Anda di halaman 1dari 15

TEORI KEPRIBADIAN

BEHAVIORISME
(B.F Skinner)

Oleh :
Aprillian Pravita Sari
NIM. 09410050
Orientasi teoretis
BEHAVIORISME
didasarkan pada premis
bahwa psikologi ilmiah
harus berdasar studi
tingkah laku yang
teramati (observeable
behavior)
FOKUS KAJIAN:
Bagaimana kecenderungan respon
dibentuk melalui:
classical conditioning
opera conditioning
observational learning.
Classical Conditioning
Pembiasaan Klasikal = Respondent Conditioning
= Conditioning Reflex

Respon atau tingkah laku yang


dibangkitkan/dirangsang stimulus
tertentu. Wujudnya adalah refleks.
Dikenalkan oleh Ivan Pavlov yang meneliti
proses pencernaan anjing. Anjing dapat
dilatih mengeluarkan air liur untuk
merespon bunyi bell.
PERCOBAANNYA
• Stimulus netral (bunyi bell)  tidak
menghasilkan air liur.
• Untuk mengubah agar bunyi bell dapat
menghasilkan respon, maka Pavlov
menyertakan bell dengan bubuk daging.
• Sehingga, bell punya kemampuan
menghasilkan respon keluarnya air liur.
• Proses ini menunjukkan bahwa reflek bisa
dipahami.
• Respon yang bersyarat dipandang sebagai
sebagai refleks, sebab kebanyakan dari respon
tersebut relatif tidak disengaja/diluar kemauan.
• Peran Classical Conditioning dalam membentuk
kepribadian memberikan kontribusi dalam
pembentukan respon-respon rasa takut, cemas
dll.
• Contoh : karyawan cemas dalam bekerja, karena
sering mendapat teguran, kritikan di ruang kerja
dari atasannya. Meskipun atasannya tidak ada di
ruang kerja namun karyawan tetap cemas.
Operant Conditioning
• Respon atau tingkah laku
yang besifat spontan tanpa
stimulus yang mendorong
secara langsung.
• Tingkah laku
ditentukan/dimodifikasi oleh
reinforcement yang
mengikutinya.
EKSPERIMEN
• Eksperimen Skinner Box --> tikus dalam
kotak.
• Skinner menyatakan bahwa organisme
cenderung mengulangi respon yang
menyenangkan & cenderung tidak
mengulangi yang berdampak tidak
menyenangkan.
Reinfocement ada 2:

Reinforcement Positif Reinforcement Negative


memotivasi tingkah terjadi ketika respon
laku sehari-hari. diperkuat karena
Contoh : belajar keras diikuti stimulus yang
karena mendapat nilai tidak menyenangkan.
bagus.
TEORI BELAJAR SOSIAL BANDURA

• Asumsi manusia berkaitan dengan


hakikat manusia & kepribadian:
a) Manusia makhluk yang sadar,
berfikir, merasa, & mengatur
tingkah lakunya sendiri. Hubungan
manusia dengan lingkungan saling
mempengaruhi.
b) Kepribadian berkembang dalam
konteks sosial, interaksi antara satu
dengan yang lainnya.
RESIPROKAL DETERMINISM

B E
P = Person (faktor internal)
E= Environment (faktor
eksternal)
B= Behavior
KRITIKAN :

• Prinsip dalam teori tingkah laku ditemukan


melalui penelitian terhadap binatang sehingga
tidak bisa digeneralisasikan pada tingkah laku
manusia.
• Para behavioris mengabaikan proses kognitif,
padahal faktor ini sangat penting dalam tingkah
laku manusia.
• Para behavioris memandang kepribadian secara
pragmentaris. Kepribadian dirumuskan secara
sederhana hanya hasil asosiasi stumulus &
respon.
SUMBANGAN TEORI BEHAVIORISME

• Terbukti terhadap penemuan gagasan


baru karena bukan hasil intuisi klinis
tapi dasarnya penelitian empirik.
• Memberikan pemahaman tentang
gangguan psikologis melalui penjelasan
bahwa banyak gangguan psikologis
seperti pobia merupakan hasil dari
proses belajar normal.
REFRENSI

Yusuf, Syamsu. 2008. Teori Kepribadian.


Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Koswara. 1991. Teori-teori Kepribadian.


Bandung: PT Eresco.
THE END . . .

Sekian,
terimakasii……
SELAMAT BELAJAR

SEMANGAT ! ! !

Anda mungkin juga menyukai