DISUSUN OLEH:
RIAN DWI ARIANSYAH
E0F118014
Disusun Oleh:
Rian dwi ariansyah
E0F118014
Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Magang di
Semester 5
Telah disetujui oleh Ketua Prodi, Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Kesehatan Hewan Dosen Pembimbing
Drh.Dr.Fahmida Manin, MP
1
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya dan
sebenarnya, bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalamlaporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah benar, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya adalah hasil
pengamatan saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana lain atau gelar yang sama ditempat yang lain.
2
RIWAYAT HIDUP
Penulis
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat melaksanakan
Magang Pengganti Kukerta serta menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul
“tatalaksana penangan endometritis pada sapi di bptu-hpt sembawa dengan cara di
terapi antibiotiok ”.
ung penulis selama pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, terutama kedua
orang tua Bapak Firdiansyah dan Ibu Sri umiyati yang telah memberikan doa restu,
semangat, dan kasih sayang yang tak pernah ada batasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini
masih banyak kekurangan, penulis juga menerima saran dan masukan yang sifatnya
membangun, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk generasi peternakan dimasa
yang akan datang.
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................i
SURAT PERNYATAAN......................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR BAGAN................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Manfaat......................................................................................................2
BAB II. KEADAAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA......................................3
A. Sejarah Singkat..........................................................................................5
B. Lokasi........................................................................................................7
C. Susunan Organisasi...................................................................................9
BAB III. PELAKSANAAN MAGANG...............................................................10
A. Waktu dan Tempat....................................................................................5
B. Metode Pelaksaanan..................................................................................6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................13
A. Hasil...........................................................................................................14
B. Pembahasaan.............................................................................................16
BAB V. PENUTUP...............................................................................................17
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................
5
DAFTAR BAGAN
Halaman
6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa faktor untuk meningkatkan populasi ternak, antara lain perbaikan
sistem manajemen reproduksi dan meminimalkan gangguan reproduksi yang diikuti
kemajiran pada ternak sehingga dapat meningkatkan efisiensi reproduksi. Salah satu
gangguan reproduksi karena patologi uterus adalah endometritis. Endometritis dapat
terjadi pada semua hewan ternak. Endometritis adalah peradangan (inflamasi)
padalapisan endometrium uterus, merupakan hasil infeksi bakteri terutama terjadi
melalui vagina dan menerobos serviks sehingga mengontaminasi uterus selama partus
(Sheldon, 2004; Kasimanickam et al., 2005; Sheldon, 2007). Penyebab lain adalah
karenakelanjutan dari abnormalitas partus seperti abortus, retensi sekundinarum,
kelahiran kembar, distokia, dan perlukaan pada saatmembantu kelahiran (Ball dan
Peters, 2004), sehingga involusi uterus tertunda dan performa reproduksi memburuk.
Pada infeksi persisten, kronisatau subakut endometritis dapat berkembang dan
mempunyai pengaruh yang merugikan bagi fertilitas. Berat tidaknyaendometritis
tergantung pada keganasan bakteri yang menginfeksi, banyaknya bakteri, dan ketahanan
tubuh hewan penderita. Bentuk infertilitas yang terjadi antara lain matinya embrio yang
masih muda karena pengaruh mikroorganisme itu sendiri atau terganggunya perlekatan
embrio pada dinding uterus. Infeksi uterus persisten mengakibatkan pengurangan
performa reproduksi akibat pengaruh langsung pada uterus dan gangguan fungsi normal
ovarium (Sheldon et al., 2000). Oleh karena itu, terapi yang sesuai penting untuk
keberhasilan program manajemen reproduksi. Sejumlah terapi yang diberikan
mencakup pemberian secara parenteralatau infusantibiotiksecara intra-uterus
Dalam upaya mencapai efisiensi reproduksi ternak, maka dapat dilakukan
dengan meminimalkan gangguan reproduksi yang merupakan masalah yang dihadapi
oleh peternak. Salah satu jenis gangguan reproduksi pada ternak yang sering terjadi
adalah endometritis. Endometritis adalah peradangan pada lapisan endometrium
uterus(Ratnawati dkk., 2007).
Penyakit ini dapat diketahui dengan melakukan diagnosa sedini mungkin
mengunakan alat Metricheck(McDougall dkk., 2007), sebagai langkah awal sebelum
dilakukannya terapi. Penanganan penyakit endometritis dapat dilakukan dengan
memberikan terapi antibiotik, salah satu antibiotik yang sering digunakan adalah
oksitetrasiklin. Sheldon dan Noakes (1998) menyatakan bahwa oksitetrasiklin efektif
digunakan untuk terapi endometritis. Antibiotik ini besifat bakteriostatik, bekerja
dengan menghambat sintesis protein bakteri pada ribosom 30S, merupakan antibiotik
berspektrum luas, efektif terhadap bakteri gram positif dan negatif (Plumb, 1999).
8
B. Tujuan
Kegiatan PKL bertujuan untuk :
1. Memahami kegiatan yang berhubungan dengankegiatan PKL terkait juga dengan
laporan tentang tatalaksana penangan endometritis pada sapi di bptu-hpt
sembawa dengan cara di terapi antibiotiok
2. Kesempatan bagi mahasiswa mendapatkan dan mengetahui kegiatan yang
berkaitan dengan tatalaksana penangan endometritis pada sapi di bptu-hpt
sembawa dengan cara di terapi antibiotiok
3. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung, menambah wawasan dan
menerapkan teori yang didapatkan dengan kondisi dilapangan.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM BPTU-HPT SEMBAWA
A. Sejarah Singkat
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Sembawa
Sumatera Selatan sebagai salah satu Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Peternakan Departemen Pertanian yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Struktur Organisai berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
313/Kpts/Org/5/1978 tertanggal 25 Mei 1978 dengan Tugas Pokok melaksanakan
penyediaan akan kebutuhan Bibit Ternak dan Bibit Hijauan Pakan ternak yang
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Masyarakat setempat.Dalam rangka
meningkatkan Usaha Peternakan, Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan
Ternak Sembawa mampu melayani kebutuhan terutama bagi 4 Propinsi : Sumatera
Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi.
Dengan mengikuti Perkembangan Pembangunan Peternakan kedepan perananan
BPTU-SDA, Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa
adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis UPT pada tanggal 16 April 2002 melalui surat
keputusan Menteri Pertanian Nomor : 291/Kpts/OT.210/4/2012. BPT- HMT berubah
menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa (BPTU-
SDA) dengan tugas pokok melaksanakan pemuliaan, produksi, dan pemasaran bibit
sapi dwiguna maupun ayam unggul.
Dalam rangka penyempurnaan Organisasi Tata Kerja peningkatan Kualitas Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Peraturan Menteri Pertanian Lingkup Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka melalui Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 56/Permentan/OT.140/5/2013 tanggal 24 Mei 2013 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak ( BPTU HPT)
Sembawa , Nomen Kelatur atas keputusan Menteri Pertanian
No291/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam (BPTU-SDA)
Sembawa. Melalui keputusan Menteri Pertanian Republik Iindonesia berubah menjadi
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa,
sampai sekarang.
10
Visi, Misi dan Motto
Visi :
Menjadikan BPTU-HPT Sembawa yang professional dalam menghasilkan bibit
sapi, ayam, dan hijauan Pakan Temak berkualitas dan berkelanjutan.
Misi :
1. Mewujudkan kinerja BPTU-HPT Sembawa yang professional
2. Melaksanakan pemuliaan melalui seleksi, pengaturan perkawinan, uji performance,
serta pencatatan temak bibit sapi, ayam dan hijauan Pakan Ternak yang
berkelanjutan
3. Melaksanakan pemeliharaan yang efektif melalui penerapan teknologi peternakan.
4. Melaksanakan distribusi dan Pelayanan Prima
Motto:
"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Tugas :
Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pengembangan, penyebaran,
dan distribusi bibit tenak unggul, serta produksi dan distribusi benih/bibit hjauan pakan
ternak.
Fungsi :
1. Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerja sama, serta
penyiapan evaluasi dan pelaporan .
2. Pelaksanaan pemeliharaan, produksi dan pemuliaan bibit ternak
unggul.Pelaksanaan uji performance dan uji zuriat ternak unggul.
3. Pelaksanaan recording pembibitan ternak unggul.
4. Pelaksanaan pelestarian plasma nutfah.
5. Pelaksanaan pengembangan bibit ternak unggul .
11
6. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan, produksi, dan pemuliaan ternak
unggul.
7. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan, dan pelaksanaan diagnosa
penyakit hewan.
8. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak
9. Pengelolaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak
10. Pemberian informasi, dokumentasi, penyebaran, dan distribusi hasil produksi
bibit ternak unggul bersertifikat dan hijauan pakan ternak
11. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan hijauan pakan
ternak unggul
12. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan bibit ternak unggul
13. Pemberian pelayanan teknis pemuliaan dan produksi bibit ternak unggul
14. Pengelolaan sarana dan prasarana teknis
15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor BPTU-HPT
B. Lokasi
Pusat kegiatan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak
(BPTU-HPT) Sembawa terletak pada 103,180 LS dan 104,080 BT, berlokasi di
Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan , lokasi ± 2 km
dari jalan raya berdampingan dengan Balai penelitian Sembawa dan Sekolah Pertanian
Pembangunan (SPP) Negeri Sembawa dan berdekatan dengan Balai Inseminasi
Buatan Daerah (BIBD) Sumatera Selatan.
Luas area keseluruhan BPTU-HPT Sembawa kurang lebih 268,04 Ha, ini
berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK.1 Sumatera Selatan SK.DA
Nomor : 593.3/226/III/1984 tanggal 14 November 1984 sebagai hak pakai dan
sertifikat tanah Nomor: 9053570 tanggal 13 september 1985.
C. Susunan Organisasi
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor:56/Permentan/OT/5/2013 tanggal 24 mei 2013 Tentang Organisasi dan tata
kerja BPTU-HPT Sembawa terdiri atas (a) Kepala Balai; (b) Subbagian Tata Usaha;
(c) Seksi Pelayanan teknis (d) Seksi Prasarana Dan Sarana Teknis (e) Seksi Informasi
12
dan Jasa Produksi (f) Kelompok Jabatan Fungsional (Pengawasan Bibit Ternak,
Pengawas Mutu Pakan, Para Medik).
KEPALA BALAI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Jenis Ternak
1. Sapi Brahman
2. Sapi PO
3. Ayam Arab Sembawa
4. Ayam Merawang
5. Ayam KUB
6. Ayam Kapas
7. DOC
8. Ayam Sensi
9. Pupuk Bokasi
10. Telur Tetas
13
1. Rumput
a) Kingress
b) Gajah Mini/ Odot
c) BD (Brachiaria decumbens)
d) Setaria Spacielata
e) Panicum maximum
2. Leguminosa
a) Gamal (Gliricida speum)
b) Indigopera sp
c) Lamtoro (Leucaena leucocephala)
d) Turi (Sesbania grandiflora)
e) Klitoria (Clitoria ternatea)
f) Sentro (Centrosema pubescens
1. Teknologi Reproduksi
14
1. Penjualan Produk : Bibit Sapi, Bibit Ayam, Telur Tetas, Rumput Leguminosa
(Hijauan Pakan Ternak) dan hasil samping : Telur konsumsi dan pupuk bokasi
2. Pelayanan jasa : Teknis, Konsultasi, penelitian, pelatihan magang,
pengembangan sentra bibit, pembinaan kelompok tani, kunjungan/ Bimtek dll.
Penjualan Produk
Sapi Bibit
Telur Tetas
Bimbingan Teknis
Magang/PKL/Penelitian/Kunjungan
15
BAB III
B. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan dengan metode sebagai
berikut :
1. Pengamatan langsung
Metode yang dilakukan dengan mengikuti kegiatan sehari-hari yang
berkaitan tatalaksana penangan endometritis pada sapi di bptu-hpt sembawa
dengan cara di terapi antibiotiok Studi Pustaka Informasi yang dikumpulkan
secara tertulis meliputi nama instansi pemerintah, sejarah berdirinya dan kondisi
umum BPTU-HPT sembawa. Data arsip yang dimiliki oleh BPTU-HPT sembawa
maupun studi literatur yang berhubungan kasus endometritis pada sapi di BPTU-
HPT Sembawa.
2. Metode Wawancara
Dilakukan dengan mewawancarai petugas Kesehatan Hewan atau
paramedik di lapangan dan seluruh petugas di BPTU-HPT Sembawa yang
berhubungan tatalaksana penangan endometritis pada sapi di bptu-hpt sembawa
dengan cara di terapi antibiotiok
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Hasil
Pada infeksi persisten, kronisatau subakut endometritis dapat berkembang dan
mempunyai pengaruh yang merugikan bagi fertilitas. Berat tidaknyaendometritis
tergantung pada keganasan bakteri yang menginfeksi, banyaknya bakteri, dan ketahanan
tubuh hewan penderita. Bentuk infertilitas yang terjadi antara lain matinya embrio yang
masih muda karena pengaruh mikroorganisme itu sendiri atau terganggunya perlekatan
embrio pada dinding uterus. Infeksi uterus persisten mengakibatkan pengurangan
performa reproduksi akibat pengaruh langsung pada uterus dan gangguan fungsi normal
ovarium
Dalam upaya mencapai efisiensi reproduksi ternak, maka dapat dilakukan dengan
meminimalkan gangguan reproduksi yang merupakan masalah yang dihadapi oleh
peternak. Salah satu jenis gangguan reproduksi pada ternak yang sering terjadi adalah
endometritis. Endometritis adalah peradangan pada lapisan endometrium uterus
4.1Endometritis
17
Endometritis adalah peradangan (inflamasi) pada lapisan endometrium uterus,
merupakan hasil infeksi bakteri terutama terjadi melalui vagina dan menerobos serviks
sehingga mengontaminasi uterus selama partus
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Endometritis adalah peradangan (inflamasi) pada lapisan endometrium uterus,
merupakan hasil infeksi bakteri terutama terjadi melalui vagina dan menerobos serviks
sehingga mengontaminasi uterus selama partus
B. Saran
Saran untuk pihak BPTU untuk selalu memperhatikan dan membimbing mahasiswa
yang pkl agar mahasiswa bisa lebih memahami kasus yang di dapat
19
DAFTAR PUSTAKA
Sheldon, I.M. 2004. The postpartum uterus. Vet. Clin. North Am. Food. Anim.
Pract. 20(3):569-591.
Sheldon, I.M. 2007. Endometritis in cattle: Pathogenesis concequences for fertility,
diagnosis and therapeutic recomemndations. Reprod. Management Bull.2(1):1-5.
Sheldon, I.M., D.E. Noakes, and H. Dobson. 2000. The influence of ovarian
activity and uterine involution determined by ultrasonography on subsequent reproductive
performance of dairy cows. Theriogenology. 54:409-419.
Ratnawati, D., W.C. Pratiwi, danL. Affandhi. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan
Gangguan Reproduksi Pada Sapi Potong. Penerbit pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. DEPTAN, Jakarta.
Plumb, D.C. 1999. Veterinary Drug Handbook. Iowa State University Press, Ames.
McDougall, S., R. Macaulay,and C. Compoton. 2007. Association between
endometritis diagnosis using a novel intravaginal device and reproductive performance in
dairy cattle. Anim. Reprod. Sci. 99:9-23.
20
21
Surat Permohonan PKL dari Universitas Jambi
22
Surat Jawaban dari BPTU-HPT Sembawa
23
Jadwal Kegiataan PKL di BPTU-HPT Sembawa
24
SURAT KETERANGAN SELESAI PKL DARI BPTU-HPT SEMBAWA
Gambar. 03
25
Gambar. 04
Gambar. 05
26