif, yaitu menciptkan VT agar terjadi
di masa yang akan datang.
3. Adanya atau dimungkinkannya kelompok kontrol
pada kedua penelitian.

Penelitian eksperimental kuasi biasanya


menggunakan nama desain, seperti nonequivalent
control group design, static group desaign, atau
interrupted time series design
ETIKA RISET
Prinsip dalam penelitian (umum)

Manfaat

Otonomi

Keadilan
Etika penelitian (manusia)
1. Persetujuan Institusi
2. Inform concent
3. Inform consent untuk merekam suara dan gambar
4. Partisipasi yang melibatkan client/ pasien, pelajar,
bawahan sebagai partisipan
5. Membagikan inform concent
6. Menawarkan dan mendorong partisipasi
7. Kebohongan dalam penelitian
8. Debriefing
Etika penelitian (binatang)

1. Memperhatikan kesehatan dan kenyamanan


binatang
2. Peneliti yang terlatih dengan metode yang
melibatkan binatang, terlatih dalam menghadapi dan
menjaga species yang digunakan.
3. Peneliti berusaha untuk meminimalisir
ketidaknyamanan, penyakit , dan sakit pada binatang.
4. Ketika binatang harus dibunuh, lakukan dengan
cepat dan tanpa rasa sakit
Tahap-Tahap Penelitian
Eksperimental

Fitrisia Agustina
Memilih ide/ topik penelitian

Kehidupan sehari-hari

Masalah praktis

Hasil penelitian sebelumnya

Teori

Keterbatasan waktu, kesulitan penelitian, ketersediaan subjek, pengukuran,


ketersediaan peralatan
Merumuskan masalah dan hipotesis
penelitian

Masalah penelitian
• Menyatakan hubungan antara dua
variabel atau lebih
• Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
yang jelas dan tidak ambigu
• Memungkinkan dilakukan pengukuran
secara empiris
Hipotesis ilmiah
• Hipotesis umum
• Hipotesis eksplisit

Hipotesis statistik
• Hipotesis alternatif  Ha
• Hipotesis nol  H0
Menentukan variabel

Variabel
Variabel Variabel
Sekunder
bebas (VB) Terikat (VT)
(VS)
VB  manipulasi

Variasi manipulasi:
1. Ada –tidak ada
2. Kuantitas variabel
3. Jenis variabel

Cara manipulasi :
1. Manipulasi instruksi
2. Manipulasi kondisi
VT terbagi tiga :
Perilaku
yang
nampak
Respon Laporan
fisiologis verbal

VT
Cara mengukur VT

frekuensi

Durasi
Latensi
respon

Menetapkan
Amplitudo
pilihan
Menentukan desain penelitian

Rancangan eksperimen ditentukan oleh tiga


aspek :
1. Jumlah variabel independen atau perlakuan
2. Jumlah variasi independen variabel atau
kondisi perlakuan.
3. Penggunaan subjek yang sama atau berbeda
untuk masing-masing kondisi perlakuan.
Rancangan beda-subjek (between-
subjects designs)

Rancangan beda
subjek

Yang hanya Yang meneliti lebih


meneliti pengaruh dari satu variabel
satu variabel independen
independen (factorial design)
Dua kelompok independen
Yang hanya meneliti
pengaruh satu
variabel independen
Dua kelompok
independen (two
Rancangan independent
groups)
dua
kelompok Dua kelompok
cocok sebanding
(two matched
Rancangan groups)
kelompok
majemuk
Desain dua kelompok independen
1.
R X O1
R O2

Ket :
R = Penempatan secara acak
X = Perlakuan
O = Pengukuran
Desain dua kelompok independen
(kel eksperimen semua)
2.
R Xa1 O1
R Xa2 O2
Keterangan :
R = Penempatan secara acak
Xa1 = Kondisi perlakuan pertama
Xa2 = Kondisi perlakuan kedua
Desain dua kelompok cocok sebanding
MR Xa1 O1
MR Xa2 O2

Ket : M = Matching (pencocokan berdasar satu


variabel bebas lain)
R = Penugasan secara acak
Desain kelompok majemuk
3.
R Xa1 O1
R Xa2 O2
R Xa3 O3
Keterangan : R = Penempatan secara acak
Xa1 = Kelompok dengan kondisi 1
Xa2 = Kelompok dengan kondisi 2
Xa3 = Kelompok dengan kondisi 3
O = Pengukuran
Desain Faktorial beda subjek
4.
R Xa1b1 O1
R Xa2b1 O2
R Xa1b2 O3
R Xa2b2 O4

Rancangan faktorial 2x2


Memilih desain beda subjek
Apa hipotesis saya

Apakah hipotesis saya mempunyai


variabel bebas lebih dari satu ?

Ya Tidak
Saya butuh desain
faktorial Apakah saya butuh lebih dari dua level
untuk mengetes variabel bebas saya ?

tidak ya

Apakah ada variabel dari


Saya butuh desai
subjek yang akan
kelompok
mempengaruhi variabel
majemuk
terikat ?
Lanjutan bagan

Apakah ada variabel dari subjek yang


Saya butuh desain kelompok
akan mempengaruhi variabel terikat
majemuk
?
ya tidak
Ada berapa kondisi yang saya
Apakah saya punya ?
dapat Saya akan
mengukur menggunakan
variabel ini ? dua kelompok
independen Apakah salah satunya
ya Tidak desain kondisi yang dikontrol ?

Saya akan Ya Tidak


Saya akan
menggunakan
menggunakan
desai dua
desain dua Tidak
kelompok Bagus
kelompok masalah
cocok
independen
sebanding
Rancangan sama subjek (within
subject design)

Rancangan subjek sama merupakan


rancangan yang melibatkan subjek yang
sama dalam semua kondisi perlakuan.
Dengan kata lain setiap subjek akan
mendapatkan semua kondisi perlakuan
atau semua level variabel bebas yang
ada dalam eksperimen.
Within-subject design disebut juga ABA desain.
A : Kondisi kontrol (baseline)
B : Kondisi ekperimen
A : Kembali ke kondisi A, untuk memverifikasi
perubahan perilaku yang disebabkan oleh VB
1. Kuasi-eksperimen adalah eksperimen tanpa
melakukan penempatan secara acak unit-unit ke
kondisi perlakuan namun mempunyai tujuan dan
atribut yang sama dengan eksperimen acak.
2. Inferensi kausal dari eksperimen-kuasi harus
memenuhi syarat pokok yang berlaku untuk semua
hubungan kausal (a) ada manipulasi variabel
independen dan kemudian mengukur dampaknya
terhadap variabel dependen, (b) variabel independen
berkovariasi dengan variabel dependen diukur dengan
analisis statistik, (c) harus tidak ada penjelasan
alternatif untuk inferensi kausal. Ancaman terhadap
validitas eksperimen dihilangkan.
Desain Satu Kelompok

Fitrisia Agustina
One-group posttest design
Desain ini hanya melibatkan satu kelompok
yang diberikan manipulasi, kemudian dalam
jangka waktu tertentu diukur responnya
sebagai pengukuran VT.
Gambar desainnya :

XO
One-group pretest-posttest design

Pengukuran VT dilakukan di awal


penelitian dan di akhir penelitian
setelah diberikan manipulasi.
Desain penelitiannya :

O1  X  02
Time series Design
Melakukan pengukuran VT secara
berulang dan dalam kurun waktu yang
cukup lama, disebut juga longitudinal
design.
Desain penelitiannya :

O1  02  X  03  O4
Validitas Dalam Penelitian
Eksperimental

Fitrisia Agustina
Jenis Validitas

Validitas internal
• Semakin kuat hubungan sebab-akibat
antara VB dan VT

Validitas eksternal
• Generalisasi hasil penelitian diluar
situasi penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas
internal
1. Proactive history
2. Retroactive history
3. Maturation
4. Testing
5. Statistical regression
6. Experimental mortality
7. Interaction effect
8. Instrumentation effect
9. Experimenter effect (bias eksperimenter, atribut
eksperimenter, harapan eksperimenter)
10. Participant sophistication
Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas
eksternal

1. Validitas populasi

2. Validitas Ekologis

3. Validitas temporal
•Populasi
target
Validitas
•Populasi
populasi yang dapat
dijangkau
Validitas ekologis

Multi
Hawthorne Experimenter Pretesting
treatment
effect effect effect
interference
Validitas temporal
Variasi musiman  fixed time
variation, variable time variation

Variasi siklus

Variasi personal
Validitas
internal
Validitas
eksternal
KONTROL

Fitrisia Agustina
Teknik Kontrol Terhadap Variabel
Sekunder
• Random assignment adalah prosedur
Randomisasi memasukkan secara acak subjek pada sampel
kedalam setiap kelompok penelitian ( KE & KK )

Eliminasi • Menghilangkan VS saat merancang penelitian

Konstansi/ • Disebut juga kesetaraan, dimana setiap subjek


pada masing-masing kelompok penelitian
balancing mendapatkan kondisi yang sama (kecuali VB)
Variabel sekunder • Teknik kontrol ini hanya dapat digunakan dalam
dijadikan variabel desain between subject
bebas kedua • variabelnya minimal berbentuk kategori

• VS sudah terlebih dahulu mempengaruhi VB


Kontrol statistik kemudian dikontrol dengan metode statistik
anacova

• Digunakan untuk mengontrol teknik urutan yang


Counterbalancing timbul akibat pemberian beberapa perlakuan
pada masing-masing subjek penelitian.
Statistika berdasarkan bentuk
parameternya
1. Parametrik
Statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran,
distribusi normal dan memiliki varians homogen.
2. Nonparametrik
Statistika yang parameter populasinya atau datanya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau tidak
normal dan variannya tidak perlu homogen.
Statistika nonparametrik biasanya digunakan untuk
melakukan analisis pada data berjenis nominal atau
ordinal.
Jenis-jenis data/ skala
• Data yang menyatakan kategori atau kelompokdari suatu subjek mis:
jenis kelamin yang diwakili oleh angka 1 untuk laki-laki angka 2 untuk
Nominal perempuan

• Data numerik yang tidak hanya mengaktegorikan variabel kedalam


kelompok tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori mis: aqua
Ordinal ranking 1, le minerale ranking 2, vit ranking 3

• Data numerik yang memiliki makna tingkatan dan jarak antar


Interval tingkatannya sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak mis: IQ

• Data yang dianggap memiliki karakteristik paling baik karena memiliki


makna tingkatan, jarak intervalnya samadan memiliki nol mutlak mis:
Ratio panjang meja
Jumlah sampel Tes parametrik Tes nonparametrik
Uji satu sampel
Satu sampel One sample t test Uji runs, uji binomial
Uji dua sampel
Dua sampel saling Paired sample t test Uji sign, uji Wilcoxon
berhubungan (within
subject)
Dua sampel tidak saling Independents sample t test Mann Whitney
berhubungan (between
subject)
Uji beberapa sampel
Beberapa sampel Friedman test
berhubungan
Beberapa sampel tidak Anova Kruskal Willis
berhubungan
Chi Square
analisis komparasi
Yang perlu diperhatikan dalam chi square
1. Chi square digunakan untk menganalis data
yang berbentuk frekuensi
2. Chi square tidak dpt digunakan untuk
menentukan besar atau kecilnya korelasi dari
variabel-variabel
3. Chi square cocok digunakan untuk data
nominal
Chi kuadrat untuk variabel tunggal
• Sampelnya hanya terdiri dari satu kategori
• Ex : Penelitian dilakukan di lingkungan SMU untuk
mengetahui efektivitas penggunaan kurikulum
baru, subjek 100 orang guru-guru SMU
• Pertanyaan tunggal  Bagaimana pendapat
bapak/ibu tentang penggunaan kurikulum baru di
SMU ?
• Jawaban dari pertanyaan tersebut telah
disediakan
• Jika sig > 0,05 maka Ho diterima
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak
Jawaban guru SMU f
1. Efektif dari sebelumnya 60

2. Tidak efektif dibanding kurikulum 34


sebelumnya

3. Sama-sama efektif 42

4. Tidak menjawab 4
Chi kuadrat untuk tabel 2 x 2
• Variabel yang akan dianalisis dengan chi kuadrat
sampelnya terdiri dari dua kategori dan
frekuensinya terdiri dari dua kategori pula
• Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas
belajar mandiri dengan belajar kelompok dalam
kemampuan menghitung siswa kelas 5 SD.
Setelah 3 bulan dilakukan evaluasi
• Jika sig > 0,05 maka Ho diterima
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil evaluasi belajar menghitung
Metode belajar Metode belajar
Mandiri kelompok
Cepat 75 63
Lambat 25 37
Chi kuadrat untuk tabel baris dan
kolomnya lebih dari 2
Ex : penelitian dilakukan terhadap 500 subjek yang
terdiri dari kelompok suku karyawan , mahasiswa
, dan siswa SMU. Kepada mereka diajukan
pertanyaan “bagaimana pendapat saudara
mengenai peraturan pengurangan jam tayang
sinetron”
Jawaban telah disediakan terdiri dari sangat bagus,
bagus, cukup, kurang

• Jika sig > 0,05 maka Ho diterima


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak
kelompok pendapat Jumlah
Sangat bagus cukup kurang
bagus
Karyawan 40 45 27 13 125

Mahasiswa 50 60 23 17 150

Pelajar SMU 45 72 31 12 160

Kel lain 10 30 20 5 65

Jumlah 145 207 101 47 500

Anda mungkin juga menyukai