Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANDUNG
2022
ABSTRAK
bertujuan untuk mengetahui keragaan industri rumah tangga usaha pembuatan tahu
rata- rata keuntungan usaha industri pembuatan tahu H.Emud dihitung dengan
penerimaan dikurangi biaya total adalah Rp 13.510.000/bulan dan Nilai R/C ratio atas
biaya total 1,3 mengidentifikasikan usaha industri tahu ini dapat dikatakan efisien
karena memiliki nilai rasio atas penerimaan biaya yang lebih dari satu (R/C Ratio 1)
Income Analysis and Efficiency Level of Home Industry Tofu Making Business
District, Sumedang Regency). This study aims to determine the performance of the
home industry for making H.Emud tofu and the efficiency income of the H.Emud
manufacturing business. This study uses a descriptive qualitative approach with R/C
Ratio analysis. the average profit of the H.Emud tofu manufacturing industry
calculated by revenue minus the total cost is Rp. 13,510,000/month and the R/C ratio
value over the total cost of 1.3 identifies this tofu industry business can be said to be
efficient because it has a ratio value to revenue. more than one cost (R/C Ratio 1) so
that the H.Emud tofu business activity is feasible to develop because it provides
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
4.5 Penerimaan..................................................................................... 44
4.6 Analisis R/C Ratio .......................................................................... 45
V KESIMPULAN............................................................................... 47
iii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 49
LAMPIRAN ..........................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Perminggu Tahu Tahun 2013-2017 ........ 4
Tabel.17 Analisis Rasio Penerimaan R/C Ratio yang diperoleh Industri Rumahan
H. Emud ............................................................................................... 46
v
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
terus meningkat dan menjadi salah satu pendorong terbesar bagi pertumbuhan
Basis konsumsi yang besar ini akan menjadi tulang punggung, bukan hanya bagi
terhadap dampak krisis ekonomi bersifat padat karya merupakan salah satu
menciptakan nilai tambah bagi produk pertanian khususnya pangan. Salah satu
Industri kecil dan rumah tangga memiliki tiga alasan penting yang mendasari
rumah tangga cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang
produktif, kedua sebagai dari dinamikanya, industri kecil dan rumah tangga yang
perubahan teknologi , ketiga karena sering diyakini bahwa industri kecil rumah
jumlah unit usaha yang jauh lebih baik dibandingkan kelompok usaha industri
sedang dan industri besar, Hal tersebut disebabkan industri rumah tangga
memiliki daya tahan yang kuat dalam perekonomian dan merupakan bagian
industri.(Ariyanti.2017)
dengan konsumsi kedelai terbesar di dunia setelah China. Data Badan Pusat
mencapai 1,27 juta ton atau senilai US$510,2 juta (sekitar Rp7,52 triliun).
Sebanyak 1,14 juta ton diantaranya berasal dari Amerika Serikat.(BPS. 2020).
tinggi dan telah digunakan sebagai bahan baku produk olahan seperti susu kedelai
tempe, tahu, kecap dan berbagai makanan lainnya. Kedelai mengandung nutrisi
dan zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Pemanfaatan kedelai sebagai bahan
2016).
adalah tahu. Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang mengandung
3
7,8 gram protein; 4,6 gram lemak; 124 miligram kalsium dan 84,8 gram air yang
bermanfaat bagi tubuh. Tahu adalah ekstrak protein kedelai yang telah
dikumpulkan dengan asam, ion kalsium, atau bahan penggumpal lainnya. Tahu
telah menjadi konsumsi masyarakat luas, baik sebagai lauk maupun sebagai
makanan ringan. Kebiasaan makan tahu menjadi budaya yang turun temurun,
karena selain harganya murah, tahu dapat diolah menjadi berbagai variasi
Peran industri kecil tahu terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
lebih tinggi . hal ini terjadi karena konsumen tahu tidak hanya dikonsumsi oleh
masyarakat kelas bawah dan menengah saja, akan tetapi juga kelas atas.(Aulia.
2012)
Menurut data Badan Pusat Statistik 2017, Rata – rata konsumsi per-kapita
dalam kurun waktu seminggu dapat dilihat bahwa angka konsumsi tahu dari tahu
pada tahun 2017 sebesar 0,157 kg per-minggunya, dan angka rata-rata konsumsi
terendah pada tahun 2013 sebesar 0,135 kg per-minggunya yang dapat dilihat
4
pada tabel 1.
Tabel 1. Rata – rata Konsumsi Per Kapita Perminggu Tahu Tahun 2013- 2017
Dilihat dari data Badan Pusat Statistik nasional semakin tingginya konsumsi
kebutuhan makanan berupa tahu dalam kurun waktu seminggu dan juga dilihat
dari jangka waktu waktu tahunan yang terus mengalami peningkatan pada setiap
karena minat masyarakat yang begitu besar dan disukai berbagai macam kalagan
masyarakat.
menjadi bubur kedelai. Walaupun demikian, di dapur rumah tangga tahu masih
dapat dibuat, yaitu dengan menggunakan blender untuk menggiling kedelai, tetapi
mutu tahu yang dihasilkan kurang baik. Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan
Tahu merupakan produk hasil olahan kedelai yang merupakan bahan baku
produksi Tahu Sumedang. Tahu sumedang terkenal karena memiliki tekstur yang
khas, yaitu warna putih saat tahu masih mentah dan memiliki bentuk fisik yang
5
khas setelah digoreng yaitu kulit yang garing berwarna kuning keemasan atau
coklat namun isinya masih lunak. Usaha pembuatan tahu merupakan usaha pokok
nabati. Pada industri rumah tangga usaha pembuatan tahu H.Emud yang
kacang kedelai impor dan kemungkinan harganya bisa naik maupun turun
berdasarkan bahan baku yang disuplai oleh penyuplai yang menyesuaikan harga
Pendapatan usaha pengolahan tahu sangat tergantung pada harga jual produk dan
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi tahu semakin tinggi harga jual
produk dan semakin rendah biaya maka semakin tinggi pendapatan usaha.
Pembuatan Tahu ‘’
H.Emud
6
dirumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum UU No. 9 tahun 1995,
yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih
paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
7
8
adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga yang
kegiatan ekonomi ini membuka lapangan kerja untuk sanak saudara ataupun
tetanga di kampung.
memiliki rasa lebih lezat dan lebih banyak vitaminnya, sedangkan tahu sendiri
berwarna kuning dan kurang lezat rasanya Baik tahu maupun takoa
merupakan tahu yang terbuat dari kedelai. Masalah warna, tahu asli
9
Tahu adalah makanan yang bahan bakunya berasal dari kedelai yang
daerah ini mayoritas warganya adalah bekerja sebagai pembuat tahu. Cara
pemanfaatan tahu cukup mudah, hanya digoreng saja sudah dapat dinikmati
dan rasanya pun gurih, selain digoreng untuk lauk, tahu juga dapat diolah
menjadi makanan lain seperti bacem, oseng, tahu crispy dan lain-lain. Tahu
juga memiliki gizi yang cukup tinggi dan juga mengandung beberapa macam
asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Bagi para pembuat tahu,
usaha ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif peluang kerja dengan
modal yang tidak begitu mahal serta cara pembuatannya yang cukup mudah
Tahu merupakan pangan yang berasal dari hasil olahan bahan dasar
penggumpalan oleh bahan penggumpal yang berasal dari asam asetat atau
berkualitas baik. b Merendam biji kedelai dalam air bersih selama 6-7 jam
agar menjadi empuk dan mudah digiling. c.Menggiling kedelai sampai halus
ulang agar tidak berbusa. f. Menyaring bubur kedelai yang masih mendidih
dengan kain saringan yang diletakkan diatas sangkar bamboo sambil diperas
liter sari kedelai dengan 700 cc asam cuka sehingga membentuk gumpalan-
2016).
Semua responden (100%) industri tahu berskala kecil memperoleh bahan baku
dan besar membeli kedelai sebagian di pasar terdekat dan sebagian lainnya
bahan baku kedelai impor di tingkat pedagang dipengaruhi oleh gejolak harga
(Krisnawati,A 2017).
dengan membeli di pasar bebas oleh produsen industri tahu. Proses produksi
tahu pada skala usaha kecil, sedang dan skala besar secara teknis tidak pernah
2.1.3 Produksi
yang berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih pada sebelumnya.
produksinya.(Sukirno.2017)
dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tersebut
12
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari
para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
keluarga, karena tenaga kerja yang dikerjakan pada proses produksi berasal
dari dalam keluarga, hanya sebagian kecil tenaga kerja yang berasal dari luar
keluarga. Tenaga kerja dari luar keluarga hanya digunakan pada waktu
tertentu saja.
kerja yang digunakan masih dipengaruhi oleh kualitas tenaga kerja, jenis
pendidikan.(Ariska,B.2018)
rohani yang ditujukan untuk produksi. Tenaga kerja terbagi tiga yaitu :
sebelumnya
13
pengalaman praktik
3. Tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak
2.2 Efisensi
ketepatan cara usaha atau kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak
menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu,
2.2.1 Modal
yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk
maka kekayaan terdapat dalam neraca sebelah kredit. Adam Smith dalam
14
buku yang berjudul “The Wealth of Nations“ dalam Arifin Sitio (2001: 80)
mengarah kepada sifat nonfisik yaitu ditekankan pada nilai, daya beli atau
aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada disisi
kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen dan laba
ditahan. Sedangkan modal terdiri dari modal sendiri dan modal asing.
Perimbangan antara seluruh modal asing dan modal sendiri disebut struktur
keuangan, dan perimbangan antara modal asing dan modal sendiri yang
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa modal digunakan sebagai hal yang
lapangan karena semakin besar produksi yang dikerjakan maka semakin besar
pula kebutuhan modal dan tenaga kerja yang harus dipakai untuk dapat
(Abbas,D.2018).
15
2.2.2 Penerimaan
produksi dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa waktu tersebut dapat berupa
sewa, upah/ gaji, bunga ataupun laba. Pendapatan pribadi dapat diartikan
Negara.
perusahaan.(Alma,2012)
(Argayonade.2014).
6. Pajak
Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya,
berikut :
produksi.
17
dalam mengukur seluruh biaya produksi. Biaya eksplisit adalah biaya yang
manajerial.(Anggareni,2020).
biaya total yang relevan dengan output. Biaya marjinal adalah perubahan
biaya total yang berkaitan dengan perubahan output Suatu usaha dapat
lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan
produksi.
pengembangan :
judul Analisis dan Kelayakan Usaha Rumah Potong Ayam di CV. Al Malik
Farm, Tapos, Depok. Pada penelitian ini pada tahun 2007-2011 CV. Al Malik
R/C Rasio sebesar 1,03, nilai B/C Rasio sebesar 0,5 , Nilai NPV sebesar Rp
19
814.610.909 Nilai IRR 44,4% , Nilai NET B/C Ratio sebesar 1,4 dan
usahatani serai sebesar Rp 302.090.000. untuk tiga kali panen dalam setahun.
Total pendapatan usaha tani sebesar Rp 206.701.000 untuk 3 kali panen dalam
dengan penggunaan tenaga kerja 2-3 orang, biaya total luar rata-rata yang
Rp.903.969,00 per bulan. Usaha ampyang yang dijalankan selama ini nilai
R/C sebesar 1,54 berarti setiap Rp.1,00 yang dikeluarkan oleh pengusaha
ampyang akan didapatkan penerimaan 1,54 kali dari biaya yang dikeluarkan.
20
Usaha industri tahu saat ini memiliki kendala yaitu harga kedelai yang
tidak stabil dan cenderung naik. Dampak dari naiknya harga kedelai, banyak
pengusaha tahu yang gulung tikar atau berhenti memproduksi tahu di berbagai
daerah. Kenaikan harga kedelai membuat produsen merugi, di satu sisi harga
kedelai naik, tetapi di sisi lain jika ingin menaikkan harga tahu, produsen
khawatir tahu yang diproduksi tidak laku dijual, Sebagai produsen pasti
21
dan tidak ingin mengalami kerugian, tetapi dengan beberapa kendala yang ada
menanggung beban usaha atau biaya untuk menyediakan produk (tahu) agar
siap untuk dipasarkan. Dalam kegiatan usaha atau pengembangan usaha, biaya
mengalami kerugian dengan dapat dilihat dari data biaya. Kemudian dengan
dari data yang diperoleh dari usaha industri rumahan pembuatan tahu H.Emud
atau tidak.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Penelitian
diri pada pemecahan masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula
survei, yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam
berikut :
22
23
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
1. Data Primer
2. Data Skunder
sebagai berikut :
pertanyaan itu .
25
penelitian.
a. Analisis Biaya
menggunakan rumus :
TC = TVC + TFC
Dimana :
TR = P.Q
Dimana :
Π = TR – TC
Dimana :
atau (purposive).
28
Bulan
Kegiatan Juni Juli Agustus
29
30
RW dan 51 RT.
a. Penggunaan Lahan
Iklim sangat berpengaruh pada proses pembuatan tahu karena iklim kerja
merupakan salah satu bagian dari faktor fisik yang dapat mempengaruhi
lingkungan kerja. Dalam iklim kerja terdapat tekanan panas yang sangat
Jawa Barat, menjadi lokasi yang rawan akan terjadinya alih fungsi
satu mata pencaharian bagi sebagian besar masyarakat. usahatani padi sawah
yang berumur produktif dan berlahan kecil. Walau hanya sebagian kecil
1. Keadaan Penduduk
2021 jumlah laki laki (5.084 Orang) ,jumlah perempuan (4.830 Orang)
Hegarmanah
No
Tingkat Pendidikan Penduduk Jumlah
1 Tamat SD 2353
4 D.1/D.2 40
5 D.3 172
6 Sarjana 359
7 S.2 13
8 S.3 1
Jumlah 6.986
Sumber : Profil Daerah Desa Jatinangor
paling banyak tamatan sekolah dasar dengan jumlah 2535 , SLTP jumlah
1745 dan tamatan SLTA dengan jumlah 2303 , dan untuk usaha industri
Krakteristik Responden pada penelitian ini yaitu pemilik industri tahu itu
sendiri H.Emud untuk mengetahuin lebih dalam tentang usaha tersebut, peneliti
4.3 Gambaran Umum Industri Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu H.mud
Industri rumah tangga usaha pembuatan tahu H.Emud didirikan pada tahun
2015 , pemilik usaha pembuatan tahu itu yaitu Emud Muhaemin awalnya
usaha tahu ini usaha turunan sejak tahun 1980 yang pada waktu itu usaha tahu
ini bernama Tahu H.Darma orang tua H.Emud. namun berhenti pada tahun
2010 karena suatu dan lain hal. H.Emud melihat potensi tahu yang sangat
dan kemajuan yang baik, bahkan sekarang pada tahun 2022 beliau
pasar dan restaurant. Industri tahu ini telah menjalankan usaha tahu dengan
tahu yang cukup ketat karena sumedang karena sumedang mempunyai banyak
B. Manajemen
Industri tahu yang bersifat semi tradisional karena dalam menjalankan usaha
bertumpu pada pemilik usaha. Tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini
merupakan orang lama yang bekerja secara loyal dan memenuhi kriteria yang
cukup berkualitas dan memenuhi selera pasar. Tetapi seluruh aktivitas usaha
karena seluruh karyawan berjenis kelamin pria hal ini disebabkan karena
aktivitas perusahaan menuntut tenaga yang kuat dan proses yang cepat.
SLTP dan SMU dengan rentang usia pegawai berkisar antara 20-50 tahun.
proses seleksi pelatihan produksi tahu yang dilakukan perusahaan. Berikut ini
38
gambaran umum tenaga kerja Industri H. Emud. Untuk lebih jelasnya dapat
Tingkat
No. Bagian Jumlah
Pendidikan
1. Pemilik SMP 1
2. Produksi SMP-SMA 4
3. Penjualan SMP-SMA 2
Sumber : Data primer diolah, 2022
Adapun untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan dilakukan sejak pukul 07.00 –17.00
C. Spesikasi Produk
1. Bahan Baku
kemudian diolah menjadi Tahu. Karena cara pengolahannya cukup mudah dan
sederhana, namun memiliki proses yang cukup baik untuk dikembangkan. Ini
Selama ini perusahaan membeli kedelai impor dari Amerika. Hal ini menjadi
perhatian pemerintah agar adanya kebijakan terkait harga kedelai impor yang
tahu.
Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang di proses melalui
tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui
2. Proses Produksi
industri yang berskala kecil atau rumah tangga hingga menengah. Para
umumnya kurang lebih sama dan apabila terdapat perbedaan hanya pada
urutan proses dan jenis cairan penggumpal protein yang digunakan. Proses
pertama pembuatan tahu yaitu pemilihan bahan baku kedelai yang akan
digunakan. Tujuan dari pemilihan bahan baku ini agar kualitas tahu terjaga
40
kedelai yang belum lama atau baru tersimpan digudang. Adapun ciri – ciri
kedelai yang mempunyai kualitas yang bagus dapat dilihat sebagai berikut
: a. Biji kedelai yang sudah tua b. Kulit biji tidak keriput c. Biji kedelai
tidak retak d. Bebas dari sisa – sisa tanaman, batu kerikil, tanah, dan biji –
Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir. Proses ini bertujuan untuk
Proses ini bertujuan untuk mematikan zat antinutrisi yaitu tripsin inhibitor
menggunakan kain blanco atau kain mori kasar sambil dibilas dengan air
menghasilkan limbah yang berupa ampas tahu. Ampas tahu memiliki sifat
yang cepat busuk bila tidak cepat diolah sehingga perlu ditempatkan yang
cukup jauh dari hasil ekstraksi agar tidak terkontaminasi. Kemudian filtrat
batu tahu (sioko) atau CaSO4 yaitu batu gips yang sudah dibakar dan
ditumbuk halus menjadi tepung, asam suka 90%, biang atau kecutan, dan
sari jeruk. Sisa cairan yang berupa biang atau kecutan yang telah memisah
tahu dipotong sesuai dengan ukuran yang dipasarkan. berikut ini alur
suatu barang.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah- rubah atau biaya yang tidak
tergantung pada volume produksi seperti biaya peralatan, untuk lebih jelas dapat
Berdasarkan tabel Di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan biaya tetap pada
Biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah-rubah atau tergantung pada
volume produksi,seperti kedelai dan tenaga kerja.Untuk lebih jelas dapat dilihat
Tabel 15. Rata-rata Pengunaan Biaya Tidak Tetap Usaha Industri Rumah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan biaya tidak tetap pada
dalam wilayah Kecamatan Jatinangor Kab Sumedang. Selain itu usaha tahu juga
4.5 Penerimaan
Penerimaan adalah pengurangan penerimaan dengan total biaya untuk satu kali
proses produksi. Adapun pendapatan tahu H.Emud selama satu bulan sebesar
No KOMPONEN Nilai
1 Penerimaan
a. Penjualan produk Olahan Rp 60.000.000
tahu/bulan
2 Biaya
a. Biaya Tetap Rp 11.400.000
b. Biaya Variabel Rp 35.090.000
Total biaya Rp 46.490.000
3 Pendapatan Rp 13.510.000
(Rasio atau nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost) Penerimaan
ratio usaha industri rumahan H.Emud sebesar 1,3 hasil tersebut didapat dari
pembagian antara penerimaan dan biaya total usaha tahu. Tabel dibawah ini
menyajikan rincian analisis rasio penerimaan atau biaya (R/C Rasio) yang
Tabel 17. Rasio Penerimaan R/C ratio Yang diperoleh Industri Rumahan
H. Emud
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rasio atas biaya R/C ratio
sebesar 1,3 mengidentifikasikan usaha industri tahu ini dapat dikatakan efisien karena
memiliki nilai rasio atas penerimaan biaya yang lebih dari satu (R/C Ratio > 1)
5.1 Kesimpulan
analisis pendapatan dan tingkat efisiensi industri rumah tangga usaha pembuatan tahu
1. Industri rumah tangga pembuatan tahu H.Emud didirikan pada tahun 2015
2. Nilai R/C ratio atas biaya total 1,3 nilai rasio atas biaya R/C ratio sebesar
memiliki nilai rasio atas penerimaan biaya yang lebih dari satu (R/C Ratio
47
48
5.2 Saran
tingkat efisiensi industri rumah tangga usaha pembuatan tahu studi kasus di
usaha.
Adie M dan Krisnawati A., 2016. Keragaan Hasil dan Komponen Hasil Biji Kedelai
2014". Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1(4), Hal. 17–31.
Penyerapan Tenaga Kerja Dalam Sub Sektor Industri Kecil di Kota Malang.
Argayonnade. 2014. Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjulan terhadap Laba
49
50
Astiani, Yulia. 2017. Pengaruh Persepsi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Negeri Yogyakarta
Menengah.
Ariska, B. O. (2018). Analisis Permintaan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Dan
Ratulangi.
51
Badan Pusat Statistik., (2020). Jumlah Impor kedelai Indonesia sepanjang semester
Statistik.
Badan Pusat Statistik., (2018). Rata Rata konsumsi Tahu Perkapita Perminggu tahun
Bintoro, Prastyo Adhi., Maselia, Putri., Kintoko, Anjas Wahyu., (2017). Pembuatan
Farid. Miftahul, (2014). Dampak Kenaikan Harga Kedelai Terhadap Pengrajin Tahu.
Krisnawati, Ayda., (2017). Kedelai Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Iptek
Negara, Giska., dan Rahmanta, Satia., (2010).Analisis Nilai Tambah dan Strategi
Pemasaran Usaha Industri Tahu di Kota Medan. Jurnal USU, 4(1), 1-14.
52
Persada
LAMPIRAN
(Studi Kasus Di Industri Tahu H.Emud Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kab
Sumedang)
Umur : 58 thn
Status Usaha : CV
Lokasi Perusahaan
Aspek Teknis
Kapasitas Produksi :
Aspek Finansial
Penulis dilahirkan di serang pada tanggal 9 April 2000 dari pasangan Ayah Pepen
Apendi dan Ibu Popong Susilawati. Penulis merupakan putraipertama dari dua
bersaudara. Penulis memulai pendidikan formal dari SDN Hegarmanah Jatinangor
dan tamat pada tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikan ke Mts Ma’arif Cikeruh
Jatinangor dan tamat pada tahun 2015. Penulis kemudian melanjukan ke SMAs
Yadika Tanjungsari dan menyelesaikannya pada tahun 2018. Penulis melanjutkan
jenjang pendidikan untuk tingkat perguruan tinggi di Universitas Winaya Mukti dan
lulus sebagai Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Penulis memiliki beberapa pengalaman organisasi diantaranya :
1) Tahun 2018 menjadi Pengurus Himpunan Mahasiswa Sosial
Ekonomi Pertanian-Agribisnis (HIMA SE-A) Fakultas Pertanian
Universitas Winaya Mukti.
2) Tahun 2020, menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan
Komisi 3