Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rohmad Romadhon

NIM : F0316092
Kelas : C

BAB 10
DESAIN EKSPERIMEN

Desain ekperimen (experimental design) merupakan desain studi dimana peneliti


dapat menciptakan lingkungan/ kondisi tiruan, mengontrol beberapa variabel dan
memanipulasi variabel bebas untuk membuktikan hubungan sebab akibat. Desain experiment
terbagi atas dua kategori yaitu: eksperimen lab (lab experiments), dan eksperimen lapangan
(fields experiments). Eksperimen lab (lab experiments) merupakan desain eksperimen yang
diatur dalam suatu lingkungan tiruan dimana kontrol dan manipulasi diberikan untuk
membuktikan hubungan sebab akibat di antara variabel yang diminati peneliti. Sementara
eksperimen lapangan (fields experiments) merupakan eksperimen yang dilakukan untuk
mendeteksi hubungan sebab akibat dalam lingkungan alami dimana peristiwa terjadi secara
normal.
Tujuan chapter ini adalah untuk membedakan antara analisis kausal dan analisis
korelasional. Chapter ini juga menjelaskan tentang perbedaan antara eksperimen
laboratiorium dan eksperimen lapangan. Materi tentang variabel pengganggu, manipulasi,
kelompok eksperimen dan kontrol, efek pengobatan, pencocokan, dan pengacakan. Pada
bagian diskusi dijelaskan apa maksud dari validitas internal dan eksternal dalam desain
eksperimental serta ancaman-ancaman validitasnya Jenis dari desain eksperimental juga
disebutkan secara lengkap pada bagian akhir chapter.

Eksperimen Laboratorium
Ketika hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan variabel dependen,
maka semua variabel lain yang mungkin mencemari atau mengacaukan hubungan antara
kedua variabel tersebut harus dikontrol ketat. Dengan kata lain, kemungkinan efek variabel
lainnya terhadap variabel dependen harus diperhitungkan dengan beberapa cara, sehingga
efek kausal variabel independen sebenarnya pada variabel dependen dapat ditentukan. Hal
ini juga diperlukan untuk memanipulasi variabel independen sehingga luasan efek kausal
dapat dibentuk.

1
Kontrol dan manipulasi terbaik yang dapat dilakukan ada dalam pengaturan buatan
(laboratorium), di mana efek kausal dapat diuji. Ketika kontrol dan manipulasi diciptakan
untuk membangun hubungan sebab-akibat dalam pengaturan buatan (laboratorium), kita
menggunakan eksperimen laboratorium sebagai desain eksperimental, yang juga dikenal
sebagai percobaan laboratorium.

Kontrol
Ketika kita merumuskan hubungan sebab-akibat antara dua variabel X dan Y, adalah
mungkin bahwa suatu faktor, misalnya A, juga mempengaruhi variabel terikat Y. Dalam
hal tersebut, adalah mustahil untuk menentukkan tingkat di mana Y hanya terjadi karena
X, karena kita mengetahui seberapa besar total variasi Y disebabkan oleh kehadiran faktor
A.

Manipulasi Variabel Bebas


Dalam menguji pengaruh kausal dari variabel bebas terhadap variabel terikat,
diperlukan menipulasi data. Manipulasi secara sederhana berarti bahwa kita membuat tingkat
yang berbeda pada variabel bebas untuk menilai dampak pada variabel terikat. Menipulasi
variabel bebas juga disebut perlakuan (treatment), dan hasil perlakuan disebut pengaruh
perlakukan (treatment effect).

Mengontrol Variabel “Pengganggu”


Dalam mengontrol variabel “pengganggu” yang mencemari suatu penelitian dapat
dilakukan dua cara berikut, yatu:
a. Memadankan Kelompok
Memadankan atau menjodohkan (matching) merupakan metode dalam mengontrol
faktor yang diketahui mencemari dalam suatu studi ekperimen, dengan secara sengaja
menyebarkannya bersama-sama di seluruh kelompok eksperimental dan kontrol agar tidak
mengacaukan hubungan sebab akibat. Dalam metode ini, berbagai karakteristik yang
mengacaukan di kelompokkan dan secara sengaja disebarkan kedalam semua kelompok.
Karena faktor yang diduga mencemari disebarkan ke semua kelompok, dapat dikatakan
bahwa variabel X sendirian menyebabakan variabel Y. namun, dalam hal ini kita tidak yakin
bahwa kita telah mengontrol semua faktor pengganggu, karena kita mungkin tidak
menyadarai semuanya sehingga taruhan yang lebih aman adalah randomisasi.

2
b. Randomisasi
Randomisasi merupakan proses mengontrol variabel pengganggu (nuisance variable)
dengan secara acak menempatkan anggota di antara beberapa kelompok ekperimen dan
kontrol, sehingga variabel yang mengacaukan secara acak dibagi ke seluruh kelompok.
Dalam randomisasi, proses di mana orang yang ditarik (yaitu, setiap orang mempunyai
peluang yang diketahui dan sama untuk ditarik) dan penempatan mereka dalam kelompok
mana pun (tiap orang bisa ditempatkan ke dalam kelompok manapun) adalah acak. Dengan
menempatkan anggota ke dalam kelompok secara acak, kita akan mendistribusikan variabel
pengacau di antara kelompok secara sama.
Perbedaan antara pemadanan dan randomisasi adalah bahwa dalam kasus pertama individu
secara sengaja dan sadar disesuaikan untuk mengontrol perbedaan di antara anggota
kelompok., sedangan dalam kasus terakhir, kita berhaarap bahwa proses randomisasi akan
mendistribusiakn ketdaksamaan anatara kelompok berdasarkan hukum distribusi normal.
Dengan demikian, kita tidak perlu secara khusus merisaukan faktor pencemar apa pun yang
diketahui atau tidak diketahui.
Dibandingkan dengan randomisasi, pemadaman mungkin kurang efektif karena kita
mungkin tidak mengetahui semua faktor yang mungkin dapat mencemari hubungan sebab
akibat dalam situasi yang dihadapi, dan karena itu kegagalan dalam memadankan beberapa
faktor penting diseluruh kelompok ketika mengadakan eksperimen. Tetapi, randomisasi akan
menyelesaikan masalah tersebut., karena semua faktor pencemar akan disebarkan ke seluruh
kelompok. Selain itu, jika kita mengetahui variabel yang mengacaukan, kita mungkin tidak
mampu menemukan suatu kecocokan untuk semua variabel tersebut. Dengan demikian
desain eksperimen lab melibatkan control terhadap variabel pencemar melalui proses
pemadanan atau randomisasi dan manipulasi perlakuan.

Eksperimen lapangan
Eksperimen lapangan adalah eksperimen yang dilakukan dalam lingkungan alami di
mana pekerjaan dilakuan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan

3
perlakuan tertentu. Dalam eksperimen lapangan meskipun mungkin mustahil untuk
mengontrol semua variabel penganggu karena anggota tidak dapat ditempatkan dalam
kelompok secara acak, atau cocok, perlakuan tetap dapat dimanipulasi. Kelompok kontrol
bisa diatur dalam eksperimen lapangan. Kelompok eksperimen dan kontrol dalam
eksperimen lapangan bisa terdiri dari orang-orang yang bekerja di beberapa pabrik dalam
radius yang sama, atau lainnya.

Validitas Eksternal dan Validitas Internal


Validitas internal merupakan validitas yang mengacu pada tingakt keyakinan kita
tentang pegnaruh kausal yaitu, bahwa variabel X menyebabkan variabel Y) sementara
validitas eksternal mengacu pada tingkat generalisasi dari hasil sebuah studi kausal pada
situasi, orang, atau validitas lain.
Ekperimen lapangan mempunyai validitas eksternal yang lebih tinggi (karena
hasilnya lebih dapat digeneralisasi pada situasi organisasi lainnya), namun mempunyai
validitas internal yang lebih rendah (karena kita tidak bisa yakin mengenai sampai tingkat
apa variabel X sendirian menyebabkan variabel Y).
Berbanding terbalik dengan eksperimen lapangan, eksperimen lab memiliki validitas
internal yang lebih tinggi dan validitas eksternal rendah. Dalam eksperimen lab kita bisa
yakin bahwa variabel X menyebabkan variabel Y karena kita dapat mengontrol variabel asing
lain yang mencemari, namun mempunyai beberapa variabel yang dikontrol dengan sangat
ketat untuk membuktikan hubungan sabab akibat sehingga tidak mengetahui sampai tingat
apa hasil studi dapat digeneralisasikan pada situasi lapangan. Karena situasi lab tidak dapat
mencerminkan “dunia nyata” kita tidak dapat mengetahui sampai tingkat apa temuan lab
secara valid mewakili realitas dunia luar.
Tedapat trade off antara validitas internal dan eksternal. Bila peneliti menginginkan
validitas internal yang tinggi maka sebaiknya bersedia menetukan validitas eksternal yang
lebih rendah dan sebaliknya. Untuk memastikan kedua jenis validitas, peneliti biasanya
mencoba menguji hubungan kausal dalam suatu situasi lab atau buatan yang dikontrol secara
ketat dan setelah hubungan dibuktikan dengan mencoba menguji hubungan kausal dalam
eksperimen lapangan.

Anda mungkin juga menyukai